A LITTLE GIFT FROM US

An absurd story from Lawliet Jung to celebrate uri Jidat-samchon birthday ^^

Maafkan keanehannya *bow

Enjoy it!

Kriiing.. Kriing..

Sudah pagi ya? Kuraih jam waker usang yang terletak di atas kepala ku dengan susah payah. Ah, ternyata sudah jam 2. Bukan siang lagi. Badan ku terasa remuk. Lelah sekali. Rasanya baru menyentuh tempat tidur ini beberapa menit yang lalu. Aku pun melangkah ke kamar mandi, untuk membersihkan gigi, dan sekedar membasuh wajah ku yang lusuh.

Keluar dari kamar mandi, aku pun mematut diri ku di cermin.

'Tampan nya diri mu, Park Yoochun! Kekeke~'

Iya, aku Park Yoochun, Micky Yoochun, member TVXQ! Yaa, walaupun sekarang ada di JYJ, aku tetap TVXQ kok.

Setelah ku rasa sudah cukup keren, aku pun memutar badan ku 180°. Kulihat kalender yang tertancap rapi di dinding sana. Hari ini 4 Juni. Ulang tahun ku!

Tak ku sangka, aku sudah tua sekarang! 30 tahun. Ah, ani. Ada yang lebih tua dari ku. Iya, Jaejoong-hyung dan Yunho-hyung lebih tua dari ku. Haha

Ah, sudahlah, aku harus segera keluar, pasti Manajer-hyung dan Junsu sudah tak sabar ingin memberiku hadiah.

Kulangkah kan kaki ku dengan semangat, dan dengan tangan yang sudah ku ayunkan untuk meraih knop pintu.

Tapi, tunggu dulu!

'Bagaimana jika mereka berdua merencanakan sesuatu yang berbahaya untuk kehidupan ku?'

ANDWAE! Itu tidak boleh! Oleh karena itu, aku harus waspada!

Segera aku mengacak laci di bawah lemari pakaian ku.

Yup, topi. Kacamata. Masker penutup mulut + wajah. Jaket parasut. Celana training yang mudah di cuci.

Beres!

Aku siap menghadapi kaliaaan~!

CKLEEK

Sepi. Kemana mereka?

Bukan kah hari ini kita tidak ada jadwal, hanya ada jadwal latihan, itu pun malam.

Aku pun masih berusaha mencari dimana keberadaan mereka, sambil tetap waspada. Siapa tau mereka bersembunyi di belakang ku, dan menyiram kan tepung ke kepala ku lewat belakang.

"YA ! SIAPA ITU?! JUNSU CEPAT PANGGIL SECURITY!" tiba-tiba ku dengar suara manajer-hyung berteriak dari arah belakang.

"yah Hyung! Ini aku Yoochun! Park Yoochun!" pekik ku panik. Karena sekarang Junsu tengah menarik sang Security kompleks untuk menuntun nya mendekati ku.

Sial. Security itu tak peduli, parah nya Manajer-hyung malah menusuk-nusuk bokong ku dengan sapu yang ada di tangan nya. Bukan nya membantu.

"yaah.. ini aku! PARK YOOCHUN!" teriak ku frustasi sambil mencopot semua atribut di wajah ku.

"aigo!" mereka bertiga hanya cengo melihat ketampanan(?) ku yang sedari tadi ku sembunyikan dibalik masker dan kaca mata ini.

Akhir nya mereka bertiga minta maaf pada ku karna telah menyangka ku melakukan hal yang bukan-bukan di tempat tinggal ku sendiri. Hoho aneh sekali bukan?

"mianhae, Yoochun-ah. Aku tak tau kalau itu dirimu.." kata Manajer-hyung memelas.

"lagi pula untuk apa kau mengenakan pakaian seperti itu? Kaca mata hitam, topi, masker seperti petugas fogging saja.." ucap Junsu polos membuat ku memasang ekspresi ingin pingsan dan kulihat Manajer-hyung mati-matian menahan tawa nya yang bisa meledak kapan saja.

"ah, ani. Hanya ingin saja. Oia, kalian darimana?"

"oh, ini.. aku habis dari supermarket. Membeli beberapa keperluan." Jawab Junsu.

