It Make Sense

Sequel Bagian 2. END.

Rated: T

Genre: Romance.

Length: 1 – Oneshoot – Complete

Pair: Kim Taehyung x Jeon Jungkook.

Cast: Kim Taehyung, Jeon Jungkook.

Warning! BL! YAOI! BOY X BOY

It's BTS TaeKook FANFICTION!

Don't like, Don't read!

Itadakimasu~

.

.

.

Jungkook berlari-lari kecil ke rumah Taehyung dengan tangan yang penuh dengan belanjaan. Ia tak mau begitu memaksakan Taehyung dengan perasaannya, ia tahu semuanya akan baik-baik saja.

Ting.. Dong..

CKLEK

"Ah, Jungkookie... wah, belanjaanmu banyak sekali" sapa Taehyung pada Jungkook yang tenggelam dengan belanjaannya sendiri.

Ah, Jungkook senang sekali mendengar panggilan barunya itu, dan senyuman tulus seorang Kim Taehyung.

"Ehehe, persediaan makananmu sudah hampir habis, hyung. Tadi aku mampir sebentar ke supermarket sekalian berbelanja untukmu.." jawab Jungkook dan berjalan ke arah dapur setelah dipersilahkan masuk oleh Taehyung.

"Woah, gomawo~ Jungkookie..." Taehyung berdiri di sisi Jungkook dengan cengirannya menatap Jungkook yang tengah mengabsen seluruh belanjaannya takut jika ada barang penting yang tidak sempat ia beli. Calon istri yang baik.

Ini sudah 5 bulan setelah Taehyung sakit saat itu, dan Taehyung bisa sedikit demi sedikit menerima kehadiran Jungkook didalam hidup juga hatinya. Bukan waktu yang cepat bagi mereka untuk bisa saling menerima seperti ini...

.

"Kau mau ku masakkan apa, hyung?" tanya Jungkook pada Taehyung yang masih tersenyum melihatnya.

"Apapun, chagi. Selama itu buatanmu, pasti enak..." oh, oh, Jungkook ingin sekali rasanya terbang mengelilingi apartment Taehyung jika ia bisa. Pipi gembil itu merona, Jungkook tersenyum manis. Sangat manis.

Perlu diketahui, semenjak Taehyung mulai menerima dirinya, ia mengetahui satu fakta lagi dari diri Taehyung; Taehyung itu penggombal ulung.

"Aish, apaan sih..." Jungkook nyaris tergagap, ia bisa mendengar tawa Taehyung setelah ia mengucapkan itu. Jungkook sangat menyukai tawa Taehyung.

Tidak, lebih tepatnya Jungkook menyukai semua yang ada pada diri Taehyung.

.

.

.

Setelah selesai dengan makan mereka, Jungkook dan Taehyung memilih duduk di sofa dengan Taehyung yang masih sibuk mencari acara yang bisa mereka tonton.

"Aish, jinjja... apa tak ada acara TV yang bagus lagi selain ini... ini... dan ini..." Taehyung hampir saja membanting remote TV itu setelah menggonta-ganti channelnya hingga berulang dichannel pertama saat ia menyalakan TV itu.

Jungkook menertawainya. Tawa Jungkook itu manis, Taehyung akui itu. Hingga ia senang sekali membuat namja manis yang memiliki bunny-teeth itu tertawa.

"Puas menertawaiku, hm?" Taehyung mendekatkan wajahnya pada wajah Jungkook yang membuat pipi putih Jungkook jadi merona hebat.

"Aku belum puas menertawaimu, buat aku tertawa lagi..." tapi Jungkook dengan seringai cantik dan wajah memerahnya menatap Taehyung lekat-lekat dan itu cukup membuat Taehyung nyaris tersedak melihat seringai cantik itu.

"Hee, kau pikir aku ini badut, eoh?" Taehyung yang tidak terima dengan perkataan Jungkook, menyimpan seringai kecil dibibir kissable-nya.

