Change Destiny Web.

©Naruto, Masashi Kishimoto,1999.

Chapter 2: My Eyes(I).


Disclaimere : Setelah lebaran Masashi Kishimoto menyempatkan bermaaf-maafan dengan kami terus ngasih Naruto ke kami.*Digeplak Akang Masashi*

Rated : T

Genre : Drama/Horror

Warning : OOC, OC.

A/N : Ada OC dari chapter ini sampai selanjutnya, tapi ngga banyak. Hanya kenalan pribadi author.

Darbi Arks XIII as Himitsu (Nick name : Hime).

Deeandra Hihara as Hihara.

P. Ravenclaw as Zooi.

Phillip William Wammy as Wammy.

Sekalian mau jawab pertanyaan dari para minna-san:

Akina Takahashi: Hehehe… hubungan para OC ini dengan cerita Naruto bisa anda saksikan di chapter ini.. dan siapakah para OC itu? Status mereka disini owners CDWeb, tapi status asli mereka di dunia nyata adalah kenalan pribadi author.. : )

Sabaku no gHee: Kenapa kita nggak ganti nama? Karena udah klop banget pake nama ini.. suatu saat nanti Mokona juga akan kembali XD

Uzumaki Khai : Kapan para korban akan kembali dari masa lalu itu semua tergantung dengan keberhasilan tujuan atau misi mereka. Selama mereka menunaikan misi mereka, maka waktu dunia asli masing-masing tokoh akan berhenti...

Nakamura Arigatou: Sebenarnya berlima atau ber 2 sih? Berlima kok, tapi cerita yang bener-bener di buat berlima cuma Shinkansen Uzumaki goes to Boarding, The Last Uzumaki dan CDWeb hanya kita ber 2 yang buat!

1 lagi! banyak yang bilang cerita ini sedikit mirip kayak jigoku shoujo.. itu benar kami memang terinspirasi dari sana, untuk peraturan kami terinspirasi dari death note serta untuk takdir kami terinspirasi dari CLAMP dan terakhir untuk masa lalu kami terinspirasi dari Jigoku Sensei Nube... dengan kata lain ide fic ini adalah kombinasi, tapi kami menggabungkan dan membuatnya sebeda mungkin agar menjadi original story kami.. ceritanya akan berbeda kok.. dengan sedikit kejutan tentunya.. kami harap minna-san puas!


Original idea & story by moshimoshi.

Editor & another idea by rainbow

Figuran by becks and stevie.

Mokona?? HIATUS entah di mana hehehe.. dalam waktu yang tidak terbatas..

First Full Moon 1 : My Eyes(I).

- CHANGE DESTINY WEB (CDWeb) -

"I WILL CHANGE YOUR DESTINY"


Dua hari sebelum purnama pertama.

Bulan bersinar dengan indah.. Menampakkan wujudnya yang samar-samar. Menampakkan lingkaran tak sempurna, menandakan misi mereka semua akan dimulai..

Malam ini, mereka kembali berkumpul di kuil kecil di atas bukit milik keluarga Zooi dan Wammy. Di balik pintu geser bergambar bunga suzuran merah, mereka semua berkumpul. Mencari orang yang telah ditakdirkan untuk menggunakan jasa mereka. Mencari seseorang yang memang pantas dilayani sesaat oleh mereka..

Hihara mengutak-atik laptop di depannya. Mukanya memasang tampang serius, Wammy dan Zooi memainkan hitai ate mainan milik adik mereka berdua. Himitsu mengelap katana kesayangannya di sebuah kursi berwarna merah darah.

"Hihara.." panggil Hime sambil terus mengelap katana kesayangannya.

"Ya? Ada apa Hime?" balas Hihara basa-basi. Matanya tetap mengarah ke laptopnya.

"Cari kliennya sudah selesai?" tanya Hime lagi.

"Ya Hihara! Masa kita nggak dapet klien sih?" Zooi memotong ucapan Hime.

"He eh he eh! Hihara payah ahh.." Zooi jadi ikut memotong pembicaraan mereka. Hihara hanya bisa tersenyum kecut.

"Aku sudah menemukan klien kita. Namanya, Uchiha Sasuke. Umur 17 tahun. Ia memiliki indra keenam. Dan juga, ia salah satu siswa kebanggan Konoha International School."

"Ada data pelengkapnya Hihara?" tanya Zooi antusias.

"Belum.." Hihara menggelengkan kepalanya sebentar, lalu berjalan melewati Zooi dan Wammy yang masih memainkan hitai ate milik mereka. Dan Hihara menghilang dari pandangan mereka setelah melewati sebuah gerbang, tidak, bukan gerbang, hanya rangka pintu buntu tanpa pintu yang terbuat dari kayu mahogani tua nan mahal.


Uchiha Sasuke, 17 tahun, terbangun dari tidurnya yang terasa panjang, walau sebenarnya hanya sebentar. Ia memaksakan matanya terbuka untuk masuk ke dalam alam nyata, bukan alam mimpi yang membuat ia ketakutan dengan semua mimpi-mimpi aneh yang selalu menghantuinya sejak lama.. Sejak ia mendapatkan keistimewaan yang sebenarnya tak diperlukannya. Ia dapat melihat masa depan, baik yang buruk ataupun yang baik. Namun, biasanya gambaran yang datang adalah gambaran muram masa depan seseorang..

