Sparkle
~•~
Created by Blaze1221
.
.
.
"Ah sial, si kepala batu itu benar-benar ingin membunuhku." Sakura menggeram kesal, sedangkan Ino disebelahnya hanya terkikik geli.
Setelah makan siang yang membosankan dua jam lalu, Si Uchiha itu menyuruhnya mempersiapkan semua dekorasi gedung sampai catering padanya.
Alhasil ia gagal istirahat siang lagi, kenapa harus dirinya yang mempersiapkan semua ini? Toh lelaki itu yang memaksanya untuk menikah.
"Siapkan dekorasi untuk pernikahan, sekarang!" Sakura membeo menirukan ucapan Sasuke saat memerintahnya tadi, Dasar diktator!
"Kau harus mempersiapkan segalanya karena kau adalah calon istrinya Sakura." Ino menanggapinya.
"Dengar, aku tidak meminta Si Uchiha itu menikahiku."
Ino menutup mulutnya menahan tawa, "Banyak gadis yang ingin menggantikan posisimu sekarang, Sakura. Semua orang di daratan Jepang ini ingin menyandang nama Uchiha."
"Well, itu tidak berlaku untukku." Ucap sakura sambil sibuk membalik buku katalog dekorasi pernikahan.
"Mungkin karena itulah, kau yang dipilih!" Seru Ino
"Saa, aku juga tidak tahu. Kenapa harus aku yang menjadi istri lelaki sialan itu."
Ya, ia tidak tahu. Kenapa harus dirinya yang dipilih? Kenapa harus dirinya yang menjadi istri Uchiha Sasuke? Kenapa? Semua terasa rumit di otaknya, sekalipun lelaki itu menjelaskan pernikahan ini mempunyai tujuan utama membebaskan saham Haruno dari tangan licik saudara ayahnya. Tetap saja, rasanya masih ada banyak rahasia yang ditutupi oleh lelaki itu.
Ia tidak mengerti, sama sekali.
Sasuke sibuk menatap berkas di depannya, seperti biasanya laporan keuangan bulanan perusahaan pasti akan datang di akhir bulan.
Kepalanya berdenyut nyeri, ia tidak habis pikir kenapa di dalam perusahaannya masih ada saja tikus-tikus parasit yang menempel. Mereka pasti berusaha keras menggerogoti perusahaan miliknya dari dalam, sayang sekali kecurangan mereka bahkan terlihat jelas. Kenapa tidak ada yang sadar dengan trik murahan ini selain dirinya?
Lelaki itu mengambil ponselnya, ck parasit harus segera dibasmi.
"Kakashi, laporan apa ini?"
"Laporan keuangan bulanan perusahaan Uchiha, anda sudah menerimanya?" Suara Kakashi di seberang sana masih terdengar tenang.
"Kau sudah mengeceknya? Bagaimana bisa kau tidak melihat kec-"
"Saya sudah melihatnya tuan, total pengeluaran di halaman sebelas tidak sama dengan data pengeluaran yang kita miliki. Selisih nominalnya sekitar empat juta lima ratus ribu yen, Saya hanya ingin tuan mengetahui kecurangan itu sendiri." potong Kakashi cepat, lelaki itu ternyata sudah mengeceknya sebelum memberikannya kepada Sasuke.
Bagus, tidak sia-sia ia mempekerjakan Kakashi.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" Sasuke bertanya ambigu.
"Saya akan segera mengirim surat pemecatan untuk Hirozaki Fusaku, karena melakukan penggelapan dana."
"Lakukan secepatnya" Ucap Sasuke sebelum menutup panggilannya sepihak.
Yah dana empat juta lima rtus ribu yen itu bukan masalah besar untuknya, tapi ia hanya tidak suka seseorang mengkhianati kepercayaan yang telah ia berikan.
Well, kepala cabang perusahaan di Osaka itu mungkin setelah ini akan menjadi gelandangan. Itu salahnya sendiri karena berani melakukan korupsi di dalam perusahaannya.
PIP PIP PIP
KRIETT..
Suara orang yang tengah membuka pintu mengalihkan atensinya, oh calon istrinya sudah pulang."Sialan kau Uchiha!" geram gadis itu ketika melihat Si kepala batu Uchiha Sasuke tengah bersandar santai di sofanya, sedangkan dirinya harus mengurus semua keperluan pernikahan dari siang hingga petang.
Semua orang yang akan menikah pasti akan mengurus semua itu berdua, sial Uchiha itu benar-benar tidak punya hati!
Seringai tipis muncul di wajah lelaki itu,
"Oh kau sudah kembali, apa itu ucapan salammu?"
Sakura membuang wajahnya kasar, tidak ada gunanya bicara dengan orang sinting seperti calon suaminya.
Gadis itu melangkahkan kaki ke kamarnya, matanya terbelalak melihat semua perabot yang ada di flat lamanya telah ditata rapi ke dalam kamar.
