A Thousand Years with You
Genre: Romace, Fantasy
Rating: M
Lenght: Chapter
Main Cast:
Lu Han
Se Hun
Pairing: Hunhan and other
Warning: Genderswitch,Ooc,Typos,geje,ect
Desclaimer:
Fanfic ini adalah karya asli saya. Saya hanya meminjam nama member EXO dan beberapa karakter serta orang terdekat mereka. Sepenuhnya mereka adalah milik Tuhan YME.
NO BASH, NO FLAME, NO PLAGIAT
Summary:
I want to hate you but I love you and that love can't be erased.
.
.
.
Annyeong~
Ada yang merindukan saya?
UAS saya hari ini selesai and welcome long holiday! Tiga bulan lebih saya libur, so kerjaan saya selama liburan adalah update ff...
Saya datang bawa chapter 2
Terimakasih sebelumnya buat para reader terutama yang udah review
Oke sekian...Selamat membaca^_^
.
.
.
Previous Chapter
"Kau melakukannya lagi Sehun-ah" ucapnya nyaris tak terdengar.
.
.
.
HanPutri Present©
A Thousand Years with You
.
Chapter 2
.
.
.
SEHUN POV
"Eunghhhh"
"Akhhh...appohhhh"
"Jangan menggigit bibirku ge"
Aigoo...baru saja masuk rumah langsung disambut dengan suara macam itu. Oke, ini adalah pemandangan yang sangat mengesankan. Seorang yeoja berada di pangkuan namja dengan bibir yang saling bertautan. Aku jadi gerah melihatnya.
Ku langkahkan kakiku melewati mereka. Aku tidak ingin ikut campur dengan urusan sejoli itu.
"Eh, Sehunnie sudah datang ternyata" terdengar suara yeoja menyebut namaku. Ku tolehkan kepalaku ke belakang.
"Ne, noona. Aku baru saja masuk" jawabku dengan wajah datar.
"Kelihatannya kamu lelah sekali Sehun-ah" kali ini namja yang masih memangku yeoja yang ku panggil noona tadi angkat bicara.
"Ne. Penampilanmu tidak enak dipandang Sehunnie" kata noona menimpali.
"Apa saja yang kamu lakukan Sehun-ah? Kamu butuh energi yang cukup besar untuk malam ini. Dia sudah beberapa hari ini tidak bertemu denganmu Sehun-ah" kata namja itu.
"Ne, aku tahu hyung" jawabku.
"Cepat temui dia. Dia sudah menunggumu" kata hyung lagi.
"Mandilah dulu Sehun-ah. Dia tidak akan suka kalau mencium aroma yeoja itu di tubuhmu" tambah noona.
"Ne. Ajusshi dan ajumma apa sudah datang?" tanyaku.
"Belum. Kelihatannya mereka berburu malam ini" jawab hyung.
"Arraseo" aku melangkah menuju kamarku.
Apa ada yang penasaran dengan noona dan hyungku tadi? Mereka adalah bagian dari keluargaku. Dan tentu saja mereka adalah vampir. Seluruh anggota keluargaku adalah vampir kecuali aku. Yeoja tadi adalah salah satu noonaku. Vampir yang cukup mengerikan kalau marah. Aku sering menyebutnya vampir panda. Dia cukup dekat denganku dan yang paling sering menjahiliku. Namanya Tao. Namja yang ku panggil hyung tadi adalah kekasihnya. Dia adalah satu-satunya hyung yang ku miliki. Vampir modis yang tampak cool. Tapi sebenarnya dia sangat konyol. Namanya Kris.
"Aigoo...aku benar-benar merindukanmu kasur" ku rebahkan tubuhku ke kasur empuk kesayanganku ini. Beberapa hari ini aku memang tidak pulang ke rumah. Setelah berbaring sebentar aku bergegas masuk kamar mandi.
"Kira-kira apa yang akan terjadi nanti?" gumamku dibawah guyuran shower.
Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, aku melangkah menuju kamar dia.
"Huft..." ku putar knop pintu kamarnya.
"Noona" panggilku. Kamarnya gelap tanpa penerangan. Cahaya bulan juga tak nampak.
"Sehun-ah"
.
AUTHOR POV
"Sehun-ah" terdengar suara yeoja dari balkon kamar.
"Ne noona. Ini aku" jawab Sehun. Tatapannya begitu dingin.
"Kamu sudah pulang ternyata" kata yeoja itu. Dia menghampiri Sehun.
"Ne. Seperti yang noona lihat" jawab Sehun. Meski dalam keadaan gelap, Sehun dapat melihat senyum manis dari yeoja itu. Dalam kegelapan pula, Sehun dapat melihat sepasang iris berwarna merah milik yeoja itu.
