Early Marriage
Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rated: M
Genre: Romance/Friendship/Humor Maybe
Summary: Kisah Temari yang di jodohkan dengan Shikamaru, Bagaimana nasibnya?
Di pagi yang cerah, seorang anak perempuan berlari menuju Konoha high school. "Telat banget, mati gue." Kata gadis itu entah pada siapa. Dia terus berlari dan berlari sampai akhirnya dia sampai di tempat tujuan. "Syukurlah, masih ada 2 menit, harus cepet nih." Gumannya, di berjalan atau bisa disebut setengah berlari menuju kelasnya.
"Kyaaa!" Terdengar suara teriakan para cewek di koridor. 'Ada apa sih?' Batin gadis itu.
"Temari!" Panggil salah satu temannya, Sakura.
"Sebenarnya ada apa sih?" Tanya gadis yang dipanggil Temari itu.
"Ya ampun! Jadi kau tak tau?" Tanya Sakura, Temari hanya menggeleng. "Mottomo yutakana hari ini datang kesiangan, jadi pelajaran diundur." Jelas Sakura.
"Apa pentingnya mereka sampai-sampai merelakan pelajaran?" Guman Temari, tak sengaja didengar oleh Sakura.
"Gila! Lo belum tau mereka siapa?" Tanya Sakura.
"Orang terkaya di Konoha kan? Gue udah tau."
"Yuk!" kata Sakura menarik tangan Temari, sekarang mereka sedang berada di keramaian para cewek mau pun cowok.
"Kyyaa! Naruto-Kun!"
"Sasuke-kun, I love you!"
"Sai! Kau manis sekali hari ini!"
"Kyyaa! Shika-kun keren kalau lagi menguap!"
"Neji! Rambutmu itu indah sekali! Aku suka itu!" begitulah teriakan dari cewek-cewek, sementara cowok….
"Naruto! Kau sudah mengambil cewek gue!"
"Sasuke! Gue kalah tampan dari lo!"
"Sai! Kok lo bisa manis sih?"
"Shikamaru! Lo bisa pintar pasti nyontek kan?"
"Neji! Pasti itu rambut palsu?"
Sementara SakuTema…..
"Kita ngapain sih kesini? Disini itu ribut. Mending gue ke kelas." Gerutu Temari saking sebalnya.
"Sabar napa?" kata Sakura, Temari pun pergi dari tempat yang ribut itu.
_Bagian Temari_
Temari POV
Dasar cowok aneh! Apa sih yang bagus dari mereka? Uangnya? Atau mukanya? Mereka adalah genk terkenal, bahkan sampai ke korea. Aku duduk di bangku ku lalu kubuka buku yang enak dibaca.
Ting Tong
Bel masuk sudah berbunyi, aku segera memasuki buku ku kedalam tasku yang berwarna hitam dengan gambar kipas disitu. "Kau sedang apa?" Tanya Sakura datang tiba-tiba, rasanya jantungku ingin copot. "Kau ini bikin kaget aku. Aku tidak sedang apa-apa." Kataku.
"O-ohayo" Kata sahabatku, Hinata yang baru datang? Tidak seperti biasanya dia terlambat.
"Kau kenapa terlambat? Biasanya lebih cepat dariku." Tanyaku dengan muka heran.
"Tadi aku ada urusan sebentar." Kata Hinata lalu ia duduk disebelahku.
Kriieet
Lima cowok masuk dengan kerennya, ku akui itu. Seorang cowok berambut duren datang ke mejaku dengan cowok berkepala nanas, sudah bisa di tebak mereka siapa. "Hina-chan! Aku ingin duduk disebelahmu." Kata Naruto dengan senyuman lebarnya yang khas.
"Ba-baik." Jawabnya, Apa? Hinata menerimannya? Terus aku harus duduk sama siapa? Atau aku yang akan diusir? Mati aja kali! "Shikamaru? Kau mau lama-lama berdiri disitu?" Tanya Naruto, entah apa artinya.
"Aku tak mau duduk dengan perempuan, apa lagi dia." Katanya dengan tatapan mengejek.
"Kau tak perlu cemas! Dia ini gadis yang baik. Iya kan Hina-chan?" Kata Naruto tersenyum lebar pada Hinata. Apa maksudnya? Aku tak pernah melihat Naruto memuji ku sebelumnya.
"Kau yakin? Yasudah." Shikamaru pun langsung duduk tanpa izin, dia pun tertidur. Aku pun ikut duduk.
End of Temari POV
Temari terus menatap cowok yang ada disebelahnya, "Keren." Tanpa sadar Temari mengucapkan kata yang tak pernah dia bilang pada cowok ini sebelumnya, cowok yang ada disebelahnya pun terbangun.
