Chapter 2
Title : The Broken Mind
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rating : M
Pair : Naruto x FemKyuubi
Warning : Typo, Gaje, Mainstream, Dark!Naru, Evil!Kyuubi, MindBreak!Naru, Fem!Kyuubi, Bashing!chara, Bashing!Konoha, Death!Chara, Alive!MinaKushi
…..Start…..
Akademi Ninja adalah sebuah akademi yang khusus mengajarkan seni menjadi seorang ninja. Akademi biasanya dimulai pada saat anak berumur delapan tahun dengan waktu pembelajaran enam tahun, jadi para murid biasanya menjadi Genin ketika sudah berusia 14 tahun. Ada beberapa pengecualian untuk beberapa murid jenius seperti halnya Uchiha Itachi, prodigy dari klan Uchiha yang lulus pada usia 9 tahun.
Pada saat ini Akademi ninja akan mendapatkan sebuah tanggung jawab besar karena tahun ini adalah tahun dimana para pewaris klan yang ada di Konoha akan memulai tahun pembelajarannya disana.
Kasumi Pov
Ini adalah tahun yang kutunggu-tunggu hari dimulainya akademi ninja. Aku bukan senang karena akan segera akan menjadi ninja tapi ini adalah saat untuk Naruto-kun juga akan akan mengikuti akademi sehingga aku bisa bertemu dengannya setiap saat.
"Aku sudah tidak sabar untuk menjadi Shinobi bukankah begitu, Kasumi" itu adalah ucapan dari kakakku Namikaze Menma dia dan aku saat ini sedang dalam perjalanan menuju ke Akademi.
"Hm kau benar Menma" Menma mendengus mendengar ucapanku karena aku tidak pernah memanggil namanya dengan panggilan ni-san karena aku sama sekali tidak peduli dengannya.
'Hah Naruto-kun aku ingin cepat-cepat bertemu denganmu'
Skip
Saat ini aku sedang berada didepan bangunan Akademi dengan Menma yang sedang asyik berbincang dengan Sasuke dan dibelakang mereka berdua terdapat beberapa gadis yang melihat mereka berdua dengan pandangan kagum.
"Hah Menma, Sasuke ayo cepat kita masuk kalau tidak aku masuk lebih dulu" ucapku sambil berjalan meninggalkan mereka berdua.
"Ah tunggu kami Kasumi-chan" uwwah si Uchiha itu dengan seenaknya memanggilku dengan –chan dasar Uchiha sialan.
Aku memang tidak terlalu suka dengan Sasuke karena dia sangatlah sombong dan selalu saja bersikap sok keren didepanku, membuatku kesal saja.
Sreek
Aku membuka pintu kelas Akademi yang akan kami tempati. Didalam ruangan aku melihat sudah banyak terdapat para murid baru.
'Hah mereka ini kenapa sih ?' para anak-anak tersebut langsung melihatku dengan tatapan kagum terutama yang laki-lakinya yang tidak melihatku dengan pandangan kagum hanyalah para anak pewaris klan yang memang sudah mengenalku dengan baik.
Aku mengedarkankan pandanganku melihat satu-persatu murid yang ada disana hingga pandanganku tertuju pada seorang anak berambut putih yang sedang duduk dengan tenang diujung sudut belakang kelas dengan sebuah buku yang sedang dibacanya.
'Itu dia Naruto-kun, dia juga sudah berada disini' aku melangkahkan kakiku berniat untuk pergi duduk disampingnya akan tetapi
"Tunggu kami dong, Kasumi-chan" bocah Uchiha ini benar-benar membuatku kesal. Padahal aku sudah menemukan Naruto-kun dan dengan seenaknya dia memegang tanganku.
"Kau ini Kasumi setidaknya tunggulah kami terlebih dulu" diam kau, dasar Menma sialan karena kau berteman dengan si Uchiha ini aku tidak jadi duduk dengan Naruto-kun.
"Itu karena kalian sangat lambat" ucapku kepada mereka berdua.
"Hei kalian bertiga jangan bertengkar didepan pintu masuk. Ayo kesini" kami bertiga mengalihkan pandangan kami kesumber suara tersebut dan melihat Inuzuka Kiba yang sedang melambaikan tangannya kepada kami.
