02 DAYS 01 NIGHT
Main Cast : Wu Yi Fan (Kris)
Huang Zi Tao (Tao)
Oh Sehun (Sehun)
Xiao Lu (Luhan)
Kim Jong In (Kai)
Do Kyungsoo (D.O)
Author : Na U-Young
Genre : School life, Romance, Bromance, Yaoi
Rate : T up to M
Warning : Dont like Dont read, no bash, no flame, no war, this BL's
fanfiction. *cerita ini terinspirasi dari salah satu film dan dikembangkan sendiri dengan cerita yang berbeda.
Summary : Entah takdir apa yang digariskan untuk Sehun, Kai dan Tao selama waktu 24 jam, Tao bertemu dengan namja tampan dan berkelas, Sehun bertemu dengan namja cantik yang merupakan bartender Preety Bar, dan Kai bertemu kembali dengan seorang namja yang masih terjebak dengan sikap kenakannya yaitu orang yang dikasihinya dalam keadaan terluka. Kemudian mereka menjalin hubungan dengan pasangan masing-masing. Disaat itulah takdir kembali mempermainkan mereka dalam waktu dua hari satu malam dengan cara yang sangat tidak adil.
Huang Zi Tao namja yang memiliki mata berkantung menyerupai anak panda dengan tinggi badan yang ideal walau memiliki postur tubuh sedikit kurus namun tidak mengurangi wajah tampannya. Saat ini ia tidak menyadari bahwa ada kesialan yang menimpanya saat akan berangkat ke sekolahnya. Kupingnya seakan tuli karna earphone berwarna putih bercorak skul terpasang melekat dan matanya yang masih fokus melihat layar ponselnya. Saat ia hendak menyebrangi jalanan yang dikira sudah sepi karna tanda-tanda mobil atau kendaraan tidak ada menurutnya. Dengan begitu acuhnya ia menyebrangi jalan tersebut, tanpa menyadari posisinya melanggar peraturan untuk seorang pejalan kaki tanpa melihat kiri dan kanan.
GREP...
dalam hitungan detik, ia bisa merasakan tubuhnya limbung seakan melayang karna ada seseorang yang menarik tangannya hingga tubuhnya menubruk tubuh orang yang sedang merengkuhnya dengan menyembunyikan kepala Tao di dada bidang orang asing baginya.
TIN... TIN...
"Yak! Anak muda... perhatikan jalanmu... kau mau cari mati eoh?" Terdengar suara makian marah dari pengemudi mobil yang menyembulkan kepalanya pada kaca mobil audi hitam tersebut namun di tanggapi Tao dengan ekspresi terkejutnya karna dirinya masih shock atas kejadian barusan. Lalu mobil tersebut pergi meninggalkan tempat kejadian yang hampir merenggut nyawa seorang pelajar.
"Hey... kau tidak apa-apa kan?"
"..." Tao hanya bisa mengedip-ngedipkan matanya lucu.
"Aku rasa kau baik-baik saja... Adik, berhati-hatilah kalau mau menyebrang. Sekarang lepas earphone dan masukkan kedalam saku jaketmu?"
"..." Tao tetap diam membisu karna masih dalam keadaan yang sulit dicernanya.
"Aishh..." Kesal pria itu karna merasa omongannya di acuhkan oleh anak kecil menurutnya. Hingga Tao tersadar saat pria tersebut melepas earphone dan merebut handphonenya yang kemudian dimasukkan kedalam saku jaket Tao serta merapikan kembali jaket yang melekat ditubuh kurus Tao.
BLUSHH...
Tubuhnya mengejang gugup, darahnya mendesir deras keseluruh tubuhnya. Hingga ia merasakan panas dibagian wajahnya. Betapa terkejut dan kagum saat dirinya melihat kalau pria di depannya ini sangatlah tampan. Pria tersebut mengenakan kemeja hitam dengan lengan panjang yang digulungnya hingga menapilkan setengah telanjang di bagian lengannya. Rapi, tampan, bertubuh tinggi, rambut agak kecoklatan. Pria tersebut terkekeh melihat rona samar-samar pada wajah anak remaja didepannya ini. Terpesona atau terkejut? Namun, Cute... ujar sang namja tampan dalam hati. Melihat gelagat remaja itu, lalu terbesit dalam benaknya untuk menggodanya sedikit.
