BABY VALENTINE PROJECT

2017

14 Februari 2017

18:00

.

Project bersama

Flying White Unicorn , D' eXcrusius Paripachuka and Pearl Luce.

.

Hey There Yixing by Flying White Unicorn

Valentine Story by D' eXcrusius Paripachuka

Just One Night by Pearl Luce

So, This is one of the three stories

Valentine Story (SuLay)

Original story and idea by D' eXcrusius Paripachuka

Kim Junmyeon

Zhang Yixing

Dst

Rated : T - M

.

.

.

Summary

Kumpulan kisah OneShoot para cast dengan pasangannya, di hari Valentine dengan berbagai tingkah manisnya.

.

.

.

14 Februari adalah hari yang paling di tunggu oleh banyak pasangan muda untuk menyatakan perasaannya melalui sebuah coklat dan kue - kue manis.

Dan itu juga lah yang akan dilakukan oleh seorang namja berlesung pipi nan tengah berlari sambil menenteng sebuah paper bag berisikan kepingan coklat hasil karyanya semalaman.

Yixing begitu semangat mencetak lelehan coklat itu dengan bibir tak henti menguntai kata cinta untuk seorang namja yang sejak lama merebut hatinya.

"Selesai" ucap Yixing pagi tadi saat coklat karyanya telah tersusun rapi pada box kecil berwarna merah tersebut.

Yixing berjalan dengan semangat tak lupa memasang wajah cerianya. Dia berlari menuju loker kemudian berdiam diri seraya menunggui sang pujaan hati yang sebentar lagi akan datang.

Dia tak ada niat untuk membuka lokernya omong - omong. Karena dengan sekali lihat saja dia dapat tahu bahwa lokernya telah penuh dengan bingkisan asing yang pasti di kirimkan oleh beberapa fansnya.

Tak jauh beda dengan loker si pujaan hati. Bahkan jika di lihat - lihat, bingkisan serta hadiah di depan loker milik Junmyeon jauh lebih banyak dengan pita warna pink yang menjadi dominan.

Yixing menghela nafas kasar, saingannya begitu banyak sejak lama. Tapi dia masih saja memperjuangkan cinta itu selama ini. Ada kalanya dia ingin menyerah dengan situasi, tapi dia ragu. Karena sungguh, mencintai Junmyeon benar - benar membuatnya bahagia.

Dan waktu yang telah lama di tunggu akhirnya datang juga. Dari kejauhan sosok yang sedari tadi ia tunggu tengah berjalan ringan dan sebentar lagi akan melewatinya, Yixing melangkah mendekat dengan sedikit ragu.

"Junmyeon" ucap Yixing menghentikan langkah namja tadi saat tepat di depannya.

"Ini, aku membuatnya untuk mu" lanjutnya memampilkan senyum dengan dimple manis tercekung indah di balik pipi.

Junmyeon, pemuda yang telah mencuri hati Yixing itu berhenti dan menatap bingkisan paper bag yang keturunan China itu sodorkan padanya. Lalu tanpa satu kata pun terucap, Junmyeon melengos dan pergi begitu saja meninggalkan Yixing dengan seluruh hasil kerja kerasnya.

Yixing mendengus, seluruh yang ia lakukan kini telah sia - sia. Dia merutuki dirinya yang benar - benar bodoh berfikir bahwa Junmyeon akan dengan senang hati menerima dan membalas senyum yang ia berikan. Itu tidak mungkin!

Junmyeon pun tanpa dosa berlalu menuju kelasnya, tanpa menengok kebelakang. Dimama Yixing masih terdiam disana dengan raut kecewa dan hancur.

Kris juga Kyungsoo selaku sahabat Yixing yang sedari tadi memang mengawasi tingkah sahabatnya dari balik lorong hanya dapat tersenyum pahit melihat kisah cinta tragis yang Yixing hadapi.

Kyungsoo pun langsung memghampiri namja manis itu lalu memeluknya memberi semangat. Sedang Kris, dengan tidak elitnya merampas coklat di genggaman Yixing lalu mulai mencomot isinya satu persatu.