Kami bertiga, aku juga terpaksa mendekat kearah si bocah Anjing tersebut. Didekatnya sudah berkumpul para anak pewaris klan masing-masing.
"Yo Kiba kau-"
Sreek
Baru saja akan berbicara, ucapan Menma sudah dipotong duluan oleh suara pintu yang terbuka oleh seorang lelaki dewasa dengan rompi Chuunin.
"Baiklah anak-anak sekalian silahkan duduk ditempat sesuka kalian, kita akan melakukan perkenalan" ucap lelaki tersebut.
"Kasumi-chan ayo kita duduk bersa-" sebelum si Uhiha itu menyelesaikan ucapannya aku langsung melesat pergi kebelakang ketempat Naruto-kun sedang duduk.
"Nee apakah aku boleh duduk didekatmu" aku bertanya dengan muka yang sedikit memerah kepada Naruto-kun, Naruto-kun lalu mengalihkan pandangan dari buku yang sedang dibacanya kearah mukaku.
Ahh Naruto-kun sedang melihat kearahku. Tapi, pandangan Naruto-kun terlihat sedikit berbeda dari yang biasanya. Pandangannya yang sekarang terlihat lebih kosong dan hampa.
"Ah tentu saja boleh Namikaze-sama" ucapnya dengan sedikit senyuman diwajahnya. Aku meresakan wajahku memerah melihat senyuman itu.
Aku langsung duduk didekatnya "Panggil saja aku Kasumi tidak perlu terlalu kaku" ucapku kepadanya sambil menunjukkan senyumanku yang paling manis.
"Kalau begitu bagaimana kalau Kasumi-chan" dia menatapku sambil masih tersenyum kecil. Dan juga dia memanggilku dengan suffix chan hehe hehe
"Kau baik-baik saja Kasumi-chan,wajahmu merah dan juga kau mengeluarkan tawa" ucapnya sambil melihatku dengan pandangan khawatir.
"Ahh aku baik-baik saja kok Naruto-kun" aku langsung mengendalikan diriku tapi entah kenapa Naruto-kun melihatku dengan tatapan aneh.
"Kasumi-chan kenapa kau tahu namaku" tanyanya kepadaku, aku lupa kalau ini adalah pertama kalinya kami bertemu secara langsung.
Walaupun aku sudah sering melihat mukanya dengan dekat ketika dia sedang tertidur sehabis latihan.
"I-itu karena.." aku tidak tahu akan menjawab bagaimana. Tapi aku masih terselamatkan.
Karena
"Baiklah kalian semua sudah duduk ditempatnya masing-masing bukan" Naruto-kun langsung mengalihkan pandangannya dariku dan menatap kedepan kearah laki-laki yang memakai rompi Chunin tadi.
"Baiklah perkenalakan nama sensei adalah Umino Iruka. Kalian bisa memanggil sensei dengan Iruka-sensei atau sensei saja" Iruka-sensei kuucapkan banyak terima kasih padamu.
"Sensei akan menjadi guru kalian sampai kalian menghadapi ujian kelulusan" ucapnya dengan tersenyum kearah kami.
"Karena ini adalah hari pertama jadi kita akan mengawali hari ini dengan perkenalan diri terlebih dahulu. cukup sebutkan nama kalian saja" ah dengan ini aku bisa mengetahui nama Naruto-kun walapun aku sudah mengetahuinya.
"Baiklah dimulai dari yang paling depan" Iruka-sensei menunjuk Sasuke yang duduk didepan dengan Menma berada disampingnya.
"Hm Namaku Uchiha Sasuke" ucapnya dengan sok keren.
Skip
Setelah selesai dengan perkenalan diri Iruka-sensei mulai menceritakan sejarah terjadinya Konoha "… dan itulah cara Shodaime Hokage membentuk desa Konoha. Baiklah apa disini ada yang tahu siapa nama para Hokage kita dengan keahlian mereka" Iruka-sensei langsung bertanya kepada kami.
Uwwah aku hanya tahu nama mereka saja.