"Apa kau bilang?" tanya Shikamaru yang sadar dengan perkataan Temari.
"Ti-tidak, aku tak bilang apa-apa?"
"Oh." Jawabnya, dia pun tertidur lagi. 'Untung-untung." Batin Temari.
_Istirahat_
"Aku lihat tadi, kau duduk disebelah Shikamaru ya? Kau hebat sekali." Kata Ino, dari kelas 2-3 sementara temari 2-1.
"Apa kalian tidak melihat ada yang aneh dengan Hinata?" Tanya Temari tidak nyambung.
"Kenapa? Ada yang salah?" Tanya Tenten sambil memakan kripik kentang (Kayak Choji aja.)
"Hari ini dia datang telat lalu dekat dengan Naruto lau dia makan dengan Mottomo yutakana. Aneh kan?" Jawab Temari.
"Iya juga ya, aneh." Kata Kankuro tiba-tiba.
"Ka-kankuro? Kau ngapain kesini?" Tanya Temari melihat adiknya kesini.
"Gini kak, mom and dad mau ketemu kakak." Kata Kankuro (sok) inggris.
"Ada perlu apa?" Tanya Temari.
"I don't know, yang penting kakak datang." Kata kankuro sambil mengangkat bahu. "Besok ya kak, jangan lupa." Kankuro langsung main pergi aja. Ya, mereka berpisah karna sekolah Temari jauh dari rumahnya.
"Tadi itu adik lo?" Tanya Tenten, Temari mengangguk heran. "Keren banget!"
"Keren apanya? Liat mukanya, di coret-coret begitu." Kata Ino yang mengerti soal fashion muka.
"Justru karna mukanya, dia terlihat lebih keren." Kata Tenten senang.
"Guys, gue ke kelas sebentar ya." Kata Temari langsung meninggalkan mereka.
.
"Huh? Itukan Shikamaru, ngapain dia disitu? Biasanya dia kumpul sama yang lain." Guman Temari penuh tanya. "Shika, lo kenapa ada disini?" Tanya Temari meberanikan diri.
"Emang salah ya?" Tanya Shikamaru balik.
"Enggak, hanya saja… biasanya kan lo ngumpul." Kata Temari, Shikamaru berjalan menuju Temari.
"Apa sih yang lo tau tentang gue?" Bisik Shikamaru membuat Temari merinding.
"…."
"Kenapa diam? Jawab donk." Bisik Shikamaru, Temari pun bertambah merinding, Shikamaru pun menjauhkan tubuhnya dari Temari dan meninggalkan Temari yang tengah merinding hebat.
_Pulang sekolah_
Temari berjalan menuju rumahnya, tiba-tiba ia terhenti ketika mobil disebelahnya berhenti. "Pulang bareng yuk." Kata wanita didalam mobil itu.
"Tan-tante siapa?" Tanya Temari waspada.
"Kenalkan, tante Yoshino Nara, ibu Shikamaru." Kata Yoshino sambil tersenyum. "Yuk, masuk." Temari pun masuk ke dalam mobil itu.
_Sementara Shikamaru_
"Taidama!" Kata Shikamaru, munculah seorang pria mirip Shikamaru. "Kenapa kau pulang cepat?" tanya shikaku.
"Aku lagi malas untuk hang out." Jawabnya singkat, dia pun perjalan menuju kamarnya. "Tunggu!" Cegah ayahnya.
"Ada apa?"
"Besok kau tak usah sekolah, kita pergi besok." Kata Shikaku singkat namun jelas. "Sudah sana istirahat." Shikamaru pun berjalan menuju kamarnya.
Shikamaru POV
Aku memasuki kamarku lalu aku menjatuhkan diriku diatas kasur yang empuk. Mau kemana besok? Aku terlalu malas untuk pergi. Perlahan-lahan aku menutup mata ku sampai aku tertidur.
End of Shikamaru POV
_Keesokan harinya_
Tok Tok Tok
Hening
Tok Tok Tok
Masih hening
Tok Tok Tok!
"Iya-iya sebentar." Kata Shikamaru sambil berjalan gontai kearah pintu kamarnya lalu membukanya. "Ada apa? Tanyanya.
"Cepet siap-siap, sebentar lagi kita berangkat." Kata Shikaku lalu meninggalkan kamar itu.
"Menyebalkan, kenapa harus sekarang?" Kata Shikamaru sambil menuju kamar mandi.
.
Setelah beberapa menit mandi ia langsung memakai bajunya dan segera turun. "disitu terlihat ayahnya yang sedang menyiapkan sarapan. "Cepetan sarapan, setelah itu kita pergi.