"Adik... berhati-hatilah kalau menyeberang." Pria tampan itu mencondongkan tubuhnya dan mendekatkan mulut di kuping kiri Tao dan hampir berbisik. Setelah mengucapkan kalimat itu, tangannya bergerak mengusak rambut hitam legam milik Tao dan tersenyum, mengerlingkan mata kanannya, namun...
"Hey... kau masih hidup atau tidak? Kenapa tidak menjawab eoh?" tanyanya agak kesal sedikit membentak.
"Mwo..! Go.. go.. mawo..." Tao yang terkejut akibat perlakuan tiba-tiba dari namja yang tadi bersikap lembut berubah menjadi namja yang berbicara sedikit kasar. Namun, ia ingat akan jasa namja ini dan ia segera mengucapkan terimakasihnya pada namja jangkung tersebut dan dibalas anggukan serta senyuman manis oleh namja dihadapan Tao kemudian berjalan meninggalkannya hingga tubuh jangkung itu menghilang memasuki pertokoan.
DRRT... DRTT...
Tao merasakan getaran handphonenya di saku jaket sekolahnya, segera ia ambil dan membaca pesan dari sang pengirim.
From : Gongchanie
"Taoo... cepat... seongsangnim datang"
"Mwoo? Kyaaa... AKU TERLAMBAT!" Setelah membaca pesan singkat dari sahabatnya. Ia segera berlari sekuat tenaga tanpa melihat kembali keadaan jalan yang mulai ramai.
TIINN...
"YAK... KAU PUNYA MATA TIDAK EOH. DASAR KURANG AJAR!" Teriak seorang wanita yang terkejut melihat seorang pelajar yang berlari menyebrangi jalan seenaknya saja.
.
.
Jam sekolah telah usai, namja bermata panda ini merasa bosan karna kedua sahabatnya membolos pada saat ia ingin menceritakan kejadian yang di alaminya pagi tadi. Tiba-tiba terdengar suara incoming message dari ponsel layar sentuh miliknya dan dilihatnya nama yang tertera pada layar berbentuk kontak tersebut. Matanya berbinar-binar saat membaca pesan singkat itu.
From : Kkamjong
"Tao yaa... kau masuk kelas hari ini? Rajin sekali eoh? Hari ini aku dan sehunie akan ke preety bar. Apa kau mau ikut? Temui kami disana arra. Jangan khawatir aku dapat uang tambahan kok... kekeke..."
"Geez... Kkamjjong ppabo... ternyata kau bolos karna mengejar uang tambahan eoh. Pantas saja otakmu... issh..." Tao terkekeh sembari membalas pesan singkat pada sahabatnya yang memiliki kulit tan sama sepertinya. Mengingat kalau sahabatnya termasuk dalam kategori pekerja keras dalam artian "mengejar uang" kenapa tidak mengejar cinta saja pikirnya. Ppabo...
.
.
.
"Tao ya..." terdengar suara berat khas namja dari arah depan seraya melambaikan tangan keatas dengan senyuman yang khas dengan kulit tan yang dibanggakannya. Dan namja disampingnya pun tak kalah dengan memiliki kulit putih pucat dan tubuh kurusnya itu melompat-lompat senang saat melihat sahabatnya datang.
"Kajja... katanya di dalam banyak sekali yeoja cantik dan sexy... hhiii... aku sudah tidak sabar" Sehun menghambur memeluk lengan kiri Tao dan menariknya masuk kedalam Preety bar dengan tidak sabar. Sesampainya di dalam ruangan itu...
.
"Tu.. tunggu... Aedul... kalian yakin kita masuk ke bar yang benar, ini Preety bar aniii?" Tanya Tao yang menatap horor Kai.
