Chapter 1: Aphrodhite
.
.
.
Gudukan kain sutra berkali-kali bergerak. Intensitas pergerakkannya semakin lama semakin sering dalam durasi waktu yang cepat. Kyuubi tidak bisa tidur. Pikirannya tidak bisa diajak kompromi. Masih terngiang-ngiang dalam ingatannya akan pembicaraannya dengan Madara siang tadi. Dia masih ragu, apa dia akan menuruti perkataaan Madara atau tidak. Masih jelas dalam ingatannya, bagaimana Madara meyakinkannya untuk mengunjungi desa. Bersosialisasi dengan masyarakat. Madara berkata bahwa masyarakat telah menerima kehadirannya. Ragu. Tentunya. Kyuubi yang notabene siluman yang sangat di takuti dan merupakan siluman yang sangat ingin dimusnahkan keberadaannya selama ini. Dia hanya sulit untuk percaya.
Tapi,
Keraguaan itu musnah, bagai tidak pernah mengganggu Kyuubi sebelumnya. Di kala paginya, Madara menjemput Kyuubi dengan senyuman setia mengantengi wajahnya. Mengamit jemari Kyuubi, menuntunnya dalam langkah pasti menelusuri jalan menuju desa tempat kelahiran Madara. Jujur, seringkali Kyuubi mengulum senyumnya. Membayangkan dia tidak akan sendirian lagi menjalani hidupnya. Madara memberikan bahagia yang tidak pernah Kyuubi sangka akan menghampirinya secepat ini.
Jika kau ingin tahu, semua berjalan seperti yang Madara katakan. Masyarakat desa menyambutnya dengan senyuman dan pesta kecil-kecilan. Tidak luput dari pendengaran Kyuubi bagaimana orang-orang desa itu memuji perawakannya yang bagai titisan dewi kecantikan. Aphrodite.
==/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/==
...Bartholomeo Present...
Longing Dew
Chapter 1: Aphrodhite
Naruto and all Character © Masashi Kishimoto
Itachi x Female Kyuubi
Slight! MadaFemKyuu
Genre. Hurt/comfort, Romance, Slice of life, School life, Fantasy.
Warn. Typo(s), EYD kacau, cerita yang sangat biasa! No copast!
Cerita ini dibuat untuk kesenangan semata, bukan untuk mengambil keuntungan dari pihak manapun.
...Bartholomeo Present...
==/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/==
Berselancar bersama angin, bukanlah perkara yang sulit bagi siluman sekelas Kyuubi. Dinginnya malam dan terpaan angin tidak dapat mengalahkan betapa dingin hatinya saat ini. Tidak ingat sudah sejauh mana Kyuubi menjauh dari kediaman Uchiha. Yang pasti dia hanya melaju bersama angin.
Deg!
Tercekat, Kyuubi yakin dia akan baik-baik saja melaju secepat apapun, tapi apa ini? Dia tidak dapat bernafas. Kecepatan telah menyingkirkan oksigen di sekitarnya. Paru-paru yang mengkerut melemahkan detak jantungnya.
"Bo—hohh, cih!"
Bruk!
Terhempas, dan setelah berkali-kali menggelinding Kyuubi tergeletak begitu saja.
"Hhahak!" beberapa kali terbatuk, Kyuubi meraup udara seakan itu adalah hal yang paling di inginkannya saat ini. Sesaat dia biarkan dirinya terlentang entah dimana. Bahkan dia tidak peduli dimana keberadaannya saat ini. Kedua tangan dan yang membentuk huruf V. Dada yang naik turun serta hembusan nafas yang hangat. Bahkan, Kyuubi dapat berasakan sapuan udara membelai wajahnya. Perlahan kelopak mata yang semula menutup meanampilkan manik mata merah nan begitu menawan. Bintang! Hal pertama yang dilihat Kyuubi adalah hamparan langit malam yang ditaburi bintang. Begitu memukau.
"Cih!" melengos ke kiri, kyuubi berusaha agar matanya tidak menatap langit penuh bintang itu.