"Sudahlah hyung, jika dia tak mau menerimanya. Kami dengan senang hati akan menghabiskan coklat - coklat ini" celoteh Kyungsoo mendapat suapan coklat dari Kris.

"Yak! Kenapa kalian berdua memakan coklat ku?" kesal Yixing menampilkan ekspresi sok marahnya yang malah terlihat menggemaskan bagi dua orang disana.

"Dari pada mubazir, benar kan Kyung? Lagi pula si bantet itu juga tidak mau. Dasar namja songong!" maki Kris dengan wajah datarnya membuat hati Yixing sedikit menghangat, karena lagi - lagi dua sahabatnya ini berhasil membantunya berdiri saat ia sudah benar - benar ingin menyerah akan perasaannya.

"Baiklah, habiskan saja semuanya" celoteh Yixing membuat ekspresi mengejek pada dua orang disana.

"Baiklah hyung, ayo kekelas" ajak Kyungsoo yang di beri anggukan oleh Yixing. membuat ketiga namja itu berjalan sambil sesekali mengumbar guyonan menuju ruang kelas mereka.

Yixing dan Kyungsoo mendudukan diri di bangku mereka setelah sebelumnya berpisah dengan Kris yang memang berbeda kelas dengan keduanya.

Junmyeon memandang kedatangan Yixing dengan tanpa ekspresi. Namja berlesung pipi itu memang tidak pernah menyerah untuk menarik perhatiannya selama di sekolah. Namun tidak akan pernah mempan! Karena Junmyeon tidak menginginkan hal lebih dengan namja itu, selain hubungan teman sekelas di sekolah ini.

.

.

.

Bel istirahat menggema, membuat hiruk pikuk suasana konser kembali mengerubungi para idol - idol sekolah, termasuk Yixing, Kyungsoo dan Junmyeon di dalam ruang kelas itu.

Sontak nama mereka yang memang sejak tadi di kumandangkan banyak orang tak dapat menghindar dan hanya bisa menampilkan senyum sambil menerima banyak bingkisan dari fansnya.

"Yixing oppa ini untukmu"

"Kyungsoo hyung, aku membuatnya sendiri"

"Tolong terimalah coklat ini Junmyeon oppa"

Ya seperti itulah kira - kira sorakan para fans itu pada ketiganya.

Hingga setelah hampir 15 menit berlalu, gerombolan di sudut meja Yixing dan Kyungsoo telah menghilang, menyisakan tumpukan beragam coklat dan boneka di atas meja keduanya.

Sedang para penggemar Junmyeon? Masih banyak pemirsah! Sekitar 5 orang yeoja masih setia menyodorkan barang - barang mereka untuk di berikan pada sosok angelic tersebut.

Sampai seorang yeoja cantik si primadona sekolah anak kelas sebelah bernama Irene, turut serta dalam gerombolan Junmyeon membuat banyak siswa disana berbisik tak percaya.

"Ya tuhan, Irene memberikan coklat untuk Junmyeon"

"Daebak! Aku tidak percaya ini"

Celoteh beberapa orang disana, membuat Yixing yang melihatnya mendengus malas, karena lagi - lagi harus menyaksikan pemandangan yang mengoyak batinnya.

Kyungsoo yang tahu itu langsung mengelus pundak Yixing memberi semangat. Membuat Yixing menampilkan senyum terpaksanya seolah berucap 'Aku tidak apa - apa' walau nyatanya tidak.

Yixing dan Kyungsoo masih berpandangan saling menguatkan, sampai seorang namja tampan berperawakan begitu gagah berjalan menuju meja mereka. Membuat keduanya tersentak sesaat.

"Yixing hyung" ucap pemuda anak kelas dua tersebut.

"Ne Jackson, ada apa?" tanya Yixing menampilkan senyum manisnya.

"Ini untukmu" balas pemuda bernama Jackson itu memberikan sebuah gulungan kertas pada Yixing.

"Apa ini?" tanya Yixing penasaran menerima gulungan itu.

Seluruh atensi penghuni kelas itu tertuju pada interaksi dua orang Chinese disana, termasuk Junmyeon dan Irene.