'ah, pasti keperluan untuk merayakan ulang tahun ku, kekeke'

"dan aku menemani nya, takut kalau tiba-tiba ada sesaeng fans yang menggila lagi." Terus Manajer-hyung.

Membayangkan mereka mempersiap kan hari bahagia ku dengan sangat rapi, rasanya menyenangkan! Saat ini kami hanya sedang berbincang di ruang tengah.

Aku. Junsu. Dan Manajer-hyung.

'ada yang kurang..'

Aku pun memutar kepalaku, mataku meneliti sekeliling untuk mengidentifikasi 'the missing piece' itu.

"apa yang kau cari Yoochun-ah?"

"ah, tidak ada, Su."

Aku pun termenung lagi.

Bodoh. Jaejoong-hyung kan sedang wamil sekarang. Aah, bagaimana kabarnya di camp ya?

Tapi tunggu. Tetap ada yang aneh..

Yang aku cari itu Yunho-hyung dan Changmin. Tentu saja mereka tidak ada. Kami kan sudah pisah dorm hampir 5 tahun ini.

Walaupun aku masih sering melihat dan bertemu dengan nya, tapi tetap saja seperti ada yang kurang.

Sedari tadi, aku berusaha untuk memancing mereka agar mereka mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Oke, mungkin ini kekanakan, tapi apa rasanya jika saat kau ulang tahun, bahkan orang-orang yang tinggal seatap dengan mu melupakan nya. Sakit hati kan?

"oia Jun, sekarang bulan Mei yah?" tanya ku iseng pada Junsu yang sedang main.

Aish, dilirik saja tidak.

Oke, aku coba pada Manajer-hyung. Ku dekati dirinya yang kini tengah menonton tv.

"hyung~ bulan ini bulan 6 kan?" biasa nya Manajer paling sensitif masalah tanggal.

"ah, iya." Ucap nya singkat.

"kau ingat hari ini hari apa?" tanya ku lagi memancing ingatan nya.

"yah! Yoochunnie Jidat Lebar! Tentu saja hari Kamis! Kau ini, aku jadi Game Over kan? Aaagh!"

JLEB

Rasanya itu seperti karang yang di hempas ombak, aish. Jadi seperti lagu. Lupakan.

Dan jangan tanya jawaban Manajer-hyung.

"iya, chun. Hari ini hari Kamis. Lihat, hari Kamis program infotainment tayang lebih awal."

JLEB JLEB

Seperti nya memang tak ada yang ingat hari ini.

Oke. Aku butuh tempat yang tenang. Aku harus kesana. Aku pun beranjak dari sofa di ruang tengah ini.

"chun! Mau kemana?"

"aku ingin ke makam ayah ku"

"eh? Tumben sekali ada apa?" tanya Manajer-hyung tanpa melepas mata nya dari televisi.

"ani hanya ingin saja." Jawab ku hambar.

"oke. Hati-hati ya.." jawab nya seperti menyuruh ku untuk cepat pergi.

"kau tak ikut, su?" aku mengajak Junsu, biasa nya dia ingin ikut.

"ani. Aku dirumah saja."

"oke"

Aku pun mengganti pakaian dan segera melangkah kan kaki ku keluar dorm. Segera saja ku lajukan mobil sport hitam ku ini.

Tak butuh waktu lama, aku pun sudah sampai di 'tempat' ayah ku.

"appa.. aku datang!" ucap ku entah pada siapa.

Aku pun memasuki areal pekuburan.

Harum bunga lily..

"appa.. aku datang. Apa kabar mu di surga? Pasti baik-baik saja, ne? Ku harap begitu. Appa? Apa kau ingat? Hari ini putra sulung mu yang tampan ini berulang tahun. Apa kau ingat 30 tahun yang lalu saat aku dilahirkan?"

TES

"appa.. aku merindukan mu.."

TES

"appa.. aku butuh tempat untuk bersandar.."

TES

"aish.. kenapa aku menangis? Appa.. mianhae, aku belum menjadi namja yang kuat. Padahal umur ku sudah setua ini." Ucap ku sambil mengusap tetes airmata yang kian menderas jatuh ke pipi ku.