Ya, ia memiliki indra keenam yang membuatnya dapat melihat masa depan. Ia benci hal itu, namun, ia juga tak bisa menolak keistimewaannya itu..

Segera Sasuke bangun dari tempat tidurnya, lalu mengucek-ucek mata onyxnya. Dan ia segera menuju kamar mandi untuk menyiram kepalanya dengan air dingin. Walaupun ia tahu, ia selalu bangun paling pagi di rumahnya karena mimpi yang selalu membangunkannya sebelum jam menunjukkan pukul 7 pagi...

Segera ia berpakaian, mengenakan seragam Konoha Internasional School, sekolah elit kebanggaan Konoha. Dengan ia sebagai murid terbaik, ia merasa dirinya amat menonjol, walaupun sebenarnya ia tak ingin tampak menonjol..

Sesampainya ia di Konoha Internasional School, ia segera berjalan cepat-cepat menuju kelasnya, kelas XII-1, tempat para bibit unggul bersemayam dan menuntut ilmu bersama. Di perjalanan menuju kelasnya, ia dapat mendengar suara gadis-gadis yang meneriakkan namanya dari berbagai penjuru sekolah..

"KYAAAA!! Sasuke-sama, The Prince of Ice!" jerit salah satu gadis berambut pirang.

"Sasuke-sama!! Hadap sini dong!" jerit gadis yang lain. Dan Sasuke dapat mendengar teriakan-teriakan dari beberapa gadis lain yang selalu meneriakkinya saat ia berjalan ke kelas atau berjalan ke gerbang untuk pulang.

Tiba-tiba, sebuah tangan putih pucat menepuk bahunya dari belakang.

"Pagi Sasuke," sapa cowok berkulit putih pucat itu pada Sasuke. Di seragamnya, terpasang badge KIS, dan juga nama sang pemakai seragam, SAI.

"Hn." jawab Sasuke seenaknya. Lalu, ia dapat merasakan aura kedatangan dua orang pria yang tiba-tiba sudah berjalan di belakangnya dan Sai.

"Pagi.", sapa pria bermbut merah di sebelah Sasuke. Di dahinya, terpatri tatto bertuliskan kanji 'Ai' dengan warna merah darah. Di bawah lingkar matanya, terdapat garis-garis hitam pekat yang tak pernah hilang. Diseragam KISnya, tertulis nama, SABAKU NO GAARA.

"Pagi," sapa salah satu orang cowok yang berjalan tepat di belakang Sasuke yang berjalan paling depan. Rambutnya panjang lurus, berwarna coklat tua yang mengkilat apabila rambutnya terkena sinar matahari langsung. Matanya sewarna dengan lavender lembut yang selalu dirawat oleh ibu Sasuke dirumah. Di seragamnya, tertulis nama, HYUUGA NEJI.

"Pagi." Sasuke sedikit merespon. Lalu terus berjalan di depan mereka. Terkadang, Sasuke ikut dalam pembicaraan antara Sai dan Neji, namun, itu hanya kadang-kadang. Sasuke dan Gaara memang banyak diam di antara kelompok kecil mereka.

Dan mereka terus berjalan menuju kelas mereka, XII-1. Mereka terus berjalan, tanpa ada yang menyadari keadaan Sasuke yang kadang drop, kadang naik. Keadaan Sasuke menjadi drop saat ia melihat gambaran seseorang. Ia akan bermuka pucat seketika, lalu biasanya, ia menarik salah satu tangannya untuk menutupi sebelah matanya. Dan keadaannya akan kembali normal setelah ia menarik nafas sekali, dan berusaha melenyapkan pandangan itu dari benaknya.

'Bahkan tak ada seorang pun, bahkan sahabat-sahabatku yang sadar akan keanjilan yang ada pada diriku..' gumam diri Sasuke yang selalu berusaha menghindari gambaran buruk seseorang yang memang seharusnya tak ia lihat. Dan terkadang, Sasuke merasa bersalah karena ia melihat apa yang seharusnya menjadi privasi milik orang lain.

Hari-hari Sasuke berlalu lambat. Sedetik yang ia rasakan, berlalu seperti ia melewati sehari. Dan sehari yang ia rasakan, berlalu seperti ia melewati setahun..

Sasuke merasa dunianya terasa cepat hanya saat ia berada di dunia maya. Saat ia bertemu dengan teman dunia mayanya, Wammy the First. Berbicara dengannya cukup membuat hati Sasuke yang bimbang bisa menjadi lebih ringan.

Dan seperti malam-malam sebelumnya, hari ini Sasuke kembali chatting dengan Wammy. Bedanya, malam ini, mereka menggunakan webcam. Sehingga, Sasuke dapat melihat muka Wammy yang pucat. Seperti albino.. Wammy juga dapat melihat rupa Sasuke yang tampan tanpa cacat, dengan mata onyx yang bersinar tajam.

TheLastUchiha has signed in.

Wammythefirst has signed in.

TheLastUchiha wearing webcam to chat.

Wammythefirst wearing webcam to chat.

