"From Me To You"

Chapter 6 : Orang Spesial

Cast : Do Kyungsoo, Kim Jongin, others

Genre : Friendship, Romance, School life

Rating : T

Warning :

Yaoi, bxb,Typos, "Kimi ni Todoke" Remake

A/N:

Lama gak berjumpa dengan toshio dan tuan sempurna ~ mehehehe. Panda akhirnya selesai degan chapter tujuh ini. panda bakal usaha untuk update fic ini atau 'Hi School' satu minggu sekali :3 semoga kalian suka sama chapter ini. selamat membaca yuhu ~


Dinginnya suhu tak ayal membuat siswa SMU Yesul menjadi malas. Dengan semangat mereka berkumpul di lapangan untuk menyemangati kelasnya masing masing. Berbagai macam atribut mereka kenakan, yel yel penyemangatpun tak lupa mereka teriakkan. Kyungsoo, si Toshio yang selalu dijauhi teman temanya kini ikut berperan dalam festival olahraga. Kaki kecilnya berlari kesana kemari untuk menendang bola hitam dan putih yang terus menggelinding. Terkadang ia gunakan kakinya itu untuk mengoper si kulit bundar kepada sahabatnya, Luhan. Pertandingan sepak bola berlangsung seru, dan tim Kyungsoo mendapatkan kemenangan. Semua berteriak gembira, bahkan mereka tak menghiraukan lagi 'kutukan' yang Kyungsoo bawa.

Jongin tersenyum melihat siswa bermata bulat itu tengah dikelilingi teman temannya. Ia berlari menghampiri Chanyeol untuk melakukan pemanasan. Tetapi kedua manik itu terus saja mengikuti gerak gerik si Toshio. Ia kembali tersenyum saat laki laki mungil itu berdiri di barisan paling depan untuk mendukungnya –kelasnya- dalam pertandingan baseball.

Pertandingan baseball berlangsung seimbang, penonton dibuat was was dengan permainan kedua tim. Kali ini adalah pukulan terakhir, jika Jongin mampu mencetak angka maka dapat dipastikan kelasnya akan lolos menjadi juara satu. Saat peluit dibunyikan, Jongin telah bersiap untuk berlari. Pukulan keras dari Chanyeol membuat bola melambung cukup jauh. Jongin dengan sekuat tenaganya berlari menuju pos terakhir. Jika ia telat barang satu detik, ia akan mati. Tapi untunglah dewi fortuna sedang berpihak padanya. Wasit berteriak Jongin aman, itu menandakan timnya menang.

Sorak sorai dari teman sekelasnya pun terdengar lebih keras. Ia berlari menghampiri teman sekelasnya untuk melakukan high five. Jongin telah sampai pada orang terakhir dibarisan pertama. Laki laki itu pendek, dengan mata bulat dan rambut yang menutupi dahinya. Wajah polos itu tersenyum kepada Jongin. Tangan kecilnya diangakat ke udara untuk menyamai tinggi tangan milik Jongin. Keduanya pun terjebak dalam pandangan mata masing masing untuk beberapa saat.

Disisi lain, seorang laki laki manis terus saja memperhatikan mereka berdua. Pandangan laki laki itu sulit di artikan. Saat Jongin melagkah pergi, laki laki manis itu berjalan menuju sebrang lapangan untuk menghampiri Kyungsoo.

"Chanyeol hebat ya. Dia memukul semuanya." Baekhyun yang berdiri disamping Kyungsoo berdecak kagum.

"Sudah seharusnya, dia sangat berambisi dalam olahraga ini." Luhan mengangguk angguk.

"Kyungsoo-ya!"

Suara asing itu membuat tiga pasang mata tadi menoleh. Mereka mendapati seorang dengan warna tim yang berbeda dihadapan mereka. Dahi Baekhyun dan Luhan berkerut, berbeda dengan Kyungsoo yang tersenyum pada orang itu.

"Kau ada waktu?" Tanya laki laki itu.

Kyungsoo mengangguk dan berjalan mengikuti laki laki manis tadi. Luhan terus saja memperhatikan laki laki itu, rasanya ia pernah melihat orang itu.

"Baek, laki laki itu siapa?"

"Dia Taemin." Kata Baekhyun yang kembali menonton pertandingan di lapangan.

"Taemin siapa?" Luhan menarik narik tangan Baekhyun.

"Aku tidak mengenalnya dengan baik, tapi Jongin sering bercerita tentangnya." Tutur Baekhyun.

"Ah, temannya Jongin?"


"Kyungsoo-ya, kita berteman kan?" Tanya Taemin.

"I-iya." Kyungsoo mengangguk.

Kini kedua orang itu berada cukup jauh dari lapangan, Taemin membawa Kyungsoo menuju taman di halaman sekolah.

