Waiting You

Genre: Romance, Hurt/Comfort

Summary:

Kagamine Rin selalu menunggu kedatangan dari cinta pertamanya sejak mereka terakhir kali bertemu dan sudah selama 10 tahun lamanya dia menunggu. Apakah diusianya yang ke 17 tahun ini penantiannya akan berakhir?

.

.

.

.

.

.


Happy Reading...

Seorang gadis dengan rambut pendek berwarna kuning dengan sebuah pita besar berwarna putih dan juga sepasang jepit berwarna putih disisi kiri rambutnya baru saja selesai bersiap dikamarnya. Nama gadis itu adalah Kagamine Rin dan dia mempunyai seorang aniki bernama Kagamine Kaito. Dan juga orang tua bernama Kagamine Rei dan Kagamine Lily. Rin bersekolah di Voca High School sedangkan anikinya Kagamine Kaito sudah kuliah di Oto University.

"Ohayou Oka-san, Otou-san, Onii-chan" sapa Rin sambil menduduki kursi meja makan disebelah anikinya.

"Ohayou Rin" balas Oka-sannya sambil menyerahkan sepiring nasi untuknya.

"Ohayou imouto" sapa Kaito sambli membelai lembut kepala Rin.

"Ohayou Rin" sapa Otou-sannya, setelah itu mereka kembali melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda.

"Rin aku tunggu diluar ya" setelah menyelesaikan sarapannya Kaito segera beranjak keluar rumah dan menunggu imoutonya disana.

Rin segera menyelesaikan sarapnnya dan menyusul anikinya yang sudah menunggunya diluar. Sebelum itu Rin berpamitan dulu kepada kedua orang tuanya dan segera berlari menyusul anikinya.

"Gomen menunggu lama Onii-chan" ucap Rin sambil menghampiri anikinya yang sudah siap dengan motor sport merahnya.

"Tidak masalah. Cepatlah naik atau kita akan terlambat" setelah itu Rin segera menaiki motor sport merah anikinya.

Begitu sampai disekolahnya Voca High School. Rin segera beranjak menuju ke kelasnya XI 2. Disana dia bisa melihat kedua sahabatnya yang tengah asik mengobrol entah tentang apa.

"Hy...Rin-chan, Ohayou" sarpa Miku dengan riangnya,

"Ohayou Rin" sapa Luka pada Rin yang baru saja tiba dikelas dan saat ini dia telah duduk dibangkunya yang berada disamping kedua sahabatnya dan dekat dengan jendela.

"Ohayou Miku, Luka. Apa yang kalian bicarakan?"

"Ah... itu kami sedang membicarakn gosip yang mengatakan kalau dikelas kita nanti akan ada murid baru. Terlebih lagi yang aku dengar murid baru itu adalah laki-laki. Kya... semoga saja dia tampan dan keren" Miku bercerita dengan sangat senangnya.

"Kamu lupa pada Kaito-nii Miku"

"Eh... tentu saja tidak. Akukan ingin menjadi kakak iparmu Rin-chan. Apalagi Kaito-nii adalah laki-laki paling tampan yang pernah aku lihat."

"Ha'i Miku, kamu sudah terlalu sering mengatakan hal itu padaku" ucap Rin yang sudah terlalu bosan mendengar perkataan Miku tentang orang yang ia sukai itu yaitu aniki dari Kagamine Rin.

Saat mereka tengah mengobrol dengan asiknya, seorang laki-laki dengan warna rambut yang sama dengan Rin hanya saja rambutnya lebih pendek dan dia juga menggunakan sepasang jepit berwarna putih yang sama dengan yang digunakan oleh Rin. Laki-laki itu berjalan kearah Rin dan langsung merangkul pundaknya dengan mesra.

"Ohayou Princess"

"Berhenti memanggilku Princess dan berhenti bersikap seolah-olah aku ini adalah pacarmu Rinto" Rin menyingkirkan tangan yang sedari tadi merangkul pundaknya itu.

Rin POV

Sebenarnya terkadang aku sering mengira bahwa orang yang baru saja merangkul pundakku itu Rinto adalah Prince yang selalu aku tunggu. Karena mereka memiliki warna rambut yang sama dan mereka juga sama-sama memanggilku dengan sebutan Princess. Tapi entah kenapa hatiku selalu merasa ragu kalau dialah orangnya. Sejak dia mulai memanggilku dengan sebutan itu hampir setiap hari aku selalu ingin menanyakan hal ini pada Rinto. Apa dia benar-benar adalah Prince yang aku kenal?

"Ne...Rinto" panggilku padanya.

"Ha'i ada apa Princess?" tanya Rinto sambil berjalan mendekat kearahku.

