"From Me To You"
Chapter 5 : Lee Tae Min
Cast : Do Kyungsoo, Kim Jongin, others
Genre : Friendship, Romance, School life
Rating : T
Warning :
Yaoi, bxb,Typos, "Kimi ni Todoke" Remake
A/N:
Halo reader-nim. Pertama tama panda minta maaf karena update nya lama pake banget. Kemarin panda kena writer block, how sad. Tapi untungnya sekarang sudah sembuh fufufu. Dan ini chapter lima! Semoga kalian suka, happy reading ~
Seminggu telah berlalu. Musim panas mulai berjalan menjauh digantikan oleh musim gugur yang berangin. Festival olahraga pun mulai mendekat, semua orang disibukkan dengan kegiatan masing masing. Contohnya Kyungsoo, tanpa lelah ia terus berlatih untuk permainan sepak bola. Tentu saja pada awalnya Kyungsoo agak ragu untuk turut serta dalam festival tahunan ini, tetapi dorongan –atau paksaan dari Baekhyun membuat Kyungsoo memutuskan untuk turut serta dalam festival itu. Sudah tiga hari semenjak Kyungsoo mulai berlatih, tetapi perkembangannya sangat lambat. Terkadang Baekhyun menjadi kesal, tapi untung Luhan yang memiliki hati lembut itu mampu membuat Baekhyun tenang. Luhan dengan perlahan terus mengajari Kyungsoo beberapa teknik menendang yang ia tahu.
"Ini untuk Baekhyun-ssi dan Luhan-ssi. Terimakasih untuk hari ini." Kyungsoo menyodorkan tiga kaleng soft drink kepada Luhan dan Baekhyun.
"Benarkah? Terimakasih Toshio!" Baekhyun meraih minumannya dengan semangat.
"Terimakasih." Luhan meraih minumannya sambil tersenyum.
Kyungsoo mengangguk dan mendudukan dirinya di sebelah Baekhyun. Kini mereka bertiga tengah menepi di pinggir lapangan. Pohon rindang yang ada disana mereka jadikan tempat untuk berteduh dari sinar matahari.
"Sepertinya kelas kita akan menghadapi lawan yang sulit." Baekhyun membuka pembicaraan setelah meminum soft drinknya.
"Maafkan aku."
Mendengar suara milik Kyungsoo, Baekhyun dan Luhan mengalihkan perhatian mereka. Mereka menatap Kyungsoo dengan bingung.
"Aku akan giat berlatih dan berusaha dengan keras. Aku janji aku tidak akan mengecewakan teman-teman semua." Kyungsoo melanjutkan kalimatnya.
Baekhyun dan Luhan terdiam. Mereka saling menukar pandang. Saat baru saja Luhan hendak membuka mulutnya, sebuah bola voli menggelinding ke arah Kyungsoo. Kyungsoo bangkit dan hendak mengembalikan bola itu. Dengan langkah pelan dan kepala yang tertunduk Kyungsoo menyerahkan bola itu kepada salah satu pemalin voli yang mendekatinnya. Murid itu tampak terkejut dan tidak percaya.
"Maafkan aku!" Murid itu segera menyambar bola di tangan Kyungsoo lalu berlari.
"Kau tahu, Toshio yang memberikan bola ini padaku."
"Apa? Itu tidak mungkin!"
"itu sangat mengejutkan."
"Bagaimana dengan kutukannya?"
Dari kejauhan Kyungsoo bisa mendengar suara para pemain voli. Ia hanya diam, tangannya mengepal erat. Baekhyun dan Luhan yang sedari tadi memperhatikan kejadian itu melempar tatapan prihatin pada Kyungsoo.
"Aku bertanya tanya, bagaimana cara menghentikan gosip tentang Toshio." Kata Baekhyun sambil memainkan bola sepak yang ia pegang.
