Smile

.

.

.

.

.

Disclaimer : Mereka semua milik Tuhan

Cast : DBSK, Super Junior, Go Ahra dll

Genre : School Life, Hurt/Comfort, Romance, Drama, Friendship

Rate : T

Alur suka - suka, membosankan dan banyak typos

Kalau ada "..." Tulisannya Italic tandanya mereka ngomong pakai bahasa lain. Oke?

.

.

.

.

.

Yunho menajamkan indera pendengarannya, tidak... Dia tidak salah dengar. Junsu bahkan memanggil nama itu barusan. Joongie? Jaejoong?

Yunho langsung menolehkan kepalanya kenanan dan ke kiri hingga matanya terfokus pada satu sosok. Sosok yang tengah tertawa dengan punggung tangan kanannya menutupi mulutnya sedangkan tangan kirinya memegang sebuket bunga. Yunho tidak salah mengenalinya. Walaupun sudah tujuh tahun tapi Yunho bisa tahu bahwa namja yang sedang tertawa itu.

Walaupun cukup jauh darinya Yunho bisa suara tawa Jaejoong dan dia bisa melihat wajah merona Jaejoong, rambut hitam pekat, kulit yang sangat putih dan jangan lupa Jaejoong masih seramping dulu. Yunho menghembuskan nafasnya.

Perasaan lega-lah yang pertama kali menghampiri dirinya, dia bisa melihat Jaejoong dalam jarak seperti ini saja merupakan sebuah anugerah untuknya. Perasaannya menghangat, dia tidak tahu kenapa. Tapi dengan adanya Jaejoong disekitarnya perasaan itu muncul lagi, perasaan hangat dalam dirinya.

Padahal dia tidak tahu apa yang akan Jaejoong lakukan kalau namja cantik itu melihat dirinya, marahkah, kesalkah? Atau menganggapnya tidak ada?

Itu tidak penting, yang sekarang dia rasakanlah yang penting. Dia merasa senang dan bahagia bisa melihat namja cantik itu hingga tanpa sadar sebuah senyuman muncul di wajahnya. Senyuman yang orang lain jarang melihatnya atau bahkan tidak pernah melihatnya. Sebuah senyuman penuh ketulusan.

" Juchi?"

" Eh?" Changmin yang tengah menggendong Jungkook menoleh kearah pandang sang anak, di depan pintu gereja hyungnya berdiri dengan sebuah senyuman yang lama tidak pernah ditampakkannya

" Yunie..." Lirih eommanya

" Eomma, jangan menangis" Ucap Changmin sedikit berbisik

" Eomma bahagia melihat senyumnya itu Min"

" Aku juga begitu eomma"

" JUUUCCHHII!"

Pekikan Jungkook membuat semua orang meonoleh padanya begitu juga Jaejoong. Jaejoong melihat namja cilik itu turun dari gendongan appanya dan berlari ke satu titik. Satu titik yang bisa membuat Jaejoong terdiam menatap namja yang sudah tujuh tahun tidak bertemu dengannya.

Yunho langsung mengangkat Jungkook kedalam gendongannya namun matanya menatap lekat ke arah Jaejoong yang sepertinya masih kaget dengan kedatangannya. Mata itu saling beradu dan tidak melepaskan dan tidak bisa berpaling.

Yang Yunho pikirkan, apa yang ada dipikir Jaejoong saat melihatnya. Bagaimana Jaejoong menanggapi kehadirannya sekarang?

.

.

.

.

.

~ Sekuel C ~

.

.

.

.

.

Mata mereka bertemu dan bertatapan satu sama lain. Jaejoong memang yakin Yunho akan datang ke pernikahan Yoochun tapi saat bertemu langsung seperti ini rasanya aneh juga. Jaejoong tidak memungkiri bahwa hatinya masih berdenyut sakit saat menatap Yunho tapi dia juga tidak bisa menghindar.

Karena bagaimanapun dia akan berada di Korea dan kemungkinan dia akan bertemu Yunho, mungkin inilah saatnya. Saatnya menghadapi seseorang yang paling tidak mau dia temui.

" Jejun... Kenapa?"

" Oh, tidak apa – apa. Aku rasa sudah waktunya pulang Yihan"

" Baiklah"

Jaejoong memberikan senyumannya pada Yihan dan mereka pergi ketempat Yoochun untuk berpamitan. Sedangkan Yunho hanya diam mengamati apa yang Jaejoong lakukan dengan tanda tanya besar dikepalanya. Siapa namja yang ada disamping Jaejoong? Kenapa wajahnya terlihat familiar?

Jaejoong berpamitan dengan teman – temannya, dia harus bersiap untuk nanti malam dipesta resepsi Yoochun dan Junsu. Dia juga harus membuat eommanya cantik malam ini karena malam ini eommanya akan kembali tampil dimuka umum.

Jaejoong dan Yihan berjalan keluar gereja dan Yunho langsung menggerakkan tangannya untuk menahan Jaejoong setelah dia menurunkan Jungkook dari gendongannya, dia memegang pergelangan tangan Jaejoong.

