Chapter 2

Title :

Dreaming with Cho Songsae-nim

Cast :

Cho KyuHyun

Lee SungMin

Other Cast :

Lihat dalam cerita .

Summay :

SungMin menyesal telah mengkhayal disaat Upacara Penurunan Bendera berlangsung

Disclaimer :

Parents's, SMent, Fans, God

Warning :

BoysLove,Gaje, Don't Bash

Untuk yang tidak menyukai sikap saya dalam bertindak di Akun pribadi saya, tolong pergi! Dan jangan ganggu ketenangan saya disini . Silahkan kritik dengan bahasa yang sopan dan santun! Gunakan tata karma anda sebagai seorang yang memang terpelajar dan berbudi sebagaimana mestinya berbicara terhadap orang lain .

. . .

Bab 2 : Dream

I Don't Care

Cause … I will make you believe

Sung Min melangkahkan kakinya di depan sekolah, peluh masih membanjiri dahi putihnya . Dengan tergesa-gesa kakinya melangkah ke kelasnya yang ada dilantai tiga . Matanya melirik lorong kelas, takut takut ada guru yang akan lewat dan memberinya hukuman karena terlambat .

Tap

Tap

Tap

Mata SungMin terbelalak, langkahnya Ia percepat dan kepalanya terus menunduk . Pertanda buruk jika bertemu guru yang satu itu . Kepalanya terus menunduk, sungguh jika bisa rendam saja kepalanya ke dasar Sungai sekarang juga .

"Hm Lee Sung Min aniya?"

DEG

'matilah aku sekarang'

Dengan penuh keberanian, kepalanya yang sedari tadi tertunduk ia angkat . Matanya terus memuja sosok yang beberapa hari kemarin ia agung-agungkan . Mulutnya tebuka dengan cukup lebar .

Sekarang, katakana dirinya gila . Pria di depannya Cho Kyu Hyun tersenyum manis untuknya? Demi dewa fortuna yang sekarang entah kemana . Cho Kyu Hyun?

"Jangan terlambat lagi dan lekas masuk kelas arra?" Sung Min terbengong-bengong . Barusan pucuk kepalanya diusap oleh Cho Kyu Hyun?! Oh! Matikan saja dirinya sekarang . Sekarang, Otaknya terus menerus berputar tentang Cho Kyu Hyun.

Dengan gontai Sung Min berjalan ke lantai tiga, kakinya lemas seketika, tatapannya kosong . Eun Hyuk, teman sebangkunya yang sedang mengobrol dengan Kangin terbengong melihat gelagat Sung Min yang aneh . Dengan langkah seribu dirinya menghampiri Sung Min yang duduk dengan pandangan lurus kedepan membuat Eun Hyunk sedikit meremang .

"Yaa, Lee Sung Min kau kenapa eoh? Sedang ada masalah dengan Ahjumma dan Ahjussi?" Tanya EunHyuk, matanya bertanya tanya ada angin apa SungMin sampai terbengong-bengong .

"Eun Hyuk-ah apa pria disini bisa membuatku berdebar-debar?" Eun hyuk mengerutkan dahinya biingung. Tunggu sebentar …. Apa sekarang sahabatnya sedang jatuh cinta pada seseorang? Pertanyaan apa itu?

Melirik kesegala arah, Eun Hyuk melotot melihat pria tinggi diatas rata rata tersebut dan hey! Tidak mungkin sahabatnya suka kepada dia bukan?

"Yaa, apa yang kau lihat bicah kurus? Kenapa menatapku seperti aku ingin memperkosamu eoh?" Joo No bersunggut saat Eun Hyuk menatapnya dengan horror . Temannya yang satu ini memang sedikit aneh, selain aneh Eun Hyuk juga punya badan yang kurus untuk ukuran laki-laki

"Lee Sung Min kau tidak mungkin menyukai Joo No aniya?" Desis Eun Hyuk, decakan keluar dari mulut Sung Min . Ah dirinya lupa jika Eun Hyuk mempunyai otak yang lambat saat diajak serius .

"Eun Hyuk-ah bukan itu yang aku maksud sekarang . Aish berbicara denganmu sama seperti berbicara dengan tembok tahu!" Sung Min menggebrak meja lantas pergi meninggalkan Eun Hyuk yang terbengong.

. . .