"Oh, memangnya sekarang Tae-hyung sudah bekerja sebagai badut? Professional sekali tanpa make-up pun Tae-hyung sudah bekerja dengan baik! Daebak.." Jungkook memasang wajah seriusnya pada Taehyung, sedangkan Taehyung nyaris terperangah mendengar ucapan Jungkook tadi. Badut katanya?

"Pffth— hahahahaha... wajahmu hyung. Astagah, lucu sekali... hhahaha. Pantas saja, kau terlihat sangat profesional hyung" Jungkook kembali tertawa melihat jawdrop Taehyung bahkan sekarang sambil memegangi perutnya. Ia tak menyangka kehidupannya dengan Taehyung bisa berubah semanis ini. Sisi lain Taehyung yang membuat Jungkook semakin mencintainya.

"Hee... mari kita lihat apa yang bisa badut ini lakukan untuk penonton kesayangannya..." smirk Taehyung terlihat semakin jelas di bibirnya. Jungkook menelan salivanya kasar saat melihat badut lapar dihadapannya.

Mengingat kata badut, Jungkook ingin tertawa lagi. Tapi pergerakannya terhenti saat Taehyung mendorong pundaknya hingga ia terbaring disofa dan mengunci pergerakan Jungkook dengan Taehyung diatasnya.

"T-Tae-hyung... a-apa yang—"

"Ssshh... bukankah kau mau melihat apa yang badut tampan ini bisa lakukan pada penonton kesayangannya?" Jungkook bergidik, ia kembali menelan kasar salivanya saat melihat smirk Taehyung semakin melebar. Meski begitu, Jungkook bisa merasakan pipinya memanas merasakan nafas hangat Taehyung menerpa wajahnya.

Taehyung yang melihat wajah Jungkook yang hampir seperti kepiting rebus semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Jungkook.

Taehyung bisa merasakan nafas Jungkook berubah menjadi nafas gugup. Taehyung terkekeh dalam hati. Ia melonggarkan pegangannya pada tangan Jungkook dan menyusuri lekuk tubuh Jungkook dan berhenti dipinggangnya.

Hampir saja Jungkook meloloskan desahannya menggilai sentuhan Taehyung kalau ia tidak menggigit bibir bawahnya sendiri.

"Hmm..." Taehyung bergumam rendah saat melihat Jungkook memejamkan matanya saat ia meremas pelan pinggang ramping itu. Jungkook juga sudah melingkarkan tangannya memeluk leher Taehyung.

.

.

.

.

.

"Whahahahahahaha... hhahahaha..." Taehyung berakhir dengan menggelitiki pinggang Jungkook hingga Jungkook tertawa terbahak-bahak. Ia meremas kuat bahu Taehyung saat Taehyung dengan semangat menggelitik pinggangnya dan terus tertawa.

Hingga Taehyung lelah sendiri dengan kegiatannya dan tawa mereka yang masih beradu dengan nafas tersengal-sengal.

"Bagaimana, hm? Badut ini profesional sekali 'kan?" Taehyung masih berada diatas Jungkook namun kali ini ia hanya menyangga dirinya dengan sikutnya sendiri. Lututnya sudah kram sedari tadi menopang tubuhnya.

Jungkook merona, ia tersenyum manis. Ia bisa merasakan debaran jantung Taehyung yang kencang dan debaran jantungnya sendiri yang tak kalah kencang.

.

"Hyung..." Panggil Jungkook pada Taehyung yang masih menstabilkan pernafasannya.

"Kenapa, hm?" Taehyung menatap lekat manik hitam Jungkook dan menggesekkan hidungnya dengan sayang pada hidung Jungkook.

"Terimakasih sudah menerimaku dalam hidupmu..." ucap Jungkook, matanya sudah tenggelam dengan tatapan tajam dan tegas Taehyung.