" Jae..." Panggil Yunho pelan

" Oh, annyeong Yunho sshi" Ucap Jaejoong datar

Oke, semua yang mengenal Jaejoong dan Yunho menatap kedua namja itu, terutama teman -teman sekolah mereka yang tahu bagaimana perjuangan Jaejoong untuk mendapatkan Yunho. Mereka ingin tahu kelanjutan cerita dari kedua namja itu.

Jaejoong menurunkan tangan Yunho yang memegangi tangannya dan menatap datar pada Yunho. Yunho pun menatap Jaejoong hanya saja dengan pandangan sendu.

" Kau kembali"

Suara Yunho terdengar tulus dengan matanya yang meneliti wajah Jaejoong, dia takut ini semua hanya mimpi.

" Ya"

" Jae-"

" Maaf Yunho sshi, jika tidak ada yang penting aku harus pergi" Ucap Jaejoong kemudian pergi dari hadapan Yunho diikuti oleh Yihan yang membatu karena dia ingat cerita Jaejoong beberapa hari lalu tentang namja bernama Yunho

Dan ketika bertemu tentu saja dia kaget, namja bernama Yunho itu adalah namja yang menolongnya saat dikamar kecil bandara! Setelah Jaejoong pergi barulah Yunho ingat tentang namja yang ada disamping Jaejoong.

" Jadi sejak kapan kau ada disini?" Gumam Yunho dengan pelan

Namja bermata musang itu kemudian menoleh kebelakang seakan jika menoleh dia akan mendapatkan jawaban dari pertanyaannya. Dia melihat Kyuhyun yang sudah menggendong Jungkook dan mengobrol dengan eommanya, Junsu yang bercengkrama dengan Yoochun sedangkan ada satu orang yang menatapnya, Changmin. Dan seketika itu Yunho tahu bahwa pertanyaannya bisa dijawab oleh sang adik.

.

.

.

" Kenapa kau tidak memberitahuku?"

Yunho menatap tajam Changmin, mereka tengah berada didekat kamar mandi gereja. Setelah acara selesai Yunho menarik Changmin dan memojokkan sang adik.

" Apa hyung?" Tanya Changmin dengan nada datar

" Kau tidak memberitahuku bahwa Jaejoong ada disini?"

" Untuk apa?"

" Jung Changmin!"

" Untuk apa hyung? Untuk menyakitinya lagi? Membuatnya sakit hati lagi? Mempermainkan hatinya lagi?"

" Kau tahu bagaimana selama ini aku-"

" Ya, aku tahu dan aku tidak menyesal tidak memberitahukan hal ini padamu"

" Wae?"

" Kau tidak pantas untuknya hyung. Kau hanya bisa menyakitinya"

" Diam!"

BUGHH!

Sebuah pukulan melayang pada wajah Changmin hingga namja itu terjatuh. Changmin meringis merasakan sudut bibirnya perih. Dia menatap garang hyungnya, dia kemudian kembali berdiri.

" Lebih baik kau tinggalkan dia hyung, itu lebih baik" Ucap Changmin

" Kau..."

Yunho kembali memukul Changmin namun Changmin tidak mengelak ataupun menghindar. Dia menerima pukulan hyungnya itu.

" OMO! Chwang!"

" Yunho!"

Yunho menghentikan gerakannya saat dia merasa seseorang memegang pergelangan tangannya, orang itu adalah eommanya. Sedangkan Kyuhyun langsung membantu Changmin berdiri bersama anaknya yang mulai terisak. Dia melihat bagaimana Yunho memukul appanya dan itu menakutkan baginya.

" Hyung, kau mengeluarkan kemarahanmu hari ini. Kau mulai menunjukkan ekspresimu hari ini. Aku harap kau bisa mendaptkannya kembali, aku tidak suka dengan hyung yang seperti robot" Ucap Changmin kemudian menyeringai

Yunho mengerutkan keningnya dan menatap seringaian Changmin, apa maksud adiknya ini. Tunggu...

" Kau sengaja melakukannya?"

Changmin tersenyum dan membuka mulutnya.

" Kajja Kyu, Kookie, kita pulang" Ajak Changmin

" Ap-appa..." Jungkook menatap appanya dengan mata berkaca – kaca

" Hey, kenapa menangis eoh?" Changmin menggendong Jungkook dan namja kecil itu menyembunyikan wajahnya pada leher sang appa

" Uno Juchi... Takut" Ucap Jungkook terbata

" Hey, apa yang kau takutkan dari Yunho ahjusshimu eoh? Tidak apa – apa baby" Changmin mengelus punggung anaknya " Kajja, eomma kami pulang ne?"

" Ne, hati – hati"

Changmin tersenyum dan berjalan melewati kakanya tapi dia berhenti dan menyentuh pundak hyungnya dengan tangannya yang bebas.

" Jangan kecewakan aku hyung, kau harus bahagia kali ini" Ucap Changmin

" Min!"