"Ctek" Sehun menekan saklar lampu yang ada di dekat pintu dan jadilah ruangan itu terang.
"No-noona baik-baik saja?" tanya Sehun pada yeoja di hadapannya. Ekspresi dingin yang tadi terlihat tergantikan oleh raut khawatir yang terpancar dari wajah namja tampan itu. Yeoja itu hanya tersenyum. Tapi Sehun yakin betul kalau yeoja itu dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Wajahnya begitu pucat dan tatapannya sayu.
"Se...hun" yeoja itu sudah tidak kuasa menahan beban tubuhnya sendiri. Dengan sigap Sehun menopang tubuh lemah yeoja itu.
"Noona...noona, bertahanlah" Sehun membaringkan tubuh yeoja itu ke ranjang.
"Oh, kerja bagus Sehun. Niatmu untuk menjauh dari yeoja yang ingin kau benci malah jadi begini. Satu fakta yang kau harus tahu adalah kau tidak bisa membenci yeoja ini meski kau ingin" batin Sehun.
"Sehun" panggil yeoja itu lemah.
"Ne noona. Aku di sini" jawab Sehun.
"Bolehkah aku..." yeoja itu menggantung kalimatnya. Sehun tahu maksud yeoja itu. Dia membantu yeoja itu duduk dan bersandar pada kepala ranjang. Dia memposisikan dirinya di samping yeoja itu.
"Sehun-ah, noona takut akan menyakitimu" kata yeoja itu.
"Tak apa noona. Aku juga sudah terbiasa" jawab Sehun. Yeoja itu tersenyum. Dia menangkup wajah Sehun dan mengelus pipi putih namja itu. Dengan perlahan Luhan mempersempit jarak antara mereka dan menempelkan bibir kissablenya pada bibir tipis Sehun. Bukan hanya menempel tapi sedikit meluatnya. Meski demikian Sehun hanya diam, tidak berniat untuk membalas ciuman yeoja itu.
"Mati kau Oh Sehun! Bertahanlah!. Kontrol dirimu. Jangan sampai kau lepas kendali dan merutuki perbuatanmu karena melakukan 'itu' lagi dengan makhluk yang sama dengan pembunuh orang tuamu meski mereka beda klan. Damn! Noona begitu mempesona. Syukur tenagaku sudah terkuras bersama Suli tadi" batin Sehun frustasi.
"Sehun-ah, mian. Ini akan lebih sakit dari biasanya" bisik yeoja itu sebelum menancapkan taring tajamnya ke permukaan kulit leher Sehun. Darah segar Sehun keluar dan langsung disesapnya. Luhan menancapkan taringnya lebih dalam.
"Akhhhh!" pekik Sehun tertahan. Rasa sakit yang ia rasakan begitu hebat. Sehun mencengkeram rambut Luhan sedikit keras saat rasa sakit yang begitu hebat menderanya. Tubuh Sehun serasa terbakar.
"No-noona..." desis Sehun. Yeoja itu tidak menghiraukannya. Inilah sifat liar yeoja itu ketika sudah dihadapkan dengan darah Sehun.
"Lu-luhanhh..." gumam Sehun sebelum kesadarannya lenyap.
.
SEHUN POV
"Eunghh"
"Akhh!"
Ternyata aku masih di kamar noona. Rasanya tubuhku sakit semua. Kepalaku juga pusing sekali. Berapa banyak darah yang diambil noona tadi malam?
"Sehun-ah, kamu sudah bangun?" tanya noona yang datang dengan membawa sarapan pagiku. Aku membalasnya dengan anggukan.
"Minumlah ini. Ini akan memulihkan tenagamu" noona memberikan minuman berwarna merah seperti darah tapi tidak sepekat darah. Aku menurutinya.
"Makan juga sarapanmu" noona meletakkan makananku di meja nakas.
"Eh?" aku terkejut karena noona tiba-tiba membelai leherku. Tepatnya pada bekas gigitannya tadi malam.
"Mian Sehun untuk yang tadi malam, dan gomawo" kata noona. Tatapannya begitu menyesal. Aku tidak bisa berekspresi lain selain wajah datar.
"Tak apa" kataku singkat. Noona menemaniku sampai aku menghabiskan sarapanku.
"Akh!" kepalaku tiba-tiba serasa mau pecah.
"Gwaenchanha?" tanya noona panik.
"Kepalaku sakit sekali" jawabku.
"Istirahatlah Sehun-ah. Hari ini kamu tidak ada kuliahkan?" noona membantuku kembali berbaring. Dia juga menutup gorden agar aku bisa tidur.
