Peduli dan hancur itu jelas berbeda. Jangan katakan Kyuubi tidak peduli sama sekali dengan apa yang Madara dan penduduk telah lakukan padanya di masa lalu. Tentu saja dia peduli dan sangat peduli. Tapi, jika harus hancur Kyuubi tidak harus hancur juga, kan? Walau tidak bisa dipungkiri rasa kecewa telah menguasai hatinya, sampai saat ini.

==/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/==

...Bartholomeo Present...

Longing Dew

Chapter 3: Chaos

Naruto and all Character © Masashi Kishimoto

Itachi x Female Kyuubi

Slight! MadaFemKyuu

Genre. Hurt/comfort, Romance, Slice of life, School life, Fantasy.

Warn. Typo(s), EYD kacau, cerita yang sangat biasa! No copast!

Cerita ini dibuat untuk kesenangan semata, bukan untuk mengambil keuntungan dari pihak manapun.

...Bartholomeo Present...

==/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/=/==

Cerita sebelumnya.

Itachi cukup Risih ditatap begitu, apalagi dengan kata, "Aku membencimu!" desis Kyuubi kearah Itachi. Yang menuai rasa penasaran pada dua orang wanita paruh baya disana.

"Kau mengenalnya, Itachi?" tanya Kushina dan Mikoto bersamaan.

"Apa!" tersadar dengan keterkejutannya, Itachi menatap ibu dan bibinya bergantian seraya berkata, "Aku tidak mengenalnya!" tegas Itachi binggung dengan gadis yang bahkan dia belum tahu namanya.

"Dasar penghianat!" balas Kyuubi pada Itachi, sepertinya Kyuubi masih terbawa mimpi yang baru di alaminya. Mendengar itu Ibunya dan Kushina menatap Itachi dengan tatapan meminta penjelasan dan Itachi hanya menggeleng lemah.

Bingung, tentu saja. Dituduh penghianat oleh orang yang bahkan demi kodok yang melompat Itachi belum pernah bertemu dengannya sebelum ini. "Maaf, aku tidak mengenalmu," sahut Itachi pelan tidak yakin dengan apa yang seharusnya dikatakannya, yang ada dia malah mengulang kalimat yang sama.

"Jangan pura-pura bodoh kau—" seketika bentakkan Kyuubi berhenti, dahinya mengkerut dalam seraya mengerjab berkali-kali. Seketika saja air mata Kyuubi meluncur tanpa bisa di bendung. Dengan bibir bergetar dia berkata, "Ma-af, ... -rang," bagian awal kalimat Kyuubi yang terbata masih bisa ditangkap oleh Itachi dan Ibunya serta Kushina. Walau begitu Itachi masih bisa mengerti apa yang Kyuubi maksud 'Salah orang, walau begitu, dia manis juga dengan tangisannya, eh.. apa yang ku pikirkan?' Batin Itachi.

"Ahahahaa, begitu juga tidak apa, dan siapa namamu?"

"Ng? " Kyuubi mendongak bingung menatap Kushina Polos, matanya mengerjap berkali-kali dengan beberapa bulir air mata yang masih tersisa di sudut matanya. Kedua pipi pualamnya merona merah serta bibir yang terbuka kecil mendengung lucu karena tidak paham dengan maksud Kushina. Maklum, karena sudah lama Kyuubi tidak bersosialisasi. Dia bahkan tidak yakin kapan terakhir kali orang menanyakan namanya. Nama, ya?

"Namamu?" ulang Kushina. Sambil mendekatinya dan membelai rambutnya sayang yang di ikuti oleh Mikoto dengan mengelus punggung Kyuubi dengan menggangguk pada Kyuubi seakan meyakinkan Kyuubi bahwa dia baik-baik saja. Sebenarnya, Kedua wanita ini sudah tidak tahan dengan ekspresi Kyuubi yang begitu menggemaskan. Sedang Itachi masih speechless menatap wajah Kyuubi yang tidak teralihkan.

Menelan paksa air liurnya, "Aku Kyuubi," jawab Kyuubi jelas menatap ke depan tepat memandang kedua manik gelap Itachi.

Kushina mengalihkan perhatian kedua insan tersebut, "Jadi, Kyuubi-chann, kenapa kau sampai tertidur di tengah jalan? dan kau sampai tertidur selama tiga hari penuh, apa yang terjadi?"

"Hm, benar, dan bagaimana bisa kau menyamakan ku yang tampan ini dengan seorang pengkhianat?" sela Itachi menatap Kyuubi tajam.

"Itachi!" Mikoto menatap anak sulungnya tidak habis pikir, bagaimana Itachi membahas hal yang tidak penting sama sekali. Sedang Kushina hanya tersenyum samar kearah dua orang muda-mudi itu, walau pada nyatanya umur Kyuubi sudah ratusan tahun.