"Saya sensei" tiba-tiba saja Naruto-kun langsung berdiri
"Silahkan Naruto-kun"
"Hokage di Konoha saat ini sudah memiliki 4 Hokage. Yang pertama adalah Shodaime, Senju Hashirama dengan kemampuan elemen yang terkenal yaitu Mokuton. Mokuton adalah elemen kayu yang dibentuk dari percampuran elemen tanah, Doton dengan elemen air, Suiton. Lalu Nidaime adalah adik dari Shodaime Senju Tobirama dengan kemampuan Suiton yang terkenal karena bisa menciptakan air dari ketiadaan. Lalu Sandaime Sarutobi Hiruzen anak didik dari Shodaime dengan julukan professor karena pengetahuannya tentang ninjutsu yang luas. Lalu Hokage kita saat ini Yondaime Namikaze Minato sang Kiiroi Senko memiliki sebuah teknik yang bernama Hiraishin no Jutsu yang bisa membuatnya berpindah tempat dengan sekejap" Naruto-kun kembali duduk dengan tenang.
Seisi kelas terdiam dengan jawaban Naruto termasuk dengan Iruka-sensei "Ba-bagus sekali Naruto-kun jawabanmu sangat benar dan lengkap" Iruka-sensei memuji Naruto-kun. Ahh aku semakin mencintaimu Naruto-kun.
"Darimana kau mengetahui semua itu Naruto-kun" tanya Iruka-sensei yang sepertinya penasaran dengan diri Naruto-kun.
"Itu karena saya sering mengunjungi perpustakaan yang ada didesa, sensei" jawab Naruto-kun dengan tenang.
"Bagus sekali Naruto-kun, kau memang murid yang cerdas. Baiklah untuk kalian yang lainnya ingatlah jawaban Naruto tadi tentang Hokage kita" kami semua hanya menganggukkan kepala kami.
"Baiklah ayo kita lanjutkan pembelajaran kita" Iruka-sensei kembali menerangkan pelajarannya.
"Nee Naruto-kun apa kau suka membaca buku ?" tanyaku pada Naruto-kun yang sedang mendengarkan penjelasan Iruka-sensei.
"Iya aku suka membaca. Karena membaca adalah sumber ilmu dan banyak terdapat buku yang menjelaskan kahidupan seorang Shinobi" jawab Naruto-kun.
"Kalau kau mau, bagaimana kalau kita pergi mengunjungi perpustakaan nanti sepulang Akademi ?" Naruto mengatakan hal tersebut dengan senyuman diwajahnya.
"Ber-berdua saja?" tanyaku kepadanya dengan dengan penuh harap.
"Kalau kau tidak keberatan" aku merasakan jantungku akan meledak mendengarnya.
"Aku sama sekali tidak keberatan" jawabku dengan penuh semangat.
Tak
"Aduh kepalaku sakit" aku memegang kepalaku yang terkena lemparan kapur dari Iruka-sensei
"Kasumi kalau kau masih saja ribut dikelas kau boleh keluar" ucap Iruka-sensei sambil menunjuk kearah pintu.
"Maafkan aku sensei, aku akan tenang" aku langsung meminta maaf. Bagaimana mungkin aku mau keluar sedangkan Naruto sedang berada didalam kelas.
Skip
Sudah tiga tahun aku berada di Akademi dengan Naruto-kun yang tidak pernah berpisah denganku. Kami selalu bersama kemana-mana keperpustakaan, Akademi, dan sekedar berjalan bersama dijalanan desa.
Walaupun pertamanya agak susah karena Menma dan Sasuke selalu saja mengajakku bermain bersama mereka dan yang lainnya. Apalagi Sasuke itu, dia selalu saja mencoba menghalangiku ketika aku bersama dengan Naruto-kun.
Tapi dia mulai kurang mendekatiku, kurasa karena pembantaian klan Uchiha yang dilakukan kakaknya sendiri yang menyisakan dia seorang diri.
Lupakan saja soal dia aku sama sekali tidak peduli dengannya. Saat ini aku dan Naruto-kun sedang berjalan kearah lapangan diakademi.
Saat aku pertama kali dengan Naruto-kun ke perpustakaan, aku sama sekali tidak bisa focus membaca karena keasyikkan memandangi wajah Naruto-kun yang sangat tenang waktu membaca. Tapi lama-kelamaan aku juga sudah mulai serius membaca buku disana dengan bantuan Naruto-kun yang selalu menjawab pertanyaanku.
Akhirnya upayaku terbayar dengan berhasil meduduki peringkat kedua orang tercerdas dikelasku dengan Naruto-kun diperingkat pertama dan Shikamaru yang hanya berhasil menduduki peringkat ketiga.