TheLastUchiha said : Kau Wammy?

Wammythefirst said : Ya... Hai Sasuke. Ada apa? Mau mengutarakan isi hatimu lagi?

TheLastUchiha said : Ya, seperti malam-malam sebelumnya.. Hari ini aku mau mengutarakan isi hatiku lagi..

Wammythefirst said : Baiklah, ada apa?

TheLastUchiha said : Hari ini aku kembali melihat..

Wammythefirst said : Apa yang kau lihat hari ini?

TheLastUchiha said : Hari ini.. hmm.. aku melihat seseorang yang akan mengubah takdir orang lain.. walaupun ia bukan tuhan..

Wammythefirst said : Apakah gambaranmu hari ini menyeramkan?

TheLastUchiha said : Sangat.. Aku melihat darah dimana-mana. Mayat bergeletakkan di sembarang tempat.. aku tak habis pikir, siapa yang akan melakukan hal sekeji itu.. Dan juga, aku ingin merasakan... perubahan yang sangat besar.. akan... takdirku... Aku benci akan takdirku.. Aku benci akan kenyataan yang harus kuhadapi... Aku benci dengan semua pengelihatan yang kulihat selama ini.. Aku benci akan SEMUA!

Wammythefirst said : Jika sekarang aku bertanya padamu hal apakah yang paling kau inginkan, kau akan menjawab apa?

(Sasuke terdiam sejenak mendengar perkataan Wammy. Ia berusaha agar tidak menampakkan perubahan raut di wajahnya yang sempurna, dan tiba-tiba saja, ia mendapat jawaban untuk pertanyaan itu. Awalnya ia ragu, namun ia terus menatap Wammy, dan sesaat kemudian, ia melihat wajah perubahan di wajah Wammy. Mata milik Wammy yang berwarna gelap... tiba-tiba berubah menjadi warna merah yang sangat kontras dengan kulit albinonya. Sasuke mengerjapkan mata, dan melihat kembali wajah Wammy... tapi, tunggu! Tidak terjadi apa-apa.. Kalau begitu itu apa? Hal itu semakin meyakinkan Sasuke untuk meberitahu apa yang paling ia inginkan.)

Wammythefirst said : Sasuke... Jawablah...

TheLastUchiha said : Aku... Aku ingin mengubah takdirku! Andaikan aku bisa kembali ke masa lalu dan menghilangkan mata ini...

Wammythefirst said : Sabar... Mungkin kau akan mengalami perubahan nasib Sasuke.. Aku tau apa yang kau butuhkan Sasuke..

TheLastUchiha said : Apa itu?

Wammythefirst said : CDWEB. Alias Change Destiny Web..

TheLastUchiha said : Maksudmu apa?

Wammythefirst said : Aku akan datang...

Wammy thefirst has stopped wearing webcam.

Wammythefirst has signed out.

TheLastUchiha said : Apa maksudmu? (Sasuke mengerinyitkan kening)

TheLastUchiha has stopped wearing webcam.

TheLastUchiha has signed out.


Merasa kesal dengan perlakuan Wammy barusan, ia pun mematikan webcamnya sambil misuh-misuh. Lalu ia pergi menuju ke tempat tidur yang letaknya memang tidak jauh dari meja komputernya, dan ia pun membanting dirinya ke tempat tidur.

Sasuke merebahkan dirinya di kasur. Tak tau harus berbuat apa. Tiba-tiba, perutnya berbunyi keras, menandakan sudah waktunya ia makan. Namun, seperti biasa juga, ia harus kembali menelpon pizza delivery. Karena seperti malam-malam sebelumnya, ia hanya sendiri di rumah Uchiha yang besar nan megah.

Uchiha Fugaku dan Uchiha Mikoto yang notabene seorang pengusaha besar tidak mau meluangkan sedikit waktu mereka untuk pulang ke rumah itu. Hanya kerja, kerja dan kerja yang ada di pikiran mereka. Sedangkan Itachi sama saja seperti Fugaku dan Mikoto, ia tidak pernah pulang ke rumah. Perbedaannya ialah, jika di pikiran Fugaku dan Mikoto hanya ada pekerjaan, maka yang ada di pikiran Itachi hanyalah kencan, percintaan, dan asmara. Bahkan tak jarang, wanita yang di bawa oleh kakaknya itu berusaha menggoda Sasuke. Tak ada satu pun pembantu rumah tangga yang berani melamar untuk bekerja di rumah Uchiha. Mereka tak pernah tahan dengan sikap dingin Sasuke.

Dengan malas-malasan, Sasuke mengambil ponselnya yang ia letakkan di meja komputernya. Dan kembali menekan tuts-tuts angka. Membentuk sebuah rangkaian angka, dimana angka-angka yang ia pencet telah menjadi langanannya baru-baru ini.. Dan ia pun tersambung dengan suara seorang waitress.

"Selamat malam, dengan Chessy Pizza disini. Ada yang bisa saya bantu?" tanya seseorang di ujung telefon.

"Ya.. Ini Uchiha Sasuke. Saya pesan pizza mediumnya satu. Tolong antarkan secepatnya ke rumah yang biasa." jawab Sasuke dingin.

