The Priestess

Rated:T Semi M

"Jadi Singkat nya Aku sudah mati- maksudku koma kemudian jiwaku berpindah ke dimensi lain dan merasuki tubuh seorang gadis biarawati bernama Asia Argento, dan karena aku belum benar-benar mati, dirimu masih terikat dengan jiwaku dan ikut bersamaku berpindah dimensi? Ini sangat membingungkan! Arghh!" Naruto.. ehem maksudnya Asia menggerang karena masalah yang melanda dirinya

'Hei sudah! Kukira kau sudah berhenti memikirkan hal itu dan mulai memikirkan cara mencari solusi dari masalah ini,' Kurama yang kini ikut bersemayam dalam tubuh Asia menyuruh Naruto/Asia (Biar lebih gampang kita panggil Naruto sebagai Asia saja) untuk berhenti bertingkah layaknya orang gila karena berbicara sendiri di tengah jalan yang ajaibnya sedang sepi

" Yah.. Baiklah kurasa lebih baik kita cepat-cepat bertemu dengan pendeta itu. Lebih cepat kita mengikuti tujuan lebih cepat kemungkinan kita untuk menemukan cara untuk kembali. Yosh! Ikuze!" Asia menyemangati dirinya dan berjalan lebih cepat

Namun naas, belum lama berjalan Asia terjatuh di sebuah taman tepat didepan seorang remaja laki-laki yang sedang duduk melamun

"Aduh! Kenapa aku bisa terjatuh sendiri sih?!" Ucap Asia dengan nada setengah marah

"A-apa kamu tidak apa-apa?" Tanya remaja laki-laki tersebut dengan khawatir. Tapi layaknya serigala berbulu domba, walau berniat membantu, namun yang di dalam otak pemuda satu ini berbeda dengan niat membantunya

'Wah! lucky! seoarang gadis imut terjatuh didepanku dan roknya tersingkap, membuatku dapat melihatnya! Hmm.. Putih polos rupanya, dan ckrek, akan kusimpan dalam folder di otakku,' Tuh kan, walau bukan berniat jahat, tapi kemesuman pemuda yang satu ini agak.. Gimana gitu bilangnya.. Aneh

"Mari aku bantu berdiri," Pemuda tersebut mengulurkan tangannya untuk membantu Asia

'Waa! Ternyata dia seorang biarawati! Dan kalau dilihat lagi dia sungguh imut! Benar-benar beruntung!' batin pemuda tersebut dengan muka yang 'bersemangat' karena gadis didepannya

"Ah! Terimakasih banyak umm.."

"Issei, Issei Hyodou. Kamu boleh memanggilku Issei saja," Ucap Issei memperkenalkan dirinya

"Terimakasih banyak Issei-san!"

"Ah tidak perlu seperti itu, aku hanya berniat membantu," 'Walau terlihat seperti orang luar, tapi bahasa jepangnya sangat fasih. Ah iya! tidak ada salahnya kan jika aku menanyakan namanya?' Batin Issei

"Ano.. Kalau boleh tau, siapa namamu?"

"Ah! Maaf aku-ehem saya lupa memperkenalkan diri. Nama saya Asia, Asia Argento. Saya seorang biarawati dari Vatikan, saya datang ke Jepang untuk bertemu seseorang sekaligus menjalankan tugas yang diberikan kepada saya. Namun sepertinya saya tersesat dan belum bisa menemukan tempat yang diharuskan," Ucap Asia dengan nada yang imut dan dengan kata-kata formal

'Hei Naruto! Aku tidak tau kau bisa berbicara formal dengan nada seperti itu? Hahaha!' Ledek Kurama

'Diamlah! Bukan aku yang mau bicara dengan nada imut seperti itu! Kalau soal formal itu memang sudah biasa, tapi suara Asia memang seperti ini rubah!' Raung Asia dalam mindscape nya

'MUHAHAH!' Tawa Kurama meledak-ledak mengingat cara Asia berbicara seperti tadi

"Umm.. Kalau boleh tau, dimana tempat yang kamu tuju? Mungkin aku bisa membantumu untuk menemukannya," Tawar Issei

"Ah iya.. Tempat yang jadi tujuan saya adalah gereja di kota ini."

'Ge-gereja?! Weks! Aku lupa kalau dia seorang biarawati, memangnya tempat apa lagi yang menjadi tujuan seorang biarawati datang dari tempat jauh? Tapi kalau begitu..' Batin Issei agak kaget dengan tempat tujuan Asia, 'Iblis kan ga bisa masuk gereja.'

"Baiklah aku akan menunjukan jalannya kepada-mu."

