Disclaimer: Naruto belongs to Masashi Kishimoto. However, thisa story purely of my thingking

Pair: SasuFemNaru

Rate: T

Warning: Femnaru!, OOC, typo(s), dll.

• Winter Love •

Bab 1: Vier Girl

By: AirinaNatsu-chan

15 tahun kemudian...

Suara lampu blitzh kamera terus menyahut saat menangkap gambar keempat gadis blonde yang berjalan anggun diatas karpet merah menuju sebuah gedung stasiun TV swasta yang menjulang tinggi di depan sana.

Sesekali, ketiga dari empat gadis blonde itu melambai dan tersenyum pada para fans mereka yang berkumpul sepanjang jalan mereka menuju gedung stasiun TV tersebut. Kecuali seorang gadis berambut pirang paling terang yang menampilkan wajah datarnya.

Para bodyguard berbaris untuk menjaga sekelompok idola yang sedang naik daun kini dari kerumunan fans yang mulai gaduh.

Penjaga pintu masuk itu membungkuk kepada empat gadis berambut pirang itu dan membukakan pintu untuk mereka.

Seperti saat diluar gedung, didalam pun para wartawan segera mendekati mereka dan bertanya-tanya seputar karir mereka. Dan dijawab singkat oleh mereka karena mereka harus mengejar waktu ditengah jadwal mereka yang cukup padat.

Setelah menjawab pertanyaan dari para wartawan, mereka segera pergi ke lift dan menekan tombol lantai sesuai dengan tujuan mereka. Sesampainya disana mereka segera masuk menuju ruang yang telah disiapkan dan menghempaskan diri keatas sofa empuk yang disediakan.

"Hahh, panas sekali hari ini." keluh Ino, gadis berambut pirang pucat yang diikat ponytail itu mengibaskan tangannya didepan mukanya.

"Musim panas kali ini lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya." sahut Temari yang membuka penutup kaleng soda dan menenggaknya hingga tandas. "Ditambah kerumunan fans juga wartawan tadi yang membuat sesak." tambahnya.

"Apa jadwal kita hari ini?" tanya Shion yang sedari tadi diam. Manik lavendernya menatap Temari dan Ino bergantian.

"Pemotretan untuk sampul majalah remaja." jawab Temari singkat.

Shion mengangguk paham dan menatap Naruto yang sedati tadi diam.

"Naruto? Ada apa denganmu?" tanyanya pada gadis berbola mata safir yang jernih itu.

Naruto mendongak dan memandang ketiga sahabatnya yang menatapnya lurus. Gadis pemilik rambut pirang paling terang itupun memperlihatkan ponsel pintarnya ke hadapan ketiga sahabatnya.

"Lagi?" tanya Ino yang mewakili kedua sahabatnya yang lain.

"Ya dan semakin bertambah." Naruto membalas pesan singkat dari pembersih apartemennya dan meletakkan ponselnya di meja dekat sofa yang ia duduki.

"Terkadang aku sedikit takut pada mereka," kata Ino bergidik ngeri.

Temari mengernyitkan dahinya dan bertanya dengan serius pada Ino,

"Kenapa?"

Ino memandang satu persatu sahabatnya dengan tatapan horor dan menjawabnya dengan nada yang berlebihan.

"Setiap hari aku mendapat sekitar seratus surat pernyataan cinta dari orang-orang yang mengaku fans kita." ujarnya mendramatisir.

Temari dan Shion menghela napas pelan dan menggeleng meligat kelakuan Ino. Berbeda dengan Naruto yang memang berkepribadian dingin.

Keempat gadis blonde itu merupakan sekelompok idol yang sedang naik daun. Vier Girl, itulah nama girlband yang mereka jalani. Berkat girlband itu pula mereka mampu membesarkan nama masing-masing tanpa dilatarbelakangi nama keluarga.

Sesuai namanya, Vier Girl beranggotakan empat gadis cantik berambut pirang yang memiliki sifat berbeda. Mereka adalah Ino, Temari, Shion, dan Naruto.

Yamanaka Ino yang kerap dipanggil Ino itu merupakan personil Vier Girl paling ceria, ramah, dan enerjik diantara ketiga sahabatnya yang lain. Gadis berambut pirang pucat dengan bola mata aquamarine yang begitu memikat itu mampu membius setiap kaum adam yang melihatnya.