"Baiklah Tuan Uchiha. Pesanan telah diterima, dan kami akan menganarkannya ke tempat Anda!" telfon pun ditutup. Saat mendengar telfon ditutup, Sasuke hanya mengernyitkan kening. Sepertinya ia sedang berusaha mengingat sesuatu yang ia lupakan saat memesan barusan. Setelah berusaha, ia dapat menginat kembali apa yang ia lupakan.

'Memangnya aku sudah menyebutkan alamat rumahku?' batin Sasuke dalam hati.

Ia pun mengegerutu kesal karena keteledorannya, mengingat perutnya yang sudah tidak mau diajak kompromi. Ia mengambil kembali ponselnya untuk menelfon kembali nomor itu, akan tetapi, tiba-tiba saja semua menjadi gelap...

***

Malam itu, ia melihat malam berubah menjadi cerah, karena sinar bulan yang menerangi.. Ia berjalan tanpa arah di rumahnya, lalu melihat seseorang yang tak asing baginya dengan kulit uniknya yang pucat.

Sasuke menghampirinya cepat, lalu ia berbalik lagi. Tak lama kemudian, Sasuke bertemu lagi dengan orang itu. Ia terpaku. Orang itu berjalan sangat cepat melewati dirinya sambil berkata... 'CDWeb' dengan suaranya yang halus, lalu menghilang dalam tiupan angin.. Dan Sasuke pun kembali tersadar dalam keadaan yang sama seperti sebelumnya.

***

Tangannya masih memegang ponsel untuk kembali menelpon Chessy Pizza, tapi ia urungkan niatnya untuk kembali menelfon, napasnya terengah-engah, "Sial, mata sialan ini mulai lagi!" ia memarahi dirinya sendiri, dan saat itu pula nafsu makannya mulai menghilang. Sekarang ia tak berminat sama sekali untuk melakukan kegiatan apa-apa.

'Biarlah pizza pizza itu, tidak makan juga tidak apa-apa.' batin Sasuke dalam hatinya..

"TINGTONG"

Bel rumahnya berbunyi keras, memecahkan lamunannya. Sasuke berjalan ke pintu depan, untuk melihat siapa yang datang. Rasanya mustahil jika yang datang adalah pengantar pizza yang ia pesan.

Tetapi, dugaannya salah. Karena dari balik pintu depan rumahnya, ia dapat mencium aroma daging yang harum, sesuai dengan pesanannya. Sasuke pun membuka pintu rumahnya yang luar biasa mewah.

"KREEEKK"

Pintu mewah itu pun di buka. Ia melihat sesosok manusia berjaket merah gombrong bertuliskan 'CHEESY PIZZA, at your service!' yang membawa pizza medium yang ia pesan. Tidak jelas ia laki-laki atau perempuan. Karena ia menunduk dalam-dalam dan memakai topi sport berwarna merah berlogo Cheesy Pizza. Sang pengantar pizza langsung menyerahkan pizza yang ia bawa ke Sasuke tanpa tersenyum sedikit pun. Sasuke bingung dengan tingkah pengantar pizza yang lain dari biasanya ini, namun ia tetap menerima kotak pizza yang diberikan.

Seketika wajahnya berubah pucat. Di atas kotak pizza itu, terdapat secarik perkamen dengan huruf-huruf berwarna merah darah, yang bertuliskan, 'www. changedestiny. com'.

"Tunggu, apa maksudmu?" Sasuke bertanya dengan muka yang masih pucat. Tapi... Ketika ia mengangkat wajahnya, orang itu lenyap. Dan tiba-tiba pula, pengantar pizza itu muncul di belakangnya. Mendekati Sasuke dan berbisik halus di telinga Sasuke..

"Change Destiny Web adalah sebuah situs yang akan mengabulkan segala permintaanmu dengan kembali ke masa lalu." bisik orang itu di telinganya.

Sasuke mengenali suara orang ini... Ia tahu, dengan siapa ia bicara sekarang.. Seseorang yang baru saja berhubungan dengannya melalu WebCam, seseorang yang mengucapkan CDWeb pertama kali padanya.. Lalu Sasuke pun berbalik, dan melihat ke sumber suara.

Tapi... Lagi lagi orang itu menghilang...

"Bukalah situs ini, malam ini, pukul 00.00.00. Dibuka hanya untukmu... Ingatlah ini kesempatan sekali seumur hidumu. Now or never... Tapi, ada pula harga yang harus dibayar.. Perhatikan peraturan situs itu agar kau tak menyesal." orang itu pun kembali berbisik di telinga Sasuke.

Orang itu berdiri di tempat ia pertama kali beremu Sasuke, dan Sasuke berdiri menghadap ke arah orang asing itu berdiri sebelumnya. Lalu orang itu menghilang. Sasuke pun kembali membalikkan badannya. Ia mulai putus asa melihat kenyataan, bahwa setiap kali ia ingin berbalik dan menatap wajah orang itu, orang itu telah hilang, dan tiba-tiba muncul di belakangnya.