"Terima kasih banyak Issei-san!"

"Sama-sama Asia-chan! Kalau begitu ikuti aku."

~Gereja Kota Kuoh~

Tidak banyak yang diketahui soal gereja ini, selain sudah lama tidak digunakan, tempat ini menjadi terbelangkai, dan karena tempatnya yang terpencil dan terletak di atas bukit dengan pepohonan yang lebat, banyak orang yang melarang agar tidak pergi ke daerah situ karena dianggap berbahaya.

"Kita sudah sampai, jika ada lagi yang kamu perlukan jangan malu-malu untuk meminta kepadaku."

"Terimakasih banyak Issei-san, maaf saya tidak bisa memberikan apapun sebagai rasa terimakasih saya. Mungkin anda mau masuk terlebih dahulu dan minum teh?"

'Jika saja aku bukan iblis, pasti aku akan menerima tawaranmu Asia-chan. Dan mungkin bukan hanya sekedar minum teh, mungkin.. Muwehehe,' Batin Issei dengan mesumnya, dan jujur saja pikiran saya saat ini mulai kemana-mana muwehehe

"Terimakasih atas tawaranmu, tapi aku harus pergi, aku baru ingat kalau hari ini aku ada janji dengan klubku. Mungkin lain kali Asia-chan," Jawab Issei dengan sedikit kebohongan

"Um baiklah Issei-san, mungkin lain kali."

"Jaa mata nee! (Daah sampai jumpa lagi!)" Seru Issei menjauh sambil melambaikan tangannya pada Asia 'Padahal gereja ini sudah tidak terpakai, namun kenapa Asia-chan disuruh ke tempat itu? Aku harap tidak terjadi masalah yang melibatkan Asia.' Batin Issei khawatir

Sepeninggalnya Issei, Asia mulai melihat-lihat sekitar gereja. Sebenarnya yang Asia lakukan bukanlah sekedar melihat-lihat, tapi mendeteksi jika ada sesuatu yang janggal di tempat ini dengan mode sennin miliknya

"Kukira karena Asia tidak memiliki chakra, aku tidak bisa menggunakan jurus ninja. Tapi untungnya kau ikut denganku Kurama." Memang sebenarnya Asia tidak memiliki chakra, namun jangan lupakan Kyuubi yang ikut dengan jiwa Naruto merasuki tubuh Asia. Karena Kurama-lah Asia dapat menggunakan jurus ninja serta senjutsu

'Apa kau menyadarinya?' Tanya Kurama

"Maksudmu Issei? Ya, kurasa dari auranya dia seorang Iblis, karena itulah dia tidak mau mendekati ataupun masuk ke gereja ini," Jawab Asia dengan santai. Semenjak Naruto menyatukan jiwanya dengan jiwa Asia, (Baca The Priestess: Prologue) Naruto mendapatkan semua ingatan-ingatan Asia serta pengetahuan tentang dunia ini. Karena itulah Naruto tidak perlu susah-susah mempelajari dunia yang ia tempati sekarang

'Tapi bukan hanya itu yang aku khawatirkan, untuk apa Asia diutus ke tempat seperti ini. Aku jadi skeptis,' Kurama mengutarakan apa yang membuatnya skeptis. Lagipula bukankah aneh jika ada orang yang diutus dari jauh untuk bertemu seseorang, kalau tempatnya seperti di taman atau sebuah rumah tidak apa-apa, tapi sebuah gereja yang ditinggalkan di tengah hutan dan di atas bukit jauh dari pemukiman? Antara Valper (pendeta dari HS DxD Season 2, merupakan salah satu atasan Asia) memang tidak tahu geografis tempat ini atau memang ada udang dibalik batu

"Entahlah Kurama, setidaknya kita bisa menemukan sebuah petunjuk disini," Ucap Naruto meyakinkan Kurama bahwa solusi dari masalah ini sudah dekat

"!" "Ada orang disitu,"

'Apa yang kau rasakan?'

"Hanya manusia, sepertinya orang yang harusnya kita temui. Yosh! Ayo kita temui dia!"

Asia pun mendatangi orang yang dimaksud, seorang pendeta muda berambut perak

"Ano.. Apa anda orang yang bapa Valper suruh untuk menemuiku?"

"Itu benar ojou-chan, namaku adalah Freed Selzen, pendeta exorcist yang akan membinasakan para iblis najis itu!" Ucapan Freed membuat Asia agak kesal dan menaruh curiga kepada Freed

"A-ah kalau begitu perkenalkan, nama saya adalah Asia Argento, salam kenal pendeta Freed."

