Karena ketidak mampuannya tuk tidak memikirkan hal hal kotor akibat kecelakaan tadi, darah sang Uzumaki terakhir itu terus saja mengalir dengan derasnya dari hidung.
Dan karena tidak adanya seorang ninja medis atau rumah sakit ditempat tersebut, membuat Naruto harus mengobati mimisan nya dengan cara tradisional, selain caranya praktis dan mudah, Naruto tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pengobatannya.
Ia hanya perlu tisu agar bisa disumpal kan dihidung untuk menghentikan mimisan masalnya.
Setelah pengobat tradisional nya selesai, Naruto memikirkan hal yang mengganggu didalampikiran nya.
Naruto merasa aneh kenapa tiba tiba saja rasengan nya menghilang, sehingga membuat dirinya tak sengaja menyentuh oppai milik Ophis.
Naruto yakin jika tubuhnya itu tidak membuat kesalahan apapun yang mampu menghilang kan rasengan nya dan Naruto yakin bukan Ophis yang melakukan nya.
Karena penasaran Naruto terus mencari jawabannya, namun didalam otaknya ia tidak bisa menemukan satu jawaban yang tepat dan logis untuk menjawab rasa penasaran nya.
Tidak bisa menemukan jawaban yang tepat membuat Naruto harus menanyakan nya kepada Ophis, namun jika ia ingin menanyakan akan hal itu Naruto harus berfikir 2 kali. Karena kalau tidak, bisa bisa Ophis mengambil kesempatan untuk menyerang dirinya yang saat ini kehilangan jurus yang sangat penting dalam pertarungan nya.
Tidak mau ambil pusing, Naruto akhirnya melupakan apa yang terjadi pada rasengan nya dan agar lebih mudah melupakan nya Naruto menganggap dirinya belum mengkuasai rasengan.
Naruto hanya mengela napas, lalu membuat sebuah segel, segel kagebunshin.
Jurus adalannya tak cuma rasengan, ia masih punya kagebunshin untuk dijadikan jurus adalan nya. Naruto berharap moga moga saja kagebushin nya tidak seperti apa yang terjadi pada rasengannya.
Setelah usai melakukan segelnya, Naruto harus dibuat shok apa yang terjadi pada saat ini.
Naruto berharap jika saat ini ia sedang bermimpi.
Naruto tak percaya ternyata tak cuma rasengan nya tapi kagebunsin nya juga.
Ia shok, setelah melakukan segel tangan kage bunshin tak terjadi apa apa atau bisa dibilang gagal. Naruto terus mencoba melakukan kembali teknik kagebunshinya, berharap apa yg terjadi pada jurus kagebushin yang pertama itu adalah sebuah kegagalan nya karena kurang konsentrasi.
Namun percuma saja, ia tak bisa membuat 1 bushin bahkan membuat versi tak sempurna nya.
" Ada apa, Naruto? Apa kau ingin menyerah?" Ophis yang melihat gelagat Naruto yang menjadi aneh pun bertanya.
" Jangan harap aku akan menyerah begitu saja" ucap Naruto dengan semangat yang pantang menyerah.
" Kalau begitu mari kita lanjutkan pertarungan kita!"
Ophis pun merentangkan kedua tangan nya untuk bersiap siap mengeluarkan sihirnya. Sebelum Ophis meyerang dirinya, Naruto berinisiatif untuk menyerang Ophis terlebih dahulu. Namun belum satu langkah tercipta, Naruto tanpa sebab ambruk ketanah.
Naruto merasakan seluruh tubuh nya jadi lemas dan tak bertenaga, bahkan untuk berdiri saja rasanya sulit bagi Naruto.
Naruto menatap Ophis yang ingin menyerang dirinya, ia hanya pasrah berharap jika nanti nya tidak mati lagi untuk yang kedua kalinya. Naruto terus menutup matanya, hanya ini yang bisa Naruto lakukan agar nantinya tidak terlalu sakit ketika terkena serangan Ophis. Beberapa menit kemudian Naruto tidak merasakan apa apa memutuskan untuk membuka kan matanya.
Membukakan matanya, hal yang pertama kali Naruto lihat adalah Ophis yang berada didepan nya, karena Naruto berada dibawah Ophis yang sedang berdiri, tanpa sengaja ia melihat celana dalam milik Ophis yang bergambar beruang.
