Previous Chapter

Chanyeol setengah berbisik kepada Baekhyun, "Girl, you know I want your love, your love was handmade for somebody like me" Baekhyun hanya balas terkekeh, "Cih,"

"Come on now follow my lead, I may be crazy don't mind me" Chanyeol kembali melanjutkan.

Say,

Baekhyun berjinjit untuk berkata didepan kuping Chanyeol, "Boy, let's not talk too much, grab on my waist and put that body on me, come on now follow my lead," Baekhyun semakin merapatkan tubuhnya dengan Chanyeol, sementara yang dirapatkan tengah menahan untuk tidak segera memakannya didepan umum.

Come, come on now follow my lead..

Part TWO: The End and The Beggining.

WARNING! Rate M gagal.

I'm in love with the shape of you

Chanyeol yang pada dasarnya sudah tidak tahan dengan godaan kecil makhluk kecil bernama Baekhyun, segera menariknya kedalam ciuman. Tidak panas namun perlahan-lahan kian menuntut. Dimulai dari ciuman lembut, Chanyeol memeluk pinggang pinggang si gadis, si gadis balas memegang rahang si lelaki. Begitu lembut, Chanyeol menyesap bibir Baekhyun perlahan. Baekhyun dibuat pusing karenanya. Baekhyun ikut membalas menyesap bibir atas dan bawah Chanyeol bergantian, disertai gigitan-gigitan kecil. Chanyeol balas mengigit bibir bawah Baekhyun, membuat erangan tertahan Baekhyun keluar, dan berhasil membuka sedikit mulutnya. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Chanyeol segera melesakkan lidahnya kedalam mulut Baekhyun, ikut mengabsen gigi dan mengajak lidah Baekhyun beradu. Nampaknya ciuman yang semakin panas ini disambut baik oleh Baekhyun, ia ikut melesakkan lidahnya sembari meremas rambut Chanyeol hingga berantakan. Suara kecipak begitu kentara dengan alunan musik di bar. Chanyeol berpindah tangan mengelus-ngelus pinggang dan pantat montok si mungil. Membuat satu erangan lolos dibibirnya.

"Mmmh," erang Baekhyun. "Shit," ini Chanyeol, nampaknya lutut Baekhyun tak sengaja mengenai property nya. Sudah dikuasai hawa nafsu, Chanyeol segera melepaskan ciuman panas itu dan membawa Baekhyun keluar bar. Dengan cepat mereka masuk kedalam mobil.

"Mau kemana kita Chanyeol-ah?"

"Apartementku." Chanyeol melirik Baekhyun dan sedikit memberi senyuman, lalu melanjutkan acara mengemudinya.

"Tapi, kenapa tiba-tiba menarikku dan membawaku kesana?,"

"Kau harus bertanggung jawab Baekhyun. Something is wake up because of you,"

"Is it because me? But, what am I doing?" Baekhyun mengerjap lucu, dalam mode sok' polosnya.

Deg.

Mata itu, ia tidak pernah melihat yang seperti Baekhyun sebelumnya. Entah karena terlalu sibuk hingga tak pernah melirik wanita lain. Baekhyun, ia mampu membuat Chanyeol terpikat dalam waktu hitungan jam saja.

"-yaa! Perhatikan jalan Chanyeol!" ucapan Baekhyun membuyarkan lamunan Chanyeol, ia hampir saja menabrak trotoar.

"Ah, maafkan aku. Yes you are doing something wrong honey," ia kembali fokus pada perjalanan, sembari masih menahan ereksinya.

"Then what should I do? Do you will give me a punishment?,"

Chanyeol kembali mengeluarkan seringainya.

We push and pull like a magnet do

Saturday, 01.00 A.M, Central Apartement-Yonsan Gu, Seoul.

Decitan ranjang, suara 2 benda saling bertabrakan dan erangan yang bersahutan menjadi pemanis dikamar apartement Chanyeol yang biasanya sunyi. Chanyeol bukanlah orang yang ahli dalam hal seperti ini, namun entah mengapa saat ia baru pertama kali melakukanya dengan Baekhyun terasa sangat luar biasa. Chanyeol semakin mempercepat gerakan saat ia akan tiba pelepasannya, sementara yang dibawah hanya menjerit sembari meremas sprei. Hingga selesai pelepasan, tubuh Chanyeol ambruk.