"Ya ya, cepatlah masuk dan bersiap-siaplah, kau akan ikut bertugas bersamaku nanti malam." Nada yang digunakan oleh Freed kali ini membuat Asia kesal

"B-baik Freed-san," 'Ck! Benar-benar menyebalkan, kalau saja aku tidak harus bersifat polos dan lugu sudah kuhantam muka bodoh itu dengan Rasengan,' Ya sebenarnya Asia bisa saja me-Rasengan Freed, namun bisa-bisa bukannya mendapatkan petunjuk, yang ada dia jadi buronan para exorcist dari segala penjuru. Jadi mau tidak mau Asia tidak bisa menunjukan sifat Naruto-nya kepada orang lain

"Hei! Kenapa kau melamun?! Cepat masuk dan bersiap-siaplah!" Bentak Freed karena Asia melamun didepannya

"Maaf Freed-san! P-permisi." Asia melangkah masuk kedalam

"Ambilah kamar manapun yang ada di dalam gereja ini, tapi ingat! nanti malam jam 7 kau harus membantuku menjalankan tugas!" Ucap Freed tegas

"B-baiklah." 'Keh! Dia benar-benar membuatku kesal! Mungkin aku harus memprioritaskan untuk membogem mukanya terlebih dahulu.'

'Hahaha! Yang ada kau malah diburu nanti bocah!' Ledek Kurama menambah kekesalan Asia

'Diamlah bola bulu! Kau malah membuatku tambah kesal! Sudahlah, aku mau tidur dulu,' Batin Asia sambil masuk kedalam sebuah kamar

'Ngomong-ngomong, apa kau juga merasakannya? Maksudku saat masuk kedalam gereja ini?'

'Samar-samar, seperti ada yang membuatku tidak bisa mendeteksi keberadaan mereka. Banyak aura manusia yang kurasakan dan diantara mereka ada yang bukan manusia. Aneh, padahal tidak ada siapa-siapa disini, mencurigakan.'

'Tetaplah waspada Naruto- maksudku Asia, kita tidak tau siapa dan apa niat mereka. Terlebih dari yang kau katakan tadi, sepertinya ada ruang rahasia yang dilengkapi segel agar tidak yang bisa mendeteksi keberadaan mereka disini, apalagi tugas mencurigakan yang diberikan Freed membuatku merasa akan terjadi masalah. Kuharap itu tidak terjadi.'

"Kuharap juga tidak." Ucap Asia yang kemudian terlelap dalam tidurnya

"Raynare-sama ini data-data mengenai Asia Argento," Ucap seorang lelaki sambil memberikan secarik kertas berisi identitas Asia

"Hmm baiklah, terima kasih. Sekarang lanjutkan tugas mu kembali."

"Baik! Raynare-sama!" lelaki yang ternyata salah satu exorcist tersebut pergi meninggalkan ruangan

"Asia, nama yang unik. Seorang biarawati yang dianggap sebagai aib karena membantu seorang malaikat jatuh ya? Menarik. Dikucilkan, mirip seperti dia"

"Bocah berambut kuning."

End of Chapter 1

Epilogue

"Hah dimana ini?" Lenguh seorang wanita yang merupakan seorang malaikat jatuh

"Arghh! Apa yang terjadi? Ughh!" Wanita tersebut memegang kepalanya karena sakit yang dirasakan bukan main-main

"…" Terdiam cukup lama, wanita tersebut kembali bangkit dan menatap mayat seorang lelaki

"Kh! Tidak kusangka akan jadi seperti ini, terlempar ke dimensi lain huh? Kuharap negara elemental dalam keadaan damai. Dan maaf telah membunuhmu Issei, kalau saja aku bisa menggunakan Rinnegan ku, aku pasti akan menghidupkanmu kembali. Namun sayangnya Rinnegan milikku ternyata masih menetap di tubuh asliku," Raynare kemudian melakukan sesuatu namun tidak terjadi apa-apa

'Seperti dugaan ku karena tidak ada chakra di tubuh ini, aku tidak bisa mengaktifkan Sharingan,' Batinnya. "Baiklah aku harus kembali, maaf harus meninggalkan mu disini Issei," Raynare kemudian mengeluarkan sayap gagaknya dan terbang pergi menjauh dari taman

'… Aku rasa selera berpakaian pemilik tubuh asli ini (Raynare) harus diganti, aku bahkan tidak bisa menyebut ini sebagai pakaian. Kurasa si pemilik tidak akan keberatan jika aku merubah model pakaian tempur miliknya.' Batin Raynare karena pakaian bertarung miliknya hanya sekedar kain tipis yang kalau dilihat seperti sebuah bikini seksi