"Kau yang merapikan semua ini?" tanya Sakura sambil mengalihkan perhatiannya pada Uchiha yang sibuk membaca kertas di ruang tengah.
"Kau gila? Tentu saja aku menyuruh Lascrea untuk membereskan semuanya." ucap lelaki itu tanpa repot mengalihkan mata melihat Sakura.
Astaga, lihat lelaki ini! Tidak ada usahanya sama sekali, dia hanya bisa bersantai dan menyuruh orang! Tapi tunggu, Lascrea?
"Siapa Lascrea?"
"Orang yang akan menjadi asisten pribadimu, setelah kau menikah."
"Tapi aku tidak butuh-"
"Ya kau butuh." potong lelaki itu sambil beranjak berdiri, mendongak melihat gadis yang akan menjadi istrinya dua hari lagi tengah berdiri di lantai atas.
"Ck, pasti dia akan jadi orang yang memata-mataiku dan bekerja untukmu juga kan?" Sakura memutar bola matanya malas.
Lelaki itu mengendikkan bahunya, "Well, kuakui aku suka punya istri yang cerdas."
Sakura menghela nafasnya kesal, lelaki ini benar-benar tidak bisa mempercayainya sama sekali.
"Kau masih tak percaya padaku?"
"Bukankah kita pernah membahas ini? Kepercayaan itu hanya omong kosong."
Wajah Sakura memerah padam mengingat kejadian di kantor Shimura Sai beberapa hari lalu.
"Bersihkan dirimu dalam sepuluh menit, atau kau tidak akan mendapat jatah makan malam."
Gadis itu menggeram marah sambil membanting pintu kamarnya, Sial memangnya dirinya ini hewan peliharaan?
Sakura memakan daging yang masih tampak hangat di depannya dengan lahap, sedangkan Sasuke hanya menatapnya datar dan hanya memakan makanannya sedikit. Dia sama sekali tak peduli jika lelaki itu menganggap dirinya rakus, salahkan lelaki itu karna membuatnya harus bekerja ekstra.
Gadis itu kembali menatap Uchiha tampan di depannya, yah calon suaminya memang tampan menutupi perangainya yang mirip iblis. Ia benar-benar pernah menyesal dulu berharap menjadi kekasih lelaki itu, cih padahal kini dirinya akan menjadi istri lelaki itu. Sakura meletakan sumpitnya, menandakan dirinya sudah selesai makan.
Sejak pagi tadi ia seperti merasakan hidup tenangnya kembali, tidak ada baku tembak seperti sebelumnya. Ia pikir setelah berhubungan dengan Uchiha Sasuke setiap hari dirinya akan melihat peluru yang diarahkan padanya, syukurlah ini tidak seburuk yang ia bayangkan.
"Kurasa hari ini cukup tenang, apa kau memperketat pengamanan rumahmu?" tanya Sakura yang hanya ditanggapi dengan gumaman tak jelas dari lelaki itu, sepertinya sekarang gadis itu mulai terbiasa bicara dengan makhluk sejenis Sasuke. Selama lelaki itu tak menolak dengan tegas, apa yang dikatakannya berarti disetujui oleh lelaki itu. Begitulah rumus bicara dengan Si Uchiha itu.
"Jadi itu benar? Yah, tidak heran kau juga seorang aktor terkenal" sambung gadis itu.
"Sebenarnya masa kontrakku dengan Sai akan habis tiga bulan lagi" lelaki itu tiba-tiba bersuara, kali ini tersirat nada tegas yang dalam. Sepertinya pembicaraan serius.
"Dan kau tidak berniat untuk melakukan perpanjangan kontrak, apa aku benar?"
Lelaki itu hanya mengangguk menanggapi pertanyaan Sakura. Ia harus berhati-hati dengan semua musuhnya, lagipula ia akan menikah dan sepertinya bekerja di perusahaan adalah opsi terbaik saat ini.
"Aku akan mengurus perusahaan"
"Aku yakin ribuan fansmu akan kecewa mendengar ini, karirmu akan hancur setelah itu" Sakura tergelak.
Sasuke hanya memicingkan matanya kesal, "Mulutmu terlalu tajam, Nona."
"Bernarkah?" Sakura tersenyum mengejek lelaki itu,
Dengan cepat Sasuke beranjak berdiri dari kursinya dan menunduk, menatap emerald bening itu dengan tajam. Membuat Sakura langsung terbelalak dan menghentikan tawanya.
"Dengar Nona, setelah ini kupastikan kau tidak akan bisa mengejekku dengan bibir cantikmu lagi. Mengerti?" ucap lelaki itu sambil berlalu menuju kamarnya.
Sakura menundukkan wajahnya dalam, sial jantungnya berdetak sangat cepat seperti ingin membunuhnya.
Sialan kau Uchiha Sasuke! Tunggu pembalasan dendamku!