Kedua orangtuaku sangat bangga denganku berbanding terbalik dengan Menma yang hanya mendapat peringkat tengah.
Bukan saja sangat pintar tapi Naruto-kun juga sangat ahli menggunkan kunai dan shuriken dan seni taijutsu dia bisa saja lulus dari Akademi tapi dia menolaknya karena dia masih belum siap untuk menjadi seorang Genin karena kurangnya pengalaman katanya.
Itulah yang dia katakan pada sensei tapi alasan dia yang sebenarnya adalah aku. Benar aku Namikaze Kasumi adalah alasannya yang sebenarnya.
Saat aku bertanya kepadanya dia menjawab kalau dia masih ingin menghabiskan waktunya bersamaku.
Ahh aku sangat senang mendengarnya karena itu aku akan berusaha sekuat tenga agar tidak merepotkan Naruto-kun
End Kasumi Pov
Para murid Akademi saat ini sedang berkumpul dilapangan untuk melakukan sparring Taijutsu "Nee Naruto-kun sehabis Akademi ayo kita makan ke Ichiraku dulu" terlihat Kasumi dan Naruto yang sedang berjalan beriringan berdua.
"Kasumi-chan kemarin kita sudah memakan Ramen. Jadi sebaiknya kita hari ini memakan yang lain saja hari ini" Naruto menjawab Kasumi dengan tenang.
"Ayolah Naruto-kun aku sangat ingin makan Ramen" Kasumi memanyunkan bibirnya kearah Naruto.
Naruto hanya pasrah "Baiklah tapi besok kita akan makan yang lain"
"Hehe baik Naruto-kun" Kasumi tersenyum lebar karena keinginannya dikabulkan. Tapi Kasumi sama sekali tidak menyadari kalau Sasuke sedang memandangi mereka dengan tatapan tajam.
'kenapa kau lebih memilihnya Kasumi padahal aku yang lebih dulu mengenalmu dan selalu bersamamu sebelumnya'
Sesampainya ke lapangan Iruka menatap kearah murid-muridnya "baiklah untuk latihan hari kalian bebas memilih siapa asaja yang ingin kalian lawan" ucapnya.
Grep
Menma memegang pundak Sasuke "hey Sasuke, ayo kita bertanding sudah lama kita tidak melakukannya, iya kan ?" tapi Sasuke melepaskan pegangan Menma dan berjalan ketempat Naruto dan Kasumi yang sedang berbincang dengan pandangan tajam terarah ke Naruto.
"Lawan aku" sesampainya didepan mereka berdua Sasuke langsung menantang Naruto.
"Oh Uchiha-san, apa kau ingin melawanku ? tapi, aku saat ini sedang tidak dalam mood untuk bertanding" Naruto menjawab dengan ekspresi muka yang tenang berbanding balik dengan Kasumi yang menggerutu karena waktu berduanya dengan Naruto menjadi terganggu.
"Kubilang lawan aku. Aku tidak peduli apa keadaanmu saat ini" Sasuke masih saja memaksa Naruto untuk bertanding melawannya.
"Uchiha-san perilakumu itu tidak terlalu baik. Kau tidak seharusnya memaksa orang lain untuk bertanding melawanmu" Naruto mulai menatap Sasuke dengan pandangan tajam.
Bukannya berhenti Sasuke malah semakin memaksa "Kau seharusnya sadar diri dengan statusmu aku adalah seorang Uchiha sedangkan kau bukanlah siapa-siapa. Karena itulah aku akan menunjukkan padamu siapa yang terkuat disini"
'Lagipula kalau aku bisa mengalahkannya Kasumi pasti akan meninggalkannya dan lebih memilihku' piker Sasuke. Tapi, kenyataan berkata lain.
"Kalau kau ingin membuktikan siapa yang terkuat bagaimana kalau kau melawanku terlebih dahulu" Sudah cukup. Kasumi sudah tidak tahan lagi dengan perilaku Sasuke kepada Naruto dan dia sudah sangat ingin sekali menghancurkan sang Uchiha itu sekarang juga.
"A-apa Kasumi-chan aku tidak mau melawanmu" Sasuke benar-benar terkejut dengan perkataaan Kasumi, dia tidak menyangka kalau Kasumi akan maju untuk melawannya.