Although my heart is falling too, I'm in love with your body

Baekhyun sudah berada didalam rengkuhan Chanyeol, dibawah selimut tebal yang hangat serta orang yang telah menghangatkannya.

"Apa kau lelah?," tanya Chanyeol sembari mengelus pelan rambut Baekhyun. Ia hanya balas mengangguk. Baekhyun semakin merapatkan badannya dalam pelukan Chanyeol, dan bersembuny di ceruk lehernya.

"Is it your first time?,"

"Yes and stop talking Park Chanyeol, now, sleep." Chanyeol tidak salah menduga bahwa Baekhyun baru pertama kali berhubungan intim, dan tak sadar Chanyeol menarik sudut bibirnya.

Chanyeol mengecup kening Baekhyun untuk beberapa detik, kembali menarik selimut dan mempererat pelukan, dan menyusul Baekhyun ke alam mimpi.

And last night you were in my room, and now my bedsheets smell like you

08.00 a.m

TING! TING! TING!

Suara alarm berbunyi diatas nakas, merasa terbangunkan Chanyeol pun membuka matanya dan menggeliat pelan, dan mematikan alarm. Seakan tersadar kehilangan sesuatu, Chanyeol mengerjap pelan dan menengok sebelah ranjang Baekhyun sudah tidak ada. Ia segera mendudukan diri, menengok kanan-kiri. Chanyeol menemukan sehelai notes yang ditempel di kepala ranjang, tidak salah lagi ini berasal dari Baekhyun.

Malam tadi kau begitu hebat. Maaf aku harus segera pulang dan tidak sempat pamit karena ada urusan pagi ini. Jangan lupa untuk menghubungiku! Jangan seperti lelaki hidung belang, habis pakai langsung buang. Kekeke. Ini nomorku, 010-651-xxx. Jaga-jaga jika suatu saat aku tiba-tiba hamil kau harus bertanggung jawab.

Jangan lewatkan sarapanmu,

Baekhyun. Xoxo

Chanyeol tersenyum tidak jelas, kembali menidurkan dirinya dan bergerak tidak jelas seperti fanboy dinotice idolanya. Ia menghirup sprei kasurnya, masih tercium jelas aroma tubuh Baekhyun dan kembali tersenyum dan menghentak-hentakkan kaki bak orang gila.

Everyday discovering something brand new, I'm in love with your body~

One week in we let the story begin

Saturday, 10 a.m, Samcheong Park.

Setelah kejadian satu minggu silam, Chanyeol dan Baekhyun semakin sering bertukar kabar via sms, maupun telefon. Di sabtu yang cerah ini, Chanyeol dan Baekhyun berencana bertemu kembali.

"Halo, Chanyeol, kau dimana?" itu Baekhyun, disambungan telefon Chanyeol.

"Aku baru saja sampai, aku berada dipintu masuk. Kau dimana?"

"Oh kau disana, tunggu aku! Jangan kemana-mana. I'll be there in 30 secs!"

TUT! Sambungan telefon terputus.

Chanyeol menutup telefon, dan tersenyum tanpa sadar. Ia melirik jam tangannya, ternyata baru jam 10 pagi tapi Samcheong Park sudah mulai dipenuhi wisatawan. Hari ini Chanyeol hanya mengenakan kaos hitam, denim jacket blue black, celana jeans hitam lengkap dengan sneakers adidas putih andalannya. Terlihat sederhana, namun entah mengapa Chanyeol terlihat begitu tampan hari ini.

PUK!

Chanyeol berjengit kaget, karena ada seseorang yang menepuk punggungnya dari belakang.

"Aish, kkamjagiya,"

Siapa lagi kalau bukan Baekhyun pelakunya. Sementara Baekhyun hanya menyengir lebar.

"Kau cantik hari ini," ucap Chanyeol sembari mengusap rambut Baekhyun.

"Hei Chanyeol kita mengenakan jaket dan sepatu yang sama!"

"Eh, ah iya! Bagaimana bisa? Kebetulan yang indah, mungkin kita jodoh,"

"Aish!"

Baekhyun hanya tersipu malu dan meninju lengan Chanyeol. Tidak disengaja, hari ini Baekhyun mengenakan dress putih ditambah denim croptee jaket yang warnanya tak jauh beda dengan Chanyeol, slingbag cokelat, juga sneakers putih. Dan, ternyata Baekhyun membawa keranjang berisi makanan khas orang akan pergi piknik.