" Aku tunggu kabar baik darimu hyung"

" Eomonim, Yunho hyung kami pulang dulu"

" Ya, hati – hati"

" Kookie, ayo pamit pada halmoni dan ahjusshi"

" Andwe" Jungkook menggelengkan kepalanya dileher sang appa

" Sudah, tidak apa – apa. Kalian pulanglah" Ucap sang eomma

Dan akhirnya mereka bertiga pun pulang menyisakan Yunho dan eommanya yang masih menatap sendu kearah Yunho. Sang eomma tahu bagaimana anaknya bertahan selama tujuh tahun ini dan jika mengingatnya itu sangat menyakitkan.

Bagaimana sang anak mencari seseorang seperti orang gila dan saat tidak menemukannya dia ditemukan tidak sadarkan diri dikamar mandi. Jaejoong sudah seperti sebuah ekstasi untuk Yunho. Tidak bisa berjauhan dengannya dan sang eomma juga cukup menyesali perbuatan yang dilakukan oleh anaknya dulu pada namja bernama Jaejoong.

" Hari ini menginaplah dirumah"

Yunho menatap eommanya yang menatapnya sendu kemudian menggelengkan kepalanya.

" Aku akan pulang ke apartemen"

" Yun..."

" Aku akan baik – baik saja eomma"

" Janji?"

" Ya eomma, aku janji, nanti malam kita bertemu lagi bukan diacara resepsi Yoochun?"

" Ne"

Sang eomma tersenyum dan menuntun anaknya menuju mobilnya. Yunho mengantarkan sang eomma pulang sebelum dia pergi ke apartemen mewahnya.

Yunho merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dan memejamkan matanya, dia membayangkan wajah Jaejoong yang tadi terlihat. Sungguh bagai mimpi bisa bertemu dengan namja itu dan Yunho berharap dia bisa bicara lagi dengan Jaejoong.

.

.

.

.

" Eomma cantik"

Jaejoong memuji eommanya yang sudah rapi menggunakan sebuah kemeja baby pink yang serupa dengan yang dia pakai. Jaejoong kemudian memakaikan sebuah blazer pada sang eomma dan dia sendiri memakai jas.

" Kau juga cantik Joongie ah"

" Eomma... aku tampan"

" Tampan dari mananya?"

" Ish! Ayo..."

Jaejoong menuntun sang eomma agar bisa duduk dikursi rodanya dan dia mendorong kursi roda itu menuju ruang tengah dimana appa dan harabojinya menunggu.

" Kami datang" Ucap Jaejoong

" Ayo langsung berangkat" Ucap Mrs. Han

Mr. Han terdiam menatap mantan isterinya, bagaimana mendeskripsikannya? Walaupun kurus dan wajanya masih tirus, kecantikannya tidaklah pudar dimananya.

" Appa terpesona eoh?" Goda Jaejoong

Mrs. Kim merona karena godaan anaknya sedangkan sang appa tidak bisa memungkiri bahwa mantan istrinya masihlah sangat cantik.

" Ayo berangkat"

" Ne"

.

.

.

.

.

.

" Eomma siap?" Tanya Jaejoong sesaat sebelum mereka masuk kedalam aula pesta

" Tentu"

" Joongie ah, biar apa yang mendorong kursi roda eommamu"

" Ne"

Jaejoong melepaskan pegangannya dari kursi roda sang eomma, membiarkan appanya yang mengambil alih dan dia berdiri disamping Yihan. Dan mereka berelima memasuki ruang pesta.

Awalnya tidak ada yang memperhatikan mereka namun setelah memberi selamat pada Yoochun dan Junsu, mata – mata itu menatap Mrs. Kim dan berbisik tentangnya. Jaejoong sadar hal itu tapi dia hanya diam, ingin tahu bagaimana sang eomma menghadapi semua ini. Sedangkan haraboji jaejoong tengah mengobrol dengan rekan bisnisnya.

" Oh, annyeong Heechul sshi"

Mrs. Kim langsung menatap seorang yeoja yang berdiri didepannya, yeoja cantik yang sudah berumur namun memiliki tubuh yang masih ideal.

" Annyeong Seulgi sshi"

" Bagaimana keadaanmu?'

" Bisa kau lihat sendiri, aku baik"

" Oh... Heechul sshi datang bersama Hankyung sshi?"

Mrs. Kim langsung menaikkan salah satu alisnya saat yeoja yang didepannya menatap genit pada suaminya yang menatapnya datar.

" Ya" Jawab Mrs. Kim singkat

" Aku pikir kau sudah bercerai dengan Hankyung sshi dan menikah dengan... Siapa namanya?"

" Lee Hongki"

" Oh ya benar, Lee Hongki tapi... Tapi kau bercerai dengannya juga?"

" Ya" Ucap Mrs. Kim kemudian tersenyum lembut

" Baiklah, aku rasa sudah cukup. Kita ambil beberapa cemilan" Mr. Han maju sebelum seorang Kim Heechul kehabisan kesabaran dan mengeluarkan kata – kata kasarnya

Telinga Jaejoong memanas mendengar yeoja bernama Seulgi itu berbicara dengan nada sinis pada eommanya, ingin mencakar yeoja itu tapi Jaejoong harus bersabar.

" Nah, kau ingin apa?" Tanya Mr. Han setelah mereka mendaptkan meja

" Hannie..."

" Ya?"

