JUST AN UNUSUAL LIFE

DISCLAIMER:

Hyouka © Honibu Yonezawa

This story came from my wild mind

And inspirated by a story at another fandom

WARNING:

GaJe, OOC, Typo, alur cerita kacau (kaya Authornya),

jauh dari judul, dan lain sebagainya.

Jika anda mengalami pusing, mual, mata merah dan berkunang - kunang,

dan gejala lainnya, segera klik tombol back atau close browser anda,

dan segera pergi ke puskesmas atau rumah sakit

DON'T LIKE BUT DON'T BLAME


.

.

.

.

.

CHAPTER 11

"hai', kediaman Oreki. heh? Tomoe? tunggu sebentar... Aneki, ini dari temanmu" Houtarou memberikan telpon tersebut pada tomoe

"baiklah. Hai', Tomoe disini... APA?! Bukannya itu minggu depan? heh... baiklah, Aku akan kesana besok. sampai jumpa."

"ada apa? sesuatu terjadi pada temanmu?"

"tidak, cuman aku harus pergi besok. karena temanku lupa mengerjakan tugas skripsinya yang seharusnya selesai minggu lalu" ucap Tomoe sambil meletakkan telpon tersebut pada tempatnya.

"lantas apakah itu masalah besar untukmu?" tanya Houtarou

"tidak, hanya saja dia sudah terlalu banyak menolongku ketika aku ketinggalan materi pembelajaran."

"oh..."

"baiklah.. kebetulan besok libur, jadi aku akan pergi pada waktu pagi. kau tidak akan merasa kehilanggan aneki-mu ini ketika kau bangun tidur esok, kan?" ejek tomoe dengan nada menggoda

"baguslah, semakin cepat kau pergi, semakin cepat aku merasa damai dirumah ini esok" balas houtarou

"dasar... sebaiknya kau cepat pergi tidur, kurasa energimu akan segera habis jika tidak kau isi ulang" ucap tomoe, yang langsung pergi menuju toilet

"haaai'..." jawabnya malas.

'TRRRRT... TRRRRT...' sekali lagi, telpon itu berbunyi.

"Hai', Kediaman Oreki."

"A..ano, Oreki-san?" ucap suara seorang gadis yang sangat familiar bagi Houtarou

'Chitanda? mengapa dia menelponku selarut ini?' Batin Houtarou

"apa ada sesuatu ingin kau bicarakan?"

"jadi begini, Oreki-san. apa kita bisa bertemu denganmu besok?"

"uh... kenapa tidak disekolah saja?" tanya houtarou pada chitanda

"apa oreki-san punya rencana besok?"

"hmn... entahlah. hanya saja, besok aku punya sesuatu yang ingin kulakukan"

"oh... begitu."

"memangnya kapan dan dimana kau ingin bertemu denganku?" tanya houtarou

"oreki-san masih ingat tempat itu kan?"

"tempat? tempat apa?"

"kedai kopi itu, kau masih ingat kan, oreki-san?"

"oh... kapan?"

"pukul dua siang besok."

"baiklah, aku akan bertemu denganmu disana."

"benarkah? syukurlah! kalau begitu, sampai jumpa besok."

"hmn..." kemudian houtarou menutup telpon dari chitanda.

'kasus apa lagi yang chitanda punya untukku?' batinnya

lalu houtarou langsung mematikan komputer yang dia lupa matikan tadi

.

.

.

.

.

THE NEXT DAY AT THE COFFEE SHOP...

Houtarou's POV

Tempat ini tidak begitu buruk, dan tidak ada yang banyak berubah sejak terakhir kali aku mengunjunggi tempat ini.

harus ku akui, sebenarnya aku tak ingin pergi kemana pun. meskipun itu sangat dekat dengan rumahku. aku hanya ingin menghabiskan akhir pekanku dirumah, tak ingin melakukan apapun yang menguras habis energiku. hingga Chitanda menelpon dan mengajakku untuk datang kesini. aku sangat ingin menolaknya, dan entah sisi lainku yang mana yang membuatku mnerima ajakannya.

'I'm sitting here in a boring room,

it's just another rainy Sunday afternoon.

I'm wasting my time, I got nothing to do.

I'm hanging around, I'm waiting for you,

But nothing ever happens, and I wonder.'

lantunan sebuah lagu dari sebuah radio yang ada di counter diseberang sana. terdengar menarik, namun aku tak begitu mengerti bahasa inggris.

huh? tunggu sebentar...

aku mengira radio tua disana hanya dijadikan pajangan, masih berfungsi ternyata.

sudah sepuluh menit, dan langit diluar sana mulai mendung.

sial, aku lupa membawa payung.

aku masih penasaran, apa yang ingin dia pecahkan dengan kepalaku sekarang?

"Oreki-san?" dan akhirnya tuan putri kita datang setelah penantian selama sepuluh menit ini.

"maaf membuatmu menunggu selama ini."

"tidak, aku baru saja datang" aku berbohong. Kemudian dia langsung duduk tepat dihadapanku.

"apa ada sesuatu yang ingin kau pecahkan?"

"sebenarnya, tidak ada yang ingin kutanyakan padamu, Oreki-san. aku hanya ingin mengajakmu datang ke tempat ini bersama-sama."

"..."

APA KATAMU?! KATAKAN ITU SEKALI LAGI KEPADAKU! BERANI SEKALI KAU MENGGANGGU AKHIR PEKANKU DENGAN MENGAJAKKU DATANG KESINI?!

"uh.. Oreki-san? apa kau baik-baik saja?"

"..."

"Oreki-san?"

"Chi..."

"ada yang bisa saya bantu?" seorang pelayan datang memotong kalimatku.

"uh... macha latte dan chocolate cake. bagaimana denganmu, Oreki-san?"

"americano, itu saja."

apa yang ingin kukatakan pada Chitanda tadi?

"baiklah, harap tunggu beberapa menit" ucap pelayan tersebut dan pergi.

"umn... tadi kau ingin mengatakan apa, Oreki-san?"

"tidak, tidak ada yang ingin ku katakan."

"oh..."

tampaknya aku harus bertahan, hingga semua ini selesai.

.

.

.

.

.

TO BE CONTINUE