"Ne... ne... Chanyeol hyung mengatakan padaku kalau bar ini banyak yeoja sexy..." ujar Kai sambil berdiri terpaku.
"Ommo... Apa yang terjadi disinii...?" Sehun menghentakkan kakinya sambil menggigiti kulit jempolnya.
"Annyeonghaseyo... maaf kalian baru pertama kalinya ya masuk ke bar ini? Perkenalkan aku adalah owner cafe preety bar. Namaku Jung Yunho. Silahkan duduk." Seorang najma tampan dan dewasa datang menghampiri ketiga namja yang masih terlihat bingung.
"Mian ahjussi... bukankah ini preety bar yang katanya karyawannya adalah yeoja cantik dan kenapa semua tamu disini namja, yeoja cantiknya mana ahjussi?" tanya Kai yang penasaran.
"Yeojaa? MWOO? Haa..hhaa... astaga... siapa yang mengatakan itu nak. Ini memang benar preety bar. Tapi asal kalian tau disini tidak ada namanya karyawan yeoja maupun tamu yeoja. Disini 100% namja..." Namja dewasa itu kembali tertawa sambil membekap mulutnya menahan tawa. Ah, Mungkin mereka sedang dikerjai oleh teman-temanya dengan mengatakan barnya memiliki banyak karyawan yeoja yang cantik. Polos sekali mereka ini huh...
"NAM...JA... MWOYYYAA?" Teriak ketiga namja pelajar ini hingga sebagian tamu terkejut dan menoleh kearah mereka karena merasa kegiatan bersantainya telah terganggu.
"Hahaha... tenanglah anak muda. Ini bisa disebut dengan.. hmm... ya seperti G-Bar. Karyawan kami semuanya berjenis kelamin namja dan pelanggan kami pun namja..." Kai, Tao dan Sehun menganggukan kepalanya membenarkan penuturan yang baru saja di ucapkan Jung YunHo sembari terus memantau horor sekeliling bar ini yang di penuhi dengan tamu-tamu namja yang sedang berlovey-dovey atau yang duduk sendirian sambil menegak minumannya dan ada yang bercanda tawa. Bulu kuduk mereka meremang merinding. Woaa... hawanya sangat-sangat tidak nyaman dan ingin rasanya cepat keluar dari bar itu. Dan ingat yang mereka ingin mereka temui bukan namja, tapi yeoja. Mereka masih normal dan menyukai yeoja yang cantik dan sexy.
"Sialan kau chanyeol hyung... awas saja. Aku sandera Baekhyun mu." Sehun mengomel di dalam hatinya seraya mengedarkan pandangannya hingga terhenti pada salah satu karyawan yang membuat matanya melebar dan memfokuskan objek indah yang sedang berdiri di meja kasir. Cantik... Tapi kenapa dadanya rata? Tanya sehun sambil memiringkan kepalanya berpikir.
PUK...
Sehun terkejut merasakan pundaknya ditepuk agak keras. Hingga kesadarannya kembali sepenuhnya.
"Anak muda, kau lihat orang yang berada disitu tidak? Dia cantik kan?" Tanya owner bar itu sambil menggerak-gerakkan alisnya naik turun.
"Ne... namja yang sedang berdiri disana... yeopoo..." Ujar Sehun sambil melepaskan lengan pria dewasa yang baru saja menepuk pundaknya. Lalu owner bar tersebut melambaikan tangannya ke arah orang yang dinilai sehun sangat cantik untuk datang menghampiri meja yang sedang ditempat tiga namja dan seorang owner bar.
"Luhan... bisa kau siapkan 3 gelas minuman soda atau juice tanpa alkohol dan makanan ringan lainnya untuk tamu baru kita karna aku yakin mereka masih pelajar." Perintah sang owner pada karyawannya.
"Ne... segera Mr. Jung" namja cantik bertubuh mungil, berkulit putih, berambut kecoklatan dengan tindik perak di kupingnya itu segera meninggalkan tempat dimana terdapat salah satu remaja yang menatapnya tanpa berkedip.
GLEG...