Tapi kali ini berbeda. Orang itu masih ada di tempat yang sama, sepertinya sengaja tidak menghilang agar rupa aslinya bisa dilihat oleh Sasuke. Sasuke memperhatikan orang itu dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Dan ia bisa melihat seseorang itu sedikit demi sedikit. Orang itu mulai mengangkat wajahnya agar yang tadinya tertutup oleh topi sportnya, dapat terlihat oleh Sasuke.

Sasuke melihat kulit putih pucat albino yang dipasangkan dengan rambut berwarna hitam shaggy pendek yang di kuncir, hidung yang mungil namun mancung, dan mata hitam legam nan indah. Tapi tunggu! Matanya kali ini berbeda. Mata itu... kini berwarna merah darah yang sangat kontras dengan kulit albinonya.

"Wammy, kenapa kau bisa berada di sini? Padahal baru setengah jam yang lalu kau chat denganku? Apalagi kau bilang rumahmu ada di Iwagakure! Sangat mustahil kau sampai di sini dalam waktu setengah jam!" tanya Sasuke dengan mata yang menyipit.

"Itu tugasku. Semuanya bukan kebetulan. Ini sudah direncanakan. Ini adalah takdir untukmu, dan mau tak mau kau harus memakai situs ini. Aku hanya ditugaskan sebagai perantara yang mengantarkanmu pada takdirmu yang sebenarnya." jawab orang itu dengan nada yang berat tapi halus.

"Baiklah jika itu maumu. Mungkin aku akan mencobanya." Sasuke pun terdiam sejenak, dan tiba-tiba ia ingat akan sesuatu. "Oh.. aku lupa membayar pizza ini!" Sasuke menunduk untuk mengambil uang yang ada di kantongnya, tapi ketika ia kembali mengangkat mukanya, teman dunia mayanya itu telah menghilang kembali.

"Ingat! CDWeb ini hanya ada sekali seumur hidupmu, jangan lupa perhatikan peraturannya, kumohon! Satu lagi, aku bukan Wammy temanmu, tapi aku Zooi! Orang yang berbeda dari Wammy, camkan hal itu!!" bisiknya dengan penuh geraman.

Sasuke tak berkutik. Tapi, dengan refleks, ia langsung membalikkan badan, dan ia pun melihat Zooi masih berdiri di situ dengan sedikit menyeringai. Menampilkan deretan gigi putihnya yang tajam. Saat itu aura di sekitar mereka berubah. Sasuke merasakan kengerian yang mendalam.

Kengerian tak pantas untuk menggambarkan keadaan saat ini, tapi ketakutan yang lebih pantas. Jujur saja, Sasuke sangat takut karena aura es milik Zooi 100 kali lipat lebih besar dari aura es miliknya. Ia memenjamkan matanya, berusaha menjernihkan pikirannya. Dan ketika Sasuke membuka matanya, Zooi telah berada di depan wajahnya. Mata Zooi menatap dalam-dalam mata Sasuke ganas, dan sekali lagi ia meneyeringai sambil mengucapkan beberapa patah kata dengan halus. "I will change your destiny!" lalu ia pun menghilang tanpa meninggalkan jejak sedikit pun. Menghilang bersama dengan angin yang berhembus di belakangnya.

"UWAAA!!!" Sasuke berlari tanpa menutup pintu jatinya sedikit pun. Ia menuju ke lantai atas, tempat di mana kamarnya berada.

Sasuke menutup pintu kamarnya dengan bunyi yang sangat keras. Lalu menguncinya rapat-rapat. Sasuke terduduk di balik pintu, berusaha mencairkan ketakutan yang ada di hatinya dengan membuka kotak pizza yang masih ada di genggamannya. Memakan sepotong pizza dengan mulutnya yang masih bergetar. Belum pernah ia mengalami kejadian separah ini, dan terlebih lagi ia telah melihat.. melihat pertemuannya dengan Zooi melalui mata sialannya. Dan hal itu semakin ingin membuat ia membinasakan mata batinnya.

"Aku harus menemukan Web itu. Aku ingin membinasakan mata ini, dan aku ingin mengetahui kejadian apa yang sebenarnya terjadi padaku, sebagai penjelas dari penyebab munculnya mata sialan ini!" ucap Sasuke dengan mulut dan badan yang masih bergetar.

"Sial, kenapa baru pukul 21.00?!! Aku membutuhkan situs ini! Tak ada yang bisa menghalangi keinginanku, dan aku siap dengan apapun harga yang harus kubayar!!!" Ia berkata sambil menghabiskan suapan pizzanya yang terakhir. Lalu menutup matanya, bersamaan dengan denting jam yang menunujukkan pukul 21.00.

Sasuke bermimpi masa kecilnya.. Saat itu tangannya berada dalam genggaman Itachi yang telah berumur 13 tahun. Itachi membimbingnya menuju sebuah kuil antik yang mempesona. Kuil itu terletak di dekat tebing.

Saat itu adalah perayaan tahun baru.. Keluarga Uchiha menyempatkan diri untuk berdoa di kuil itu. Seperti biasanya, Sasuke melempar koin 10 yen sambil menepukkan tangan kecilnya 3 kali, dan berdoa kepada sang kuasa agar mengabulkan harapannya untuk satu tahun kedapan. Ketika selesai, ia berjalan lagi menemui Itachi yang telah selesai lebih dulu darinya..