Tiga sekawan itu tengah berjalan melewati koridor menuju kelas mereka. Setelah lelah berlatih sepanjang jam istirahat mereka memutuskan untuk kembali ke kelas.
"Um..bagaimana kalau kita menulis di selembar kertas 'Kau tidak akan terkena kutukan jika berurusan dengan Do Kyungsoo Toshio" lalu kita menyelipkanya di koran-koran setiap rumah."
Baekhyun pun tertawa keras mendengar ide dari Kyungsoo, sedangkan yang di tertawakan hanya memasang wajah bingungnya.
"Itu akan di kategorikan sebagai kertas terror." Kata Baekhyun masih sambil tertawa.
Saat tiga sekawan itu masih mendiskusikan tentang hal itu, di sisi lain seorang pria memeperhatikan mereka. Sang pria pun tersenyum saat melihat perkembangan Kyungsoo . Setidaknya sekarang dia memiliki teman –batinnya.
"Well well, sepertinya kalian sangat bersemangat utnuk festival olahraga." Pria itu berucap saat ketiga orang itu mendekat.
"Ya begitulah!" Baekhyun berucap semangat sambil melemparkan bola yang ia pegang.
Dengan sigap pira itu menangkap bola yang melayang ke arahnya.
"Baekhyun, aku sangat mengharapkanmu untuk festival olahraga," Pria itu berjalan mendekati Baekhyun.
"Tapi ku harap kau tak lupa dengan tes Bahasa Inggris mu minggu ini." Tepat setelah pria itu berhenti bicara bola tadi mendarat di atas kepala Baekhyun.
"T-tapi—"
"Tidak ada tapi tapi tuan Byun." Pria itu berjalan melewati Baekhyun.
"Pak Choi! Hei! Jangan pergi!" Baekhyun berusaha memanggil gurunya.
"Sial aku lupa dengan tes itu!"
Baekhyun terus menggerutu. Sedangkan Luhan yang telah hafal dengan tingkah Baekhyun hanya tertawa pelan. Kyungsoo masih berada disana, ia berjalan dibelakang Luhan dan Baekhyun. Kyungsoo tampak berfikir, ia harus melakukan sesuatu untuk membantu Baekhyun.
Sang mentari masih dengan malu malu menunjukkan sinarnya, burung burung mulai berkicauan. Beberapa murid terlihat sudah berada di lingkungan sekolah, termasuk Kyungsoo. Kelasnya masih sepi, hanya beberapa murid yang datang sepagi ini. Beruntung Luhan sudah datang, setidaknya Kyungsoo tidak merasa kesepian. Sepuluh menit berlalu, Kyungsoo menghabiskan waktunya untuk mengobrol dengan Luhan.
"Selamat pagi!"
Suara teriakkan melengking yang sangat Kyungsoo kenal menyapa indra pendengarannya. Baekhyun dengan senyum secerah sinar mentari itu datang memasuki ruang kelas.
"Pagi!" Luhan balik menyapa.
Kyungsoo bangkit dari duduknya sambil mengeluarkan sebuah buku dari dalam tas. Dengan hati hati ia berjalan menuju meja Baekhyun dan menyodorkan buku itu. Baekhyun menatap buku itu, "Untuk Baekhyun-ssi. Ringkasan Materi Tes Bahasa Inggris" tertulis dengan rapi d sampulnya.
"Um, aku pikir hal ini akan berguna." Kata Kyungsoo pelan.
Baekhyun yang excited meraih buku itu dengan cepat. Ia membuka halaman demi halaman dengan heboh.
"Wow! Ini sangat keren! Terimakasih Toshio!" Baekhyun masih terus membuka halaman buku itu.
"Lu, lihatlah ini! Bukankah ini hebat?" Baekhyun mendekatkan buku itu kepada Luhan.
Luhan pun ikut takjub dan membaca tulisan tulisan didalam buku itu.
"Jadi kau akan belajar untuk tes itu?" Chanyeol yang baru saja datang ikut bergabung.