"Apakah itu berat? Biar aku saja yang bawa."

They are perfect match.

We're going out on our first date

Kencan pertama Chanyeol dan Baekhyun, dikawasan Samcheong Park, dibawah bunga sakura yang berguguran. Chanyeol dengan setia menggenggam erat tangan Baekhyun, seolah ia takut Baekhyun akan pergi.

"Chanyeol, sebentar, ayo kita selca!"

"Hum,"

Chanyeol merangkul bahu Baekhyun, dan Baekhyun mengearahkan ponsel kearah mereka.

"Say kkimchi!"

CUP!

Chanyeol mengecup pelipis Baekhyun. Seketika pipi Baekhyun menghangat. Karena malu, Baekhyun malah pergi duluan meninggalkan Chanyeol.

"Yak! Baekhyun jangan tinggalkan aku!" Baekhyun tidak mendengar dan melanjutkan jalan sembari memegang kedua pipinya.

You and me are thrifty, So go all you can eat

Mereka pun akhirnya memilih tempat dibawah pohon sakura, dan menggelar kain yang Baekhyun bawa. Chanyeol dan Baekhyun duduk bersebelahan, Chanyeol menggenggam erat tangan Baekhyun sesekali mengecupnya.

"Uhm, Baekhyun. Maafkan aku tidak membawamu kencan ke tempat mewah dan romantis, kau tahu sendiri aku sedang berhemat. Minggu-minggu ini aku tidak terlibat kontrak, dan tabunganku sedang menipis. Jadi, uhm-"

"Hei jangan berkata seperti itu! Akupun sama dengamu, apalagi aku baru saja berhenti ditempat aku bekerja, karena pemiliknya sudah tutup usia. Aku senang bisa berada disini, neomu meosshita, ditambah aku bersamamu," ucap Baekhyun malu-malu. Dan Chanyeol tersenyum lalu mengangguk paham.

Fill up your bag and i fill up a plate

Baekhyun dan Chanyeol segera megeluarkan bekal yang Baekhyun bawa.

"Apakah kau yang memasak semua ini?" tanya Chanyeol.

"Ung! Tentu saja~!

Chanyeol terkekeh, lalu membagi kkimbab kepiring mereka.

We talk for hours and hours about the sweet and the sour, And how your family is doing okay

Beres memakan ini itu dan membereskan semuanya, mereka masih bersantai dan memilih untuk tidur-tiduran, Baekhyun menidurkan kepalanya di lengan Chanyeol dan Chanyeol merengkuh Baekhyun.

"Jadi, bagaimana hari-harimu?" Chanyeol membuka topik.

"Ya, begitulah. Aku masih mencari beberapa pekerjaan, lalu bertemu Kyungsoo atau Luhan, dan kau tahu? Aku tidak lagi mengunjungi bar." Ucap Baekhyun sembari memainkan baju Chanyeol.

"Itu bagus, lagipula untuk apa kau mengunjungi bar. Bagaimana jika kau digoda lelaki hidung belang? Lalu mengajakmu tidur? Itu mengerikan Baekhyun!"

"Ck! Apa kau lupa kita bertemu dimana dan kita melakukan apa dipertemuan pertama kita? Idiot!" Baekhyun memukul dada Chanyeol.

"Hehe, tentu saja aku ingat dan tidak akan melupakan bagaimana manisnya seluruh tub- AW! Jangan digigit tanganku Baekhyun!"

"Kau ini mesum sekali bodoh! Bagaimana jika ada yang mendengar?"

"Aish iya iya. Maksudku, kau hanya boleh seperti itu denganku saja. Tidak ada satupun lelaki lain yang boleh menyentuh Baekhyunku" Chanyeol kembali merengkuh Baekhyun.

"How's possesive! Memangnya kau siapanya aku? Pacar saja bukan." Baekhyun cemberut.

"Apakah kau sedang mengode agar aku segera menembakmu?" goda Chanyeol.

"Stupid ass."

"Yes, yes babygirl just wait for me okay?" Chanyeol mengecup kening Baekhyun.

"Berisik."

"Kau sangat lucu saat merajuk. Bagaimana kabar calon mertuaku, Baek?"