"Whooooaaaa" gumam Yixing kaget, begitu pula dengan Kyungso lantaran gulungan kertas yang tadi di berikan oleh Jackson merupakan sebuah lukisan wajah Yixing saat tengah tersenyum menawan menggunakan cairan coklat yang sudah mengering.

"Aku membuatnya sendiri hyung" ucap Jackson gemas melihat reaksi yang Yixing tunjukan.

"Gomawo Jackson-ah, ini sangat indah"

"Ne hyung, aku puas jika kau menyukainya" sahut pemuda tersebut.

"Hm.. Hyung, boleh aku bicara padamu?"

"Hahahhaha, bukankah dari dari kau sudah bicara? Kenapa masih meminta ijin?" celoteh Yixing mengguyoni namja di hadapannya.

Mendengar hal itu Jackson pun menarik Yixing untuk berdiri menghadapnya, meletakkan lukisan yang sedari tadi di kagumi Yixing dan memegang kedua tangan pemuda Changsa itu hangat. Membuat Yixing memandang tak mengerti padanya.

"Hyung aku menyukaimu, jadilah kekasihku" ucap Jackson tiba - tiba dengan pandangan serius menusuk kalbu Yixing begitu dalam.

Sontak pernyataan cinta tersebut mendapatkan respon berlebih dari para mengagum Yixing dan teman - temannya yang masih mengerubungi lorong kelas.

Yixing diam, dia terlalu shock dan kaget saat ini. Jackson, anak kelas dua si jago rapp tengah menyatakan cinta padanya dengan begitu apik dan romantis. Seandainya Junmyeon yang mengatakan ini pasti dia akan sangat bahagia, namun tidak! Dia bukan Junmyeon seperti dalam khayalannya.

yixing masih diam dan menatap wajah menawan Jackson tanpa kedip, hingga sampai akhirnya dengan bergetar suaranya mempu keluar meski gugup menyelimutinya. "A-apa?"

"Aku menyukaimu hyung, sejak pertama kita bertemu aku sudah jatuh cinta padamu. Kumohon terimalah perasaanku" lanjut pemuda itu menjelaskan segala bentuk perasaannya.

"Ja-Jackson-ah! A-aku..." ucap Yixing terbata bingung.

"Aku akan menunggu jawabanmu pulang sekolah nanti hyung, pikirkanlah baik - baik. Sampai jumpa" balas Jackson cepat mengetahui kebingungan Yixing dan memintanya memikirkan dengan tidak terburu.

Dan dengan spontan tanpa di duga atau direncanakan. Si Rapper tersebut mengecup kening Yixing sedikit lama, menyalurkan segala gemuruh isi hatinya yang memuncak tanpa kata. Membuat Yixing speechless dan membulat lebar.

Jackson berjalan puas meninggalkan ruang kelas Yixing karena akhirnya setelah sekian lama memendam perasaannya, dia mampu menyatakan itu dengan baik.

Sepeninggal Jackson, ruang kelas yang tadinya sudah riuh itu semakin menjadi dengan teriakan kecil yang teman - temannya lakukan akibat gemas melihat dua orang yang baru saja melakukan skinship nan begitu serasi.

Yixing tanpa sadar tersenyum manis, otaknya baru saja mencerna ucapan Jackson yang ia simpan dalam memorinya. Tentu saja, siapa yang tidak akan berbunga - bunga jika mendapatkan perlakukan yang begitu manis seperti itu eoh?

Junmyeon melihatnya, melihat seluruh interaksi yang dilakukan Yixing dengan adik kelas yang sayangnya tampan itu. Bersama wajah yang masih tetap datar, dia menanggapi senyum Yixing sesaat dan kembali mengalihkan pandangannya dari sosok tersebut.

Selama jam pembelajaran berlangsung, sungguh Yixing tak mendengar apalagi memperhatikan dengan baik apa - apa saja materi yang gurunya sampaikan.

Dia masih tersenyum sendiri mengingat kejadian beberapa saat lalu, sampai akhirnya bel pulang bersuara.