"Diamlah! Aku pasti belajar untuk tes ini." Baekhyun mengkerucutkan bibirnya.
"Selamat pagi!" Sapa seorang siswa.
"Sangat mudah dimengerti. Toshio, apa kau menulis ini semua?" Tanya Luhan.
"Hey ada apa ini?" Siswa tadi menghampiri empat orang tersebut.
"Ah Jongin! Lihatlah ini!" Baekhyun menunjukkan buku itu kepada Jongin.
"Wow! Itu semua tulisan tangan? Pasti kau kelelahan." Ucap Jongin sambil menatap Kyungsoo.
Kyungsoo segera menggelengkan kepalanya, "Sama sekali tidak. Aku hanya berpikir jika itu akan membantu Baekhyun-ssi, maka aku akan senang."
"Toshio terimakasih." Baekhyun bangkit dari duduknya lalu memeluk Kyungsoo.
Kelima orang itu terus berbincang sambil bercanda. Sesekali Baekhyun akan tertawa sangat keras kemudian Chanyeol akan menutup mulutnya. Lalu mereka berdua akan ribut. Sedangkan Luhan hanya tertawa dan Jongin akan berusaha melerai mereka. Terus seperti itu, tapi Kyungsoo sangat senang berteman dengan mereka.
Di depan pintu kelas, berdiri seorang laki laki. Ia menatap lurus ke arah beberapa siswa di kelas itu. Mulutnya menggumamkan suatu kalimat sampai akhirnya ia tersenyum manis.
"Jongin-ah!" Teriak siswa tersebut.
Merasa namanya terpanggil, Jongin menengokkan kepalanya dan tersenyum. Ia bangkit dari kursinya dan berjalan menuju siswa itu.
"Taemin-ah?"
"Selamat pagi." Sapa Taemin dengan senyum manisnya.
"Ada apa?" Jongin berdiri tepat di hadapan Taemin.
"Aku telah memperbaiki proposal untuk festival olahraga. Kau boleh memeriksanya dulu sebelum menandatangani ini." Taemin menyerahkan sebuah berkas kepada Jongin.
"Baiklah." Jongin hendak membuka berkas itu sampai kegiatannya terhenti.
"Kyungsoo? Mau kemana?"
Kyungsoo menolehkan kepalanya dan mendapati Jongin tengah memperhatikannya.
"Aku agak mengantuk, jadi aku akan mencuci muka." Jawab Kyungsoo.
Jongin hanya mengangguk dan tersenyum. Taemin yang berada diantara keduanya hanya memperhatikan. Saat Kyungsoo hendak pergi, Taemin segera menggenggam tangan Kyungsoo.
"Kau Do Kyungsoo kan?" Tanya Taemin dengan semangat.
"Eh? I-iya." Kyungsoo menganggukkan kepalanya.
"Hebat! Aku ingin berbicara denganmu." Taemin kembali tersenyum dengan manis.
"Denganku?"
"Ya! Namaku Lee Taemin. Senang berkenalan denganmu."
"Ya. Aku juga."
Didalam kelas, sepasang mata rusa terus mengawasi gerak gerik ketiga orang yang berada di luar kelas.
"Baiklah istirahat 10 menit! Setelah itu kita memeriksa kelengkapan logistik."
Suasana ruang rapat mendadak gaduh. Beberapa orang mengeluh karena waktu istirahatnya yang pendek, beberapa orang lagi langsung berlari ke kafetaria untuk mendapatkan makanan. Jongin hanya diam di tempat duduknya, ia terus memperhatikan keadaan lapangan sampai sesuatu mengganggunya. Seseorang memaggil namanya dan membuatnya menolehkan kepala.
"Ada apa Taemin?" Perhatian Jongin masih pada lapangan.
"Apa kau membeli album BIGBANG yang terbaru?" Tanya Taemin.
"Ah tentu saja."