Sung Min terus menggerutu disepanjang koridor sekolah, tujuannya sekarang adalah menuju UKS dan beristirahat sejenak . Entah kenapa pikirannya dan hatinya menjadi emosi menghadapi Eun Hyuk sahabatnya . Dasar monyet gila, jika bukan sahabatnya sudah ia ditendang dari tadi mungkin –Sunggutnya dalam hati .

Kakinya berbelok kelorong sebelah kanan, sangat sepi tapi itu wajar karena ini jam belajar dan hanya dirinya saja dengan santai pergi ke UKS hanya untuk istirahat .

Hahhh

Menghela nafas sejenak, matanya menatap pintu UKS yang sudah ada di depan matanya . Dengan keberanian Sung Min menekan knop pintu, dilihatnya seorang pria yang sedang berbaring tapi hanya bayangnya saja yang terlihat . Dengan cuek Sung Min mengambil tempat tepat disebelah sang pria . Keduanya ada dalam ruangan yang sama dan hanya terpisahkan oleh tirai berwarna biru tua .

Grook Groook

Krrrhhh Krrhhh Eghhh

Sung Min bergidik ngeri saat mendengar suara dengkuran yang keras, niatan dirinya kesini untuk beristirahat bukan mendengarkan pria yang entah siapa itu mendengkur disamping gadis yang tidak dikenal . Ugh kalau begini lebih baik Sung Min tetap berdiam di kelas dengan kebodohan sahabatnya –Eun Hyuk-

Dengan memberanikan diri Sung Min berbicara . "Permisi, bisakah untuk tidak mendengkur, eum aku sedikit terganggu" Sung Min menggigit bibirnya menunggu respon dari pria disampingnya .

"Tsk, berisik bocah"

Tunggu! Sepertinya Sung Min mengenal suara ini . Bukankah … bukankah ini suara Cho saem? Tapi untuk apa Cho saem ada disini? Apa dirinya juga sedang tidak enak badan?

SREEEETTT

'Apa yang dilakukannya bocah ini?' batin Kyu Hyun mendesis, dengan gerakan cepat tangannya yang semula ada diatas kepala kiri ia singkirkan dan membuka matanya .

"Sudah ku katakana un—Lee Sung Min? Kau membolos?" Pertanyaan konyol yang dilontarkan Kyu Hyun membuat Sung min mendengus malas . Ah kenapa juga jantungnya jadi berdebar tak karuan seperti ini? Batin Sung Min

"Aku … hanya sedang sadikit tak enak badan saem . Jadi aku disini untuk beristirahat sejenak." Kyu Hyun hanya mengangguk-angguk tanda mengerti . Sedang Sung Min menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .

"Saem maaf sudah mengganggu anda istirahat . Sebaiknya aku kembali ketempatku saja." Sung Min hendak menutup penghalang antara keduanya dan kembali ke tempat istirahatnya tadi tapi dicegah oleh Kyu Hyun dengan mencekal pergelangan tangan Sung Min membuat Sung Min mengerutkan dahinya .

"Sebaiknya kau berbaring disampingku, aku sekarang merasa dingin dan butuh penghangat" Ucapan Kyu Hyun membuat Sung Min menjatuhkan rahangnya dengan keras kadasar lautan .

. . .

Sung Min terus menghela nafas sepanjang perjalanan kerumahnya . Matanya menatap kedepan supirnya yang fokus mengendarai mobil . Mungkin memejamkan mata sebentar akan membuatnya relaks untuk sementara .

"Maaf tuan muda, kita sudah sampai di rumah." Sung Min menghela nafas kasar, belum dua detik matanya terpejam tapi sudah diganggu dengan supirnya yang satu ini . Dengan gontai Sung Min berjalan kedalam memasuki rumah mewahnya, sesekali memberi senyum pada maid yang berpapasan padanya .

Masuk kedalam kamarnya, Sung Min sudah dikejutkan dengan beberapa maid yang sedang menunggunya –mungkin

Dengan rasa lelah yang mendera, Sung Min menaruh tas sekolahnya kepada maid yang mengulurkan tangannya .

"Apa yang kalian lakukan disini? Tolong keluar, aku butuh istirahat sekarang." Sung Min merebahkan badannya di kasur empuk miliknya . Matanya terpejam .

"Jeonshohamnida Sung Min-ssi kami hanya menerima perintah Nyonya untuk mempersiapkan anda karna sebentar lagi keluarga Cho akan segera tiba." Sang pelayan bertubuh tinggi menundukan kepalanya diikuti dengan kedua pelayan lainnya .