Yixing merapikan perlengkapannya dan tiba - tiba menatap Kyungsoo, baru mengingat sesuatu.

"Kyungsoo-ya, temani aku berbelanja beberapa pakaian untuk anak - anak panti asuhan di Incheon ya setelah ini" ucap Yixing pada teman sebangkunya, lupa bahwa dia memiliki deadline untuk memberi jawaban atas pernyataan cinta adik tingkatnya tadi.

"Yixing hyung, maaf aku tidak bisa menemanimu berbelanja hari ini. Aku sudah ada janji" celoteh Kyungsoo tak enak hati.

'Kyungsoo? Janji? 'Ah! Dia pasti mau pergi berkencan dengan pelanggannya itu' batinnya dalam diam, kemudian tersenyum maklum.

"Tidak apa - apa Kyungie, aku bisa sendiri. Lagipula aku ikut senang jika kau sudah punya janji kencan hari ini hahahahhaa"

"Hyung..." rengek Kyungsoo manja lalu bergegas meninggalkan gedung sekolah dan Yixing yang masih sibuk membereskan mejanya. Sampai seseorang mengagetkannya dengan sebuah pertanyaan.

"Kyungsoo mau pergi kemana?" tanya seorang namja tampan -Kris- yang baru datang di sampingnya.

"Dia ada kencan Kris, hari ini kan hari Valentine" ucap Yixing memberi tahu.

"Ah, akhirnya dia bertemu dengan seseorang" komentar Kris menatap kepergian Kyungsoo.

Plak!

Yixing memukul kepala teman tingginya dengan sedikit keras.

"Yak kenapa kau memukul kepalaku" kesal Kris tak terima menatap Yixing tajam.

"Sebelum kau mengomentari hubungan Kyungsoo, lebih baik urus saja dirimu sendiri. Ada banyak sekali pemujamu disini, pilihlah salah satu dan ajak dia keluar menghabiskan hari" saran Yixing tak tega melihat sahabatnya selalu menyendiri.

"Ck! Aku tidak tertarik"

"Benarkah? Lalu bocah pindahan itu, apa kau tidak ingin mengajaknya pergi?" ucap Yixing berhasil membuat Kris terdiam dan membeku.

Yixing tersenyum melihat reaksi yang Kris berikan. Dia sudah tahu sejak awal bertemu dengan Tao di rumah sakit kala itu, bahwa kedua orang tersebut -Kris & Tao- saling menyukai.

Dan setelah Yixing selesai membungkus barang - barangnya rapi, ia berniat membangunkan Kris dari dunia alam bawah sadarnya. Namun seorang namja lebih dulu menarik pergelangan tangannya erat, membuat Yixing terpaksa mengikuti langkah itu tanpa tahu siapa yang menariknya.

'Jackson'

Batin Yixing saat mereka sudah keluar kelas masih dalam keadaan berlari. Seketika ingatannya kembali berputar dan dia membelalak kala baru sadar akan janjinya untuk memberikan jawaban pada Jackson.

Pemuda yang sedari tadi menarik pergelangan tangan Yixing itu membawa kakak kelasnya menuju taman di samping gedung kelas mereka. Sepi dan romantis untuk memulai sebuah ikatan cinta pikir Jackson.

Saat di rasa tempat yang di tuju sudah tepat, Jackson menghentikan langkahnya lalu memepet Yixing di salah satu pohon rindang dan menatapnya penuh harap.

Yixingpun seakan terhipnotis membalas tatapan pemuda di hadapannya tanpa kedip, seolah hanya Jacksonlah pemandangan paling indah di dunia ini.

"Hyung, kau benar - benar cantik" bisik Jackson tepat di depan wajah Yixing dengan suara rendah begitu sexy. Membuat sang empunya nama merona masih saling bertatapan satu sama lain.

Tanpa di duga, Jackson yang sedari tadi menatap Yixing dalam diam sambil mengelus pipi mulusnya itu, mulai mendekatkan wajahnya dan menempelkan kedua benda kenyal mereka.