Tak sadar, ternyata aku mengobrol dengan ayah –walau cuma satu arah- hingga dua jam lebih. Seperti nya curhatan ku tadi sudah bisa di buku-kan.

"appa.. aku harus pulang sekarang. Jika aku ada waktu senggang, aku akan kesini lagi."

Aku pun melajukan kembali pulang ke dorm.

Sesaat aku teringat SoHyun. Lawan main ku di Rooftop Prince, di Sensory Couple pun dia berperan jadi adikku.

Dia juga berulang tahun hari ini. Tak ada salah nya kan mengirimi nya ucapan?

Oke.

' happy birthday , adikku Kim So Hyun~! '

Ketik ku di ponsel, lalu segera ku sentuh tombol 'send'

Tak perlu menunggu lama, sms ku langsung di balas oleh nya.

' terimakasih, ini siapa ya?'

JLEB JLEB JLEB

Sialan. Bocah ini bahkan menghapus nomer ponsel ku?! Tak dapat di percaya !

...

"hyung, bagaimana tart nya?" tanya Junsu pada Jaejoong yang kini tengah sibuk dengan krim dan cake nya.

"diam bebek cerewet! Kau sudah menanyakan itu 5 kali dalam satu jam ini"

"hehe.. aku tidak sabar ingin mencicipi nya hyung~ oia. Kenapa Chunnie belum kembali juga yah?"

"mungkin dia sedang mencuci mata" jawab Jaejoong asal.

"cuci mata..? maksud hyung?" tanya Junsu tidak mengerti.

"iya, mencuci mata, melihat-lihat bokong para gadis di taman yang sedang jogging." Jawab Jaejoong sekenanya, karena ia bosan menjawab pertanyaan Junsu yang makin lama makin aneh.

"yah hyung! Mana mungkin Chunnie seperti itu?!" pekik Junsu tak terima.

"hahaha kau ini percaya saja."

Jaejoong tiba beberapa puluh menit setelah Yoochun pergi. Pimpinan di camp nya mengijinkan Jaejoong untuk ijin 2 hari dengan syarat setelah kembali nanti Jaejoong akan menjadi pemimpin untuk menyanyi lagu kebangsaan sebanyak hari ia libur. Yah, tak apalah. Itu imbalan yang pantas. Manajer-hyung sudah pergi ke kantor 2 jam yang lalu, katanya ingin mengurus sesuatu. Entahlah, JaeSu juga tak tau dan tak mau tau.

...

Aku bingung harus kemana lagi sekarang.. Semua nya seperti tak mengingat ku.

Ah, ani! Aku masih memiliki dua orang! Ah, akan ku hubungi Yunho-hyung!

Segera ku main kan jemari lentik ku di papan ketik ponsel touchscreen ku dan men-dial nomor Yunho-hyung.

Tuut~tuut~

Sedang apa sih? Kenapa lama sekali diangkat nya?

"ah, yeoboseyo?"

"ini aku hyung! Apa ka-"

"mianhae, Chun. Bisa kau hubungi aku nanti, aku sedang ada keperluan. Mianhae."

PIK

Hiks.. bahkan Yunho-hyung mementingkan urusan pribadi nya di banding aku.

Andwae! Mungkin saja Yunho-hyung sedang ada di gedung SMEnt. Oh, aku baru ingat, Yunho-hyung kan sedang syuting drama baru. Mungkin sibuk itu.

Bagaimana kalau aku menelpon Changmin saja?

Dengan segera ku dial nomor Changmin.

Tuut~ tuut~

Sama seperti Yunho-hyung. Lama diangkat.

"ah! Yeoboseyo, Yoochun-hyung! Sae- %^&*(#$"

"Min? Kau masih disana? Ini aku, Park Yoochun."

"mi-mianhae hyung. A-aku.. aku.. tut tut tut.."

Terputus lagi.

Mungkin mereka memang sudah tidak ingat lagi hari apa hari ini.

...

TING TONG!

"itu mereka sudah datang!" teriak Junsu.

"sudah cepat sana buka kan pintu nya" titah Jaejoong pada Junsu.