" Beruang" tanpa sengaja Naruto bergumam.
Gumaman Naruto terdengar oleh Ophis pun mengikuti arah pandang Naruto. Ketika menyadarinya, wajah Ophis langsung merah karna malu dan spontan langsung berjongkok dihadapan Naruto berharap celana dalam nya tidak bisa terlihat lagi oleh Naruto.
" Dasar mesum."
" ehehehe" Naruto hanya nyegir gaje.
.
Suasana kembali menjadi serius, setelah ke dua pihak saling melupakan apa yang terjadi sebelum nya, walaupun Naruto belum sepenuhnya melupakan kejadian tersebut.
" Jadi mau apa kau?" tanya Naruto dengan nada curiga.
" Apa kau mau tahu apa yang terjadi pada dirimu? sehingga kau tidak bisa menggunakan kekuatan mu dan fisikmu jadi lemah." Naruto membelak kan matanya.
Ia tak percaya kalau Ophis sudah mengetahui apa yang terjadi pada dirinya.
" Bagaimana kau bisa tahu?"
" Peraturan." Naruto tak mengerti maksud dari Ophis.
" Apa maksudmu? Katakan dengan jelas!"
" Itu adalah peraturan didunia kami, setiap ada manusia yang telah mati dari dunianya lalu dihidupkan kembali tempat ini maka mereka akan kehilangan kekuatan mereka entah mereka itu penyihir, manusia super, ninja. Intinya semua manusia akan kehilangan semua kekuatan nya jika sudah dihidupkan lagi ditempat ini."
Rasanya Naruto ingin lebih tau lagi tentang tempat yang saat sedang ia pijak, tapi saat ia ingin bertanya, ia terlebih dahulu diditanyai oleh Ophis.
" Naruto, apa kau ingin kekuatan mu kembali?" Naruto hanya menghela napas, ia belum sempat bertanya tapi malah balik ditanyai.
Setelah dipikir pikir dirinya juga harus memiliki kekuatan agar bisa bertahan hidup dari serangan makhluk makhluk yang Naruto yakin bukan lagi manusia.
" Oke aku saat ini membutuhkan kekuatan, tapi jika kekuatan yang kau berikan itu sebagai alasan agar aku mau bergabung ke organisasimu, maka aku tolak." Ophis mengangguk, Naruto tak percaya akan jawaban yang dipilih Ophis.
' Apa dia sudah menyerah untuk mengajaku ikut bergabung ke dalam organisasinya?' batin Naruto seraya berfikir.
.
" Jadi ap-" belum sempat Naruto menyelesaikan kata katanya.
CUP
Ia terlebih dahulu dicium oleh Ophis. Seluruh tubuh Naruto menegang, dari ujung kaki sampai ujung rambut baru pertama kali ini Naruto merasakan kenikmatan tiada tara yang bisa mengalahkan rasa nikmat dari makanan faforiv nya, ramen.
Beberapa menit berlalu, akhirnya Ophis melepaskan ciumanya
.
Salvia yang saling terhubung akibat ciuman tadi terlihat jelas ketika cahaya mengenainya, salvia itu secara perlahan putus ketika ke dua kepala mereka saling menjauh satu sama lain.
Walaupun otak nya terus berjalan, Naruto belum sadar apa yang saat ini terjadi.
Jika Naruto dikatakan bodoh kayak nya memang pantas, selain bodoh dalam pelajaran akademi, Naruto juga bodoh dalam menanggapi suatu kejadian, seperti apa yang terjadi saat ini.
Jantung Naruto terus berdetak, semakin lama berdetak semakin cepat detak jantung Naruto hasil kan. Kejadian ini bukan dikarena Naruto gugup, tapi dikarena dirinya mencoba menahan rasa sakitnya, dan akibatnya jantung nya berpacu lebih cepat.
Naruto makin kesakitan terutama pada bagian lehernya, Naruto mencoba menahan sakit dengan cara berteriak.
" Arrrggghhhhhh"
Sambil berteriak Naruto memegangi lehernya berharap dengan cara itu juga bisa mengurangi rasa sakitnya.