"Aduh Sasuke ke toilet ya... Kebelet nih, kamu nggak mau kan anikimu ini menjatuhkan harkat dan martabat klan Uchiha dengan ngompol sembarangan di kuil? Bisa dikutuk sama dewa rubah nih!" pinta Itachi pada Sasuke.

"Hn, pergilah!" perintah Sasuke sekenanya. Maka Itachi pun pergi meninggalkan Sasuke.

Kini Sasuke sendiri.. Saat itu orangtuanya telah pulang untuk kembali bekerja. Karena merasa bosan, ia pun berkeliling di sekitar kuil. Tanpa sadar, ia telah memasuki hutan yang berada di dekat kuil itu. Sasuke semakin mempercepat langkahnya, berusaha mencari jalan keluar dari hutan itu.

Sasuke terus berlari dan berlari. Tanpa memperhatikan sekelilingnya. Secara tidak sengaja, ia melihat sebuah sabit tua yang telah dikelilingi oleh patung-patung biksu kecil yang telah dipasangi kertas mantra. Tiba-tiba angin berhembus dengan kencang, menerbangkan daun-daun yang berada di atas pohon...

Sasuke merasakan tubuhnya memanas. Tiba-tiba, ia mendengar geraman dari belakangnya.

Sasuke panik. Sekonyong-konyong ia berbalik, dan melihat sesosok binatang berbulu oranye yang memiliki 9 ekor. Binatang itu tak begitu besar, namun binatang itu tak kecil. Binatang yang tampak elok itu memiliki taring tajam yang putih dan panjang. Dan tanpa sebab, binatang itu menggeram keras, lalu mengejar Sasuke kecil yang tak berdaya.

"UWAAA!!" Sasuke berteriak dengan keras sambil mengambil langkah mundur. Dengan cepat, -dan tanpa sadar-, ia menabrak patung budha yang dipenuhi mantra, sehingga kepala patung budah itu terlepas. Sasuke tergelincir, lalu terjatuh di atas tanah yang cukup keras. Membentur pecahan pecahan batu yang ia tendang, dan untuk terakhir kalinya, ia mendengar sebuah teriakan keras. "JANGAAAAAN!!!!!" dan Sasuke pun menutup matanya.

"TENG TENG TENG" Lonceng berbunyi. Membangunkan Sasuke dari mimpi masa lalunya.

"Dan setelah itu, aku tersadar di Rumah Sakit dengan keadaan mengenaskan. Diikuti dengan mata sialan yang merubah hidupku!" bisiknya dengan parau. Waktu kini telah menunjukkan pukul 23.30. Ia bergegas menuju ke meja komputernya sambil menggenggam sebuah perkamen yang telah bertulisakan 'www. changedestiny .com'. Begitu cepatnya 30 menit berlalu, Sasuke bergegas menuliskan alamat web itu dengan tangan dinginnya.

"TENGTENGTENG..." Jam rumahnya kembali berbunyi. Jam antik itu menunjukkan pukul 00.00.00, dan tepat pada saat itu pula, tangan Sasuke menekan tombol 'Enter' di keyboardnya. Mata Sasuke terpejam. Ia menunggu proses loading yang sedang berjalan, ketika tiba-tiba saja ia melihat seorang anak laki-laki berusia kira-kira 10 tahun. Tubuh anak itu di penuhi darah dan tersenyum.

"Maafkan aku sobat..." Hanya kata-kata itulah yang diucapkan bocah itu.. Karena tepat pada saat itu Sasuke kembali membuka matanya, kembali memusatkan pandangannya ke layar komputer di depannya. Dan kini... situs itu telah menampakkan dirinya....

Gambaran awal di web itu... sangat mistis.. Tampak sebuah panah dan busur yang tergeletak, dengan ceceran darah disekitarnya.. Di bawah gambar itu, tertulis tulisan, "DESTINY", dan tepat dibawahnya, terdapat tombol, enter. Sasuke mengklik tombol itu.. Dia melihat peraturan-peraturan yang terpampang di depan matanya dengan seksama, dan teringat dengan pesan Zooi agar memerhatikan peraturan itu (peraturannya lihat di chapter 1: prologue). Ia terus mengklik mouse ke arah bawah, hingga akhirnya ia melihat sebuah kolom yang berbentuk tengkorak, di mana ia harus menulis tujuan dan misinya secara tepat.

Sasuke pun terhenti sejenak, berpikir. Hingga akhirnya, ia menulis beberapa kata di kolom itu : "Aku ingin mengetahui apa yang terjadi saat aku berada di kuil itu dan menghilangkan mata ini."

Ia menekan tombol enter dan menunggu proses loading tanpa bergeming...


Saat yang sama di kuil.. Hime dan Hihara....

"Hime, Sasuke sudah datang. Kita harus bergegas.." ucap Hihara yang telah memakai hakama berwarna hitam. Mata, pandangan dan wajah Hihara mengarah ke laptop yang ada di depannya.

"Aku tahu... ini saatnya kita melakukan upacara suzuran yang melegenda untuk membuka gerbang.." jawab Hime dengan suram. Dalam genggaman tangannya kurus nan pucatnya, telah terdapat sebuah gulungan perkamen yang bertuliskan perjalanan hidup Sasuke dari kecil hingga akhir hayatnya.