"Calon mertua kepalamu! Mereka baik-baik saja. Ayah dan ibu masih mengurus kedai dan kadang aku membantu mereka. Bagaimana denganmu?"

"Mama berada di Busan, mengurus papa yang sedang sakit disana." Jawab Chanyeol sambil mengelus surai Baekhyun.

"Oh, sakit apa papamu Chan?"

"Entahlah, mama bilang radang lambungnya kambuh."

"Kau belum menjenguknya?"

Chanyeol menggeleng.

"Segera jenguk, Chan!"

"Aku memang berencana menjenguk papa nanti, sambil mengenalkan calon isitriku pada orang tuaku."

"For the God sake, Park Chanyeol."

"I'm serious babygirl. Let's skip the dating and go to the altar,"

Chanyeol tertawa dan Baekhyun memukul-mukul lengan Chanyeol tanda salah tingkah.

Leave and get in the taxi, then kiss in the backseat, Tell the driver make the radio play

Setelah puas mengobrol lama, dari mulai yang penting hingga tidak penting sama sekali, lalu menikmati udara dan puas berfoto-foto diantara pohon-pohon sakura, Chanyeol memutuskan untuk pulang. Omong-omong, Chanyeol tidak membawa mobil hari ini, mendadak ban mobil Chanyeol bocor dan harus diperbaiki terlebih dahulu.

"Apa kau tidak keberatan kita pulang menaiki taksi?" tanya Chanyeol.

"Tentu saja Chanyeol, malah tadinya aku akan mengajakmu pulang naik bus saja."

"Ah tidak-tidak. Disana banyak lelaki cabul yang akan melihat pantat dan dadamu, mengerikan!"

Baekhyun hanya memutar bola matanya. Mereka pun berjalan keluar dan segera menaiki taksi.

"Apartement Yonsan Gu." Ucap Chanyeol kepada supir taksi, dan supir mengangguk paham.

"Ke apartement mu?! Tapi aku ingin pulang bodoh," protes Baekhyun. Chanyeol berbisik kepada Baekhyun, "You know, I miss you so much." Baekhyun dibuat merinding. Chanyeol meraih dagu Baekhyun dan mengecupnya pelan. Baekhyun menutup matanya perlahan, ikut mengecup bibir Chanyeol dan menyesapnya perlahan. Tidak ada lumatan, ciuman lembut yang memabukkan dan mampu mengeluarkan sengatan diseluruh tubuh mereka. Chanyeol menyudahi ciuman tersebut, Baekhyun menenggelamkan kepalanya didada Chanyeol. Suasana kembali menjadi hening,lalau Chanyeol meminta kepada supir untuk menyetel radio.

"I want you so badly.." Chanyeol kembali berbisik tepat dikuping Baekhyun.

Baekhyun memberanikan diri menarik kerah Chanyeol, balas membisik "Just wait a minute and you'll get what you want" Baekhyun mengecup rahang Chanyeol.

Chanyeol kembali harus menahan karena nampaknya dengan mudah sang adik terbangun gara-gara ulah kecil Bakhyun.

And then back to the Refrain.

-oOo-

WHAT THE HECK IS DISSSS!?

ANEH YA HUAHAHAHAA. U kno, agak sulit membuat tengah dan ending cerita ini:"))) maklum saya anax baru, saya mentok guise. dan tbh, saya belum ahli dalam membuat rated fanfict. HAHAHAHA maafkan kalau mengecewakan dan tidak sesuai ekspetasi. DAN TERIMAKASIH BANYAK LOH YANG UDAH REVIEW FAVS AND FOLLOW di chapter sebelumnya. DAN SAYA TIDAK NYANGKA AKAN direview oleh author senpai PrincePink ! huwaaa thankyouu sunbaeee(?) saya terharu kepada para reviewer-nim yg memanggil saya author/?lebay emng, Kekeke.

Big THANKYOU to;

Endouwie wkwk ngakak SALAM KKAMJAGIYA, cxxtoncandy,baekkuma,bounce777, jersfly, Park Mintie28, parkobyunxo, Arum364, Adindanm, yousee, tania94, misslah, xxhunyeol, Arieen, Loyh, nandaarsita28, rizypau16, Yuyun Meliana, Park Beichan, zenbaek, Scarlet.44

ILY ALL JANGAN LUPA REVIEW KEMBALI CHUUUU