Yixing diam tidak menolak, benar - benar terhipnotis akan ketulusan dan keseriusan yang Jackson berikan. Membuat namja tampan ini semakin memperdalam ciuman mereka dan memeluk pinggang Yixing dengan erat.

Keduanya masih menikmati lumatan demi lumatan yang tercipta tanpa ada yang mau melepas, sampai sebuah pekikan menggema nyaring dari atas gedung dimana seorang yeoja yang sayangnya adalah teman sekelas Yixing melihat adegan itu dari balik jendela kaca yang terbuka.

"YA TUHAN YIXING OPPA!"

Sontak teriakan itu berhasil membuat seluruh penghuni sekolah lainnya berbondong - bondong mengintip adegan manis kedua orang itu dari balik jendela kaca mereka dan berteriak anarkis karena pasangan yang sangat serasi itu tengah melakukan adegan live begitu langka.

Yixing yang mendengar suara teriakan dan sorakan pun langsung melepas ciumannya dan terkejut seketika, saat hampir seluruh penghuni sekolah menata dirinya juga Jackson dengan sebuah teriakan.

Iapun dengan sangat cepat menundukan wajah karena malu, kemudian menarik pergelangan Jackson untuk pergi dari tempat tersebut.

.

.

.

"Hyung bagaimana?" suara Jackson membuka percakapan setelah kurang lebih 10 menit mereka habiskan dengan melangkah menyusuri jalanan dalam diam.

"Eum?" sahut Yixing sekilas, seakan lupa pada penantian Jackson.

"Tentang perasaanku" ujar yang lebih muda lagi mengerti dengan kebingungan Yixing.

Namja Zhang itupun mengangguk paham, seraya menghentikan langkahnya membuat adik kelasnya melakukan hal sama.

Dengan tanpa ragu Yixing menggenggam tangan pemuda di sampingnya, lalu tersenyum manis sambil berucap mantap. "Jackson-ah, ak-"

BUGH!

Seseorang memukul keras Jackson dari belakang membuat pemuda itu terjerembab kedepan sampai menyentuh tanah, menyebabkan Yixing tiba - tiba reflek menolehkan kepalanya mencari tahu siapa pelaku perbuatan ini.

Namun naas, sebelum Yixing bisa menolehkan kepalanya, sebuah pukulan keras juga ia terima di bagian tengkuk hingga kesadarannya mulai menghilang dan semuanya menjadi-

Gelap!

.

.

.

"Eungh" Yixing menggeliat tak nyaman dalam tidurnya kala merasakan sebuah benda hangat dan berlendir tengah menghisap pucuk dadanya yang begitu sensitif.

Dengan kepala yang terasa masih berat iapun memaksakan matanya untuk terbuka, hingga sebuah pemandangan dimana seorang namja tengah mencubu kedua nipple miliknya membuat Yixing mengerang tertahan.

Ingin ia memberontak, tapi pergerakannya sangat terbatas akibat kedua lengannya yang telah terikat kuat diatas kepala. Hanya suara desahan yang mampu ia loloskan sebagai bentuk feedback atas rangsangan tersebut.

"Hhaaaahh... Eunghhh..."

Sosok namja yang sedari tadi sibuk mengeksplore tubuh polos Yixingpun menghentikan tindakannya dan menatap wajah menggoda itu tajam.

"Kau sudah bagun, sayang?" ucapnya mendengar desahan Yixing tadi dan mengelap peluh di sekitar keningnya.

"Jun-Junmyeon.." ucap pemuda manis itu kala netranya bertabrakan dengan sosok Junmyeon yang tengah mengungkung di atasnya.

"Hm... Iya sayang ini aku" balas Junmyeon mengelus pipi Yixing sayang dan mengecupnya ringan.

"Ini dimana?" tanya Yixing lagi masih dengan kepala pening.

"Di rumahku" balas Junmyeon singkat.

Yixing mengerjab - ngerjabkan matanya, mencoba mengingat kejadian sebelum dia tersadar dirumah Junmyeon dengan keadaan telanjang dan tangan terikat seperti ini. Seketika matanya terbelalak saat bayangan Jackson kembali dalam pandangan matanya.