"Keluarga apa kau bilang? C-cho?" Nafasnya tercekat . Ya Tuhan! Tidak mungkin Cho yang Sung Min pikirkan . Mungkin keluarga Cho lain yang ingin bertemu dengannya . Dengan tergesa-gesa Sung Min mengambil ponselnya .

Click

'Yeoboseo'

"Berapa banyak kepala keluarga Cho di Korea Eun Hyuk-ah?" Serobot Sung Min

'Mana kutahu . Tunggu dulu, untuk apa kau menanyakan keluarga Cho . Apakah kau sedang berkencan dengan Cho Saenim?'

"Dasar bodoh, jawab dulu pertanyaanku Lee Hyuk Jae . Sungguh bunuh aku sekarang juga, bagaimana jika kedua orangtuaku mengenal baik keluarga Cho yang tidak aku yakini bahwa itu adalah nama keluarga Cho saem?"

'Itu sangat keren Lee Sung Min sayang, jangan lupakan fakta bahwa keluarga Cho cukup terpandang'

"What ever the fucking about the best! Sekarang yang jadi masalahnya adalah orang yang akan bertemu keluargaku adalah keluarga Cho saem atau Cho yang lain" Sung Min tidak memperdulikan ucapannya yang bisa saja dilaporkan oleh maidnya . Yang terpenting sekarang adalah mengetahui keluarga apa yang akan bertemu dengan keluarganya .

'Jadi apa masalahnya sekarang? Kau menanyakan hal yang mustahil aku ketahui . Berapa banyak keluarga Cho yang ada di Korea ini? Apa kau tiba-tiba mengalami halusinasi yang berlebihan atau hanya perasaanku saja . Jika benar itu adalah kaluarga Cho saem lalu apa masalahnya kau—

"Masalahnya adalah perasaanku mengatakan akan terjadi hal yang buruk untuk pertemuan nanti . Ya Tuhan Lee Hyuk Jae katakan aku gila jika menyangkut marga Cho tersebut." Sung Min frustasi, mengusap wajahnya dengan kasar . Tangannya melambai untuk menyuruh para pelayannya keluar agar perbincangan ini cepat selesai dengan hatinya yang tenang .

'Baiklah, dengarkan aku baik-baik okay . Hal yang harus kau lakukan adalah duduk dengan tenang, buang fikiran burukmu jauh-jauh dan segera persiapkan diri untuk pertemuan yang menurutku sangat membosankan itu lalu berdoa saja itu bukanlah keluarga Cho yang kau maksud'

"Hah … Baiklah kau benar, yang harus aku lakukan sekarang adalah tenang dan berdoa saja jika itu bukanlah keluarga Cho"

'Baiklah, sampai jumpa besok nona cantik'

Pip

Sung Min menghela nafas, selalu seperti ini . Bocah yang sialnya adalah sehabatnya sendiri selalu mengoloknya dengan panggilan Nona cantik . Dia fikir dirinya ini seorang perempuan eoh?

Sung Min melirik pakaian yang sudah disiapkan oleh pelayannya tadi . Dengan malas kakinya ia langkahkan ke Kamar mandi dan segera bersiap .

Rencana tuhan memang lebih indah

Tapi rencanaku jauh lebih indah dari rencana yang tuhan buat

Karna takdir tidak sedang mempermainkan kita

Jadi … aku yang akan mempermainkan takdir

Sung Min menatap kedua orangtuanya dengan malas, selalu bermain kucing jika menyangkut masa depannya . Apa mereka fikir dirinya masih anak umur 5 tahun? Tentu saja jawabannya iya .

Hari ini menurut ibunya sangat special karna nanti akan ada tamu istimewah yang datang . Jadi hari ini dirinya harus bersiap dan berdandan sangat special . Seperti perempuan saja batinnya berteriak .

"Sung Min-ah jika nanti mereka sudah datang jaga sikapmu . Jangan berbuat yang tidak-tidak dan membuat kami malu . Ah! Apa kau sudah merias wajahmu?"

"Ibu aku bukan gadis yang akan bertemu dengan kekasihnya . Inikan hanya makan malam biasa dan hell kenapa aku harus berdandan? Merepotkan saja." Gerutunya

"Memang kau akan bertemu kekasihmu sayang, jangan lupakan bahwa dia pria yang sangat tampan dan baik" Sung Min melotot horror, demi dewa air yang sexynya tiada banding . Apa maksud dari ibunya eoh? Ini bukan jamannya kerajaan Joseon .