"Aku memiliki masalah. Ada orang yang aku sukai, bisakah kau membantuku?" Taemin kembali berbicara.

"Jika aku bisa membantunya, tentu saja." Kata Kyungsoo sambil tersenyum.

"Terimakasih!" Taemin terlihat bersemangat. Ia berdehem pelan sebelum melanjutkan bicara.

"Orang yang aku sukai adalah Jongin." Taemin berkata dengan malu malu.

"Eh?"

Ekspresi Kyungsoo berubah, ia tak lagi tersenyum. Ada perasaan aneh yang merayap dari perut menuju hatinya. Rasanya seperti ditekan, sesak.

"Ah! Aku harus pergi." Taemin melirik alrojinya dan bangkit.

"Kita lanjutkan nanti ya Kyungsoo. Sampai Jumpa."

Taemin melangkahkan kakinya menjauh, tetapi tangannya terasa ditahan. Ia berbalik dan mendapati Kyungsoo tengah memegangi tangan kanannya.

"Ada apa?" Tanya Taemin dengan seyuman.

"Ah maafkan aku." Kyungsoo melepas pegangannya pada Taemin.

"Tapi aku tidak bisa membantumu." Sambungnya sambil menunduk.

"Kenpa? Kita berteman kan? Kau bilang mau membantuku." Taemin menunjukkan senyuman –dibuat buatnya.

"Jongin adalah," Kyungsoo memberikan jeda yang agak panjang. "Spesial. Dia orang yang spesial untukku."

"Jadi, apakah kau berpikir untuk pergi dengannya?"

"Pergi? Kemana?"

"Maksudku apakah istimewa yang kau maksud adala perasaan cinta?"

"Perasaan cinta?"

Kyungsoo masih saja memasang ekspresi bingungnya. Sedangkan Taemin sudah kesal, nada bicaranya mulai berubah.

"Maksudku perasaanku berbeda! Jadi apa maksud spesial itu? Apa itu karena dia lembut kepadamu?" Taemin mulai membentak Kyungsoo.

Kyungsoo tampak berpikir dan memiringkan kepalanya, "Mungkin seperti itu."

Taemin mengepalkan kedua tangannya erat, ia menggigit bibirnya sendiri.

"Kyungsoo-ya! Kau berpikir Jongin spesial karena kau tak pernah berbicara kepada orang lain. Cobalah berbicara kepada orang lain!" Taemin memegang kedua pundak Kyungsoo.

"Contohnya, Chanyeol-ssi! Cobalah berbicara dengan dia."

"Chanyeol?" Tanya Kyungsoo polos.

"Ya, selain itu tempat duduknya dekat denganmu. Cobalah berbicara dengannya." Taemin menarik tangannya kembali.

"Jika kau mencobanya mungkin kau akan berpikir Chanyeol juga spesial. Temui dia di aula siang ini."

Kyungsoo hanya mengangguk patuh mendengar penuturan Taemin.


Chanyeol merebahkan tubuhnya pada panggung kecil yang berada di aula. Tubuhnya lelah setelah pertandingan baseball terakhirnya. Tapi ketenangannya itu diusik oleh suara langkah kaki.

"Permisi Chanyeol." Kyungsoo berlari kecil menghampiri Chanyeol.

"Taemin mengatakan kau ada disini dan aku harus menemuimu." Lanjutnya.

"Ah, kau itu Junsoo kan?" Chanyeol bangkit dari tidurnya.

"Kyungsoo." Kata laki laki kecil itu.

"Kyungsoo. Baiklah, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Chanyeol.

"Bicara tentang.." Kyungsoo memiringkan kepalanya.


"Hari ini Kyungsoo sangat manis ya?" Taemin berjalan disebelah Jongin.

"Benarkah?" Jongin tersenyum.

Taemin mengangguk, "Selama permainan baseball Kyungsoo terus terusan melirik Chanyeol."

"Hah?" Jongin mengentikan langkahnya."

"Chanyeol hebat kan? Dia menjadi pahlawan hari ini." Taemin tersenyum dengan manis kepada Jongin.


"Aku ingin membicarakan tentang masalah cinta. Apa kau mengetahui apa itu? Aku pikir aku tidak mengerti." Kata Kyungsoo yang telah duduk sila berhadapan dengan Chanyeol.

"Perasaan khusus yang sulit dijelaskan." Jawab Chanyeol.

"Apa kau tahu apa yang membuatnya menjadi spesial?" Kyungsoo kembali bertanya.

"Perasaan ini sangat spesial, bahkan saat sebelum kau menyadarinya." Chanyeol memberikan jeda sejenak.

"Perasaan itulah yang selama ini aku rasakan pada Baekhyun." Chanyeol memamerkan giginya.

Wajah Kyungsoo tampak terkejut, ia menatap dalam Chanyeol dengan mata bulatnya. Chanyeol hanya tertawa dan menggaruk tengkuknya.