Ophis yang melihat Naruto kesakitan senang, karena rencana memberikan status sebagai naga telah berhasil. Seringai Ophis muncul ketika ia melihat segel nya yang berpola berbentuk seperti naga muncul dileher Naruto, dengan muncul segel tersebut tingkat keberhasilan akan menjadi akan mencapai 100%.
" Ap- apa yang kau lakukan padaku?" dengan suara patah patah Naruto bertanya kepada Ophis.
" Aku hanya memberimu kekuatanku. Dan sekarang ini kau bukan lagi manusia."
Naruto tidak memperdulikan lagi jawaban yang diberikan Ophis, salah kan rasa sakitnya yang makin menggila.
" Arrggghhhhh."
" Dan mungkin akan terasa sakit." ucap Ophis.
Secara perlahan mata kiri Naruto mulai berubah menjadi mata naga yang berbentuk garis vertikal berwarna kuning dengan cantiknya menghiasi mata hitam Naruto.
Lalu tiba tiba cakra kyuubi muncul menyelimuti tubuhnya.
Sekarang penampilan Naruto berubah. Mata nya yang tadinya berwarna biru shaffire kini berubah menjadi merah darah dimata kanannya dan warna hitam gelap dimata kirinya, disetiap kedua mata tersebut terdapat garis vertikal yang menambahkan kesan mengerikan. Lalu tubuh Naruto juga muncul ekor yang terbuat dari kumpulan cakra kyuubi dan juga telinga yang seperti rubah.
Kurama mengirim cakranya ketubuh Naruto untuk membantu Naruto agar ia bisa menolak segel tersebut.
Akibat bantuan dari Kurama, kini keadaan Naruto mulai membaik, ia tak lagi kesakitan seperti tadi dan secara perlahan cakra Kurama menghilang diikuti dengan kembalinya mata shaffir Naruto yang tadi sempat berubah warna.
Ophis pun mendekatkan diri kearah Naruto, ia pun berjongkok dihadapan tubuh Naruto yang pingsan akibat ia kelelahan. Ophis menatap Naruto, walaupun segelnya tak begitu sempurna ia tetap senang, karena ia tak salah pilih untuk membantu dirinya tuk mencapai tujuan nya sekaligus sebagai penerusnya jika kelak dirinya mati.
Ophis memilih Naruto ada alasan nya, selain Naruto itu memiliki kekuatan yang besar, Naruto juga memiliki kebencian yang mendalam, suatu keuntungan baginya agar proses pengiriman kekuatan berjalan lancar dan sempurna bahkan bisa sampai jauh dari kata sempurna.
Chakra yang keluar dari tubuh Naruto, Ophis mengenalinya. Kekuatan itu seperti lawan bertarungnya yang dulu ketika terjadi Great Wars. Ophis penasaran, ia ingin memastikan nya bahwa kekuatan itu sama dengan dia.
Ophis pun memegang dahi Naruto, lalu ia pun menutup matanya untuk berkonsentrasi agar ia bisa masuk dialam bawah sadar Naruto.
(Alam bawah sadar Naruto)
Ditempat yang kosong yang hanya diselimuti warna putih, tampak seorang gadis berambut merah darah. Warna mata nya persis dengan warna dengan rambutnya.
Selain gadis itu, juga tampak sosok remaja pirang yang tengah tergeletak lemas tak sadarkan diri.
Gadis tersebut pun mendekati remaja pirang itu. Dia hanya bisa menatap wajah pucatnya.
Ketika ia melihat wajah itu, perasaan bersalah langsung menghantui dirinya. Ia sangat bersalah ketika remaja pirang yang bernama Naruto itu dalam kesusahan, ia tak bisa sama sekali membantunya.
Tak terasa cairan hangat keluar dari kedua mata rubby nya. Air mata kesedihan itu secara perlahan turun melewati pipinya lalu bertemu saat didagu dan menetes mengenai wajah tan milik Naruto. Tak kuasa untuk menahan tangisan nya, ia lalu membenamkan kepalanya di dada bidang Naruto.
Gadis bernama Kurama itu mulai menangis didada bidang Naruto berharap ia bisa membuang rasa bersalahnya dengan cara menangis.
