Warning!
Semua cerita disini hanyalah fiksi semata, don't like don't read
Gadis itu terus mengscroll layar handphone yang sedang digenggamnya sambil membuang nafas kasar
"Jangan cemberut terus, nanti cantikmu hilang" lelaki disampingnya sedaritadi memperhatikan tingkah laku pacarnya yang sedang kesal
"Jangan cemberut bagaimana? Aku tidak suka melihatmu berdekatan dengannya seperti ini!" semburnya dengan kesal, sambil menunjukkan handphone yang dipegangnya ke Mark, bisa dilihat dari layar hp Mark sebuah foto dimana Haechan sedang memeluk leher Mark sambil mencoba mencium pipinya
"Mina, aku dan Haechan sudah berteman sejak lama, lagipula Haechan itu laki-laki, kenapa harus cemburu?" Mark memegang kedua bahu Mina, matanya menatap langsung ke mata gadisnya itu, "And i'm not gay, aku pacarmu, iya kan?"
Entahlah, Mina mau tidak percaya tapi tatapan yang diberikan oleh Mark terasa meyakinkan untuk dirinya, yang Mina lakukan sekarang adalah memeluk tubuh Mark dengan posesif, "Kalau kau sayang padaku tolong jaga jarak dengannya, aku tetap tidak suka melihat dia dekat-dekat denganmu, aku juga sedikit tidak suka Jaemin, jauhi dia juga" ujar Mina posesif di dada Mark
Mark menghela nafasnya dengan berat, "Hm" ia hanya bisa bergumam menjawab permintaan Mina, ia mengusap-usap punggung Mina yang masih memeluknya, "Lebih baik kau pulang, aku sudah disuruh pulang juga oleh manager ku"
"Aku masih merindukanmu" gadis itu semakin mengeratkan pelukannya pada Mark, "Aku ingin secepatnya menikah denganmu agar aku bisa memilikimu seutuhnya, Mark"
Mark tersenyum simpul mendengarnya, "Aku harus punya harta yang banyak dulu baru berani menikahimu"
Mina menengadahkan wajahnya menatap Mark, "Aku tidak perlu harta, aku hanya ingin dirimu" Mina melemparkan senyum manisnya, membuat Mark tak tahan untuk mencubit hidung bangir Mina
"Kau ini, ayo ku antar ke mobil" dengan segera Mark menggandeng tangan Mina dan mereka mulai berjalan beriringan menuju mobil
Mark dan Mina memang rekan bekerja sebagai MC di salah satu program music, selain itu mereka juga dulunya teman sekelas di salah satu sekolah terkenal di Seoul, dengan banyaknya alasan untuk mereka bertemu akhirnya rasa saling suka itu ada, sebenarnya Mina yang sering menunjukkan rasa sukanya kepada Mark, membuat Mark akhirnya tertarik juga untuk menjalin sebuah hubungan khusus dengan wanita itu, selain bertemu saat bekerja, mereka juga biasanya menyempatkan untuk bertemu diluar jam kerja, setidaknya 2 kali dalam seminggu
Contohnya seperti saat ini, setelah menyelesaikan jadwalnya dengan nct, Mark menyempatkan diri untuk bertemu dengan Mina di salah satu taman bermain di tengah kota, mereka baru bisa bertemu di tengah malam, karna di jam-jam seperti ini lah mereka 'aman'
Mina mengecup pipi Mark sekilas sebelum masuk ke dalam mobilnya, "Hati-hati ya pulangnya, my prince" setelah mengucapkan itu Mina melambaikan tangannya dan mobilnya mulai melaju menjauhi Mark
Saat mobil Mina mulai menjauh dari pandangannya, ia menghela nafas dengan berat, ia tidak habis pikir bisa-bisanya Mina cemburu pada bandmate-nya, terlebih pada Haechan, seingatnya tanpa diminta untuk menjauhi Haechan pun Mark memang selalu menghindar dari Haechan apalagi jika Haechan mulai menunjukkan affection berlebih padanya, ia dengan terus terang akan menolaknya
Entahlah, Mark hanya bingung, ia merasa aneh setiap kali Haechan mendekatinya, menyentuhnya, menatapnya, ia merasa janggal atas sikapnya sendiri, padahal dia tidak sampai sebegininya kalau dengan member lain, hanya pada Haechan saja.
