A Thousand Years with You

Genre: Romace, Fantasy

Rating: M

Lenght: Chapter

Main Cast:

Lu Han

Se Hun

Pairing: Hunhan and other

Warning: Genderswitch,Ooc,Typos,geje,ect

Desclaimer:

Fanfic ini adalah karya asli saya. Saya hanya meminjam nama member EXO dan beberapa karakter serta orang terdekat mereka. Sepenuhnya mereka adalah milik Tuhan YME.

NO BASH, NO FLAME, NO PLAGIAT

Summary:

I want to hate you but I love you and that love can't be erased.

.

.

.

Annyeong~

Saya datang bawa chapter 1

Terimakasih sebelumnya buat para reader terutama yang udah review

Ah, ini ratenya kan M, jadi pasti ada konten dewasa di dalamnya. Harap reader bisa menyikapi dengan bijak.

Di bagian ini hunhannya mungkin belum terlalu kerasa.

Saya harap readers tidak kaget dengan jalan cerita ff ini.

Oke sekian...Selamat membaca^_^

HanPutri Present©

A Thousand Years with You

.

Chapter 1

.

.

.

AUTHOR POV

Kyung Hee University

"Sehun-ah, apa kamu ada kuliah lagi setelah ini?" tanya seorang namja berkulit tan.

"Aniyo. Wae?" jawab namja bernama Sehun itu.

"Mau ikut ke rumah Chanyeol hyung?" tanya namja tan tadi.

"Aku tidak bisa Kai. Aku sudah ada janji dengan Suli hari ini" jawab Sehun.

"Ah, sayang sekali. Padahal kita mau nonton film yang 'iya-iya' versi terbaru lho~" ucap Kai sambil menaik turunkan alisnya.

"Jauhkan pikiran mesummu itu tuan Kim" Sehun memutar bola matanya malas.

"Aigoo~ seperti kau tidak mesum saja" cibir Kai.

"Standar mesumku tidak sepertimu" jawab Sehun datar.

"Ya, terserah sajalah" balas Kai mengalah.

"Oppa~" terdengar suara seorang yeoja. Sehun dan Kai menoleh ke arah suara itu.

"Annyeong cantik~" goda Kai pada yeoja itu.

"Jangan menggoda yeojaku seenak jidat begitu" ucap Sehun tak terima dengan perlakuan Kai pada yeoja itu. Dia merangkul yeoja itu posesif.

"Ha ha ha...uri Sehunnie marah ternyata" tawa Kai pun pecah. Sehun jengah sendiri melihat sahabatnya yang satu itu.

"Oppa~ kita jadikan hari ini?" tanya yeoja itu manja pada Sehun.

"Tidak ada alasan untuk mengatakan tidak chagi" jawab Sehun diiringi senyum tipis yang dibentuk bibirnya. Dielusnya surai yeoja itu.

"Aigoo~ kenapa malah berlovy dovy ria di hadapanku?" protes Kai.

"Wah, Kai oppa iri, ne?" ucap yeoja itu dengan senyum geli.

"Aku tidak iri Suli-ya" jawab Kai.

"Chagi, kelihatannya kita harus segera pergi" ucap Sehun setelah melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Benarkah? Kalau begitu kajja" ajak Suli.

"Kami pergi dulu Kai" ucap Sehun pada si Kai itu.

"Arraseo. Sehun-ah, mainnya jangan terlalu jauh,ne!" seru Kai pada Sehun, yang mendapat acungan jempol dari Sehun.

.

Sehun dan Suli berjalan menuju parkiran. Mereka masuk ke dalam audi putih yang terparkir di sana. Mobil itu pun melaju keluar area Kyung Hee.

"Oppa, kita mampir tempat makan dulu, ne" pinta Suli.

"Ne. Kamu lapar ya?" tanya Sehun.

"Sangat oppa. Dari tadi pagi aku belum makan dan hari ini jadwalku full" Suli mengerucutkan bibirnya. Sehun hanya terkikik melihat tingkah yeojanya itu.

.

At Restaurant

"Pesan apa agassi?" tanya seorang pelayan restoran pada Suli.

"Oppa, pesan apa?" tanya Suli.

"Terserah kamu saja chagi" jawab Sehun.

"Kalau begitu saya pesan beef steak with mushroom sauce dua" jawab Suli pada pelayan itu.

"Baik, mohon tunggu sebentar" pelayan itu meninggalkan Sehun dan Suli.