CKLEEK

"Changmin-aaaaaaaaaaaaaah~!" pekik Junsu sambil memeluk Changmin agresif.

"aish, Bebek ! Setidak nya biarkan aku masuk dulu lah.." kata Changmin malas

"aigo. Harus kah aku melihat MinSu moment di siang hari yang terik ini?" celetuk sang penonton sejati.

"yah! Cepat masuk kalian semua!" teriak Jaejoong, dan mereka bertiga pun masuk ke dalam.

...

Aku lupa, tangan ini sama sekali belum menyentuh makanan hari ini. Sekarang cacing-cacing di perut ku seperti nya sedang teriak melengking layak nya suara Junsu. Malang nya nasib ku. Ku putuskan untuk mampir sejenak ke mini market di seberang jalan sana. Pasti ada roti atau makanan yang bisa jadi pengganjal lapar di perut ku ini kan?

"Selamat datang~! Ah! Micky Yoochun-ssi!" pekik yeoja di balik meja kasir itu.

"sst.." aku hanya menyematkan jari telunjuk ku ke bibir ku, jangan sampai gara-gara teriakan yeoja itu semua orang jadi mengerubungi ku. Walau memang, salah ku juga tidak memakai benda-benda penutup wajah seperti biasa.

Untung nya mini market itu tidak ramai. Sepi malah.

Dengan cepat aku memilih roti yang ada. Roti selai stroberi.

Di samping rak roti. Ada rak yang berisi tumpukan CD . Aku pun tertarik untuk mengacak nya.

'Shinhwa, H.O.T., TRAX, wah... edisi nostalgia, keke.. ada KangTa juga! Dan.. TVXQ!'

TES

Lagi. Airmata ini menetes.

Lihat. Di cover ini rambut ku benar-benar aneh. Junsu juga. Tidak terlihat seperti dia yang sekarang. Kekeke lihat Yunho-hyung. Masih sangat keren! Ah. Sekarang juga masih keren! Jaejoong-hyung juga masih sangat cantik kekeke apa jadi nya ya kalau dia tau aku mengatai nya cantik? Haha aku tak bisa membayangkan saat ia marah.

Andai ada Jaejoong-hyung..

Dia pasti sudah membuatkan ku surprise aneh-aneh. Aa Jaejoongie-hyung, my ultimate soulmate. Sayangnya sekarang ia tengah melaksanakan tugas negara. Semoga di sehat selalu disana.

Gara-gara CD itu, aku jadi senyum-senyum sendiri.

"hei, eomma! Lihat! Ahjussi itu memegang CD yang sama seperti yang suka di putar Noona dirumah." Ucap seorang anak kecil yang kebetulan sedang melintas di belakang ku pada eomma nya.

Aku pun menoleh pada pasangan ibu dan anak itu

"aigo! Maaf kan anak ku, ne?" kata seorang yeoja paruh baya –eomma anak itu-.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Kakak nya Cassiopeia, eoh?

"seperti nya aku pernah melihat mu? Tapi dimana ya.. ah, sudah lah. Permisi, kami duluan ya anak muda." Pamit yeoja paruh baya itu padaku sopan. Aku pun hanya tersenyum dan sedikit membungkuk pada nya.

"eomma.. ahjussi itu yang di belakang pintu kamar nya noona! " teriak namja kecil itu yang masih bisa ditangkap oleh telinga ku.

"jinjja? Apa kau tidak salah lihat?" tanya yeoja paruh baya itu pada anak nya.

"Berarti dia member TVXQ! Tapi mana 4 ahjussi yang lain ya?"

"pasti ada di sekitar sini!" ucap yeoja itu semangat.

"ayo eomma, cepat belanja nya! Kita pulang dan beritahu noona!"

"um! Kajja!"

Mereka pun membayar belanjaan nya terburu-buru dan keluar dari mini market.

Tanpa sadar, aku tersenyum melihat tingkah mereka. Ku hembuskan nafas berat saat ternyata..

Kasir itu menatapku!

Aku pun menghampiri nya. Bukan apa-apa, aku hanya ingin segera keluar dari mini market ini, antisipasi bila nanti semakin banyak pengunjung kan semakin berbahaya.