Mrs. Kim menundukkan kepalanya sehingga Mr. Han tidak tahu ekspresi apa yang sedang ditunjukkan oleh Mrs. Kim. Jadi terpaksa dia berjongkok didepan sang mantan sitri dan mengangkat dagunya.

" Kenapa?" Tanya Mr. Han dengan lembut

" Kau tidak dengar ucapan mereka?"

" Lalu?"

" Kau... Tidak malu?"

" Kau malu berjalan denganku?"

" Bu-bukan itu Hannie... Kau tidak malu bersamaku dalam keadaan seperti ini?"

Mr. Han tersenyum lembut dan mengusap pipi Mrs. Kim.

" Kemana perginya macamku eoh?"

" Hannie..."

" Apa masalah kemarin membuatmu jatuh? Kapan kau akan bangkit dan menaikkan dagumu untuk menghadapi mereka?"

" Ini berbeda"

" Tidak, kau tetaplah kau. Kau bisa menjadi dirimu sendiri seperti sebelum sedia kala. Kau bisa berbuat angkuh. Berbicara dengan dagu diangkat"

" …."

" Kau tahu yang membuatku jatuh dalam pesonamu dulu?"

" …."

" Sifat angkuhmu, jadi jika kau lemah aku tidak akan jatuh kedala pesonamu lagi Kim Heechul" Ucap Mr. Han dengan serius

Jaejoong tersenyum saat sang eomma menatap appanya dengan pandangan teduh, apalagi appanya memandang sang eomma penuh cinta. Ah~ Indahnya mereka...

" Appa, eomma. Aku akan mengajak Yihan berkeliling, selamat menikmati pesta ne?" Ucap Jaejoong kemudian menatap Yihan " Ayo Yihan, kita berkeliling. Aku lapar"

" Baiklah. Paman Han, Bibi Kim aku dan Jejun akan berkeliling" Pamit Yihan pada kedua orangtua Jaejoong dan mereka menganggukkan kepalanya

Jaejoong pun berjalan bersama dengan Yihan berkeliling untuk mencicipi makanan yang disediakan disana. Sedangkan kedua orangtua Jaejoong memperhatikan anak mereka itu.

" Apa Yihan kekasih Jaejoongie?" Tanya Mrs. Kim

" Aniya, mereka berteman"

" Tapi mereka serasi jika bersama"

Mr. Han menatap teduh sang mantan istri dan tersenyum.

" Sudah terlalu banyak yang kau lewati tentang Jaejoongie, dia telah melalui masa sulit untuk mendapatkan cintanya dulu dan sekarang jika dia menemukan cinta yang sesungguhnya aku akan melakukan apapun agar Jaejoongie mendapatkannya"

Perkataan Mr. Han membuat Mrs. Kim mengerutkan keningnya, dia memang tidak tahu bagaimana kehidupan Jaejoong selama tujuh tahun ini. Cinta? Anaknya pernah jatuh cinta?

" Jaejoongie pernah jatuh cinta?" Tanya Mrs. Kim

" Ya dan cinta itu menyakitinya Chullie ya"

" Bagaimana bisa?"

Baru saja Mr. Han hendak membuka suaranya tapi riuh tamu membuat keduanya menoleh kearah pintu masuk. Disana sebuah keluarga memasuki ruang pesta. Dan Mr. Han tahu siapa mereka karena mereka begitu terkenal di Seoul, keluarga Jung.

Sama seperti kedua orangtuanya, Jaejoong pun menoleh saat ruang pesta menjadi riuh. Dia melihat sebuah keluarga masuk, dia bisa melihat Kyuhyun dan Changmin berjalan dipaling belakang bersama anaknya. Sedangkan Yunho berjalan bersama eommanya sedangkan appanya berjalan dengan seorang namja yang sepertinya adalah kakak dari Yunho.

Jaejoong memalingkan wajahnya, dia tidak mau melihat keluarga itu lebih lama, lebih tepatnya tidak mau melihat namja itu lebih lama. Sedangkan Kyuhyun langsung pamit untuk menghampiri Jaejoong setelah mengucapkan selamat pada Yoochun dan Junsu.

" Hyung" Panggil Kyuhyun

" Hai Kyu, Jungkookie"

" Annyeong juchi cantik"

Jaejoong tersenyum mendengar sapaan yang keluar dari mulut Jungkook, dia mengacak gemas surai hitam Jungkook kemudian tersenyum lebar.

" Annyeong Yihan juchi" Sapa Jungkook pada Yihan

" An-anyeong"

" Ich! Hyung ini susah sekali diajalin bahaca Kolea" Ucap Jungkook kemudian menatap kesal Yihan " Annyeong hyung! Ann-yeong!" Eja Jungkook

Yihan mengerutkan keningnya kemudian menatap Jaejoong untuk meminta penjelasan dan Jaejoong menjelaskan apa yang Jungkook katakan tadi.

" Mianhae" Ucap Yihan menggunakan bahasa Korea namun masih terdengar aneh

" Gwaenchana hyung. Kookie will teach you" Ucap Jungkook dengan semangat

Yihan tersenyum dan kemudian Jungkook meminta Yihan untuk menemaninya berkeliling dan diangguki begitu saja oleh Yihan. Lalu bagaimana cara mereka berkomunikasi? Yihan sendiri tidak begitu mengerti bahasa Inggris bukan? Ah~ Biarkan saja mereka...