Tanpa sadar... Sehun menelan salivanya melihat betapa manisnya senyuman orang yang bernama Luhan ini. "Ya Tuhan... adakah namja secantik dan semulus ini?" ujarnya dalam hati sambil memperhatikan gerak-gerik Luhan yang mengalihkan dunianya dan memejamkan matanya saat ia menghirup aroma parfum dari tubuh Luhan yang sangat lembut.
"Ya... Sehunaaa..." panggil Tao.
"Wooyy... Sehunnaa..." plak... Tao langsung memukul kepala Sehun karna semenjak karyawan bername tag Luhan menghampiri mejanya hingga Luhan menghilang dari hadapannya, tidak bergerak sedikitpun.
"Aaw... kau gila eoh memukul kepalaku panda... isssh..." Sehun protes dan hendak membalas memukul Tao.
"Ya... ya... aedul... jangan bertengkar. Oh ya... aku permisi dulu ne karna istriku baru saja datang." Pamit namja berkulit tan yang bernama lengkap Jung Yunho.
"Oh... baiklah ahjussi... tapi ngomong-ngomong istri anda yang mana?" tanya Kai.
"Istriku yang sedang berbincang dengan salah satu pelanggan kami. Ah... Boojae..." Mr. Jung melambaikan tangannya dan mengisyaratkan istrinya untuk menghampirinya.
"Annyeonghaseyo... perkenalkan Jung Jaejong imnida." Jung Jaejong segera menghampiri suaminya dan langsung memberikan salam pada pelanggan baru mereka dengan sangat ramah.
"MWOOYYAA?" Teriak ketiga namja remaja bersamaan. Karna terkejut dengan wajah cantik Jung Jaejong yang ternyata adalah seorang namja.
"Wae... hhiii..." Tanya Jaejong keheranan melihat respon anak-anak polos dihadapannya.
"Yeoppo... kan..." Ujar Mr. Jung senang melihat ekspresi yang kembali ditunjukan oleh ketiga remaja ini. "Entah anak-anak ini terpesona atau bagaimana. Yang jelas Boojaeku terlihat cantik dan feminim malam ini. Aaiisshh... Juniorku... Ssshh..." Mr. Jung langsung menatap miris bagian bawahnya sedikit meringis saat membayangkan kemolekan tubuh istrinya hingga organ yang berada ditengah sedikit menggembung.
.
.
"Hahaha... ternyata bar itu tidak begitu buruk ya. Buktinya kita disajikan makanan dan minuman gratis. Hmm... banyak namja preety boy tapi apakah mereka benar-benar gay, karna wajah mereka cantik-cantik eoh!" Sehun mengutarakan perasaannya selama diberikan service gratis dari Mr. Jung. Karena ini kali pertama mereka berkunjung dan memang mood sang owner sedang bagus hingga mereka diberikan pelayanan makanan gratis.
"Ne... ne... dan aku tidak percaya... Jaejong shi adalah namja... namun dia cantik sekali ya memang terlihat sedikit manly, disamping itu dia sangat ramah dan feminim. Gyaa... aku sampai bingung bagaimana mengutarakannya." Ujar Sehun sambil berjalan menuju rumahnya yang satu arah dengan kedua sahabatnya.
"Pantas saja Yunho ahjussi langsung lovey-dovey secara live di hadapan kita. Lihat saja bagian bawahnya... hahaha..." Ujar Kai sambil merangkul pundak kedua sahabatnya tertawa bersama.
"Tao... Tao... kau tidak apa-apa?" Tanya sehun yang menyadari sikap Tao yang diam saja setelah keluar dari bar itu.
Flashback ON
Tao, Kai dan Sehun mulai menghentikan obrolannya dan sudah menghabiskan makanan yang disajikan oleh karyawan cantik bernama Luhan. Mereka sadar bahwa hari sudah semakin gelap dan mereka harus pulang. Ketiganya beranjak dari kursi lalu pamit pada Mr. Jung dan istrinya untuk mengucapkan terimakasih atas service yang diberikan. Namun saat Tao hendak berbalik...
DUUK...