"ini saja, Micky-ssi?" tanya nya pada ku. Aku hanya mengangguk. Sekarang sangat jarang ada yang memanggil ku Micky. Kecuali orang-orang dekat ku saja.

"aku dulu Cassiopeia loh. Ani. Sekarang pun aku tetap Cassiopeia."

Aku tertegun mendengar penuturan nya.

"Tak peduli walau pun kalian sudah tidak bersama-sama lagi. Tapi aku tetap Cassiopeia. Setiap malam aku berdoa, semoga kalian selalu sehat, selalu merasa bahagia, hidup kalian terjamin. Sejak dulu aku ingin sekali menonton kalian konser berlima, tapi yah.. tak ku sangka kita malah bertemu di mini market begini."

Aku hanya menatap nya dan tersenyum. Aku bingung harus melakukan apa.

"mianhae.. aku malah curhat." Ucap nya dengan wajah yang sudah tidak karuan. Mata nya berkaca-kaca.

Aku pun mengambil beberapa lembar uang untuk membayar belanjaan ku, dan aku serahkan pada yeoja kasir ini.

"terimakasih sudah mampir ke mini market kami" ucap nya sambil berkaca-kaca.

"terimakasih juga sudah menjadi Cassiopeia dan tetap mendoakan kami.."

Balasku sok heroik. Takut jika kasir itu melihat air mata ku yang tadi nya menitik kini menderas.

"eh, tunggu.."

Ucapan kasir itu membuat ku memaksakan diri untuk berbalik.

"saengil chukka hamnida, Yoochun-ssi!"

DEG

"ga-gamsahamnida.."

Aku pun segera berbalik lagi memunggungi nya dan mencoba berjalan sesantai mungkin untuk pergi dari mini market itu.

Dan orang pertama yang memberi ku ucapan adalah kasir di mini market itu.

...

"kembang api?" tanya Yunho sambil men-checklist daftar keperluan pesta Ulang Tahun Yoochun.

"beres!"

"lampu?"

"sudah, hyuuung~!"

"kue dan makan malam nya sudah, Jae?"

"sudah, bos!" jawab Jaejoong sambil mengedipkan mata nya pada Yunho. Membuat Leader-ssi salah tingkah. Kekeke~

"semua sudah siap kan, hyung?" tanya Junsu

"sip! Semua beres!" jawab Jaejoong.

"bagus lah. Berarti sekarang tinggal menunggu Yoochun.." ucap Yunho.

"nah, sekarang, ayo telpon Yoochun!" suruh Jaejoong semangat pada Junsu.

"oke!"

Junsu pun dengan cekatan men-dial nomor Yoochun lewat ponsel nya.

1 detik

2 detik

"ha-"

"maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Silahkan coba beberapa saat lagi."

"aish! Kenapa yeoja ini yang menjawab telpon Chunnie?!" protes Junsu entah pada siapa.

Yunho dan Jaejoong yang tengah berada di ruangan itu pun hanya menatap bergantian tak mengerti.

"nih, coba saja sendiri." Junsu pun menyodorkan ponsel nya pada Jaejoong.

"aigo! Ini suara operator su!" jelas Jaejoong menampilkan wajah sweatdrop nya. Sedangkan Yunho, sedang mati-matian menahan tawa nya.

"sudah lah, lagi pula ini masih sore. Mungkin dia masih ingin jalan-jalan."

"tapi dia belum pulang sejak bilang ingin mengunjungi makam ayah nya, hyung!" terlihat raut kecemasan di wajah Junsu.

...

"aish.. jam berapa ini?" Yoochun terlihat mengusap-usap mata nya.

"sial.. aku tertidur di taman.." ia pun segera menuju mobil nya dan beranjak pulang.

...

CKLEEK

Yoochun membuka pintu dengan malas. Dan menemui Jaejoong tengah menonton televisi.

Jaejoong?

"hyuuung~"

"mwoyaa?! Hentikan! Kau menggelikan!" Yoochun memeluk tubuh kecil Jaejoong yang kini sudah sedikit berisi dan berotot(?)

"kapan kau datang? Kenapa tak menelpon ku?"

"beberapa jam yang lalu. Aku sudah menelponmu, bodoh! Handphone mu saja yang tidak aktif." Jawab Jaejoong judes.