'Cih, kenapa malah menjadi Kasumi-chan maju' Sasuke benar-benar dibuat kesal oleh Naruto karena dia dilindungi oleh Kasumi.
"Kenapa kau diam" Kasumi berkata kepada Sasuke dengan tatapan tajam terarah padanya.
"Hah, Kasumi-chan sudah cukup" Naruto akhirnya berbicara menenangkan Kasumi yang sudah sangat marah.
"Tapi Naruto-kun dia-"
"Tidak apa-apa biarkan aku yang mengurusnya dari sini" ucap Naruto lalu mengaalihkan pandangannya pada Sasuke.
"Baiklah kalau kau ingin melawanku aku akan melakukannya." Ucapnya pada Sasuke yang menatapnya dengan pandangan membunuh.
"Iruka-sensei aku dan Uchiha-san akan melakukan sparring. Apakah boleh ?" Iruka hanya mengangguk membolehkan karena melihat Sasuke yang benar-benar ingin bertanding dengan Naruto.
Mereka berdua, Sasuke dan Naruto mengambil tempat untuk bertanding di belakang Sasuke sudah banyak terdapat fansgirlnya yang bersorak menyemangatinya.
"Kyaa Sasuke-kun ayo kalahkan dia"
"Kau pasti bisa Sasuke-kun"
Sedangkan dibelakang Naruto juga berdiri beberapa gadis dan Kasumi yang tersenyum lebar menyemangati pujaan hatinya "Ayo Naruto-kun permalukan dia didepan fansgirlnya itu" Naruto hanya melambaikan tangannya kearah Kasumi.
Untuk Menma dan murid lainnya berdiri dipinggiran lapangan lebih memilih netral. Menma tahu walaupun Sasuke sudah kuat tapi itu belumlah cukup untuk mengalahkan Naruto yang sudah pernah melawannya.
'Sasuke walaupun kesempatanmu untuk menang masih kecil. Tetaplah berusaha, aku ingin Kasumi sedikit mengurangi waktunya bersama Naruto dan kembali bermain bersama kita lagi' Menma sama sekali tidak membenci Naruto dia hanya tidak suka Naruto lebih banyak menghabiskan waktu bersama Kasumi dibandingkan dirinya.
"Baiklah apa kalian berdua siap?" Naruto menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Iruka sedangkan Sasuke mengeluarkan tredemarknya 'Hn'
"Hah baiklah kalau begitu MULAI" Sasuke langsung berlari kearah Naruto dengan tangan yang sudah terkepal siap meninju muka Naruto.
Naruto masih diam melihat Sasuke yang berlari kearahnya. Saat tinju Sasuke sudah hampir mengenai Naruto, Naruto langsung menangkap tangannya dan memegang erat pergelangan tangannya.
Grep
"AHH!" Sasuke berteriak kesakitan ketika pergelangan tangannya diremas kuat oleh Naruto. Naruto mengepalkan tangan kanannya yang masih kosong dan mengarahkannya kearah Sasuke.
Buakh
"Hoek!" Sasuke langsung tersungkur ketanah hanya dengan satu pukulan dari Naruto yang mengarah keperutnya. Naruto hanya dapat menggaruk belakang kepalanya "Sepertinya aku terlalu berlebihan memukulnya" Naruto berkata dengan nada yang kecewa. Para pendukung Sasuke terdiam mereka tidak menyangka kalau idola mereka kalah.
Hanya dengan satu pukulan.
"HAHAHAHA apa kau lihat ekspresinya? Itu sangat lucu HAHAHA" satu-satunya orang tertawa pada saaat itu hanyalah Kasumi.
Malu, sakit, kesal, dan marah saat ini menjadi satu saat ini untuk Sasuke tidak hanya kalah hanya karena satu pukulan dia juga ditertawakan oleh pujaannya Kasumi.
'aku bersumpah suatu saat aku akan membalasnya'
Skip 3 tahun kemudian
Hari ini adalah hari dimana Naruto dan yang lainnya akan melakukan ujian kelulusan untuk menjadi Genin setelah selesai dengan ujian tertulis mereka langsung pergi menuju kearah lapangan untuk ujian praktek
Dilapangan sudah berkumpul para pemimpin dari masing-masing klan dan Yondaime Hokage Minato yang datang untuk melihat anak-anak mereka menjalani tes.