Berbeda dengan Ino yang begitu terbuka, Sabaku Temari kebalikan dari Ino. Gadis berambut pirang bermata jade itu sedikit tertutup dan tomboy. Meskipun begitu kecantikan Temari mampu membuat banyak pria yang terpikat padanya.

Miroku Shion yang biasa dipanggil Shion itu memiliki sifat yang lebih anggun, ramah, baik, dan lembut. Namun sedikit menyeramkan saat marah. Dengan sifatnya yang seperti itu, gadis bermanik lavender dan tunggal keluarga Miroku itu mampu membuat banyak kaum adam yang memuja kecantikannya.

Lain lagi dengan leader dari Vier Girl itu sendiri, Namimaze Naruto berkebalikan dari para personilnya. Ia begitu tertutup, dingin, kaku, namun sedikit hangat dengan orang terdekatnya. Gadis yang memiliki rambut pirang paling terang dalam girlband yang ia pimpin itu juga merupakan adik dari pengusaha muda dan keluarga bangsawan yang masih berhubungan dengan kekaisaran Jepang. Meskipun sifatnya yang dingin dan terkenal dengan sebutan Princess Ice ia mampu menaklukan setiap kaum adam yang melihatnya.

Keempatnya sering mendapat julukan dari para fansnya. Ada yang mengatakan mereka adalah The Four Blonde Girls karena mereka semua berambut pirang. Ataupun Four Season Girls karena sifat mereka yang seperti empat muaim di Jepang. Dengan Ino sebagai Natsu(musim panas), Temari sebagai Aki(musim gugur), Shion sebagai Haru(musim semi), dan Naruto sebagai Fuyu(musim dingin).

Keempatnya pun tak ambil pusing dengan hal itu. Yang terpenting fans mereka senang dengan apa yang mereka capai. Kadang kala mereka menjadi fans fanatik yang akan melakukan apapun untuk idola mereka. Dan itu membuat para personil Vier Girl itu mendesah. Namun tanpa fans mereka bisa apa? Memang itu terdengar klise tapi itulah kenyataannya. Dengan dukungan dari para fans nama mereka mampu melambung tinggi.

Temari mengendikkan bahunya acuh dan menghempaskan dirinya ke sofa. "Setidaknya itu lebih baik daripada mendengar ancaman kalau aku mendapat kekasih yang tak bisa menjagaku, mereka tak akan segan-segan membabi buta orang itu." ujarnya lelah.

Shion mengangguk, menyetujui perkataan Temari. "Aku pun begitu. Mereka juga mengatakan akan membuat kehidupan orang yang menggangguku menderita seumur hidup. Dan itu cukup membuatku takut kalau memang kenyataan." sahutnya sambil bergidik.

Naruto menggelengkan kelalanya pelan dan menatap lurus ketiga sahabatnya. "Setidaknya itu semua lebih baik daripada mendengar ancaman bunuh diri kalau aku berhubungan dengan seorang laki-laki." ujarnya datar.

Personil Vier Girl itu mengerjapkan matanya, untuk meyakinkan pendengaran mereka? Lah, emang apa hubungannya? Mereka pun tak tahu.

"Hiihh, menyeramkan sekali," kata Ino bergidik. "Apa ancaman itu datang setiap kali kau diisukan dengan seorang laki-laki?" tanya Ino serius.

Naruto mengangkat bahunya acuh dan menjawabnya enteng, "Tidak juga. Kadang tiba-tiba ancaman itu datang meskipun aku tak diisukan dengan laki-laki."

Mereka bertiga menelan ludah paksa dan membayangkan setiap hari nendapat ancaman seperti itu. Oh, pasti mereka akan gila? pikir ketiganya kompak.

"Terbuat dari apa hati mereka itu?" keluh Temari.

"Tentu saja dari gumpalan darah. Bukannya itu diajarkan saat di sekolah." jawab Ino polos yang mendapat dengusan keras Temari.

"Terserahmu." ujar Temari ketus. Sementara itu, Shion terkekeh geli dan Naruto tersenyum sangat tipis.

Bersambung~

Terima kasih yang udah dukung cerita ini dan untuk @matarinegan udah aku tambahin request membernya dari sarannya.

Mohon maaf bila ada kesamaan karena itu bentuk dari ketidak sengajaan dan hanya suatu kebetulan.

Sorry kalo banyak typoXD