'kyuu, lihat! Indahkan... langit bertabur bintang. Mereka berkerlip. Seperti matamu.' Senyum Madara yang tidak luntur saat berkata serta tatapannya yang memuja akan Kyuubi terlihat begitu..
Mengibaskan tangannya keudara Kyuubi seakan berusaha untuk menyingkirkan hal yang menyakitkannya. "Argggghh, pergi, menyingkir dariku! Per—"
Tin! Tin!
"Nona, anda yang harus menyingkir jika tidak ingin terlindas, lagian anda juga sudah membuat macet, Hm"
Suara siapa? Lagian bunyi apa yang berisik ini. Menjauhkan kedua lengannya yang menutupi pandangan, Kyuubi melihat seorang pemuda berambut pirang panjang yang diikat satu diatas dengan sebelah poninya menutupi mata kanannya "Kau, bisa melihatku?"
"Jika yang kau maksud adalah seorang gadis berambut merah, hmn, juga mata merah... dan memakai kimono? Kimono di jaman sekarang, huh... ckck selera yang... unik, serta sedang tiduran ditengah jalan raya. Ya, aku melihatnya! Dan sekarang bisakah kau menyingkir atau perlu kusingkir—"
Plak!
"Dei, apa yang kau katakan, hah!" belum selesai Deidara melancarkan sarkasmnya. Pukulan dari seseorang yang dia panggil ibu. Membuatnya mendelik kesal.
Mengabaikan Deidara, wanita cantik dengan sepatu tinggi itu mendekati Kyuubi "Kau, tidak apa?" Kyuubi terdiam, dia hanya tidak tahu harus berbuat apa, terlebih kepalanya berdenyut kasar membuat pandangannya mengabur dan gelap seketika.
"Wow, apa ini? Apa dia mati!"
"Angkat dia, Dei?"
"Apa! Kenapa!"
"Berhenti berteriak, Naruto! Bantu Anikimu mengangkat gadis itu," Khusina meminta anaknya yang dari tadi hanya sibuk mendumel diatas mobil, ketika dia sendiri kembali duduk nyaman di depan tepat disamping suaminya yang memegang kemudi.
"Ha-ah, baiklah."
...Bartholomeo Present...
Kyuubi sekarang duduk diantara Naruto dan Deidara. Walaupun Kyuubi sudah memakai savebelt, tidak berarti itu akan banyak membantu. Kepalanya sesekali akan terlempar kekiri atau kanan. Karena, dia kehilangan kesadaran sekarang.
"Cih, apa yang dilakukan gadis ini di tengah jalan! Terlebih lihat pakaiannya!"
"Heheh, Kurasa dia terlempar dari masa lalu dan tiba disini, Boom!" Naruto tertawa keras setelah menyelesaikan perkataannya.
"Bodoh, berhenti menonton film tidak berbobot, otakmu bertambah bodoh Naru!"
"Apa! Aku tidak bodoh AhoDei!"
"Kau ak—"
"Hep! Hentikan kalian berdua. Dan pengang kepala gadis itu, kepalanya terlihat akan terlepas jika terus terhempas ke kiri atau kanan, lagi."
"Baik," dengan sigap Deidara dan Naruto memegang kepala Kyuubi.
"Bagus, kita juga sudah hampir sampai!" tambah Kushina.
...Bartholomeo Present...
Mobil yang ditumpangi Kyuubi dengan tidak keinginnannya memasuki kediaman rumah mewah yang baru saja dia tinggalkan. Sepertinya takdir benar-benar telah mengikatnya dengan Uchiha.
Minato, ayah Naruto dan Deidara memarkir mobil dan bergegas turun bersama Kushina. Sedang, Naruto dan Deidara di haruskan membopong Kyuubi kedalam kediaman Uchiha yang mereka Kunjungi.
"Haahhh, apa salahku..."
"Berhenti, bersikap lebay Nar, angkat dia kedalam. Kita bebas."