" Hyung..." Kyuhyun memanggil Jaejoong

" Ya Kyu?"

" Bukannya aku ingin merusak suasana hari ini tapi..."

" Ya?"

" Aku hanya ingin tahu sesuatu"

" Apa Kyu?"

" Hyung bagaimana kau dengan... Ng... Yunho hyung?"

Jaejoong menatap serius pada Kyuhyun kemudian menghela nafas.

" Kyu... Kau tahu bagaimana dulu bukan?"

" Kau sudah tidak mencintainya?"

" Aku membuat cinta itu menjadi benci Kyu. Dia membenciku dan aku membencinya, apa yang harus aku urus lagi?"

" Dia tidak membencimu hyung"

Suara itu terdengar lirih namun Jaejoong bisa mendengarny dengan jelas, tidak membencinya? Yang benar saja...

.

.

.

.

Jaejoong menatap pemandangan malam yang cerah dari balkon tempat acara resepsi Yoochun, orangtuanya masih berbincang dengan rekan kerjanya sedangkan Yihan masih sibuk dengan Jungkook karena namja kecil itu tidak mau Yihan menjauh darinya.

Jadilah Jaejoong sendirian menikmati malam ini ditemani bintang – bintang dilangit dan yah... segelas cocktail.

" Ehem"

Jaejoong menolehkan kepalanya, sedikit kaget dengan seorang namja yang berdiri tidak jauh darinya, namja itu menatap Jaejoong seakan Jaejoong seekor mangsa yang sangat lezat. Jaejoong mengangkat bahunya dan hendak beranjak dari sana tapi suara namja itu menahannya.

" Kita harus bicara" Ucap Yunho, namja yang memperhatikan Jaejoong sedari tadi

" Aku sudah bilang tidak ada yang harus kita bicarakan lagi Jung sshi"

" Tidak, aku yang perlu bicara padamu"

" Lalu? Aku harus mendengarkannya? Maaf saja aku tidak punya banyak waktu untuk itu semua"

Jaejoong melangkah pergi namun Yunho menariknya hingga membuat gelas cocktail ditangannya jatuh dan pecah namun Yunho tidak peduli, dia memegang tengkuk Jaejoong dan menatap dalam namja yang yang sudah mengacaukan hari – harinya itu.

" Kau tahu aku mencarimu kemana – mana?" Ucap Yunho dengan suara rendahnya

" Hentikan omong kosongmu Jung"

" Kemana kau? Kenapa pergi dan tidak memeberi kabar apapun"

" Kau membenciku, untuk apa aku melakukannya?" Tanya Jaejoong dengan nada datarnya

" Aku tidak pernah membencimu"

" Kau membuktikannya dulu Jung. Lepaskan aku, aku ingin pergi"

" Tidak sebelum aku menyelesaikan kata – kataku"

" Kau begitu cepat" Ucap Jaejoong

Yunho melepaskan tangannya dari tengkuk Jaejoong namun tangannya yang lain masih memegangi pergelangan tangan Jaejoong.

" Lepaskan tanganmu" Ucap Jaejoong

" Tidak, pandang aku"

" Kenapa harus?"

" Kau harus melakuaknnya agar kau tahu aku tidak berbohong"

Jaejoong yang tadi memalingkan wajahnya akhirnya menatap kearah Yunho yang menatapnya dengan pandangan menusuk dan tajam. Kenapa... Kenapa Jaejoong merasa mata itu berbeda, seperti... Ada sesuatu yang kurang dari sana. Apa?

" Kau pergi tanpa mendengarkanku dulu"

" Semua yang aku dengar dulu sudah cukup jelas"

" Kau salah, kau harusnya mendengar semua kata – kataku waktu itu agar kau tidak salah paham"

" Apa maksudmu?"

" Aku tidak mencintainya"

DEG!

Kenapa Jaejoong merasa sangat familiar dengan kata – kata itu?

" Aku tidak menyukainya, aku tidak pernah menganggapnya ada bahkan jika dia terlihat oleh mataku dia hanyalah parasit"

Jaejoong tahu kata – kata ini, kata – kata yang selalu terekam dalam otaknya dulu. Kata – kata menyakitkan yang keluar dari mulut namja yang disukainya. Kata – kata yang membuatnya terpuruk dan tidak bisa bangkit untuk jangka waktu yang lama.

Yunho memperhatikan perubahan ekspresi Jaejoong dan sekarang mata namja cantik itu tidak fokus padanya dan berkaca – kaca, airmatanya siap tumpah kapan saja.

" Tapi semua itu berubah karena setiap hari kau selalu menghampiriku tanpa lelah dengan senyum lebarmu. Menawariku apapun yang kau punya walalupun tidak mendapatkan jawaban dariku. Selalu menggangguku dengan kehadiranmu tapi entah sejak kapan kau membuat hatiku kacau terlibih saat teman sialanmu itu mengecup jarimu"

Jaejoong membatu, dia tidak siap mendengarkan penjelasan Yunho dan ya! Dia tidak siap saat Yunho mengatakan hal itu padanya.