"Ibu~ apa maksudnya ini? Apa yang akan ibu dan Ayah lakukan eoh? Aku masih remaja ibu~~"

"Jangan merengek Sung Min! lihat umurmu yang sudah 17 tahun . Bersikaplah dewasa." Ucap sang ayah . Sung Min dengan kesal mencebilnya bibirnya membuat sang ibu terkekeh

Ting

"Ah sepertinya mereka sudah sampai . Kau tunggu disini Sung Min-ah . Ayah dan Ibu akan menyambut mereka." Keduanya bergegas dan meninggalkan Sung Min yang saih menggerutu akibat omelan sang ayah .

Pikirannya masih berkelana, kira-kira siapa yang akan datang ke rumahnya? Pasti marga Cho sangat banyak sampai ia hanya terpaku pada sat orang saja . Tangannya menumpu daguu mungilnya, matanya terpejam . Merasakan ketenangan rumahnya .

'Silahkan Chul-ie . Aku akan mengenalkan anakku padamu' Bisik-bisik Sung Min bisa mendengar suara ibunya yang sedang berbicara dengan seseorang . Dengan perlahan, matanya terbuka . Sung Min tampak terkejut dengan wanita yang ada di depannya sekarang . Oh! Katakan betapa cantiknya dia meski sepertinya sudah tidak muda lagi .

"Sung Min-ah apa yang kau lakukan? Ayo beri salam pada Hee Chul Ahujumma."

"Ibu, bukankah ibu ingin memperkenalkan aku kepada pria bermarga Cho? Aku kira ibu melupakan aku juga masih waras untuk tidak menikahi Ahjumma cantik ini dan oh! Pasti Ahjussi suaminya iyakan? Ibu! Kenapa ibu merebut kebahagian mereka eoh? Dengan menjodohkan aku dengan yang sudah mempunyai suami? Ibu! Aku tidak akan melakukannnya!" Cerocos Sung Min membuat suasana yang sempat hening kini menjadi ramai akan derai tawa .

"Sayang, kenapa kau terus berbicara eoh? Dimana sopan santunmu kepada tamu?" Sang ibu mengambil duduk disamping ayahnya . Mata Sung Min masih terfokus pada kedua orang tuanya .

"Aku tau, apa maksud ibu untuk melakukan ini . Ib—

"Lee Sung Min tutup mulut sexymu itu atau aku akan menciummu" Pria yang ada disamping Sung Min sedari tadi akhirnya mengeluarkan suaranya .

"Tapi Cho saem ibu—

Mata Sung Min terbelalak , Apa lagi ini? Kenapa dirinya bisa mendengar suara gurunya yang beberapa hari ini membuat jantungnya berdegup kencang . Oh jangan-jangan sekarang dirinya mulai berhalusisani tentang Cho saen-nya .

DEG!

Ya Tuhan! Mimpi apa lagi sekarang? Cho Saem ada disampingnya dan dirinya baru sadar sekarang . Dengan gaya Cool Kyu Hyun menatap Sung Min yang masih terbengong-bengong menatap Cho saem-nya . Tapi, kenapa dirinya seakan akan mengklaim Cho saem adalah miliknya? Huh pasti otaknya sudah gila .

"Sung Min-ah sepertinya kau terlalu banyak ngelantur hari ini . Perkenalkan, ini Hee Chul Ahjumma dan Han Geng Ahjussi dan yang ada di sampingmu adalah anak mereka Cho Kyu Hyun." Sung Min membulatkan matanya, mulutnya meganga lebar . Astaga! mulutnya hari ini begitu lancang dan merecos tanpa henti .

Tiba-tiba pipi Sung Min merona hebat, malu karna terus berbicara hal yang tidak jelas "Jadi, sekarang masih ingin menyukai Hee Chul Ahjumma eoh?" Suara wanita di depannya membuyarkan pikiran Sung Min .

"M-mianhae Ahjumma, Aku kira aku akan menikah denganmu" Cicit Sung min tertunduk malu

"Aigoo gwenchana Sung Min-Ah . Jadi panggil Ahjumma dengan Chul-ie Eommo-nim arra? Kau akan menjadi menantu kesayangan Ahjumma sekarang." Hee Chul tersenyum lebar

Tbc .