"Kita tak punya banyak waktu! Hime, segera buka gerbangnya! Karena tepat pada saat kau membuka gebang, aku akan menekan tombol enter, dan Sasuke akan kembali ke masa lalu!!" Hihara berteriak parau. Suara paraunya menggema di ruangan bernuansa mistis nan mencekam itu.

Hime duduk bersimpuh di depan gerbang takdir dalam jarak yang sedang. Ia menatap pintu suzuran di depannya, lalu membuka perkamen yang ia genggam sebelumnya. Ia mengambil sebuah katana yang telah dipersiapkan, dan tanpa sebab, ia menusuk pergelangan tangannya tepat di atas perkamen yang ia bawa.

Dari tangannya yang pucat kurus, keluarlah darah segar yang yang menetes-netes. Lalu Hime meletakkan tangannya di beberapa senti di atas perkamen, mengalirkan darah segarnya ke sepanjang perkamen. Darahnya membentuk satu garis panjang yang lama kelamaan merubah darah Hime menjadi seutas kain berwarna merah, dan juga sebuah busur berwarna hitam yang tergeletak berdampingan. Pada saat yang bersamaan, di ruangan itu muncul sebuah lingkaran yang berwarna merah yang mengelilingi Hime sedikit-demi sedikit. Lingkaran itu membentuk suatu gambar, atau pola, dan bersinar terang.

"Perlu kau ketahui, aku hanya bisa memperlambat agar gambar 2 sabit yang akan membentuk huruf X dari lingkaran itu tidak terbentuk! Hime, jika mataku mengeluarkan darah, maka aku telah sampai pada batas kekuatanku! Dan bila kau belum membuka gerbang itu sampai gambar itu terbentuk, maka kau akan mati.. Cepatlah Hime!" pinta Hihara yang suaranya mulai bergetar, tak parau lagi. Hihara sendiri masih menghadap ke laptop.

Hime mengambil kain berwarna merah yang muncul berdampingan dengan busur hitam legamnya dengan cepat. Secepat kilat jua, ia mengucapkan beberapa mantra yang seharusnya merubah kain merah itu menjadi menjadi sebuah anak panah berwarna merah darah, tapi.. segalanya berjalan di luar rencana mereka.. Kain itu tidak berubah sedikit pun, walau Hime terus mencoba, mencoba dan mencoba.. Mengulangi langkah-langkah yang sama berkali-kali, lagi, lagi, dan lagi... Tapi tetap saja, tak ada sedikitpun perubahan pada kain itu..

Sementara itu, di dalam lingkaran yang mengelilingi Hime, mulai tampak sebuah gambar.. Kemunculan gambar itu dimulai dari sebuah tongkat kecil yang semakin lama semakin memanjang, dan dari tongkat itu, muncul sebuah pisau yang melengkung... Sabit pertama penyusun pola itu telah muncul yang menandakan, waktu mereka akan semakin tipis untuk membuka gerbang.

Hime sudah mencoba memakai segala macam mantra untuk mengubah kain di tangannya.. Dia semakin panik ketika melihat sabit pertama telah muncul. Dan seketika kemudian, Hime merasa waktunya sedikit memanjang. Gambar itu tak bertambah jelas, pola itu tak terbentuk lagi, proses penggambaran itu terhenti karena Hihara menahannya, hal itu membuat bola matanya semakin lama semakin memerah, lalu meneteskan darah dari matanya yang coklat keemasan...

"HIME...AKU SUDAH MENCAPAI BATAS KEKUATANKU!! CEPAT SELESAIKAN RITUALNYA!" teriak Hihara histeris. Matanya terpejam, namun darah terus mengalir dari mata terpejam itu.

Hime masih sempat berpikir, 'Haruskah aku melakukan hal itu?!' Tapi, tak ada waktu lagi. Ia harus bergegas mengambil keputusan, karena sahabatnya telah mencapai batas kekuatannya.. 'Ingat Hime, taruhannya adalah nyawamu dan nyawa Hihara.. Cepatlah..' Hime membatin di waktunya yang singkat. Dan akhirnya ia memilih...

Ia mengambil katana yang masih tergeletak di sampingnya, lalu sambil menutup kedua matanya, ia menghunuskan katana itu tapat di jantungnya.. Darah kehitaman muncrat dan mengalir dengan deras dari tubuhnya, membasahi perkamen beserta kain merah yang terus ia pegang. Tapi, cara itu memang ampuh. Ia berhasil mengubah kain itu ke bentuk yang seharusnya, sebuah panah hitam.

Kain berwarna merah itu sedikit demi sedikit berubah, perlahan-lahan melancip, kain merah itu juga mengeras, membentuk sebuah anak panah runcing dan tajam. Tapi, Hime masih belum bisa tenang. Karena bantuan dari Hihara telah menghilang, yang menyebakan pembentukan gambar itu berlanjut lagi. Gambar di bawah kaki Hime kembali membentuk sebuah tongkat panjang.