"Pulang sekolah nanti temui aku ditaman belakang sekolah, ada yang ingn aku bicarakan denganmu" ucapku setelah itu aku dapat melihat pintu kelas yang terbuka dan muncullah seorang laki-laki yang sudah cukup tua yang merupakan wali kelas XI 2 dan dibelakangnya aku dapat melihat seorang laki-laki yang memiliki warna rambut yang sama denganku hanya saja rambutnya dipony tail kecil dan bagian depannya sedikit berantakan. Siapa dia sebenarnya? Apa mungkin dia itu Prince? Wajahnya terlihat seperti Prince berbeda dengan Rinto yang wajahnya tidak terlihat seperti Prince.

"Nah... anak-anak hari ini kelas kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan dirimu" setelah itu aku dapat melihat murid baru itu mulai mengenalkan dirinya didepan kelas.

"Hajimemashite watashiwa namae wa Kagami Len, Yoroshiku ne minna" saat itu aku dapat melihat dia tersemyum dan itu entah kenapa mengingatkanku pada senyuman Prince.

"Baiklah Kagami-san kamu boleh duduk dibelakang Kagamine-san disana" sensei langsung menunjuk kearahku dan murid baru bernama Kagami Len itu mengikuti arah yang ditunjukkan oleh sensei.

"Ha'i sensei" dia berjalan kearahku dan langsung duduk tepat dibelakangku.

Dan saat itu aku dapat melihat banyak gadis yang melihatku dengan tatapan iri. Sepertinya aku akan dibenci oleh sebagian gadis jika aku berdekatan dengan Kagami-san.

Rin POV end

-Skip pulang sekolah-

Saat ini Rin sudah berada ditaman belakang sekolah yang memang selalu sepi. Dia sedang menunggu Rinto dibawah pohon yang cukup besardan rindang. Kamine Rinto adalah sahabat laki-laki satu-satunya Rin mereka sudah bersahabat sejak kelas X.

"Princess gomen aku membuatmu menunggu lama" Rinto berlari kearah Rin dan berhenti tepat didepannya.

"Ia, tidak masalah Rinto" ucap Rin sambil tersenyum manis.

"Jadi apa yang kamu ingin bicarakan denganku? Jangan-jangan kamu mau menembakku ya Rin" dan akhirnya Rinto mendapat pukulan telak diperutnya.

"Jangan bicara sembarangan Rinto baka" wajah Rin bisa dipastikan sekarang sudah memerah karena perkataan Rinto tadi, memerah karena marah.

"Jadi apa yang mau kamu bicarakan denganku Princess Rin?" tanya Rinto sambil masih memegangi perutnya yang masih terasa sakit itu.

"Kenapa kamu memanggilku dengan sebutan Princess?" Rin menunjuk tepat didepan wajah Rinto.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Jawab saja pertanyaanku" ucap Rin dengan nada tidak sabar.

"Baiklah tentang itu aku memanggilmu dengan sebutan Princess karena bagiku kamu itu terlihat sangat cantik seperti Princess" jawab Rinto yakin.

Rin POV

'Hmm... habis kamu terlihat cantik seperti Princess...' begitu mendengar perkataan Rinto, aku langsung teringat akan masa laluku dengan Prince, saat dia memberitahuku alasan dia memanggilku dengan sebutan Princess. Dan terlebih lagi mereka memiliki alasan yang sana. Apa Rinto adalah Prince? Tapi bagaimana dengan Len? Dia juga terlihat seperti Prince. Astagah... aku benar-benar dibuat bingung dan pusing sekarang.

"n...Ri...Rin..."

"E-Eh... ia, ada apa?" tanyaku bingung setelah tersadar dari lamunanku.

"Kamu kenapa melamun? Ada yang salah dengan kata-kataku?"

"Ti-Tidak, tidak ada. Yang lebih penting dari itu apa... saat kamu masih kecil kamu pernah bertemu dengan seorang gadis kecil yang memiliki warna rambut sepertimu dan kalian membuat sebuah janji?" Rinto tampak berpikir sebelum menjawab pertanyaan Rin.

"Hmm... ingatanku memang tidak terlalu jelas saat kecil. Tapi yang aku ingat aku memang pernah bertemu dengan seorang gadis kecil yang memiliki warna rambut yang sama denganku tapi aku tidak terlalu ingat wajahnya karena itu sudah terlalu lama dan aku sudah tidak terlalu ingat lagi. Dan sepertinya aku tidak pernah membuat janji dengan gadis kecil itu" jelas Rinto penjang lebar.

Deg Deg

Jantungku tiba-tiba saja berdebar cepat saat mendengar perkataannya. Jadi Rinto benar-benar adalah Prince? Tapi kenapa dia bilang tidak pernah membuat janji dengan gadis itu? Apa mungkin gadis yang diceritakan oleh Rinto bukanlah diriku?

"Ah... Rin sudah dulu ya. Aku baru ingat kalau hari ini aku ada ekskul sepak bola" Rinto berlari meninggalkanku yang hanya bisa terdiam ditempatku sekarang.

.

.

.

.

Bersambung...


Chapter 2 selesai dan arigatou atas saran dan kritiknya ya ^_^

Chapter berikutnya harap ditunggu

gomen kalau cuman dikit