Mark mulai berjalan meninggalkan taman, ia ingin ke supermarket terlebih dahulu, mungkin sekaleng alkohol bisa mengobati otak dan hatinya yang sedang berkecamuk
.
.
.
"Mark, kau baik-baik saja?" Johnny menyapa Mark yang berjalan sempoyongan hendak menaiki tangga
"Hehehe i'm fine bro"
Johnny sudah hafal dengan perilaku mabuk Mark, adiknya itu baru legal tahun kemarin, jadi Johnny bisa membedakan mana Mark yang dalam keadaan normal dan keadaan mabuk "I think you're not, Mark" setelah mengucapkan itu Johnny membantu Mark menaiki tangga hingga sampai ke kamarnya
Doyoung yang melihat Mark dalam kondisi mabuk kaget bukan main, tidak biasanya Mark 'minum' sendirian, biasanya Mark hanya akan 'minum' dengan member nct yang sudah legal, "Dia kenapa sih?" tanyanya pada Johnny, Johnny hanya mengedikkan bahunya, ia memang tidak tau apa-apa atas kasus ini
"Tanya saja Haechan, mungkin dia tau sesuatu" usul Johnny
Dengan segera Doyoung menghampiri kamar Haechan, ketika masuk ke dalam kamar milik JaeDong, Doyoung malah mendapati Haechan dan Jaehyun yang sudah terlelap sambil berpelukan
"Besok saja deh" ucapnya sambil berlalu dari kamar itu
.
.
.
"Haechan apa kau tau sesuatu?" tanya Doyoung to the point
"Tau apa?" Haechan yang sedang menyisir rambutnya di depan kaca kebingungan tiba-tiba ditodong pertanyaan seperti itu
"Mark semalam mabuk, tidak biasanya dia seperti itu kalau tidak ada sesuatu"
Haechan semakin mengerutkan keningnya tak mengerti, "Hyung bicara apa sih? Aku benar-benar tidak mengerti, kenapa hyung bertanya padaku? Harusnya hyung tanya langsung kepada Mark hyung" timpal Haechan yang sekarang sudah siap untuk keluar dari kamarnya
Doyoung meraih pergelangan tangan Haechan, lalu ia tarik tubuh Haechan ke dalam pelukannya, "Semangat untuk hari ini, perbanyak minum air mineral, ingatkan dreamies yang lain. Arraseo?"
"Ne, hyung!" Haechan berseru riang, Doyoung menepuk-nepuk kepala Haechan dengan sayang
.
.
.
Di sepanjang perjalanan menuju music show Mark tertidur sedangkan Haechan yang ada di sebelah Mark terus memperhatikan hyung kesayangannya itu, tidak ada yang aneh menurutnya, tadi pagi saja Mark masih bersikap biasa padanya, mengobrol ringan sampai masuk ke dalam mobil dan terakhir Mark meminta Haechan untuk membangunkannya nanti jika sudah sampai
Haechan mengalihkan pandangannya pada handphonenya yang berdering
Renjun is Calling
Pip
"Wae?" itu jawaban khas Haechan ketika mengangkat panggilan dari kerabat dekatnya
"Sudah berangkat?"
"Eung, mungkin sebentar lagi sampai. Kalian sudah ditempat?"
"Iya, dan sudah banyak czenies yang menunggu, aku senang sekali melihat cahaya lighstick didalam sini"
Haechan tersenyum mendengar penuturan excited dari Renjun
"Haechan hyung ppali~!" itu Chenle
"Yesseu, Chenle baby" jawab Haechan dengan nada ceria, moodnya sedang bagus hari ini
Promosi dengan teman sebaya memang lebih menyenangkan karna ia bisa bersikap lebih luwes, promosi dengan 127 juga menyenangkan sih karna Haechan bisa menjadi 'Maknae On Top' dan ia tentunya dimanjakan oleh Hyungdeulnya
"Hehehe" tanpa sadar Haechan terkekeh
"Hey, Chan, kau masih disana?" suara Renjun menyadarkan Haechan
"Oh, ya" jeda sebentar sebelum Haechan melanjutkan "Sampai bertemu ditempat"
"Ne~"
.
.
.