Meski sudah mencoba untuk memejamkan mata tapi tetap saja rasa sakit itu tidak hilang. Aku juga tidak bisa tidur. Tiba-tiba aku merasa ada tangan yang membelai rambutku. Saat aku membuka mata yang ku lihat adalah senyum manis noona.
"Tidurlah" bisiknya. Ajaibnya tiba-tiba aku merasa sangat mengantuk dan tertidur.
.
AUTHOR POV
"Sehunnie~ kamu sudah bangun?" tanya seorang yeoja bernama Tao pada namja berwajah datar yang barusan duduk di sebelahnya.
"Ne" jawab Sehun singkat.
"Apa keadaanmu sudah lebih baik? Luhan eonnie bilang kalau tadi pagi keadaanmu melemah" kata Tao.
"Memang lebih baik dari tadi pagi" jawab Sehun.
"Ku rasa eonni tidak akan menggigitmu malam ini" kata Tao.
"Wae?" tanya Sehun.
"Tentu saja karena keadaanmu tidak memungkinkan. Kelihatannya dia mengambil darahmu terlalu banyak" kata Tao lagi.
"Oww" Sehun hanya ber ow ria.
"Di mana Kris hyung dan Luhan noona?" tanya Sehun mengalihkan topik pembicaraan.
"Mereka keluar. Aku tidak tahu kemana" jawab Tao.
"Tumben noona tidak ikut" tanya Sehun. Tao hanya mengendikkan bahunya.
"Kamu mau Sehunnie?" Tao menyodorkan sepotong pizza pada Sehun.
"Tidak. Aku diet" balas Sehun asal.
"Tubuh kurus begini mau diet" cibir Tao.
"Mana ada vampir yang doyan pizza?" balas Sehun tak mau kalah.
"Tentu saja ada. Aku ini buktinya" jawab Tao.
"Dasar panda. Panda seharusnya makan bambu bukan pizza" kata Sehun. Dan adu mulut diantara mereka terus berlanjut.
"Noona" panggil Sehun pada yeoja yang baru saja adu mulut dengannya.
"Hmmm" balas Tao.
"Kalau ku ingat-ingat dari dulu sampai sekarang wujud kalian tidak berubah, tidak menua" kata Sehun.
"Tentu saja karena kami abadi" jawan Tao.
"Memang berapa usia noona?" tanya Sehun.
"Usiaku? Saat masih jadi manusia?" Tao bertanya balik.
"Noona pernah jadi manusia?" tanya Sehun.
"Kureyo. Sebelum jadi vampir aku adalah manusia" jawab Tao
"Bagaimana bisa?" gumam Sehun.
"Tentu saja bisa. Kamu tahukan manusia bisa jadi vampir karena digigit vampir" jawab Tao.
"Aku juga digigit Luhan noona. Tapi aku tidak berubah jadi vampir" kata Sehun. Tao memutar bola matanya malas karena dongsaeng cuek kesayangannya tiba-tiba jadi banyak tanya.
"Itu karena eonni tidak melepaskan racunnya padamu" jawab Tao.
"Wae?" tanya Sehun lagi.
"Molla. Mungkin dia tidak ingin menjadikanmu vampir" kata Tao. Sehun hanya manggut-manggut mendengarnya.
"Jadi berapa usiamu?" tanya Sehun kembali ke pertanyaan awal.
"Sebelum jadi vampir usiaku 23 tahun. Lalu sekarang aku hampir lima ratus tahun jadi vampir. Jadi ya lima ratus dua puluh tiga tahu" jawab Tao sambil menghitung dengan jarinya.
"Aigoo...tua sekali noona. Pasti ajusshi dan ajumma lebih tua" tebak Sehun.
"Kamu salah Sehunnie" ucap Tao.
"N-ne?" Sehun menatap Tao.
"Kata eomma, yang paling tua itu Luhan eonni" ujar Tao sambil meneguk minumannya yang berada dalam gelas, darah.
"MWO?" Sehun tak percaya mendengarnya.
"Tidak usah berlebihan begitu" kata Tao malas.
"Memangnya berapa usia Luhan noona?" tanya Sehun masih shock.
"Luhan eonni itu usianya lebih dari dua abad" jawab Tao.
"MWO? Bagaimana bisa?" Sehun semakin terbelalak. Dia sama sekali tidak mengetahui seluk-beluk keluarganya ini.
"Kamu mau tahu?" Sehun hanya mengangguk.
"Arraseo. Akan ku ceritakan apa yang ku tahu padamu. Dengarkan baik-baik,ne?"
"Ne" jawab Sehun singkat.
"Lima ratus tahun yang lalu sebuah kejadian mengubah jalan hidupku..."
TBC
Bagaimana?
Maaf pendek...
Tertarik dengan cerita Tao? Review please^_^
Gamsahamnida
HanPutri