Dia tetap saja cuek, tak bergerak dari sofanya.

'apa dia menonton sejak siang?'

"kau sudah pulang, Chun-ah? Dari mana saja?" tanya Junsu yang tiba-tiba muncul dari kamar, memegang psp sambil berjalan.

"hm.. berkeliling.." jawab Yoochun sekenanya.

"Aku punya sesuatu yang spesial, pasti kau ingin lihat!" ucap Jaejoong membuat Yoochun semangat dan melengkungkan senyuman di bibir nya.

'akhirnya dia ingat ulang tahun ku..'

"jjaang!" pekik Jaejoong sambil menyodorkan Yoochun sebuah boneka Gajah berukuran raksasa (lebih besar dari Changchang)

"hyung? Apa ini?" tanya Yoochun malas pada Jaejoong.

"aigo! Kau tak tau? Ini boneka gajah tauu! Tadi seorang fans memberi ku ini ! lihaat~ padahal aku sedang tak ulang tahun, tapi fans ku tetap memberiku hadiah! hahaha"

DEG

"chun..? waeyo?"

TES

Tanpa disadari oleh Yoochun, ia meneteskan air mata nya.

Lelah. Marah. Sedih. Semua perasaan negatif menghampiri nya sore ini.

BLEP

Tiba-tiba lampu di ruang tengah itu mati.

"hyung..? kenapa lampu nya mati? Apa kau lupa bayar listrik bulan ini?" tanya nya mulai panik pada Jaejoong yang kini sudah tak tentu rimbanya.

"hyung?"

DAR~!

Sontak Yoochun pun menoleh ke jendela

SUUIIIIIIIIIIIIIIIIT DAR!

Dan suara kembang api pun bersautan di luar sana.

"SURPRISEEEEEEEEE~!"

Lampu pun menyala kembali,

"saengil chukka hamnida~ saengil chukka hamnida~ saranghaneun uri Chunni~ saengil chukka hamnida~!"

Lantunan lagu selamat ulang tahun pun berkumandang(?)

Saking terharu nya Yoochun tak henti mengucurkan airmata nya.

"uh, dasar hyung cengeng.." ejek Changmin sambil menyikut perut Yoochun pelan.

"hehe.. mianhae.. aku hanya mengikuti perintah dari Jaejoong dan yang lain nya. Lagi pula, seperti nya seru menjahili mu, Chun.. hehe" jelas Yunho sekenanya.

Nampak nya Jaejoong mulai tertular evil nya Changmin.

"mianhae, Jidat-hyung. Saat kau menelpon itu sebenarnya aku sudah akan memberi mu ucapan selamat , tapi Yunho-hyung membekap mulut ku dengan kaos kaki, dan ponsel ku di rebut oleh Bebek-hyung, jadi nya obrolan kita terputus.. mianhae hyung~" mata Changmin berkaca-kaca.

Yoochun hanya bisa memeluk Changmin.

"maaf kan aku ne.. aku hanya disuruh acting untuk mengabaikan mu, Chunnie~ sebenarnya aku tak mampu.." kini giliran Junsu yang angkat bicara.

"nde.. gwenchana.. sini, kau ingin ku peluk kan?" ucap Yoochun sambil menghapus air mata nya.

Tanpa menunggu pun Junsu langsung berhambur ke pelukan Yoochun.

"maafkan kami juga, ne? "kata Yunho dan Jaejoong yang juga berhambur memeluk Yoochun.

Seandainya bisa begini selama nya..

"jjaaa! Ayo kita habiskan masakan Jaejoong hyung!"

"kajjaa!"

Suara tawa pun mendominasi ruangan ini.

Tak hanya sesekali terdengar lengking teriakan Junsu yang diganggu Changmin.

'gomawo ne, untuk semua nya..'

END

P/S : Oneshot yang sudah sangat lama. Ditulis tahun 2012an. Saya remake lagi, karena banyak keadaan yang berubah sejak saat itu. Maafkan untuk typo. Happy Yoochun's Day!

Selamat ulang tahun om jidat!

Terimakasih buat yang sudah baca.

Mind to Review?