"Kenapa kamu pesan itu. Bukannya kamu lapar?" tanya Sehun.

"Aku tidak mau terlalu kenyang oppa" jawab Suli.

"Wae?" tanya Sehun bingung.

Suli memajukan tubuhnya agar lebih dekat dengan Sehun di hadapannya.

"Agar nanti aku bisa bermain dengan lincah oppa~" bisik Suli seduktif. Sehun hanya memberikan tatapan penuh arti pada Suli.

"Silahkan" seorang pelayang datang membawa pesanan mereka.

"Gamasahamnida" ucap Suli.

"Oppa, ige" Suli menyuapkan sepotong daging pada Sehun.

"Gomawo chagi" ucap Sehun.

Acara makan malam Sehun dan Suli pun selesai.

"Suli, kita jadi ke apartemenmu?" tanya Sehun. Pandangannya masih fokus pada jalan.

"Tentu saja oppa. Di mana lagi kalau tidak di apartemenku?" jawab Suli.

"Baiklah kalau begitu" audi putih itu melesat menuju apartemen Suli.

.

Suli's Apartment

"Oppa mau mandi dulu?" tanya Suli sambil melempar tasnya ke ranjang.

"Aku tidak mandi chagi, kamu saja kalau mau" jawab Sehun.

"Arraseo, tunggu sebentar oppa" Suli pun masuk kamar mandi yang ada di kamarnya itu.

"Hah" terdengar helaan napas Sehun. Ia membaringkan tubuhnya di ranjang empuk Suli.

"Dreeetttt" handphone di kantung celananya bergetar.

From : Noona

Apa malam ini kamu tidak pulang lagi?

Reply

Sehun tak membalas pesan itu. Dia yakin si pengirim tahu jawabannya.

Setelah lima belas menit berlalu akhirnya Suli keluar kamar mandi. Dia hanya mengenakan bathrobe yang panjangnya di atas lutut.

Rambut panjangnya terurai basah karena baru keramas. Aroma sabun dan shampoo Suli menyusup ke dalam indra penciuman Sehun. Membangkitkan gejoak dalam dirinya.

Suli dengan sengaja berjalan perlahan kearah Sehun. Tiap langkahnya sangat menggoda. Digigitnya bibir bawahnya yang menggoda itu dengan seduktif agar Sehun terangsang.

"Oppa~ aku sudah selesai" bisik Suli menggelitiki telinga Sehun.

"Apa kau mencoba menggodaku chagi?" tanya Sehun tak kalah seduktif.

"Aku tak beniat begitu oppa" jawab Suli sok polos.

Dengan posisi Sehun yang duduk di ranjang dan Suli yang berdiri dihadapannya tentu mempermudah Sehun untuk meraih pinggang yeoja itu.

"Boleh ku buka?" Sehun mendongak memandang wajah yeoja itu.

"Tentu" yeoja itu mengangguk.

Dengan sentakan ringan tali bathrobe itu terlepas, menampakkan tubuh polos Suli yang tampak jelas di bawah limpahan cahaya lampu.

Kulitnya masih lembab dan aroma sabun itu memenuhi pikiran Sehun. Sehun memberikan kecupan-kecupan ringan pada perut datar Suli. Si empunya perut kegelian nikmat atas aksi sang namjachingu.

"Oppahh~ ge...liihh" desisnya.

Seolah tak mendengar itu, Sehun malah semakin liar bermain di tubuh bagian atas Suli. Kecupan-kecupan itu kini beralih ke dada Suli. Sehun menghentikan aksi kecup mengecup itu.

"Eunggh" lenguh Suli saat tangan Sehun meremas payudaranya dengan lembut. Ia tak kuasa menahan sensasi dingin tangan Sehun pada kulitnya yang memanas.

Kini Sehun mensejajarkan tubuhnya dengan Suli yang berdiri. Diraihya pinggang yeoja itu. Sekarang Sehun beralih bermain dengan leher mulus Suli.

"Ahhhhh" desah Suli tak tertahan saat Sehun menjilati lehernya dengan seduktif. Sehun menyesap leher Suli dalam hingga yeoja itu kembali melenguh. Tangan kanan Suli menekan lembut tengkuk Sehun agar ia bisa memperdalam hisapannya. Terciptalah tanda kepemilikan di leher mulus itu.

"Eunghhh" lenguhan Suli kembali terdengar. Seandainya Sehun tidak menopang tubuhnya, pasti ia tak mampu berdiri karena kakinya melemas sepenuhnya.