Dengan sisa kekuatan yang tersisa, Hime yang telah berdarah-darah mengambil busur yang berhasil ia selesaikan. Lalu mengaitkan anak panah itu ke busurnya, dan ketika ia hampir menembakkan busur itu, ia terbatuk-batuk. Memuntahkan darah segar berwarna kehitaman, membuatnya berhenti untuk menembak panah. Sedangkan gambar yang berada dalam lingkaran itu terus berlanjut, kembali membentuk tongkat yang panjang.. Dan sedikiiit lagi, gambar itu akan membentuk suatu pisau yang melengkung. Yang artinya, gambar itu akan SEMPURNA.

Tanpa memedulikan darah yang masih keluar dari mulut serta badannya, Hime menembakkan busur itu dengan keras. Busur itu melesat cepat, menembus gerbang suzuran di depannya. Membuat gambar suzuran itu bersinar merah terang, dan gerbang itu pun membuka perlahan.

Panah itu menghilang di balik gerbang suzuran yang mulai terbuka. Dan pada saat yang bersamaan, badan ringkih Hime jatuh ke lantai. Ia kehilangan kesadarannya, karena telah memakai banyak sekali energinya untuk membuka gerbang suzuran di depannya. Gerbang yang akan menjadi awal bagi orang-orang yang beruntung. Beruntung sehingga ia dapat menjelajahi masa lalu untuk mengubahnya takdirnya, menjadi lebih baik.

Ternyata, proses pembukaan gerbang tak berhenti sampai di sana. Gambar dalam lingkaran itu masih terus mencoba menampakkan wujud sempurnanya, dan baru akan berhenti jika Hihara menekan tombol enter.

Namun, kenyataan memang tak seindah yang seharusnya ada, sobat...

Mata Hihara telah dibanjiri oleh darah segar berwarna merah pekat. Darah yang ada di matanya membuat penglihatannya menjadi buram, dan pastinya berwarna kemerahan. Hihara, yang matanya masih terpejam, mencoba meraba-raba semua tombol keyboard komputer dan tepat satu detik sebelum gambar itu berhasil membentuk sabit yang ke dua, ia berhasil menemukan tombol enter yang menjadi tujuan Hihara. Dan ia pun langsung menekan tombol "ENTER".

Gambar di bawah kaki Hime menghilang. Dan matanya kembali seperti semula, tak mengalirkan darah lagi, namun, sisa-sisa darah masih tampak jelas di pipi dan tepi matanya. Iris mata Hihara yang berwarna merah kembali berubah ke warna aslinya, coklat keemasan yang memukau. Ia membalikkan kursinya dan berjalan perlahan ke arah Hime. Hihara duduk bersimpuh di sebelah Hime, lalu perlahan-lahan melepas katana yang menancap di jantung Hime. Lalu, Hihara mengelus rambut hitam panjang Hime perlahan.

"Akhirnya kau memakai cara terlarang itu juga Hime.. Aku tau, kau memakai cara itu karena kau yakin, kau tak akan mati. Kau juga tahu sebuah kenyataan yang menyangkut kita berempat. Ya.. Kita berempat tidak akan bisa mati.. Tidak dengan alasan sepele seperti ini.. Istirahatlah, Hime.. Kau akan sembuh.." bisiknya perlahan sambil memenjamkan matanya menyusul Hime yang terlebih dahulu telah tertidur.

Hihara masih sempat mengucapkan 2 patah kata..

"Kita selamat..."

Pada saat yang bersamaan ketika Hihara menekan tombol enter, Sasuke pun melihat di layar komputernya menandakan proses persiapan selesai, dan dalam sekejap, Sasuke menghilang. Ia ditarik oleh tangan-tangan yang entah mucul darimana, dan menelannya ke dalam sebuah kegelapan yang tiada ujung. Sehingga hanya meninggalkan sekumpulan abu di kursi yang berada di depan komputer Sasuke...

To be continued...


A/N: Setelah sekian lama kita berdua hiatus, akhirnya kita berhasil membuat chapter 1 ini. Kenapa dibuat menjadi 2 part?

Karena kalo digabung, chapter ini bakal panjang buanget.. Mudah-mudahan chapter ini tidak terlalu panjang!

Sepertinya di sini lebih memuat owners CDWEB ya? Maaf, karena kita mau menampilkan bagaiman cara web itu bekerja..

Misalnya, Wammy dan Zooi di bagian promosi yah.. seperti itulah cara promosinya..

Kalau menurut moshimoshi, Sasukenya nggak OOC karena kami membuat tingkah Sasuke saat ketakutan itu dari bagian Sasuke kecil. Saat melihat Itachi membunuh Klan Uchiha.

Rainbow cuma ngangguk-ngangguk aja.. Hahaha...

Hehehe... Kan Sasuke takut banget, ampe jerit-jerit.. Hahahaha o

Tapi kalau minna-san menganggap OOC juga tidak apa-apa..

Minna, apakah chapter ini nyeremin? Huaaa!!!!

Kami bingung, udah memenuhi target genre yang kami tentuin belom... :)

Penasaran dengan apa yang akan dialami Sasuke? Baca (dan REVIEW) chapter berikutnya! Arigatou!

Kritik, saran akan kami tampung dulu!

Sekian!

REVIEW PLEASEE!!!

Top of Form