"Terimakasih untukmu juga, chagi... karena telah kembali membawa hidupku yang ceria dengan tawa manismu itu..." Jungkook kembali merona pekat. Taehyung tersenyum melihatnya, ia merambatkan sebelah tangannya untuk mengusap surai hitam lembut milik kekasihnya itu.

"Hahh... aku bahagia hyung... sangat bahagia." Jungkook memejamkan matanya merasakan elusan lembut Taehyung. Lalu kembali menyelami manik Taehyung dan menaikkan kedua tangannya di belakang Taehyung. Memeluknya manja dan menyembunyikan wajahnya dipundak Taehyung.

"Teruslah bahagia, chagi... buat aku bahagia dengan kebahagiaanmu..." Jungkook mengeratkan pelukannya dengan meremas kuat kaus belakang Taehyung. Sementara Taehyung terus mengelus surai lembut itu dan menghirup wanginya disana.

.

.

Taehyung sedikit mengangkat tubuhnya dari atas tubuh Jungkook dan menghembuskan nafas hangatnya ditelinga Jungkook.

"Buat aku mencintaimu sepenuhnya, Jeon Jungkook..." Jungkook mengerang tertahan mendengar suara itu semakin merendah dan membuatnya bergidik.

"Hmm... Tae-hyung..." Jungkook bergumam saat merasakan sesuatu yang empuk membasahi daun telinganya.

Taehyung mengangkat wajahnya dan nyengir dihadapan Jungkook, membuat mood Jungkook langsung menurun drastis yang tadinya sedang menikmati—ekhm—perlakuannya.

"Apa sih?!" Jungkook kembali meremas kuat pundak Taehyung saat Taehyung menatapnya dengan cengiran seperti orang bodoh itu.

"Berjanjilah padaku..." tapi ia mulai tenggelam pada manik itu lagi saat Taehyung sudah menajamkan pandangannya.

Jungkook jadi merasa terus menerus jatuh cinta pada Taehyung hanya karena perubahan sifatnya yang bisa terbilang sangat cepat itu. Dalam hitungan detik Taehyung bisa merubah moodnya, dan itu bagus.

"Be-Berjanji apa?" Jungkook tergagap.

"Berjanjilah untuk tidak akan pernah membuatku menyesal pernah mengenalmu dan menerimamu dalam hidupku..." ucap Taehyung dengan tegas dan penuh penekanan.

Jungkook tersenyum lembut dan mengusap pelan surai Taehyung.

"Aku takkan pernah melakukan itu. Aku takkan pernah membuatmu merasakan kembali apa yang pernah kau rasakan sebelumnya, hyung. Karena itu juga akan menyakitiku..." ucap Jungkook dengan lembut. Taehyung jadi luluh dan ikut tersenyum.

Sepersekian detik kemudian, ia mengecup lembut bibir pinkish Jungkook lalu melumatnya dengan lembut tidak menuntut. Membuat Jungkook nyaman dan perlahan namun pasti ia membalas perlakuan Taehyung pada bibirnya.

"Aku mencintaimu, hyung." ucap Jungkook disela-sela pagutan mereka.

Taehyung tersenyum, "Aku juga mencintaimu Jungkook. Buat aku merasakan itu lebih dari ini..."

.

.

.

END.

.

.

.

Heloo? Apa kabar kalian semuaa? *gajelas*

Maaf kalo cerita ini abal, dan gak mutu plus ga nyambung T-T *bow*

Ini sengaja aku satuin di Does it Make Sense? tapi sebagai sequel. Ini bukan chaptered.

Saya gak kuat bikin chaptered takutnya ngegantung dan ga bisa disambung lagi *dibuang*

Aku pen buat sequel MinYoon-nya ntar disatuin juga di Doesn't Make Sense tapi, masih ada dalam benak doang kok #slap

Oke, sekian bacotan ga penting saya. Saya butuh review dan komentar kalian untuk membangun hehe xD gomawo *deep bow*