A Black and White Challenge from Blackpapillon

White//Fluff

Kaze no Stigma milik Takahiro Yamato

Angin dan Api milik ArdhaN

Chapter 4 : Connection

Yang satu adalah Enjutsushi. Calon Soushu berikutnya di keluarga Enjutsushi terkuat di Jepang—atau di seluruh dunia, menurut oknum yang bersangkutan. Pewaris pedang Enraiha yang mana adalah pedang keramat, harta berharga milik keluarga—hadiah dari yang mulia Honoo no Seirei-Ou.

"Hei, Kazumaaa!"

"Hmm?"

"Aku berhasil mengalahkan sembilan Youma! Hebat kan?"

"...biasa saja."

"APA?! Memangnya kamu mengalahkan berapa, hah?! Sombong sekali!!!"

"Tiga belas."

"...."

--

Yang satu lagi Fuujutsushi. Satu-satunya kontraktor dengan Kaze no Seirei-Ou. Mantan anggota keluarga Kannagi yang diusir oleh ayahnya sendiri saat umurnya delapan belas tahun. Dan sangat mata duitan. Oh, juga sedikit 'pervert'.

"Kenapa diam? Sudah mengaku kalah, he, Ayano?"

"Apa?! Sialan! Enak saja! Dasar—"

"Kamu boleh mengata-ngatai aku setelah kau berhasil mengalahkanku, bodoh."

"AAARGH~!! Diam kamu!"

"Bukannya kamu yang daritadi berisik, he?"

"KAZUMAAAAAAAA~!"

--

Keduanya sama-sama keras kepala dan tidak mau mengalah. Sama-sama suka mengejek yang lain.

Nah. Pertanyaannya adalah: apa hubungan di antara keduanya?

*~O~*

Fakta pertama: ayah dari keduanya bersaudara. Sepupu, sebenarnya.

--

Sebagai kepala keluarga dari klan Enjutsu yang besar, sudah sepantasnya Juugo Kannagi menginginkan seluruh anggota keluarganya saling berhubungan dengan baik. Terutama....

"Kenapa kau berani-berani menginjakkan kakimu di rumah ini, anak bodoh?"

"Aku dipanggil oleh Soushu Kannagi untuk membicarakan pekerjaan. Apa aku salah, hah, tua bangka?"

Terutama hubungan antara dua orang di hadapannya ini. Rupanya memang tidak mungkin untuk memperbaiki hubungan buruk antara keduanya dengan mudah. Apalagi hanya menaruh keduanya dalam ruangan yang sama saja bisa membuat suhu turun beberapa derajat lebih dingin dan terasa menyesakkan.

Juugo sebenarnya tahu betapa ayah dan anak di hadapannya ini menyayangi satu sama lain. Tapi kekurangan kemampuan keduanya untuk saling mengekspresikan cinta sungguh membuat Juugo jengkel.

"Otousama!" Ayano tiba-tiba membuka pintu ruangan dengan keras. Di belakangnya, Ren Kannagi tersenyum lebar. "Kudengar Kazuma datang—?"

"Niisama!!" Ren memotong ucapan Ayano. Dengan penuh kegembiraan ia melewati Ayano dan memeluk Kazuma erat-erat. "Sudah lama Niisama tidak kemari."

"Hei, Ren, bagaimana kabarmu?" Kazuma membalas pelan. Tangannya mengacak-acak rambut Ren dengan gemas.

"Jiisama," sapa Ayano heran. Jarang sekali ia melihat pamannya ini dan Kazuma duduk dalam satu ruangan. Biasanya kedua orang tersebut langsung adu pukul begitu bertatap muka. "Ada apa?"

"Ayano," Juugo memanggil. "Ada pekerjaan lagi. Pergilah dengan Kazuma secepatnya. Ayah sudah menjelaskan pekerjaan ini pada Kazuma."

"HEEH?" Ayano berseru kaget. Apa-apaan ini? Kenapa tiba-tiba ayahnya menyuruhnya pergi??

"Cepatlah pergi, anak bodoh," kata Genma Kannagi dengan sinis dan dingin.

"Tidak perlu kau suruh pun aku juga akan segera pergi. Dasar kakek-kakek tidak sabaran."

Dan Ayano memahaminya. Nada dalam suara Juugo dan juga pandangan matanya menyuruh Ayano untuk segera menyeret Kazuma pergi sebelum terjadi pertumpahan darah ayah dan anak.

Ayano maju, menarik kerah leher Kazuma dan menariknya kasar. "Ayo, Kazuma, pekerjaan menunggu."

"Hei, hei, Ayano, tunggu dulu."

Senyuman pasrah dari sang Soushu, senyuman riang ala Ren dan muka tanpa ekspresi dari Genma mengiringi kepergian Kazuma dan Ayano.

--

Hal ini juga menyatakan bahwa Kazuma dan Ayano merupakan saudara sepupu jauh.

*~O~*

Fakta kedua: Kazuma telah keluar dari keluarga Kannagi.

--

Terkadang, Ayano melupakan fakta yang satu ini.

Gadis itu berputar, mengamati ruangan dalam kekaguman bisu. Rambut panjangnya ikut bergerak seirama dengan tubuhnya. "Apartemen yang ini bagus sekali, Kazuma!"

"Tentu saja," ucap Kazuma cuek. Tangannya membawa bir kalengan dan jus apel dalam kotak—untuk dirinya dan Ayano. "Aku bekerja keras mengumpulkan uang untuk ini."

Kazuma menjatuhkan diri ke sofa yang sangat empuk-setelah menaruh kedua minuman tadi di atas meja. Ia tersenyum menikmati rasa nyaman yang ditimbulkan oleh sofa besar miliknya. Tidak sia-sia dia mengeluarkan banyak uang untuk segalanya ini.