"Jackson?" ucap bibir Yixing penuh tanya.

"Jangan sebut nama itu di depanku sayang!" desis Junmyeon dengan suara yang begitu berat, kemudian menempelkan kedua kening mereka membuat hidung keduanya saling bergesekkan.

"Kau harus dihukum karena perbuatanmu hari ini Zhang Yixing" celoteh Junmyeon lagi seduktif sambil menelusuri lekuk wajah orang dibawahnya dengan hidung mancung itu.

Yixing hanya mampu mengerang, saat Junmyeon dengan agresif menggigit lehernya dan menghisap kuat perpotongannya.

"Eungghh.."

Junmyeon semakin beringas menjilat dan memberikan bercak - bercah merah diseluruh permukaan leher Yixing, tak perduli bila saat bersekolah besok tanda - tanda itu tak akan hilang, sambil mengapit kedua tunjolan dada Yixing menggunakan cepitan jari tengah dan telunjuk.

"Hhhaaahh... Jun- euummmm... Ahhhh.." satu desahan kembali lolos dari mulut cantik itu.

"Kau sangat nakal hari ini" bisik Junmyeon menggigit daun telinga Yixing masih dengan jari - jari memainkan tonjolan itu gemas.

Yixing tak dapat berkutik, tubuhnya sangat panas akibat cumbuan yang Junmyeon lakukan. Bahkan sekarang ia bergerak dengan gelisah ke kanan dan ke kiri begitu sensual.

"Junmyeooonnn... Ahhhhh..."

Pemuda yang selalu mengabaikannya di sekolah itu, kini tengah lihai menjilat otot perutnya yang terbentuk sempurnya. Sambil tangannya terus menggoda junior manis Yixing dengan mengelus dan menyenggol beberapa kali.

"Junmyeonnhhh... Ahh..."

Pemuda yang dipanggil namanya kini pun langsung mengambil kejantanan Yixing dan menggenggamnya kuat, menggerakan dengan gerakan naik turun begitu cepat.

"Ahhhh... Ahhh... Junn... Ahhh..."

Desahan yang begitu sexy itu terputus saat Junmyeon membekap si sumber suara menggunakan bibir kenyalnya. Lidah asing itu dengan berani masuk dan menyesap berbagai isi didalamnya membuat Yixing mulai terengah.

Yixing butuh pelampiasan sungguh! Ia ingin sekali menjambak surai Junmyeon dan mencakar punggung bidang itu menyalurkan segala rasa yang ia dera.

Sampai akhirnya setelah kurang lebih selama 5 menit mendapat perlakuan aktif dari Junmyeon, Yixing meluapkan cairan semennya hingga membasahi perut keturunan Kim itu dan sprei tempat mereka mengalas.

Junmyeon melepaskan tautan mereka dan membiarkan Yixing mengambil nafas setelah orgasme pertamanya.

Pemuda Kim itu secara tiba - tiba mendirikan badannya dan mengambil beberapa benda di balik lemarinya, lalu dengan lihai memasangkan nya di beberapa bagian tubuh Yixing.

Yang dipakaikanpun hanya pasrah dan menerima tanpa mau membantah. Junmyeon memakaikan sebuah bando berbentuk telinga kucing lucu untuknya, serta sebuah kalung berbahan kulit dengan rantai sebagai penariknya.

Junmyeon kembali menatap Yixing dengan belaian halus di pipi kemudian secara mendadak membalik tubuh itu sampai tengkurap dan menarik pinggangnya hingga posisi Yixing saat ini menungging indah.

PLAK!

"Eungghh!"

Sebuah tamparan keras Yixing terima di bagian pantatnya yang berisi. Kemudian dengan bekas lelehan semen tadi, Junmyeon dengan telaten mengobrak abrik hole Yixing begitu beringas, membuat pemuda itu menggigit bibir bawahnya menahan nikmat.

Sampai sebuah sodokan keras ia rasakan, tatkala Junmyeon dengan sengaja memasukkan sebuah vibrator berbentuk ekor kucing serasi dengan bando yang ia kenakan.