'Sekarang hanya harus mengikuti alurnya. Tapi sebelumnya, kembali ke gereja dan mengganti pakaian ini terlebih dahulu,' Raynare kemudian terbang melintasi gedung-gedung kota Kuoh menuju ke arah gereja

End of Epilogue Chapter 1

Ruangan Author

Halo! selamat datang minna di Ruangan Author! Di sesi Ruangan Author ini, saya akan membahas, menjelaskan, dan menjawab tentang fic ini berserta dengan pertanyaan-pertanyaan readers sekalian

Sebelumnya saya mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang pantas di fic ini maupun di sesi Ruangan Author

[Sebenarnya apa sih yang sedang terjadi di fic ini?]

Nah, untuk memperjelas keadaan yang dialami Naruto saat ini dan karena kurangnya penjelasan di prologue. Author akan menjelaskannya lebih detail

Sebenarnya yang terjadi dengan Naruto di Naruto-verse adalah dia sedang mengalami keadaan dimana jantungnya tidak berdetak lagi, namun otak miliknya masih berfungsi. Keadaan seperti inilah yang disebut dengan comatoase atau koma dalam bahasa medis

Saat mengalami koma, sebagian jiwa Naruto yang ternyata merupakan kesadarannya dan sebagian chakra Kurama melayang-layang di antara dua dimensi dan terhisap masuk kedalam DxD-verse dan merasuki tubuh Asia

[Lalu kenapa Kurama bisa ikut dengan jiwa Naruto?]

Karena secara teknis Naruto belum mati, maka Kurama masih berada didalam tubuh Naruto dan tidak sadar. Sama seperti Naruto, kesadaran Kurama sebenarnya adalah sebagian chakra yang ikut dengan jiwa Naruto

Singkatnya, jiwa kesadaran Naruto dan Kurama melewati jembatan dimensi dan merasuki tubuh Asia

Untuk mengapa saya menyebut Naruto dengan Asia bukan hanya karena Naruto berada dalam tubuh Asia, tapi juga karena jiwa mereka berdua telah menyatu. Jadi bisa dibilang kalau Naruto adalah Asia

[Kenapa bikin fic ini dan bukan fic seperti dimana seluruh tubuh Naruto terlempar ke dimensi DxD?]

Sebenarnya maunya sih seperti itu, tapi melihat sudah banyak fic yang menggunakan formula itu maka saya memutuskan untuk membuat fic yang hampir sama namun berbeda. Dan setelah banyak melamun dan berimajinasi, saya mendapatkan ide untuk membuat cerita dimana Asia merupakan karakter utama.

Awalnya maunya pake Madara, tapi saya pikir nanti Asia jadi terlalu kuat dan emo, dan lagipula saya lebih senang jika Madara saya bikin dia merasuki tubuh 'seseorang'

Saya kepikiran untuk memakai Naruto untuk merasuki Asia bukan hanya karena mereka berdua mirip dari segi fisik dan penderitaan yang telah dialami, tapi juga karena kepribadian Naruto yang mudah beradaptasi membuatnya lebih cocok didalam tubuh Asia dan berperan sebagai Asia, kenaifan Naruto juga sebelas duabelas dengan Asia.

[Lalu siapa yang merasuki Raynare di epilogue?]

Hehe kalau itu rahasia, tapi saya yakin sudah banyak yang bisa menebak siapa yang merasuki Raynare. Belum lagi saya menyebut Rinnegan dan Sharinggan, tidak banyak orang yang memiliki Rinnegan maupun Sharinggan sebagai mata mereka.

Ehehe selamat menjawab readers!

[Ada sepatah dua patah kata untuk mengakhiri sesi Ruangan Author ini?]

Ya, terima kasih kepada kalian karena sudah mau membaca fic saya yang amburadul ini, sekali lagi mohon maaf jika ada kata-kata atau penulisan yang kurang tepat dan tidak berkenan di mata readers sekalian

Untuk QnA saya akan memjawab pertanyaan kalian di Chapter selanjutnya, oh ya saya akan meminta pendapat readers tentang rating fic ini, apa kalian mau saya ganti Rated: M atau T? Kalau untuk T saya akan menulis adegan-adegan ecchi namun tidak berlanjut ke adegan yang 'You Know lah'. Untuk M, yaa sama seperti T tapi lebih 'You Know lah'

Sekian sepatah dua patah kata dari saya, semoga kalian enjoy dengan fic ini!

Sekian dari saya! Sampai bertemu di chapter depan!