"Baiklah anak-anak hari ini kita kedatangan para tamu special yaitu para pemimpin klan dan Hokage sendiri. Jadi kalian berusahalah sebaik mungkin" Iruka berkata kepada mereka semua karena ini adalah hari besar baginya karena dialah yang sudah melatih mereka semua.
Para muridnya hanya diam mempersiapkan dirinya untuk tampil dihadapan para penonton "Kalau begitu sebaiknya kita mulai saja ujiannya yang pertama adalah melakukan henge"
Ujian Naruto dan yang lainnya berjalan dengan cukup baik dibagian Henge, Kawarimi, Bunshin walaupun ada beberapa kejadian yang tidak terduga dari Kasumi dan Naruto yang menggunakan teknik Kage Bunshin untuk melakukan ujian bunshin dengan jumlah yang cukup banyak.
"Baiklah saatnya untuk ujian melempar Kunai dan Shuriken" mereka maju satu-persatu untuk melakukan tes mereka.
Namikaze Menma 8/10 kunai, 9/10 Shuriken
Uchiha Sasuke 9/10 kunai, 9/10 shuriken
Namikaze Kasumi 10/10 kunai, 10/10 shuriken
Naruto 10/10 kunai, 10/10 shuriken
"Dan akhirnya kita akan melakukan ujian terakhir yaitu menunjukkan kemampuan kalian dihadapan para juri. Kalian boleh menunjukkan keahlian Ninjutsu, Taijutsu atau keahlian lainnya yang kalian kuasai"
Para pewaris klan tentu saja menunjukkan keahlian khusus klan mereka masing-masing.
Katon : Gokkakyu no Jutsu
Sasuke melakukan sebuah Ninjutsu elemen apinya yang cukup mengejutkan para juri dengan ukuran yang dikeluarkannya yang cukup besar.
"Baiklah selanjutnya Menma" Menma lalu maju kedepan dan melakukan handseal Futon : Kazekiri
"Baiklah selanjutnya Kasumi"
Hyoton : Sensatsu Suisho
Minato, para juri dan dan penonton sangat terkejut dengan Ninjutsu yang dikeluarkan oleh Kasumi karena mereka tidak mengetahui kalau Kasumi mempunyai elemen es.
"Selanjutnya adalah yang terakhir Naruto" sekarang mereka langsung mengalihkan pandangan mereka terhadap Naruto. Naruto berhasil membuat mereka kagum dengan hasil ujian sebelumnya. Jadi mereka tidak sabar untuk melihat kemampuan Naruto.
Naruto lalu bediri dihadapan para juri. Naruto mengangkat tangan kanannya kedepan kearah salah satu pohon disana dan mengucapkan "Fuin : Kai"
Hal yang terjadi sangat mengejutkan karena dari telapak tangan Naruto keluar banyak Kunai dan Shuriken yang langsung meluncur kearah pohon disana dan membuat pohon disana menjadi bolong batangnya.
Naruto lalu kembali ketempat berdirinya tadi, disamping Kasumi tidak memperdulikan tatapan penonton. "Tunggu dulu" sebuah suara akhirnya keluar dari mulut sang Hokage.
"Apa yang kau lakukan tadi" Minato bertanya kepada Naruto yang melihatnya dengan pandangan kosong.
"tTdak ada yang special Hokage-sama saya hanya menggunakan Fuinjutsu dasar penyimpanan saja" tapi jawaban itu sama sekali tidak membuat Minato puas.
"Aku tahu kalau kau menggunakan Fuin tadi. Tapi yang ingin kuketahui adalah bagaimana kau bisa mengeluarkannya dari tanganmu? Dan juga bagaimana mungkin mereka bisa sekaut itu sehingga bisa melubangi pohon tersebut ?" Minato menunjuk pada hasil perbuatan Naruto tadi.
"Kenapa mereka bisa sekuat itu simpel saja Hokage-sama. Saat aku mengeluarkannya aku memberikan sedikit chakra angin dan petirku disana. Dan kalau masalah bagaimana aku mengeluarkannya dari tanganku, itu karena aku membuat segel Fuin ditanganku sendiri" jelas Naruto
"Tapi apa kau mengetahui apa yang akan terjadi jika kau melakukan sedikit saja kesalahan dalam melakukan Fuin ?" Minato kembali bertanya tapi kali ini dengan nada yang lebih serius.