Junmyeon tersenyum manis mengecup punggung Yixing yang begitu mulus. Kemudian berjalan menuruni ranjang dan mulai menekan remot kontrol ekor baru Yixing.

Membuat si kucing merasakan geli bukan main di area dalamnya, dan hanya mampu menahan nikmat tersebut dengan suara desahan.

"Ahhh... Ahhh.. Eummm...ahhh..." rancu Yixing menikmati.

"Ssttt... Mengeonglah sayang. Kucing tidak mendesah seperti itu" ralat Junmyeon membenarkan suara Yixing sambil mendekatkan wajahnya pada raut sayu kucing manis itu.

"Me..ahh...Meoongghhhhh...ahhh...meeooonggghh..." Yixing berusaha keras untuk mengucapkan kata itu dengan fasih.

Junmyeon begitu gemas melihat kucing manisnya penurut hari ini. Meski tak dapat di sangkal, kemarahannya sejak disekolah tadi masih ada dan menyelimuti hatinya.

Junmyeon menarik dagu Yixing langsung melumat bibir cherrynya begitu sensual. Menimbulkan suara kecipak begitu mendominasi di penjuru ruangan.

Tangan - tangannya juga tak tinggal diam mengusap dengan sedikit rematan di twin ball Yixing, yang membuat pemiliknya merasakan sengatan listrik di sekujur tubuhnya.

Junmyeon tak berhenti, dia masih sibuk menggigit - gigit benda kenyal Yixing, mencoba membersihkan bekas ciuman pemuda brengsek yang tadi siang dengan seenak jidatnya mencium benda kesukaannya ini.

Yixing kembali mengeram, tangan - tangan Junmyeon begitu nakal mengurut juniornya lagi saat ini, meskipun dia baru saja mengeluarkan isinya. Membuat benda yang sedari tadi sudah terbangun itu mulai berkedut menandakan luapan keduanya akan segera dimulai.

Sayangnya, saat pelepasan itu sudah di ujung tanduk, ibu jari Junmyeon dengan sangat tega menutupi saluran keluarnya. Membuat Yixing meringis dengan tatapan memohon.

"Junmyeoonnn... " rengek Yixing meminta.

"Ah! Sepertinya aku salah dengar. Tidak mungkin seekor kucing bisa memanggil namaku" ucap Junmyeon seolah berkata pada dirinya sendiri, membuat Yixing semakin gelisan dan berlenggok tak tentu arah.

"Mmeeeooonngghhhh..." desis Yixing membuat Junmyeon gemas dengan pipinya yang memerah, kemudian melepaskan sumbatannya hingga pemuda Changsa itu dapat meluapkan cairan untuk kedua kalinya.

Junmyeon mengabaikan raut lelah Yixing, tanpa ampun menarik Vibrator di hole mungil itu kasar lalu mengangkangkan kakinya dan menggantikan ruang kosong itu dengan junior miliknya.

Yixing memekik hebat disana.

"Akkkhhhh! Junmyeooonnn..."

Dan dimulailah pergerakan intens maju mundur Junmyeon menumbuk titik prostat Yixing dengan membabi buta.

Keduanya saling membaur mencari titik kepuasan masing - masing dengan cumbuan dan lumatan kecil. Rektum Yixing mengerat sengaja, memainkan junior Junmyeon yang ada di dalamnya. Membuat keturunan Kim itu mengumpat nikmat.

"Sialll..., lubangmu sudah sangat ketat jangan di eratkan lagi sayang" desah Junmyeon menampar bongkahan kenyal Yixing sambil menggigit bahu mulus di bahwahnya menyalurkan rasa.

Hingga lebih dari setengah jam mereka berganti posisi sambil terus menumbuk, membuat Yixing dalam limit kemampuannya dan menyemburkan benda lengket itu membasahi perut ABS orang di atasnya untuk ketiga kalinya.

"Junmyeoooonnnhhh..." serak Yixing berujar.

Tak selang lama gerakan di bagian bawah Yixing semakin lama semakin cepat menandakan bahwa Junmyeon akan sampai beberapa saat lagi.