"Hey, minum ini dulu" Haechan memberikan komando pada dreamies agar meminum air mineral terlebih dahulu, yang lain menurut dan segera mengambil minumannya masing-masing
Acara music show hari itu berjalan dengan lancar, kini para dreamies sudah ada di dalam ruangan khusus, hanya Mark yang masih berada di panggung karna sekarang jadwal dia MC
Jaemin mendaratkan pantatnya di sofa sebelah Haechan, "Hey entah kenapa aku kurang suka pada pacar Mark hyung itu" bisiknya mulai bergosip, "Judes sekali wajahnya setiap kali melihatku"
Haechan memperhatikan yang dimaksud 'pacar Mark hyung' itu dengan seksama, "Ah perasaanmu saja, Na"
"Tidak, Chan. Ku beri tau, dia juga suka memandang sinis ke arahmu, tidak kah kau sadar itu?"
"Ah jinjayo?" Haechan bertanya dengan nada super santai
"Ish kau ini dasar tidak peka" Jaemin berujar dengan sebal
Chenle datang menghampiri keduanya dan langsung duduk dipangkuan Jaemin, "Sedang membicarakan apa sih hyung? Sepertinya serius sekali?" tanya Chenle dengan tampang keponya
"Kepooo" jawab Jaemin dan Haechan kompak, Jeno Renjun dan Jisung yang sedari tadi memperhatikan mereka tertawa ketika melihat ekspresi ngambek Chenle
.
.
.
Tanpa disangka-sangka Mina ikut masuk ke dalam ruangan khusus nct dream setelah acara music show itu berakhir
Dreamies yang sudah bersiap-siap untuk pulang mau tak mau jadi menunggu Mark yang sedang membicarakan sesuatu dengan pacarnya itu
10menit berlalu
"Bisakah kita pulang sekarang? Aku sudah lelah sekali" Jaemin dengan mulut sompralnya memecah atensi di ruangan itu
"Kau benar Na, harusnya sekarang kita sudah dalam perjalanan menuju dorm, ugh" Renjun menimpali sambil meregangkan ototnya
Jeno melempar pandangan isyarat 'Hyung ayo kita pulang' pada Mark
Mina yang merasa disindir halus melirik sebal pada Jaemin dan Renjun
"Langsung kabari aku kalau sudah sampai dorm, arraseo my prince?" Mina sengaja menekankan panggilan sayangnya itu agar di dengar oleh yang lain, Mark mengangguk menanggapinya, lama-lama ia merasa tak enak juga
"Kajja" Haechan memberi instruksi lalu keluar duluan dari ruangan itu disusul oleh yang lain
Jaemin merangkul Mark dan membawanya keluar dari situ, saat diambang pintu Jaemin melirik sekilas lalu memberikan smirknya pada Mina, membuat Mina memberengut sebal
.
.
.
19.00
127's dorm
"Iya aku sudah sampai"
"Aku sudah makan tadi bersama dreamies"
"Ne~ nado sa.. Sarang.."
Mark berkata terbata-bata kala matanya melihat sosok Haechan memasuki kamarnya
"Nado sarangahe, sudah dulu ya. Sampai bertemu minggu depan, bye"
"Kenapa diputus teleponnya? Aku hanya mau mengambil beberapa camilan dari kulkas Doyoungie hyung kok" Haechan menjelaskan maksud kedatangannya ke kamar DoMak
"Aku memang mau memutus teleponnya sebelum kau datang" jawab Mark sambil memerhatikan gerak gerik Haechan yang kini mulai menguras habis isi kulkas Doyoung
"Oh begitu" ucap Haechan cuek sambil mengangkat tubuhnya agak kesusahan karna tangannya dipenuhi banyak camilan, "Hyung tolong bukakan pintunya" rengek Haechan ketika tangannya kesusahan untuk membuka pintu
"Nanti kau di marahi Doyoungie hyung kalau mengambil camilan sebanyak itu" ujar Mark memperingati sambil beranjak dari kasurnya, mendekati Haechan
"Marah bagaimana, dia sendiri yang menyuruhku mengambil ini semua, kami sedang nonton film di ruang tengah asal kau tau"
"Benarkah? Kenapa tidak mengajak ku? Tega sekali" rajuk Mark sambil memutar knop pintu, membiarkan Haechan berjalan melewatinya
"Telponan saja terus sampai telingamu tuli, wlee" Haechan menjulurkan lidahnya lalu berjalan dengan cepat, ia takut ketika melihat Mark yang sudah ancang-ancang mau menerkamnya
.
.
.
Hai aku balik hehehe
Sebenernya ini draft udah lama sih, dari jaman promosi we go up, tapi aku baru berani publish sekarang xD
Review please :)