Tao tidak menyadari ada pria bertubuh tinggi berdiri dibelakangnya dan kepala berdenyut nyeri akibat terjeduk keras pada dada bidang pria tersebut.
"Ughh... kepalaku..." Ringis Tao
"Yaa... kalau berjalan pakai matamu bocah!"
"Kenapa kau berdiri di belaka.. ng.. ku..." protes Tao tidak mau kalah.
DEG...
Saat Tao menengadahkan kepalanya menatap wajah namja didepannya seketika membuat volume mata pandanya melebar. Begitu juga orang yang ada di hadapannya ini tidak kalah terkejut. Saat kesadaran mereka kembali dengan gerakan cepat akhirnya Tao dan namja tersebut segera membetulkan posisi meraka akibat kekikukan yang terjadi saat kedua mata mereka bertemu.
"Er... mianhaeyo... aku tidak sengaja menabrakmu..." Ucap Tao sambil menatap pria dihadapannya ini.
"Minta maaf? Enak saja..." ujar pria tampan ketus.
"Mwoo?" Terkejut Tao heran, apa sekeras itu ia menabrak tubuh namja ini.
"Ck.. Hey... kau yang menabrakku dengan keras dan mengenai dada kiriku. Dan tidak tahukah kau kalau aku memiliki riwayat penyakit jantung eoh? Kalo aku mati kau harus tanggung jawab!" ancam pria tampan tersebut sambil menatap Tao meremehkan.
"MWOYAA!" Jerit Tao dan ia mulai ketakutan mendengar ancaman yang dituturkan oleh pria jangkung di depannya.
"Yak! Jangan berteriak pabbo... yaa... anak kecil mana ponsel mu?" Tanya namja itu sambil menjulurkan tangan kanannya meminta ponsel milik Tao dengan terlihat memaksa.
"Eh... Ponsel?" Tanya Tao bingung.
GRAB...
Tanpa permisi namja tampan itu langsung menarik jaket Tao dengan keras hingga tubuh mereka bertubrukan lagi yang mengakibatkan ringisan sakit pada jidat Tao. Kemudian namja jangkung itu langsung merogoh saku jaket sekolah milik namja panda ini. Gotchaa... handphone yang ia cari akhirnya ditemukan. Dan namja itu segera mendial nomor untuk menghubungi seseorang. Polisikah pikir Tao khawatir dengan orang yang menurutnya arogan yang dengan seenaknya merampas ponselnya. Aahh... andwae... andwae... jangan sampai dilaporkan... Mama pasti sangat malu dan marah padaku ujar Tao yang mulai meruntuki nasibnya.
"Miannhaeyo... jangan laporkan aku ke kantor polisi..." mohon Tao dengan kedua tangannya yang membentuk gestur memohon. Dan mengeluarkan jurus aegyonya untuk memelas. Melihat kemirisan dari Tao kedua sahabatnya terketuk hatinya untuk ikut memohon agar Tao di maafkan.
Drrt... Drttt... Drrtt...
Terdengar suara ponsel yang berasal dari kantong celana namja yang masih mengenakan suit & tie-nya yang elegan itu terkekeh.
"Ini aku kembalikan ponselmu dik. Aku sudah menyimpan nomorku di ponselmu. Begitu juga nomormu. Ingat jangan pernah kau mengabaikan telepon atau pesan singkat dariku arraseo?" Ancam namja itu dengan wajah kemenangnya.
"Ne... ne... er... em.. Kris shi... Mianhae jeongmal..." Tao segera mengambil ponselnya dari tangan Kris dan ia sempatkan untuk membaca nama yang tertera pada kontaknya dengan gugup. Kris Wu...
"Haha... ne... jangan takut begitu. Aku maafkan kau adik kecil. Tapi siapa namamu?" tanya namja jangkung sambil mengusak kembali rambut yang sempat ia sentuh tadi pagi saat pertemuan pertama meraka.
"Huang Zi Tao" ucap Tao sambil mencoba tersenyum walau sedikit kikuk.