Naruto menganggukkan kepalanya "Saya tahu Hokage-sama akibatnya adalah kematian. Tapi entah kenapa ketika saya belajar cara menggunakan Fuinjutsu saya merasa itu adalah hal mudah seperti alir yang mengalir"
'Apakah itu karena Kyuubi? Tidak. Itu memang adalah bakatnya lagipula dia adalah seorang Uzumaki. Dan juga melihat kelakuannya saat ini, aku yakin sekarang kalau dia bukanlah Kyuubi tapi masih Naruto.' Minato sangat senang ketika dia sekarang yakin bahwa dugaannya dan Kushina selama ini tidaklah benar.
'Tapi aku masih tidak sanggup memberitahukannya kebenarannya. Dan juga Kasumi sepertinya sangat mencintainya. Aku akan terus menjaga rahasia ini selamanya'
"Baiklah setelah aku melihat semua kemampuan kalian hari ini aku percaya kalau kalian semua lulus menjadi seorang Genin." Ucap Minato
"Hore!"
"Yes akhirnya aku menjadi sorang Genin"
Para murid benar-benar senang mengetahui mereka berhasil lulus menjadi seorang Genin "Baiklah sekarang kalian boleh bubar dan 3 hari lagi kalian akan berkumpul di Akademi untuk mengetahui siapa saja tim kalian"
Para Genin baru itu langsung berhambura pulang dari sana menuju kerumah masing-masing.
"Nee Naruto-kun apa kau mau mampir kerumahku nanti malam" Kasumi bertanya dengan muka memerah mengajak Naruto datang kerumahnya.
"Memangnya kenapa Kasumi-chan" Naruto melihat kearah Kasumi dengan pandangan penasaran.
"Kaa-san pasti nanti akan melakukan pesta untuk memperingati keberhasilan kami. Tapi aku juga ingin merayakannya bersamamu." Kasumi sekarang bahkan tidak sanggup menatap Naruto karena malu. Kasumi memang tidak pernah mengajak Naruto untuk berkunjung kerumahnya.
"Baiklah Kasumi-chan aku pasti akan datang nanti malam" jawaban Naruto membuat Kasumi langsung mengangkat kepalanya menatap Naruto dengan pandangan bahagia.
"Kau serius" Kasumi kembali bertanya kepadanya
"Iya aku serius" Naruto menganggukkan kepalanya sambil tersenyum kecil
"Baiklah kalau begitu aku pulang lebih dalu" Kasumi langsung berlari pergi dari sana dengan bahagia meninggalkan Naruto seorang diri.
"Sampah" senyuman kecil dimuka Naruto langsung menghilang digantikan dengan pandangan datar dan kosong.
Pooft
Naruto langsung melakukan Shunshin untuk pergi dari sana
Pooft
Naruto muncul kembali di dalam sebuah apartemen yang ditempatinya saat ini
Brukh
Naruto langsung menjatuhkan dirinya dikasur tidurnya "Kyuu-chan kenapa kau setuju untuk datang nanti malam" Naruto bertanya kepada Kyuubi.
"Memangnya kenapa?" sebuah suara muncul didalam kepala Naruto yang merupakan suara milik Kyuubi.
"Bukankah kau tahu kalau Kushina itu sangat membenciku"
"Tentu saja aku tahu"
"Lalu kenapa?"
"Tapi saat ini Minato sudah tidak menganggap mu Kyuubi lagi. Jadi dia pasti akan menjelaskannya pada Kushina"
"Lalu kalau kau sudah mendapat kepercayaan dari Kushina kau pasti akan bebas untuk mendekati Kasumi"
"Aku masih tidak suka dengan rencanamu dengan membiarkan Kasumi menjadi dekat denganku" Naruto benar-benar frustasi dengan perintah Kyuubi. Padahal Kyuubi sangat tahu kalau Naruto sangat mencintainya, tetapi Kyuubi malah menyuruh dirinya untuk mendekat dengan Kasumi.
"Bukankah sudah kukatakan kalau aku memerlukan Chakraku yang berada didalam tubuhnya."