Diluar dugaan, Kyuubi malah menaggapi pertanyaan Absurd Itachi, "Karena tampangmu Mirip dengannya,"

"Apa kau tidak salah, tidak banyak orang setampan Aku," Narsis Itachi tersenyum senang Karena Kyuubi menanggapinya. "Tidak, aku yakin dia tampan!" tegas Kyuubi.

"Seperti..." Itachi sengaja menghentikan perkataannya untuk melihat respon Kyuubi dan... "Iya tampan sepertimu!" teriak Kyuubi kearah Itachi.

Seketika itu, seringai lebar mengambang di wajah pucat Itachi, "Hoo, kau mengakuiku tampan,"

Kedua bola mata Kyuubi membola, dia tidak habis pikir bagaimana dia bisa terjebak dalam permainan kata bodoh Itachi. 'ck, menyebalkan' batin Kyuubi yang megertakan giginya pada Itachi

Kushina tertawa keras melihat interaksi keduanya. "Sudah cukup sampai disini," sela Mikoto dan beralih menatap Kyuubi. "Kyuubi-Chann, lebih baik kamu membersihkan dirimu dulu dikamar mandi itu," tunjuk Mikoto kearah kamar mandi yang terdapat di kanan kamar yang Kyuubi tempati. " Bibi, akan mencarikan baju ganti yang dapat kau gunakan, hm. Tidak mungkin kau memakai kimono itu teruskan..." jelas Mikoto penuh pengertian, di tegaskan oleh anggukan Kushina.

Dan..

bruk!

Bersamaan dengan suara debaman keras benda menghempas lantai. Terlihat dua orang berambut pirang dan satu orang berambut biru gelap berhimpitan dilantai tepat di pintu kamar Kyuubi, yang terbuka tiba-tiba. Sasuke bergegas berdiri sambil berdehem acuh. Sedang Naruto dan Deidara tertawa canggung kearah empat orang yang ada di ruangan tersebut dengan posisi masih berhimpitan dilantai.

Keterkejutan yang di alami orang yang ada di dalam ruangan berganti dengan derai tawa, kecuali Mikoto yang hanya tersenyum kecil dan Kyuubi yang menatap dalam diam kearah Naruto dan Deidara.

Itachi menutup mulutnya dengan punggung tangan seraya tertawa keras, "O-ototou, apa yang kau lakukan, hahahahahah.." Sasuke mendelik tajam kearah Itachi, yang tidak dipedulikan Itachi sama sekali, malah delikan Sasuke membuat tawa Itachi menjadi lebih keras. Sedang Kushina sudah menghentikan tawanya yang berganti dengan gelengan kepala dan tatapan tidak habis pikir pada kedua putranya, yang tidak habisnya bersikap konyol.

"Baka Dei, bangun bodoh, Kau berat! Dasar Gen***," maki Naruto kearah Deidara yang berada Di atas tubuhnya, jika ditanya, posisi mereka sekarang seperti huruf X.

"Cih, diam kau AhoNaru! Kau itu yang tam**n, dasar bodoh!" balas Deidara yang kesal dengan makian Naruto dengan sengaja menekan tubuhnya pada Naruto, "argggghhhh! Aho Dei, kau ingin membunuh ku, hah!"

Tidak peduli dengan pekikkan Naruto, Deidara malah semakin menjadi, sekarang mereka terlihat seperti belut yang saling melilit satu sama lain. Menjambak rambut masing-masing, berusaha untuk di atas dengan membating tubuh satu sama lain seraya menekan berat tubuh pada orang yang terhimpit, berkali-kali Naruto berhasil membanting Deidara, namun karena kelicikkan Deidara yang memmanfaatkan Naruto yang tidak tahan geli, Deidara bisa membalik keadaan dengan menekan Naruto dengan keras.

Demi apapun sekarang tawa sudah hilang dari ruangan itu, setiap orang memandang miris kearah duo pirang yang masih berkutat dengan dunia mereka sendiri. 'untung, aku cepat menyingkir dari mereka' batin Sasuke yang menatap Naruto dan Deidara Horor.

"Kau tidak ikutan, Sasuke?" Itachi menatap Sasuke dengan wajah menahan tawa. Dengan tidak berperasaan Sasuke memukul kepala anikinya itu dengan sangat keras sehingga kedua bocah Uchiha itu mendapat tatapan mematikan dari Mikoto yang tidak ingin melihat kedua anaknya juga adu pukul seperti... ha-ah... Mikoto menghela nafas ketika Sasake dan Itachi sudah tenang. Sedang Kushina sudah angkat tangan untuk menghentikan kebodohan kedua puteranya.

.

.

.