Setelah beberapa menit, akhirnya Kurama tidak menangis lagi. Menangis tak akan membuat perubahaan malah akan membuat ia merasa semakin bersalah.
" Maafkan aku Naruto mulai sekarang aku akan terus melindungimu dan terus ada disampingmu."
Kurama pun membersihkan sisa air matanya dengan tangannya.
Kurama mulai berdiri, lalu melangkah kakinya mungil nya ke depan tubuh Naruto lalu menyiapkan gaya bertarung nya.
Ia akan melindungi Naruto dari musuhnya apapun caranya.
" Ternyata aku telah disambut dengan hangat, ya."
Tiba tiba muncul bayangan hitam dihadapan Kurama. Bayangan hitam itu mulai memadat membentuk seperti seorang gadis. Gadis tersebut adalah Ophis, gadis yang telah memberi kekuatan kepada Naruto sekaligus orang yang telah membuat Naruto pingsan.
" Kau gadis yang telah membuat Naruto begini! Sekarang mau apa kau datang kemari?."
" Aku hanya ingin bertemu dengan mu. Kyuubi no Kitsune atau lebih tepatnya Kurama." Kurama kaget karena indentitasnya bisa diketahui oleh Ophis.
" Siapa kau? kenapa kau tau indentitasku?"
" Ternyata benar itu kau. Haahhh padahal aku mengenali kau tapi kenapa kau tidak mengenaliku, sunggu merepotkan." (hoi Ophis kenapa kau ikut ikut bocah Nara itu?)
Untuk mengingat kan Kurama pun, ia pun berubah bentuk dari gadis cantik menjadi kakek tua.
Kurama yang melihat kakek tersebut hanya kaget, ia tak percaya kalau gadis yang tadi dihadapan nya itu adalah sosok yang pernah melawan dirinya dan ke8 biju lain nya.
" Dilihat dari reaksi mu, pasti kau sudah mengingatnya?" Ophis pun kembali kesosok gadis cantik yang berwajah datar.
" Aku tak percaya kalau itu kau, sungguh penampilan mu berbeda dengan yang dulu."
" Penampilan tak masalah bagiku, tapi walaupun aku berubah penampilan ku, kau bisa kan mengenaliku dengan mendeteksi hawaku."
" Oh ya aku lupa. Kenapa aku tidak menyadarinya, ya?" Ophis hanya sweatdrop mendengar ucapan Kurama.
Oke kembali serius.
" Jadi apa tujuan mu datang kemari? tak mungkin kau hanya ingin mengunjungi ku kan?."
" Awalnya gitu sih, tapi setelah melihat pangeranku, aku berubah fikiran."
Ophis lalu mendekat kearah dimana Naruto berada. Kurama ingin mencegah nya namun entah mengapa seluruh tubunya tiba tiba menjadi kaku seperti batu.
" Apa yang lakukan pada tubuhku?"
" Aku hanya mengutukmu menjadi batu seperti cerita maling kundang." tadi Ophis yang sweatdrop sekarang gilirang Kurama.
Ophis terus melangkah kan kakinya, saat ia ingin melewati Kurama ia berbisik kepada Kurama yang membuat merah merona kayak seperti memakai Pond's (numpang promosi).
" Maafkan aku pangeranku telah membuatmu seperti ini."
Setelah Ophis sampai dihadapan Naruto. Ophis berjongkok lalu mendekatkan wajah nya kearah Naruto.
CUP
Seiring berjalannya jarum jam dinding, akhirnya kedua bibir mereka dipertemukan kembali.
Sedangkan Kurama masih merah merona seperti memakai Pond's (promosi lagi, biar greget). Walaupun dirinya tak melihat apa yang terjadi ia bisa mengetahui dari bisikan tadi.
" Ciuman tadi sebagai perpisahan kita, sebelum kau bangkit dengan sepenuhnya."
Secara perlahan Ophis menghilang dari hadapan Naruto.
~T.B.C~
Kurama: woi author sebelum lu makan T.B.C ( Tai Bebek Cripsi) lepasin dulu aku dari kutukanku.
Author : wani piro? *dibalang kurama pake linggis.
Akhirnya author pun mati dan tak bisa melanjutkan fanfic gaje.