" Apalgi kau pernah berpelukan dengannya dan membuatku panas hingga aku kembali tidak pernah percaya cinta dan ketulusan. Aku berpikir kau hanya mempermainkanku sehingga aku kembali berbuat kasar padamu. Tapi apa yang kau lakukan padaku? Kau... Kenapa kau mengorbankan dirimu hingga terluka parah hanya untuk menolong namja yang sudah melukai hatimu? Aku kembali merasakan ketulusanmu dan cintamu tapi... Kau pergi sebelum aku memberikan penjelasan"

" Omong kosong" Lirih Jaejoong, dia tidak sanggup menatap Yunho karena dia takut hanya ada kebenaran dari mata Yunho

" Tatap aku dan cari kebohongan itu Jae, kenapa kau pergi setekah membawa setengah dari hatiku? Tatap aku dan katakan alasanmu Jae"

Perlahan Jaejoong mendoangkkan kepalanya dan saat itu juga airmatanya turun, kenangan buruk itu kembali menghiasi pikirannya dan terulang dalam otaknya. Pikirannya kembali ke masa sekolah dimana Yunho melambungkannya namun tak lama dia menjatuhkannya dengan cepat dan tepat. Lalu apa penjelasan Yunho tadi? Kenapa namja ini mudah sekali mengacaukan pikirannya?

" Aku mencintaimu dan itu sudah sejak lama hingga saat ini"

" Tidak... Kau bohong" Ucap Jaejoong disela isak tangisnya

" Tidak" Yunho makin mendekatkan kepalanya dan berucap lirih " Aku tidak pernah berbohong tentang perasaanku Jae, tidak akan pernah berbohong lagi apa lagi jika itu menyangkut dirimu. Saranghae"

" Ti-mmhh!"

Yunho menyerah, dia tidak tahu bagaimana menjelaskannya lagi pada Jaejoong jadi dia menahan tengkuk Jaejoong dan menempelkan bibirnya dengan bibir Jaejoong. Jaejoong tersentak dan matanya membulat, terlalu kaget dengan tindakan Yunho.

" Lephass!"

" ..."

Yunho tidak bergeming, dia malah semakin nekat untuk mengulum bibir Jaejoong yang selalu ada didalam bayangannya. Dan rasanya begitu hebat dan menakjubkan.

PLAKKK

Langkah yang Jaejoong ambil adalah menampar Yunho hingga tautan bibir mereka terlepas, Jaejoong menghapus kasar jejak bibir Yunho pada bibirnya dan menatap nyalang pada Yunho.

" Aku... Tidak akan membiarkanmu masuk lagi kedalam hidupku. Aku..."

" Aku mencintaimu dan hanya dirimu yang selalu ada dipikiranku Jae"

" Tidak! Kau berengsek dan itu tidak pernah berubah!"

Jaejoong berlari meninggalkan Yunho, Yunho membatu. Dia gagal meyakinkan Jaejoong malam ini. Bagaimana ini? Dia tidak akan kehilangan Jaejoong lagi bukan?

Tapi dia sadari sepasang namja menatap mereka dengan rasa bercampur aduk, tentu saja. Karena yang mereka tatap adalah anak mereka bersama dengan seseorang yang teah lancang mencium anaknya.

" Apa yang sebenarnya terjadi Hanie?" Tanya Mrs. Kim

" Aku akan menceritakannya, tapi sungguh aku tidak tahu jika dia adalah namja yang Jaejoong ceritakan padaku"

" Hanie... Ceritalah padaku"

" Tentu"

.

.

.

.

.

SPLASH

Jaejoong membasuh kasar wajahnya berkali – kali, bayangan Yunho mencium bibirnya masih terpampang dalam otaknya juga bagaimana rasanya bibir tebal itu menempel pada bibirnya. Sentuhan itu membuat tubuh Jaejoong gemetaran dan hampir saja pikirannya kalah karena perasaannya.

Tidak...

Jaejoong tidak akan mengalah hanya karena Yunho menceritakan kejadian masalalunya itupun jika Yunho tidak berbohong. Dia sudah sampai sejauh ini dan dia tidak mau hatinya mengalahkan pikiran.

" Hyung..."

Jaejoong segera menegakkan tubuhnya dan melihat siapa yang telah memasuki kamar mandi dari cermin lebar yang ada dihadapannya, Changmin.

" Min"

" Kau kenapa?"

" Tidak..."

" Dan jangan berbohong hyung" Changmin menyedekapkan tangannya

" Aku-" Jaejoong menggigit bibir bawahnya

" Merasa ragu dengan apa yang dikatakan Yunho hyung?"

" Kau tahu dari mana?"

" Aku mendengarnya. Maaf. Tapi apa yang dia katakan benar apa adanya hyung"

Suara Changmin terdengar pelan namun Jaejoong mendengarnya dan dia membalikkan tubuhnya dan menatap tajam Changmin.

" Kau membelanya?"