Puas melakukan 'pemanasan' akhirnya Sehun melepaskan bathrobe yang masih bertengger di badan Suli. Dilemparkannya bathrobe itu sembarangan. Kini nampaklah tubuh Suli yang full naked.

Sehun membaringkan tubuh Suli di ranjang dengan lembut. Dia menindihi tubuh yeoja itu. Ditatapnya kedua onyx itu dalam. Melihat Suli yang pasrah membuat Sehun ingin segera menerkamnya.

"Apa kau siap bermain chagi?" bisik Sehun seduktif.

Suli tidak menjawab pertanyaan Sehun, ia malah dengan berani meraih bibir Sehun dan melumatnya ganas. Ciuman itu panas dan basah.

"Akh" teriak tertahan Sehun saat Suli menggigit bibirnya. Ia tahu Suli ingin menerobos masuk mulutnya. Dengan senang hati Sehum membuka mulutnya. Ia hafal betul kebiasaan Suli yang satu ini. Suli selalu dominan dalam urusan ciuman. Inilah yang membedakan dia dengan yeoja lain.

Lidah Suli dengan gesit mengabsen seluruh penghuni rongga mulut Sehun. Puas dengan itu Suli mengajak lidah sehun beradu.

"Cpk" suara kecipak saliva mereka memenuhi kamar Suli. Ciuman itu sangat panjang.

Karena kebutuhan akan pasokan oksigen tautan bibir mereka pun terlepas. Baik Sehun atau pun Suli menghirup udara sebanyak-banyaknya. Deru napas mereka masih memburu.

Wajah Suli sudah full blushing karena kegiatan mereka barusan. Sedang Sehun masih terlihat biasa. Hanya saja napasnya memburu.

Setelah cukup mendapat pasokan oksigen, Sehun menindihi tubuh Suli lagi.

"Oppa~ kau curang" rajuk Suli manja.

Sehun mengangkat sebelah alisnya mendengar penuturan Suli barusan.

"Apa maksudmu chagi?" tanya Sehun tak mengerti.

"Aku sudah full neked begini tapi oppa masih pakai pakaian lengkap" jelas Suli memandang penampilan Sehun.

Sehun tersenyum atau lebih tepatnya menyeringai mendengar penjelasan yeojachingunya itu.

Perlahan Sehun melepas kancing kemejanya. Setelah terlepas seluruhnya, ia melempar kemeja itu sembarangan.

Suli memandang kagum tubuh Sehun yang super seksi itu. Sampai-sampai ia menjilat bibirnya penuh napsu.

Meskipun seorang namja, tapi kulit Sehun mulus tanpa cacat, kecuali pada satu bagian.

Melihat reaksi Suli, Sehun semakin melebarkan seringaiannya. Yeoja yang terbaring di ranjang itu terlihat benar-benar menginginkannya.

Setelah kemeja kini giliran ikat pinggang dan celana yang terlempar sembarangan. Tinggalah celana dalam saja yang dipakai Sehun. Dia kembali mendekati Suli. Digesekkannya junior yang masih terbungkus itu pada alat vital Suli. Suli bisa merasakan junior Sehun sudah menegang.

"Uhhhhhhh...oppaahhh...jang...anh menggoda...kuhh" desah Suli nikmat. Dia meremas rambut Sehun ganas.

Melihat Suli yang sudah tak tahan lagi, akhirnya Sehun melepas celana dalamnya.

Kini kedua anak manusia itu sama-sama full naked.

Sehun mengelus surai panjang Suli kemudian mencondongkan tubuhnya untuk mencium kedua kelopak mata yeoja itu. Ciuman itu turun ke hidung dan bermuara di bibir Suli. Sehun menjilati bibir Suli sebentar sebelum ia bermain dengan payudara Suli. Dihisapnya payudara itu ganas. Dari kiri beralih ke kanan.

"Eunghhh...ahhhhhhh...uhhhhh" desah Suli atas kenikmatan yang diberikan Sehun.

Puas dengan payudara, kini Sehun mulai menjamah alat vital Suli. Ia meraba bagian sensitif itu lembut, membuat pemiliknya kegelian nikmat.

Sehun mendekatkan wajahnya dengan vagina Suli lalu memberikan kecupan lembut di sana. Kecupan itu berubah menjadi hisapan dan jilatan yang bergairah.

"Eunggghhh" Suli kembali melenguh.

"Oppahhh su...dahhh...akuhhh tak ta...hanh... la...giihh" mohon Suli.

