Warning!
Semua cerita disini hanyalah fiksi semata, don't like don't read
Sudah seminggu ini Haechan bersikap biasa kepada Mark, yang mana membuat Mark senang bukan main, dirinya menjadi lebih luwes dalam melakukan banyak hal tanpa takut direcoki oleh Haechan
Tapi lain halnya untuk member lain, mereka malah memandang aneh keduanya karna tak biasa melihat markhyuck tidak sedekat seperti biasanya, apalagi Jaehyun selaku markhyuck's nation shipper dirinya merasa jadi sepi konten
"Taeil hyung~" benar, sekarang Haechan menjadikan Taeil sebagai tempat bermanja-manjanya, karna menurutnya hanya Taeil orang kedua setelah Jeno yang dapat menerima affectionnya dengan senang hati
"Good morning Haechanie" Taeil menjawab sambil melakukan pemanasan untuk memulai sesi work out nya
"Hyung aku mau ikut work out" Haechan sudah memasang kuda-kuda untuk mengikuti segala gerakan Taeil
Taeil tersenyum, senang karna sekarang ia punya work out buddy, "Oke, ikuti semua gerakanku ya, kalau lelah istirahat saja, jangan dipaksakan" Taeil mulai memberikan komando
"Hyung jebal, aku ini lelaki manly, lihat" omong kosong, biceps yang Haechan pamerkan kepada Taeil malah terlihat unyu dimatanya
Johnny yang sedari tadi memperhatikan keduanya tertawa, interaksi dari dua orang mungil itu terlihat menggemaskan di matanya
.
.
.
Malamnya Haechan mengungsi ke kamar YuWiniL, dirinya sudah janjian dengan sang matt hyung untuk melakukan movie night bersama
Awalnya Yuta keberatan karna ia ingin tidur lebih awal, tapi akhirnya ia luluh juga setelah mendapatkan aegyo maut dari sang maknae
Selang 40menit kemudian mereka bertiga sudah tepar sebelum film berakhir di tonton, tentu saja Taeyong yang memang setiap malam patroli untuk mengecek satu persatu kamar yang ada di dorm kebagian untuk merapihkan peralatan nonton YutDongiL
Tak lupa ia selimuti para member yang sudah terlelap
.
.
.
"Kenapa kau meminta bertemu di sore hari?"
"Ayolah, Mark! Aku bosan terus menerus kencan di malam hari, memangnya kita ini kelelawar apa?"
Mark tersenyum geli melihat wajah ngambek Mina
"Aigoo, aku kan hanya bertanya, jangan ngegas dong haha"
"Jangan tertawa! Tidak ada yang lucu, dasar receh!"
"Hahahaha" bukannya berhenti, tawa Mark malah semakin menjadi ketika melihat bibir Mina semakin maju, "Ekhem... Memangnya kita mau kemana sih, babe?" tanya Mark setelah berhasil mengendalikan tawanya
"Sebenarnya aku ingin makan eskrim"
"Baiklah kita pergi ke kedai eskrim"
"Tapi aku ingin makan di dalam cafe! Cafe yang ada eskrimnya, tidak ingin makan di dalam mobil"
"Kau serius?" Mark kurang setuju dengan ide Mina, karna untuk seorang Idol kencan di sore hari saja sudah sangat beresiko apalagi berdiam diri di dalam cafe? No, Thanks. Mark masih mementingkan karirnya dan karir teman-temannya
"Please?" Mina memasang wajah memelas
"Tidak, babe. Terlalu beresiko, kau tau itu kan?"
"Hah, aku tau pasti akan seperti ini! Kau itu egois, Mark! Tidak romantis!" gadis itu merasa sangat kesal saat keinginannya langsung ditepis oleh sang kekasih
"Memang. Maka dari itu aku minta pengertian mu, aku begini demi kebaikan kita semua. Kau paham maksudku, kan?" Mark memegang tangan Mina untuk meredakan amarah gadisnya itu
Tidak ada jawaban, Mina hanya memalingkan wajahnya ke jendela mobil yang sedang mereka tumpangi
.
.
.
Karena Mark orangnya tidak tegaan, ia akhirnya luluh juga. Tidak, mereka tidak makan eskrim di dalam cafe, tapi di perbukitan yang lumayan jauh dari kota
Mark tidak mau gadisnya kecewa
"Kau senang?"
Mina dengan antusiasnya mengangguk, senyum sumringah terkembang di wajah cantiknya, membuat Mark auto ikut tersenyum dibuatnya
Mina mendekatkan wajahnya ke Mark, hendak mencium Mark sebelum suara handphone menginterupsi
"Sebentar ya" Mark merasa lega ketika handphone nya berbunyi, jujur saja dia belum siap untuk melakukan hal yang lebih dari berpegangan tangan dengan Mina
Doyoung is calling
"Yoboseyo, ada apa hyung?"
"Kau dimana?"
"Aku sedang diluar, dengan Mina"
"Aishhh. Cepat susul Haechan, dia sedang berada di toko buku, kau tau? Anak itu lupa membawa ATM maupun cash"
Mark terdiam ketika mendengar nama Haechan disebut, entahlah... Hampir dua minggu tidak berbicara dengan Haechan cukup membuat nama itu asing di telinganya
"Helooo, Mark? Kau masih hidup kan?"
"Tapi hyung aku kan sedang bersama Mina, mana mungkin-"
"Aku mengerti! Tapi apa kau tega dengan adikmu sendiri?"