" Bukan, aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya. Namja itu menjadi rapuh setelah kau meninggalkannya. Dia bahkan menenggelamkan dirinya didalam bath up saat asisten appa tidak juga menemukanmu"

" Mwo?"

" Dan... Yah... Kau bisa melihat pergelangan tangannya dan melihat berapa banyak luka gores yang ada disana sejak kau meninggalkannya hyung"

Mata Jaejoong membulat, dia mengerti ucapan Changmin tapi dia tidak menyangka bahwa Yunho melakukan hal itu karena dia pergi dari hidupnya.

" Aku bukan membelanya atau tidak membelamu, tapi kalian menderita. Kalian salah paham dan harus segera diluruskan agar kalian bisa bahagia"

" Lalu bagaimana dengan..." Jaejoong menghentikan ucapannya

" Ahra? Yeoja itu bahkan tidak menjadi anggota keluarga kami"

" Bagaimana bisa?"

Changmin menghembuskan nafasnya dan menatap teduh kearah Jaejoong.

" Hyungku menikah dengan orang lain, Yunho hyung membencinya dan dia pergi dari rumah. Aku tidak tahu dia dimana karena aku sudah tidak peduli. Sejak kepergiannya keluarga kami membaik jadi tidak perlu mengurusi hal yang tidak penting bukan?"

Jaejoong menggigit bibir bawahnya, dia mulai merasa bimbang.

" Kalau kau masih ragu, biar aku ceritakan hubungan antara Yunho hyung dan Ahra yang belum sempat aku ceritakan padamu dulu"

" …."

" Ahra adalah kekasih Yunho hyung dulu tapi Ahra meminta hubungannya dirahasikan dan Yunho hyung menyetujuinya. Dua tahun kemudian disaat cinta Yunho hyung hanya untuk Ahra, yeoja itu memutuskan hyung karena berkata menyukai Il Woo hyung, hyung pertama kami, awalnya Yunho hyung tidak percaya dan tidak mau Ahra memutuskannya,

Tapi beberapa hari kemudian Il Woo hyung mengumumkan akan menggelar acara pertunangan dengan Ahra dan itu yang membuat Yunho hyung terpuruk. Ahra memintanya untuk tetap ada disampingnya walaupun dia sudah memilih Il Woo"

" Egois..."

" Ya, tapi hyung menurutinya, menjadi tempat Ahra mencurahkan isi hatinya dan menjadi sahabat yang baik untuk Ahra. Namun yeoja itu tidak tahu hyungku rapuh, sedih, merasa sakit dan akhirnya dia frustasi setelah Il Woo hyung bertunangan dengan Ahra. Dia bahkan pernah ditemukan tidak sadarkan diri dikamar setelah meminum banyak obat penenang"

" M-mwo..."

" Sejak kejadian itu eomma melindungi Yunho hyung begitupun aku yang akhirnya tahu hubungan Yunho hyung dengan Ahra. Membenci yeoja itu karena membuat Yunho hyung berubah menjadi seseorang yang tertutup dan penyendiri. Sampai kau datang hyung, tanpa kau sadari kau merubah Yunho hyung. Dia mulai bercerita banyak pada eomma tapi dia masih belum percaya ketulusan sampai kau mengorbankan dirimu agar Yunho hyung tidak tertabrak"

Jaejoong masih diam, dia tidak tahu harus bereaksi bagaimana setelah mendengar ini semua, semua terdengar benar tanpa ada yang ditutupi oleh Changmin. Bolehkan Jaejoong percaya?

" Itu urusanmu untuk percaya atau tidak, aku hanya ingin kau tahu yang sebenarnya hyung. Jangan menyesal dikemudian hari. Aku pergi ne?"

Tanpa mendengar jawaban Jaejoong, Changmin pergi dari kamar mandi dan meninggalkan Jaejoong yang masih membatu menatap kosong pada pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat.

Setelah beebrapa menit menenangkan diri dan mencerna semua ucapan Changmin dan dia berjalan kedalam aula dengan kepala menoleh ke kanan dan ke kiri namun dia tidak menemukan sesuatu yang dicarinya.

" Sudah malam, kita pulang" Ajak Mr. Jung

" Ne appa"

Jaejoong akhirnya menurut pada appa dan eommanya untuk pulang, cukup terkekh juga dengan keadaan Yihan yang berantakan. Akhirnya Jaejoong tahu bahwa keluarga Jung sudah pulang dari Yihan.

.

.

.

.

Jaejoong duduk dihalaman belakang mansion Kim sendirian, menatap gelap malam sendirian karena dia pikir dia memang butuh untuk menyendiri sementara waktu.

"Tidak bisa tidur Jae?"

Jaejoong menolehkan kepalanya dan melihat sang appa menghmapirinya membawa dua gelas coklat hangat. Jaejoong tersenyum kemudian menggelengkan kepalanya pelan. Sang appa duduk disamping Jaejoong kemduian memberikan coklat hangat yang diabuat pada Jaejoong.

" Ada apa?" Tanya Mr. Han

" Appa... Bagaimana kalau apa yang appa alami tidak sesuai pikiran appa? Kesalahpahaman..."