"Tetap rahasiakan ini ya?"

Kyungsoo mengangguk, "Tentu saja! Ini benar benar hebat!" seru Kyungsoo yang dibalas dengan tawa dari Chanyeol.

Diluar aula Taemin terus saja menempel pada Jongin. Bahkan sesekali Taemin mencuri kesempatan untuk berpegangan tangan pada Jongin.

"Aku sudah mendengarkan album yang kupinjam dari mu. Sekarang aku tengah menghafalkan semua liriknya." Kata Taemin sambil menatap Jongin.

"Benarkah?" Saat Jongin memalingkan pandangannya pada Taemin, tak sengajnya menangkap Kyungsoo yang tengah duduk berdua dengan Chanyeol.

Tanpa banyak bicara lagi Jongin berlari menghampiri Kyungsoo, ia sama sekali tak menghiraukan Taemin yang terus memanggilnya ataupun tatapan bingung dari Chanyeol bahkan Kyungsoo. dengan tergesa gesa Jongin menarik tangan milik Kyungsoo. Ia membawa Kyungsoo kembali ke lapangan. Keadaan lapangan sudah sepi, para siswa telah berhamburan menuju dalam gedung sekolah saat pertandingan terakhir selesai.

Jongin menghentikan langkahnya dan melepas tangan Kyungsoo dari genggamannya. Ia tak langsung berbicara, membuat Kyungsoo yang bingung terus menatapnya.

"Maaf aku tidak bisa mengendalikan diri." Jongin menggaruk tengkuknya.

"Kyungsoo, apakah kau menyukai Chanyeol?" Tanya Jongin dengan serius.

Kyungsoo terlihat berpikir kemudian menganggukkan kepalanya pelan, "Aku menyukainya."

Jongin diam dengan seribu kata. Banyak sekali kata kata yang mendesak keluar dari mulutnya, tetapi lidahnya seakan membeku. Susah sekali untuk digerakan. Mata tajamnya yang tadi menatap Kyungsoo dengan dalam ia alihkan pada objek lain.

"Ah, tapi itu bukan sesuatu yang istimewa."

Jongin kembali menatap Kyungsoo saat suaranya kembali terdengar.

"Aku menyukai Chanyeol sebagai teman sekelas." Sambung Kyungsoo dengan senyuman cerah.

Jongin mengedipkan mataya beberapa kali, ia menepuk dahinya pelan. Tubuhnya ia bawa turun untuk berjongkok.

"Kau membuatku hampir terkena serangan jantung." Gumam Jongin.

"Ya?" Kyungsoo ikut berjongkok disebelah Jongin.

"Tidak. Tidak ada apa apa."

Kyungsoo menatap Jongin khawtir, ia takut Jongin akan berpikir Kyungsoo membenci Chanyeol.

"Tapi menurutku Chanyeol itu sangat keren. Permainan baseballnya hebat." Kyungsoo kembali berbicara.

Jongin tertawa mendengar penuturan Kyungsoo, "Ya, aku tahu."


Chanyeol yang terus di introgasi oleh Baekhyun dan Luhan akhirnya menyerah. Ia menyerahkan secarik kertas yang ia simpan disakunya sambil melahap bento kesukaannya.

"Aku menemukan itu di lokerku."

Baekhyun membaca tulisan itu, "Tolong datang ke Aula pukul 12.00 -Do Kyungsoo."

Dahi Baekhyun berkerut ia segera menarik Luhan untuk melihat kertas itu lebih dekat.

"Ini bukan tulisan Kyungsoo kan?"

Luhan menyambar kertas yang Baekhyun pegang dan memperhatikannya.

"Tapi Kyungsoo datang." Ucap Chanyeol.

"Eh? Benarkah? Lalu kemana dia sekarang?" Tanya Baekhyun.

"Pergi ke suatu tempat. Jongin menyeretnya."

"Jongin juga datang? Kenapa ini sangat membingungkan.

"Dia datang dengan seorang laki laki berambut pirang."

"Berambut pirang?" Luhat mengeryit.

Ia tampak berpikir dan menyatukan semua kepingan kepingan petunjuk dengan kejadian hari ini. Sampai akhirnya ia mengerti apa yang tengah terjadi. Tangan mungilnya menarik Baekhyun untuk berdiri.

"Aku tahu siapa pelakunya!"

-TBC-


A/N:

Maaf deskripsi waktu olahraganya aneh hehehe. Maksud Taemin waktu tanya Kyungsoo mau "pergi" itu maksudnya "pergi berkencan" bukan kabur (?) dan kira kira siapa ya pelakunya? Apa yang akan dilakukan Luhan dan Baekhyun :3 tunggu di chapter depan ya! Jangan lupa review ~~

Sincerely,

Dearpanda.