Benar, sejak kapan Mark jadi setega ini pada Haechan?
"Hyung dimana?"
"Aku sedang di studio, apa kau lupa kalau hari ini aku ada jadwal rekaman? Cepat susul Haechan, aku tak mau tau! Sudah ya, hyung sudah tidak ada waktu lagi untuk berbicara"
"Haechan dimana?" lidah Mark sedikit kelu saat mengucap nama itu
"Di toko buku coex, kasihan dia pasti menunggu lama. Oh iya, apapun masalah kalian, ku harap kalian cepat berbaikan. Hyung sayang kalian berdua, bye Mark hati-hati di jalan, mwah!"
Belum sempat Mark menjawab, Doyoung sudah mematikan panggilannya terlebih dahulu
Mark menghela nafasnya lalu berbalik dan mendapati Mina sudah ada di hadapannya, menatapnya penuh curiga
"Aku tidak mau pulang!"
"Kau mendengarnya?"
"Pokoknya aku masih ingin kencan sampai malam!"
"Aku juga ingin"
"Yasudah jangan dengarkan apa kata hyungmu itu, Mark!"
"Tapi aku tidak bisa, kasihan... Haechan" Mark ragu-ragu saat menyebut nama itu, nama yang membuat gadisnya selalu kesal saat mendengarnya
Benar saja, wajah Mina sekarang sudah memerah sempurna, "Dia lagi, memang si jalang itu-" belum sempat Mina menyelesaikan ucapannya, Mark sudah terlebih dahulu menahan pergelangan tangan Mina
"Jangan sebut dia seperti itu" ada gurat kesal di wajah Mark saat mendengar Mina menyebut Haechan dengan panggilan 'Jalang'
"Kenapa kau malah membela si jalang itu?! Apa kau tidak cinta padaku?!" ucap Mina semakin menantang, menguji kesabaran Mark
"Cukup" Mark semakin mengeratkan gengamannya di pergelangan tangan Mina, "Kau boleh melarangku menjauhinya, tapi kau tidak berhak menyebutnya seperti itu! Karna dia... Sahabatku. Bahkan jauh sebelum aku mengenalmu. Kau tidak ada apa-apanya dibandingkan dia, Kang Mina"
Plak
Mina menampar Mark, lalu pergi dari sana dengan air mata yang berlinang di wajah cantiknya
Meninggalkan Mark yang menunduk dengan hati dan pikirannya yang berkecamuk
.
.
.
"Hyung~ jebal kemari sebentar~ aku sudah naksir berat buku ini~" Haechan masih merengek kepada Doyoung, minta dijemput sekaligus minta dibelikan buku yang ia maksud
"Tidak bisa, Haechan-ah aku sedang rekaman"
"Hing~"
"Tidak mempan"
"Baiklah aku pulang saja, huft"
"Bukankah aku sudah bilang, kau tunggu saja disitu, seseorang akan menjemputmu!"
"Jaehyunie hyung?"
"Bukan! Tunggu saja, aigoo kepalaku rasanya mau pecah kau teror terus seperti ini! Sudahlah aku sibuk! Jangan ganggu aku, oke?"
"Hiks!"
"Aku mencintaimu! Bye!"
Pip
Haechan mengerucutkan bibirnya dibalik masker yang ia pakai, ia elus-elus buku yang sedari tadi dipeluknya
Tap
Seseorang menepuk pundak Haechan dari belakang, membuat dirinya mengalihkan pandangannya pada orang yang ada dibelakangnya
Ia menatap bingung pada tersangka yang tadi menepuk pundaknya, "Siapa ya?" tanyanya berbisik
"Ini aku bodoh" jawab Mark sambil mengangkat topinya dan menurunkan masker yang dipakainya
"Woah" Haechan membeo, kaget ketika melihat sosok yang sedang kemusuhan dengannya tiba-tiba muncul di hadapannya
"Ayo cepat, kau mau beli buku yang mana?"
"Ini" Haechan menunjukkan buku yang sedari tadi di incarnya itu
"Astaga, komik Shinchan. Aku kira kau mau beli buku yang berbobot"
"Hei, komik ini juga berbobot, kau lihat tidak komiknya sampai setebal ini"
"Terserahlah, pakai ini" Mark sedang tidak mood untuk berdebat, langsung saja ia menyerahkan kartu debitnya pada Haechan
Haechan dengan senang hati menerima kartu itu dan langsung saja membayar ke kasir
.
.
.
"Hei! Bukankah itu Mark dan Haechan?"
Saat keluar dari toko buku itu dengan tidak sengaja mereka melewati segerombolan siswi yang sudah dipastikan seorang nctzen yang sialnya mengenali penyamaran mereka
"Tunggu, kau Haechan kan?"
"Iya pasti itu Haechan! Lihat kakinya jenjang sekali!"
"Lalu kau Mark? Lihat! Cincin couple yang mereka pakai sama dengan yang di Boys Video!"
Segerombolan siswi itu malah semakin mendekat ke arah mereka, sampai hampir mengerubungi keduanya
"Bukan, aku bukan Haechan, permisi ya, permisi" dengan berani Haechan maju hendak melewati segerombolan siswi itu
"Lari!" Mark menggenggam tangan Haechan dan mulai berlari sekuat tenaga menjauh dari sana
"HEI!" para siswi itu mengejar di belakangnya
.
.
.
Semakin absurd ya ffnya, maaf!
Sedih banget haechan sakit huhuhu
#GetWellSoonHaechan
#GetWellSoonFullsun