"Dei? Naru?" entah bagaimana caranya sekarang Kyuubi berdiri tepat satu langkah dari Naruto dan Deidara. Mendengar suara lembut bagai dentingan piano mengambil atensi kedua pemuda itu menatap Kyuubi terpesona dengan masing masing tangan mereka di kepala yang lain seraya meremas erat rambut mereka—saling menjambak—Kyuubi tersenyum manis kearah mereka dan meraih tangan Naruto yang menjambak rambut Deidara serta tangan deidara yang menjambak rambut Naruto, sehinggga gengaman mereka mengendur dan terlepas sepenuhnya. Kyuubi menatap mereka dan menuntun mereka berdiri, sedang prilakunya itu diperhatikan intens oleh yang lain. Sedang Naruto dan dan Deidara seperti terhipnotis kala menatap wajah ayu Kyuubi dari jarak yang begitu dekat.

Sedang Kyuubi menatap kedua pirang itu dalam, bibirnya bergetar menahan haru, tanpa dia sadari lelehan air mata, mengalir di kedua belah pipinya yang memerah. "Dei... Naru..." lirih Kyuubi dengan cepat meraih kedua pemuda itu dalam pelukannya. Kyuubi tepat berada ditengah Kedua pirang itu. Sedang Naruto dan Deidara terkejut, bingung, senang karena mendapat pelukan mendadak dari seorang gadis yang memiliki paras begitu indah. "kalian kemana saja," Kyuubi kembali bersuara dengan rajukan, "Nee-san merindukan kalian...Hiks.." Kyuubi menarik tangannya dari baru Naruto dan memberesihkan Ingusnya dengan lengan Kimononya. Naruto sedikit mengerjit saat Kyuubi kembali merangkulnya dengan tangan berbalut lengan baju yang err, tapi, yasudahlah. Tidak mendapat respon dari kedua pemuda itu Kyuubi menarik tubuhnya. " Dei? Naru?" tatap Kyuubi penuh tanya pada mereka.

Cukup lama, karena kebingungan dan sesudah saling tatap yang lama Naruto dan Deidara menjawab, "Ya?"

"Deidara dan Naruto, kan? Kalian tidak ingat aku? Aku Kyuubi, KyuuNee!"

"Itu, memang nama kami, tapi kami baru saja bertemu denganmu!" balas Deidara yang diangguki oleh Naruto.

"Eh, tidak mungkin, jangan bercan—" terdiam tangan Kyuubi yang masih terletak di bahu kedua pemuda itu tidak sengaja tertarik turun hingga menyentuh dada mereka, "Ehh, Kok rata?" respon Kyuubi tanpa beban.

Spontan saja dengan cepat duo pirang itu menutupi dada mereka dengan tangan yang membentuk silang seraya berteriak, "Kami laki-laki!" tegas mereka.

"Hah! Tapi—"

"Tapi apa?" sedang ketiga orang ini saling berargumen, Itachi, Sasuke, Mikoto dan Kushina hanya menatap dalam kebinggungan. Mereka tidak ingin terlibat hal yang membinggungkan walau, tidak bisa dipunggkiri mereka sangat penasaran.

"Ta-pi, aku yakin kalian perempuan, kalian Naru dan Dei, kan?" Kyuubi bersikeras.

"Aku juga berfikir mereka perempuan," sela Sasuke. "Diam kau, Teme!" teriak duo pirang.

"Sudah, sudah," Itachi maju kedepan para orang yang bersitegang dengan cara yang bewibawa, "Kyuu, kau pikir mereka perempuan? Benar?" tegas Itachi pada Kyuubi.

"Ya," jawab Kyuubi dengan anggukan yang bersemangat.

"Tapi, mereka itu laki-laki? Tidak, kah. Kau salah orang lagi seperti saat pada ku tadi," tekan Itachi.

Terdiam...

'Naru, dei dulu.. tiba-tiba menghilang... dan' Kyuubi menatap duo pirang itu lama, dan memasukkan tangan kanannya ke dalan lengan baju kimono lengan kirinya, kemudian menarik sebuah gulungan. Perlahan Kyuubi membuka gulungan tersebut dan melebarkannya sehingga bisa dilihat semua orang.

"Tapi, mereka terlalu mirip," ucap Kyuubi.

Semua mata yang ada di dalam ruangan itu terkejut menatap lukisan yang ada dalam lukisan itu. Tiga orang gadis berkimono indah. Yang ditengah itu jelas Kyuubi dan yang mengapitnya...

Deidara dan Naruto? Dan lagi ini, perempuan? Hah!

Demi kodok kejepit ini apaan sih!

.

.

.

.

.

.

Bersambung!

Friday, April 14, 2017

A/n. Halohaii... ketemu lagi dengan W, dengan cerita yang pendek...

W, sangat berterimakasih pada teman teman yang sudah fav, fol, dan review cerita ini. Maaf tidak balas dan tidak bisa menyebutkan nama satu-satu. Tolong dimaklumi, W susah ngetiknya, selain itu W online juga dihape jadul biasa, n walu begitu W baca review teman-teman semua, Hontouni Arigatou gozaimasu...

Sampai ketemu lagi...

Review lagi ya...