"Mau ke inti sekarang?" tanya Sehun parau.

"I want you baby" bisik Suli serak. Mendengar itu Sehun tak segan lagi.

Sehun mendorong juniornya masuk vagina Suli. Sehun merasa vagina Suli itu masih sempit meskipun mereka sering melakukannya. Ya mungkin karena Suli sering berolahraga dan meminum ramuan untuk mengencangkan vaginanya itu.

Setiap kali Sehun mendorong juniornya, vagina Suli berkontraksi, menjepit juniornya. Membuatnya mabuk kenikmatan.

"Ahhhhh" ringis Suli sambil mencengkeram seprai saat vaginanya diterobos dengan sekali hentakan oleh Sehun.

"Akhhhhh di..situhhhh Sehun" Sehun semakin giat menggerakkan juniornya keluar masuk.

"Ohhh...ke..napaaahhh ma...sihhh sem...piiitttthhh?" desis Sehun saat vagina Suli berkontraksi.

"Ahh ahhhh ahhh Oh Sehun ahhh!" pekik Suli saat orgasme pertamanya. Sehun mengecup bibirnya sekilas.

"Ini masih belum selesai babyhhh" bisik Sehun serak. Ia kembali bergerak menerjang vagina Suli.

"Ohhh yeahhh" desis Sehun.

"Ohhhhhh Sehun ahhhhh nggghhhh" desah suli saat g-spot nya ditumbuk oleh junior Sehun.

"Ahhhhhhhhhhh Suliyaaaaaa"

"CROT"

Akhirnya Sehun mencapai klimaksnya. Suli merasakan hangatnya cairan benih Sehun memenuhi tiap sudut vaginanya.

Mereka sama-sama bermandikan peluh dan napas mereka yang memburu.

"Gomawo" bisik Suli. Sehun mengecup bibirnya lembut.

"Saranghae Oh Sehun" ucapnya. Sehun tak membalas ucapan itu. Ia membawa Suli dalam dekapannya.

"Aku yang harusnya berterimakasih" bisik Sehun. Suli mempererat pelukkannya pada Sehun. Matanya mulai terpejam.

Setelah yakin Suli sudah berada di alam mimpi, Sehun melepaskan pelukan itu. Ia bangkit dari ranjang dan kembali memakai pakaiannya. Sebelum pergi ia menyelimuti bagian tubuh Suli yang masih naked.

"Jaljayo" bisiknya lalu keluar dari apartemen itu.

.

SEHUN POV

Ku jalankan mobilku membelah jalanan malam Seoul yang masih ramai meski sudah lewat tengah malam.

Ah, lelah sekali rasanya tubuhku. Ya tentu saja bagaimana tidak lelah kalau baru melakukan olah raga ranjang.

Apa kalian berpikir aku seorang playboy karena aktivitasku barusan?

Ku harap tidak. Aku hanya melakukan itu dengan yeojachinguku dan yeojachinguku cuma ada satu, tidak lebih.

Saat ini yeojachinguku bernama Suli. Dia adik tingkatku di kampus. Setidaknya dua tahun terakhir aku bersamanya.

Sebelumnya saat di sekolah menengah aku juga punya yeojachingu. Namanya Jung Krystal. Hubungan kami hanya bertahan satu tahun. Aku juga melakukan hubungan 'itu' dengan Krystal.

Kenapa harus melakukan 'itu'?

Aku punya alasan kenapa harus melakukan itu. Lebih tepatnya tiga tahun yang lalu adalah awal dari semua itu. Aku melakukan 'itu' agar tidak terus terbayang pada sosok yeoja itu, yeoja yang membuatku hampir gila, yeoja yang pertama kali ku jamah meski itu terpaksa.

.

Other Side

Seorang yeoja berdiri di balkon sebuah mansion. Rambut panjangnya tertiup angin malam yang dingin. Irisnya berwarna merah memandang sendu langit malam yang pekat tanpa cahaya bulan.

"Kau melakukannya lagi Sehun-ah" ucapnya nyaris tak terdengar.

TBC

Aloha~

Bagaimana? Pahamkah dengan alurnya?

Mian ada NC dan mian juga kalo gag kena feelnya...maklum ini NC pertama saya.

Ada yang bingung kenapa ada Suli dan langsung masuk ke adegan NC ?

Alurnya memang agak rumit untuk ff ini. Tapi nanti bakal diperjelas kok.

Minat dengan next chapter?

Review please^_^

Gamsahamnida