"Tapi kenapa aku harus sampai menciumnya"
"Hah, Naruto-kun aku tidak bisa dengan mudah mengambil Chakraku seenaknya. Aku memerlukan kau melakukan kontak fisik dengan tubuhnya. Bahkan dengan kau menciumnya saja aku hanya berhasil menyerap sedikit"
"Aku mengerti itu, dan cara tercepat untuk menyerap Chakranya adalah melakukan hubungan badan dengan dirinya bukan?"
"Itu benar, dan sebaiknya kau bersyukur karena si perempuan itu yang berhasil kuakses sebelum aku tersegel sepenuhnya kedalam dirimu. Bagaimana jika yang si laki-laki memangnya kau mau menciumnya."
"Hahaha kau benar juga" Naruto tertawa kecil mensyukuri hal itu.
"Baiklah kurasa aku akan tidur sebentar sebelum pergi nanti" Naruto mulai menutup matanya untuk tidur.
Kyuubi Pov
Aku saat ini sangat senang karena jika bocah bodoh ini bisa mendapat kepercayaan Kushina, maka Kasumi anaknya akan semakin mudah mendekat ke bocah bodoh ini.
Aku benar-benar tidak percaya kalau si bocah bodoh yang menjadi wadah jiwaku ini sangat cinta mati kepadaku. Walaupun aku sudah menghancurkan pikirannya dengan Genjutsu dengan milikku.
Aku menggunakan Genjutsu dari Chakra yang kukumpulkan selama delapan tahun untuk membentuk kepribadiannya sesuai dengan keinginnanku. Dan yang sangat mengejutkanku adalah
Dia sangat senang
Senang karena dengan begitu dia akan menjadi laki-laki yang sangat kuinginkan. Tidak peduli walaupun pikirannya akan hancur.
Padahal kupikir dia akan menolaknya. Karena itu aku tidak mengajarinya menggunakan Chakra dan focus melatih fisiknya dengan menggunakan Fuinjutsu gravitasi yang kuketahui.
Bakatnya dalam Fuinjutsu benar-benar mengerikan dia saat ini sudah hampir memasteri seni Fuinjutsu sepenuhnya. Dia sekarang sudah bisa membuat formula Fuin yang dipakai oleh ayahnya untuk berpindah tempat. Tapi dia malah mengatakan kalau dia tidak ingin menggunakannya karena nantinya dia akan dianggap sebagai peniru ayahnya sendiri.
Dan untuk Taijutsu dia sama sekali tidak menggunakan style apapun dia bertarung hanya dengan menggunkan instingnya sendiri. Kekuatan fisiknya bahkan saat ini sudah sangat mengerikan jika dia sudah melepas semua segel gravitasinya dia bahkan hanya perlu menjentik lemah terhadap sebuah bangunan maka bangunan itu akan hancur.
Tapi yang paling mengerikan dari dirinya adalah regenerasinya. Naruto dengan regenerasinya sendiri sudah sangat cepat ditambah dengan regenerasi diriku maka dia bisa menunmbuhkan bagian tubuhnya. Aku penasaran bagaimana cepatnya regenerasi miliknya jika digabungkan dengan semua Chakraku.
Oh iya melihat situasinya saat ini. Gadis itu, Kasumi pasti nantinya akan sangat tidak tahan untuk berhubungan badan dengan Naruto sebaiknya aku melakukannya terlebih dahulu.
Naruto pasti tidak akan mau melakukannya dengan orang lain sebelum melakukannya denganku.
Hah, keperawanan yang telah aku jaga selama ribuan tahun akan dihancurkan oleh bocah berusia 14 tahun.
Hahaha. Menyedihkan.
Tbc
Baiklah itu adalah chapter kedua dari The Broken Mind.
Dan juga saya akan lebih sering membuat cerita dari sudut pandang orang pertama karena lebih nyaman ngetiknya begitu.
Soal Updatenya lama, maafin aja ya. Soalnya saya ngetiknya lama. Ide mengalir tapi kemampuan mengetik tidak mencukupi.
Dan juga penampilan Kyuubi saya ubah. Bayangin aja Kurumi dari Date A Live tapi warna kedua matanya merah.
Dan kalau nggak ada masalah Chapter 3 bisa update cepat. Saya udah ngetik sampai 3k jadi tunggu aja palingan seminggu paling lama.