"Baik... Huang Zi Tao sampai bertemu lagi ne." Ucap Kris yang sembari mengedipkan mata kanannya dan mendekatkan wajahnya untuk menggapai sesuatu yang ingin dikecapnya singkat.
CHU...
"Aku akan menghubungimu segera Huang Zi Tao" ujar kris saat melepas ciuman singkatnya pada bibir merah Tao. Dan Kris kembali mendekatkan wajahnya pada kuping kiri Tao berbisik.
"Kalau sedang berjalan lihat jalan ne, jangan sembarang menyebrang atau menabrak orang lain. Arraseo?" ujar Kris sambil menampilkan smirknya setelah membisikan nasihatnya pada Tao yang dibalas dengan anggukan.
DEG...
Seketika sekujur tubuhnya mendadak membeku terkejut akan bisikan dan kecupan yang dilakukan Kris seenaknya pada bibirnya yang masih perawan. Dan saat itu juga ciuman pertama Tao telah dirampas. Dirampas oleh seorang namja bukan yeoja yang seharusnya yang menjadi first kissnya. Dan lebih gila, Kris akan menghubunginya setelah ini. Dan artinya hidup Tao tidak akan bisa bebas. Sungguh ia takut apa yang akan terjadi padanya jika hal tersebut benar-benar terjadi jika Kris benar-benar terkena serangan jantung. Ia masih muda dan belum memiliki kekasih. Oh Tuhan. Sialnya nasib Tao. Kris yang merasa senang karna dapat mengerjai remaja yang ada di hadapnnya bergerak menjauh dengan smirknya yang masih terlukis layaknya seorang pemenang.
.
.
.
Ketiga namja itu kemudian berpisah dan pulang ke apartemen masing-masing. Namun tidak dengan namja tan satu ini, ia ingat karna persediaan makanan di apartemennya sudah habis dan ia putuskan untuk membeli mie instan, telur dan snack yang biasa menemaninya saat belajar. Saat Kai keluar dari mini market, dirinya dibuat terkejut akan sosok yang ia kenal duduk meringkuk dengan lengan dan kaki nampak luka mengeluarkan sedikit darah yang kentara dengan tiap goresan di anggota tubuh pria mungil dihadapan Kai ini.
"Kyung.. Kyungsoo hyung!" Kai langsung berlari dan segera merangkul kedua pundak Kyungsoo yang bergetar hebat. Ia nampaknya ketakutan hingga iapun memberontak saat Kai mencoba mendekatinya.
"Jangan... ssakiti akuu.. hyu.. hyung..." ujar Kyungsoo dengan nada bergetar.
"Ani... aku Kai.. lihat aku hyuung... kau aman denganku..."
GREB...
Kai langsung memeluk kembali tubuh mungil itu setelah menatap wajah pucat namja bernama Kyungsoo.
"Kai..." ucap Kyungsoo dengan nada bergetar dan membalas pelukan Kai erat dan menangis terisak. Kai lalu menganggukan kepalanya dan tersenyum sembari mengusap punggung kyungsoo untuk menenangkannya.
"Hyung... kumohon jangan tinggalkan aku lagi ne, tinggal lah bersamaku. Aku akan menjagamu hyung." Ujar Kai pada Kyungsoo, orang yang pernah dekat dengannya saat bertetangga dulu. Namun, Kyungsoo menghilang tanpa ada kabar sedikitpun. Banyak yang beranggapan Kyungsoo diculik 2 tahun yang lalu. Kyungsoo adalah namja polos yang masih terjebak dengan masa kecilnya hingga ia tidak bisa bersikap dewasa sesuai dengan umurnya. Mungkin dari situlah orang lain memanfaatkan Kyungsoo yang tidak mengerti situasi, namun satu yang ia ketahui bahwa ia sangat menyuaki Kai, dongsaeng yang bersikap layaknya seorang Hyung yang sayang padanya.
TO BE CONTINUE...
Wanna Review? Jika berkenan mohon review ya... beri komentar positif dan mendukung karna ini postingan pertama Na U-young, masih perlu belajar lagi untuk lebih bagus di chapter berikutnya...^^v