Ekor mata Ayano menangkap bayangan Kazuma yang tersenyum sambil memejamkan matanya. Gadis itu berbalik dan mendekati sang pria. "Sebenarnya aku kesini ingin mengajakmu pulang ke rumah."

Tanpa membuka matanya, Kazuma menyahut pelan, "Rumah mana yang kamu maksud? Setahuku kita tidak pernah membeli rumah untuk kita berdua."

"BUKAN ITU MAKSUDKU, BODOH!" Muka Ayano merah padam. Hatinya berdebar-debar. Dia tahu Kazuma hanya bercanda—tapi tetap saja, hatinya berdegup menyenangkan. "Mak-maksudku, rumah keluarga Kannagi, Kazuma."

Perlahan, kelopak matanya terangkat—iris berwarna merah gelap balas memandang Ayano yang berdiri tepat di hadapannya. "Aku sudah bukan anggota keluarga Kannagi," ucapnya datar tanpa nada. "Namaku sekarang Kazuma Yagami."

Ayano memutar matanya. "Aku tahuuu," ia berkata, jengkel. "Tapi Otousama sendiri sudah mengatakan kamu boleh tinggal di rumah kok. Lagipula, kan lebih gampang mencarimu kalau kita tinggal sedekat mungkin."

Jelas, Ayano tidak menyadari apa arti dari berganti nama. Baginya, hanya ada fakta nomor satu. Atau tidak?

"Kalau kamu begitu ingin tinggal serumah denganku, kenapa tidak kamu saja yang pindah kesini?"

Sang gadis ternganga tak percaya. Sementara Kazuma terbahak melihat responnya.

--

Tentu saja, Kazuma tidak menyangka candaan yang baru saja ia ucapkan dianggap serius oleh Ayano sebagai suatu bentuk lamaran—pada awalnya. Tapi kemudian, ledakan amarah dari gadis itu membuat Kazuma menyadari ia sedikit keterlaluan dalam bercanda.

*~O~*

Fakta ketiga: Soushu keluarga Kannagi saat ini—alias ayah dari Ayano Kannagi—berusaha lebih dari sekali agar anak dan keponakannya itu BERKENCAN.

--

Melupakan fakta lainnya bahwa rencana-rencana kencannya untuk Kazuma dan Ayano selalu gagal, Juugo masih berusaha untuk mendekatkan kedua anak muda tersebut. Dengan bantuan dari Ren yang terpaksa terseret dalam keinginannya menjodohkan Kazuma dan Ayano.

"Taman ria!"

Ren tertawa datar. "Jiisama, itu sudah pernah," ucapnya. "Ayano-neesama menganggapnya sebagai pekerjaan dan tidak berpikir sedikitpun akan kencan."

Senyuman puas yang tadi menghiasi wajah Juugo menghilang.

"Kazuma-niisama juga sudah mencurigai Jiisama yang berada di balik hoax adanya Youma di taman ria," tambah Ren, membuat suasana hati sang Soushu semakin buruk.

"Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan agar mereka berkencan?"

"Siapa yang mau berkencan?" suara Ayano menyela penasaran.

"Ayano-neesama!!" Ren menoleh kaget.

Hampir terkena serangan jantung, Ren melihat Ayano berdiri tepat di belakangnya. Tatapan Kazuma menusuk tajam tanpa suara.

"Oh, salah satu kenalan ayah," Juugo mengelak dengan mulus.

"Oh ya?? Otousama yang merancang kencan mereka? Benarkah??" Ayano memakan tipuan ayahnya dengan sukses.

Tapi mata Kazuma menyipit curiga. Ren nyengir gugup, menyadari kakaknya itu tidak sanggup dibohongi.

--

Ah, ya, Kazuma sudah tidak mampu diperdaya lagi dengan tipu muslihat sang Soushu dalam hal 'kencan' ini. Dan Ayano terlalu bebal untuk menyadari kencan yang diusahakan dengan susah payah oleh ayahnya. Intinya: rencana yang dibuat Juugo akan selalu gagal.

Yah, setidaknya sang Soushu sudah merestui, bahkan berharap supaya hubungan keduanya semakin dekat.

*~O~*

Gabungkan ketiga fakta di atas. Dan anda akan menemukan benang merah hubungan aneh antara kedua Enjutsushi dan Fuujutsushi tersebut.

*~end~*

Meratapi kalender yang udah ganti bulan. Hauu~! Akhirnya saya gagal memenuhi tantangan yang set White ORZ *bunuh diri* Padahal tinggal satu chapter lagi. Ow men. Hikshiks. Yaudahlahyaa. Pokoknya satu chapter lagi. Saya pasti akan menamatkan fic ini, meski lewat dari batas waktu.

Ohya, chapter kemaren temanya 'Secret Joy'. Kerasa nggak kebahagiaannya Ayano gara-gara Kazuma? Emang cuma sekilas sih... tapi menurut saya dalem lhoh *disepak* xP

Kalo chapter yang ini temanya 'Bonds'. Sekali lagi saya ngaco mengintrepertasikan makna dari tema dan melenceng jauuuuh. HUOHUO. Tapi chapter yang satu ini bikin saya ketawa-ketawa najis sambil berharap di anime ada 3 adegan kayak gini. Hehe. Tau makna dari 3 fakta di atas itu?? KAZUMA SAMA AYANO BISA MENIKAHHH!! XDD *ditebas Ayano* Sepupu JAUH, beda marga, DIRESTUI oleh sang Soushu, apalagi yang kurang?? XPP

Next for sure: White Day theme :)

Hontou ni arigatou buat semua yang udah review,

Review lagi? ;D