" Appa harus tahu kebenarannya agar bisa melanjutkan hidup Joongie ah... Kau tidak mungkin membiarkan kesalahpahaman terus berlanjut bukan? Hidup karena hal itu pasti sangat tidak mengenakkan"

Jaejoong mengangguk kemduian meminum coklatnya pelan kemudian menggenggam gelas coklat itu menggunakan kedua tangannya, mencari kehangatan yang disalurkan dari coklat itu.

" Appa baru tahu bahwa namja yang kau ceritakan itu ada di acara tadi Joongie ah..."

" Ne? Appa tahu juga?"

" Tentu, appa tidak akan mau kehilangan pemandangan itu"

" Ap-appa!"

Jaejoong merona malu karena appanya melihat kejadian dipesta tadi. Astaga!

" Kau tahu Joongie? Namja yang tadi bicara pamu itu selalu datang disetiap malam saat kau dirawat di rumah sakit tujuh tahun yang lalu akibat kecelakaan"

Jaejoong menatap appanya, satu kebenaran lagi yang dia temukan kali ini dari appanya. Jaejoong kembali menatap langit diatasnya dan tak lama dia menyandarkan kepalanya pada bahu sang appa dan memejamkan matanya.

' Yunho...'

.

.

.

.

~ TBC ~

.

.

.

.

Smile Cho updatekan...

Dan yah...

Satu atau dua chap lagi bakal end kayanya tapi beloman tau mau tetep angst atau happy end? #DibakarReader

.

Special Thanks :

.

phabo uniq (iya... tingga beberapa chap lagi end), ri-shippe-ra;y ( makasih udah baca ff gaje Cho ne?), denisarjuniawa (iya, Cho juga ga bisa bayanginnya), bijin YJS (hayoo~~~), hen (udah dilanjut ya), ismi mimi (kita liad chap depan ne? Mereka maunya gimana?), Kezia98 (weeeee~~ Kenapa? Cho ada di wattpad kok, susah ga buka di wattpad? Sampe begadang segala bacanya... sabar – sabar ya... kkkk), MyBooLoveBear (mau taro dimana hayo? Cho bolehin dah kkk), pid (amiinn), eL Ree (iya iyaaa), Avanrio11 (amiiinnnn), Anik0405 (iyaa), bichi. Vhan ( semoga aja chap depan udah beres ya?), narayejea (hmmm... tunggu chap dpan ne?), DobiPanda (gigit aja kalo geregetan kkkk),

Zahra427 (jangan siksa Yunpa T^T kasian kkkk), unknowme2309 (Eiii~~~ Cho jangan digigit, tante ahra aja noh... Yihan? Numpang lewat doang kayaknya), auliaMRQ (maunya sih... Happy end), jidatbacon (balikan gitu aja nih? Ga disiksa dulu Yunpanya? Kkk), dheaniyuu (iya, ini udah di next), GaemGyu92 (hubungannya gitu – gitu aje heheheh), yjnokokokoro (iya hy juga dah, kkkk... Jungkook bakal banyak peran kayaknya di chap depan?), indy (tbc lagi tuh... sabar ne?), ang always (iya... hadiah kemerdekaan Cho update in Smile lagi kkk...), RosellaAzhar3 (mohon maaf lahir batin ya),

MyBabyWonKyu (ya ampun... cup cup cup... iya, harus disiksa dulu jadinya nih?), alice (iya... masama, makasih udah baca ya), My jeje (jiaahh... disiksa dulu nih?), choikim1310 (hmmm... Liad chap depan), alby. Chun (amiinn), TyaWuryWK (doain aja ya), Dewi15 (sip sip sip), Yunjae Heart (Cho juga maunya langsung end eonn... ternyata ga bisa... mungkin chap depan atau depannya lagi baru bisa end? Amiiinnn dehh eonn), elite minority. 1111 (wkwkwkwk jungkook kecil kekar kyk apa ya? Pengen banget jadiin dia anak Changkyu, kayaknya cocok aja kkkk), Ak (makasih udah baca ya), fyodult (udah ketemu masih juga end nih...), leemomo. Chan520 (amiinn ne?), teukiangle (ntu dia Cho lagi bingung 1 -2 chap lagi lah... iya biasanya paling panjang juga 3 chap ya? Itu juga panjang – panjang isinya. Hah... sip sip), kimRyan2124 (amiiinnnn), JonginDO (iyaaa),

.

Buat yang udah follow, fav, para Guest, Sider

.

Sekali lagi makasih #bow. Maaf kalo ada kesalahan tulis nama atau pun malah gak ketulis

.

Makasih udah kasih ripiu, komen, saran, kritik dan Cho emang butuh itu buat ending ff ini. Soalnya udah kelaman dan Cho ga bisa ulur – ulur waktu lagi buat end ff yang ini. Jadi, tolong kasih saran buat chap depan biar jadi referensi Cho ne?

.

.

Buat yang nunggu With You sama Warmth haeduuhh... Cho lagi ngetik dan stuck dibeberapa bagian terutama bagian NC di With You #BukaRahasia. Jadi... Mohon tunggu ne?

.

See u next chap?

Chuuuuu~~~~

.

.

.

.

.

Senin, 15 Agustus 2016