"Iya-iya, baiklah, huft,"
Kushina dan Minato tampak tidak ambil peduli pada kedua anaknya yang tampak kesusahan membopong Kyuubi. Mereka sekarang sudah duduk nyaman diruang tamu Uchiha.
"Tidak Kusangka kau akan benar-benar datang kushina," Mikoto Uchiha, tersenyum ramah pada sahabat dan suami sahabatnya. Sedang Fugaku hanya membungkuk Formal kearah tamunya. Begitu pula dengan ke-dua anak Fugaku. Sedang, Obito dan Shisui menjabat tangan Khusina dan Minato akrab. Mereka memang cukup hyper untuk seorang Uchiha. Melihat itu mau tak mau Itachi dan Sasuke mengikuti apa yang dilakukan oleh ke-dua sepupunya.
"Wah, kalian sudah menjelma menjadi pria yang tampan-tampan, hm," Khushina tersenyum penuh minat pada para pemuda itu.
"Ya, tapi, mereka benar-nenar susah bergaul, beda dengan ke-dua putramu," Mikoto menambahkan dengan wajah yang tampak sedih.
"Ayolah, Miko-chan, orang akan tetap mendekat pada mereka,"
"Fufufu, semoga saja," tawa Mikoto seraya mengerling pada para pemuda Uchiha.
"Kachan, anakmu buka monster, yang harus ditakuti," Itachi tersenyum kecil kearah ibunya.
"Iya, bibi, setidaknya aku tidak seperti mereka," Obito menambahkan dengan senyum lebar diwajahnya.
"Ya, dan Bibi selalu bersyukur kau ada disini," merekapun tertawa, "Oh, ya dimana kedua anakmu,"
"Mereka, ah itu mereka!" Kushina menunjuk kearah pintu yang di ikuti oleh setiap pasang mata yang ada di dalam ruangan itu.
...Bartholomeo Present...
Semua mata diruang itu kecuali Kushina dan Minato bingung dan penasaran pada seseorang yang dibopong Naruto dan Deidara.
Sasuke memecah kesunyian, "Apa yang kau lakukan, Naruto? Dan—"
Serentak para Uchiha bertanya, "Siapa Itu?"
"Itu, akh nanti saja, Bantu aku membawanya, teme!"
Meski kesal dengan panggilan Naruto, Sasuke tetap bergerak dan membantunya menagkat Kyuubi kearah sofa dan membaringkanya disana. Otomatis sua mata menatap kearah Kyuubi yang terbaring da atas sofa.
"Kami menemukannya pingsan di jalan," semua orang menatap Minato. " dan, Kami membantunya,"
"Hn,"
Naruto sudah duduk bersandar, karena lelah. Dan deidara juga akan duduk ketika dia melihat rambut Kyuubi yang menutup seluruh wajahnya. Dia akan sulit bernafas pikir Deidara. Tangan Deidara bergerak kearah rambut Kyuubi dan menyingkirkannya sepunahnya. Sedang semua orang disana menatanp penuh minat pada bentuk wajah Kyuubi. Kalau dipikir-pikir Deidara dan keluarganya belum melihat wajah Kyuubi dengan jelas.
Dan,
Jika, ada yang tidak berubah adalah panggilan Aprodhite yang tidak akan bisa hilang dari diri Kyuubi. Tidak bisa ditampik mereka terpesona kan wajah ayu Kyuubi, walau para Uchiha itu berusah keras mengontrol emosinya.
"Cantik," seru naruto, kushina dan Deidara bersamaan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Assalamu'alaikum
Ketemu lagi minna...
Lama?
Pendek?
Maaf... Achaen hanya ada urusan sama Duta, dan ya memang pendek, memang pendek. Terimakasih atas Minna yang sudah membaca cerita ini. Semua reviewnya sudah achaen baca. Dan selalu baca. Untuk seterusnya dimohon kerjasamanya untuk kelnjutan fict ini. Terimakasih banyak.
Sampai jumpa sampai waktunya, :D
FAV, FOL, N RNR, YA