"Aku ingin meminjamnya, boleh kan? Akhir akhir ini pengeluaranku sangat banyak. Aku ingin mendengarkan lagu lagu terbaru BIGBANG tapi aku tak ena jika harus meminta uang kepada orang tuaku."
Taemin mengerutkan dahinya saat tak ada tanggapan dari Jongin. Jongin masih fokus menatap keluar jendela sambil sesekali tersenyum.
"Jongin? Apa kau mendengarkan?" Taemin menepuk pundak Jongin.
"Eh iya? Ada apa tadi?" Jongin menatap Taemin.
"Album BIGBANG, aku ingin meminjamnya." Taemin tersenyum.
"Ah baiklah. Akan ku bawa nanti."
Baelum sempat Taemin mengatakan hal yang lainnya, Jongin sudah kembali menatap keluar jendela. Taemin menekuk wajahnya dan meremas kertas yang ia pegang. Dengan kesal ia mengikuti arah pandang Jongin. Suara suara halus terdengar dari arah lapang.
"Bagus Toshio! Itu sebuah kemajuan!"
"Kita coba sekali lagi, ok?"
Hari ini dimana hari besar itu akan terjadi, tes Bahasa Inggris. Baekhyun sangat berterimakasih kepada Kyungsoo karena ia lebih mudah untuk mempelajari bahasa asing itu. Dan tentu saja Kyungsoo merasa senang karena sudah membantu temannya. Sambil sedikit bersenandung Kyungsoo membawa dua kantung sampah non-organik menuju tempat pembuangan. Disana terlihat beberapa orang tengah mengobrol. Kyungsoo menyembunyikan tubuhnya saat ia tahu kemana arah pembicaraan ketiga orang tersebut.
"Hey Minseok, apa kau sudah mendengar gosip tentang Baekhyun dan Luhan?"
"Tentu saja Yixing, gosip itu tengah ramai dibicarakan."
"Apa menurutmu Toshio serius?"
"Entahlah Zitao, tapi jika Baekhyun dan Luhan terus bergaul dengannya citra mereka akan turun."
"Bukankah Jongin juga dekat dengannya?"
"Itu benar Yixing, menurutku citranya juga akan turun."
"Seharusnya Jongin mengabaikannya saja."
"Ya, kau benar Zitao. Toshio memang seharusnya di abaikan."
Saat tiga siswa itu pergi, Kyungsoo masih diam di tempatnya. Ia menggenggam kantung sampah yang ia bawa dengan erat.
Bel berbunyi dengan keras, seluruh siswa dalam kelas menghentikan kegiatannya. Pengawas ruangan dengan cekatan mengambil seluruh lembar jawaban milik siswa. Baekhyun dengan semangat segera meraih tasnya dan menghampiri Kyungsoo.
"Toshio ayo pergi." Baekhyun tersenyum dengan cerah.
"Ayo pergi!" Luhan menyusul dibelakang Baekhyun.
"Kita makan ramen lagi, kau suka kan?"
"Apa ramen lagi?"
"Ayolah Lu, aku ingin ramen." Baekhyun merajuk.
Kyungsoo hanya diam sambil memeluk tasnya. Ia menggigit bibirnya sebentar sebelum membungkuk.
"Maafkan aku." Kata Kyungsoo sambil berlari keluar kelas.
"Maaf?" Baekhyun menatap Luhan yang mengedikkan bahu.
-TBC-
Maafkan chapter lima nya pendek banget T^T tapi di chapter depan mulai ada moment chanbaek loh ~ dan kira kira gimana kelanjutan pertemanan Lu-Baek-Soo ya ~
Terimakasih yang selalu dukung fic ini, Panda sayang kalian! Dan untuk yang mau memberi saran atau kritik panda selalu terbuka ~ ada yang mau request main pair untuk fic selanjutnya juga boleh. Jangan lupa rewiew, fav dan follow ya! Terimakasih =3
Sincerely,
dearpanda