"Yiiixiiingggghhh..." teriak Junmyeon membenamkan wajahnya di ceruk si manis menguapkan rasa lelahnya.

Setelah saling mengisi kantong udara masing - masing, Junmyeon mengubah posisi mereka menjadi saling memeluk dengan rapat.

"Aku lelah" guman Yixing dalam dekapan Junmyeon.

"Aku tidak suka melihatmu bersamanya" kata Junmyeon tiba - tiba membuat Yixing terdiam tak ingin menjawab.

"Beraninya dia menciummu di depan mataku sampai 2 kali" lanjut Junmyeon dengan nada begitu emosi membuat Yixing terkekeh.

"Kenapa? Kau marah?" celetuk Yixing menanggapi.

"Apa maksudmu? tentu saja aku marah! Kau tunanganku" balas Junmyeon merengek manja.

"Tapi aku tidak pernah merasa menjadi kekasihmu selama ini, kau selalu mengabaikanku, tidak pernah menganggapku tapi terus tersenyum pada para pengoda disekitarmu. Haah... Aku rasa hubungan kita memang tidak bisa bertahan" balas Yixing mengutarakan isi hatinya sambil menatap jauh.

"Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu?..." tanya Junmyeon terhenyak dengan pemikiran Yixing.

"...Lihat aku, aku bukan mengabaikanmu atau menghindarimu. Aku hanya takut dan gugup saat berada di dekatmu" lanjut Junmyeon memberi penjelasan.

"Kau tahu, hatiku selalu bergemuruh saat kau di dekatku seperti ini. Lihatlah, kau merasakannya bukan?" ucap Junmyeon mengarahkan jemari Yixing merasakan detak jantungnya.

"Aku selalu ingin menggenggam tanganmu, memelukmu, menciummu dan begitu takut kehilanganmu di setiap waktu. Karena itu, jangan pernah berfikir jika hubungan kita sia - sia" lanjut Junmyeon menatap mata Yixing mendalam.

"Menurutmu betapa inginnya aku memukul namja tadi saat tiba - tiba dia membuatmu tersenyum bahagia, menyatakan cintanya padamu lalu mengecup keningmu seenaknya. Aku sangat ingin mengulitinya" Yixing tersenyum seraya mengelus rahang Junmyeon menenangkan.

"Bagaimana bisa kau terpesona padanya seperti itu? tanganku bahkan mengepal kuat saat dia berani menciummu tadi" lanjut Junmyeon menahan pergerakan Yixing di rahangnya.

"Benarkan?"

"Tapi tidak lagi...!"

"...Mulai sekarang tidak ada yang boleh membuatmu berpaling dariku. Semua orang akan tahu bahwa kau milikku, kekasihku, cintaku, belahan jiwaku, dan calon pengantinku..." sukses ucapan Junmyeon membuat Yixing merona hebat.

"...Karena kau Zhang Yixing, hanya untuk Kim Junmyeon seorang"

Yixing meneteskan air matanya mendengar ucapan Junmyeon yang begitu mengena di sudut hatinya.

Junmyeon menyeka lelehan itu pelan dan berujar- "Maafkan tingkahku selama ini sayang, aku mencintaimu"

Yixing tersenyum merasakan kekasihnya tengah berujar penuh perasaan. Junmyeon pun langsung mengecup bibir manis yang terpampang di hadapannya singkat.

"aku juga mencintaimu" balas Yixing tulus.

"Happy Valentine Day sayang"

"Happy Valentine Day Junmyeon"

.

.

.

END

.

.

.

A/n :

Valentine Story ~ SuLay

Clear!😊

Akhirnya, uda bisa nyelesaiin 4 oneshootnya. Sebenernya aku mau buat 6, tapi berhubung waktu deadline nya nggak kekejar akhirnya dengan sangat terpaksa HunHan dan ChenMin saya skip dulu. Emang niat buat kayak ginian di moment spesial.

So selamat hari kasih sayang teman - teman

Luph you...

R&R

Review please

Sorry for all typo

Happy Valentine Day

D' Xp

14 Februari 2017