"Kenapa cepat-cepat sih? Emang penting banget ya?" kata Shikamaru sambil duduk di kursi dan mengigit roti tanpa selai.
"Ini penting buat perusahaan." Kata Shikaku singkat.
.
"Yuk kita berangkat." Kata Yoshino yang daritadi diam. Mereka pun pergi.
.
.
Setelah sampai tempat tujuan, mereka bertiga pun masuk kerumah gede itu. "Ohayo, Nyonya Karura sudah menunggu anda di ruang tamu." Kata pelayan itu sambil membungkuk kan badannya. Yoshino hanya tersenyum simpul. "Mari ikut saya." Kata pelayan itu sopan, mereka pun mengikuti kemana pelayan tadi pergi.
"Nyonya Karura, tuan muda Kankuro dan tuan muda Gaara, keluarga Nara sudah datang." Kata pelayan itu sopan.
"Makasih ya, matsuri. Sekarang kau boleh pergi." Kata Karura terseyum manis, Matsuri pun langsung meninggalkan ruang tamu. Nara pun langsung duduk di sofa yang sudah tersedia.
"Jadi kita ngapain kesini?" Tanya Shikamaru pada ayahnya.
"Sebentar lagi, sabar." Jawab Shikaku.
"Jadi? Mana gadismu itu?" Tanya Yoshino dengan penuh senyum.
"Sebentar lagi dia datang kok." Jawab Karura, tiba-tiba datanglah gadis anggun bernama Temari. "Ohayo." Kata Temari sambil membungkuk lalu duduk disebelah adiknya, Gaara.
"Jadi bagaimana?" Tanya Shikaku mulai serius.
"Sebenarnya apa sih yang mau di bicarakan?" Tanya Shikatema bareng.
"Jadi begini, kalian berdua harus menikah dalam waktu dekat." Kata jawab Karura polos.
"Ke-kenapa?" Tanya Temari.
"Karna kita sudah sepakat." Kata Karura. "Jadi? Kaasan tau, ini terlalu cepat tapi mau bagaimana lagi?" tanpa tau alasannya Temari langsung pergi kekamarnya.
"Maafkan nee-sanku" Kata Gaara lalu menyusul Temari. "Sekali lagi maafkan anak saya ya." Kata Karura.
"Gak apa-apa kok." Kata Shikaku. "Kalau aku jadi dia juga bakal begitu."
_sementara Temari_
Tok Tok Tok
Suara ketukan pintu itu diabaikan Temari.
Tok Tok Tok
'kak, ini aku, Gaara.' Kata Gaara dari luar kamar Temari.
Ckleek
Gaara melihat kakaknya sedang menangis, make up yang dia pake hancur (Tidak pada lipstick karna dia tidak memakainya.)
"Sabar ya Nee-san." Kata Gaara menenangkan Temari.
"Aku…Hiks…..gak percaya ini semua…..hiks.." Kata Temari disela-sela tangisannya. "Mereka hanya memikirkan perusahaan daripada anaknya….. Hiks….apa…. Hiks itu yang…hiks….disebut orang tua?"
"Sabar-sabar." Kata Gaara menenangkan Temari-lagi-
_sementara ruang tamu_
"Ma, pa, aku ke luar dulu ya." Kata Shikamaru pamit tapi ia hanya diabaikan, Shikamaru pun keluar dari ruangan itu.
.
"Hah~, membosankan sekali. Kenapa harus begini nasib ku? Atau takdir?" Tanya Shikamaru entah pada siapa, sekarang ia sedang berada di depan rumah Temari, sepi memang tapi bisa untuk ketenangan.
"Gomen, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Matsuri tiba-tiba.
"Katamu, Temari itu bagaimana?" Tanya Matsuri.
"Oh, dia orangnya baik, menurut walau suka tersinggung dan perhatian." Jawab Matsuri.
"Istri yang baik." Guman Shikamaru.
"Gomen, ada bilang apa?" Tanya Matsuri.
"Tidak kok." Kata Shikamaru.
"Kalau begitu, saya pergi dulu." Kata Matsuri lalu pergi.
"Baik? Menurut? Menurut? Sepertinya bisa gue jahilin nih cewek." Guman Shikamaru sambil tersenyum mesum.
_keesokan harinya_
"Ohayo!" Kata Temari seperti biasa, tapi tak ada yang menjawab bahkan sahabatnya pun kecuali Hinata, lalu Temari duduk dibangkunya.
"Te-temari-san, apa benar berita itu?" Tanya Hinata gugup.
"Berita? Berita apa?" Tanya Temari santai.
"Tentang pernikahanmu."
"Ah? Eh? Itu ya? Mana mungkin aku bisa menikah, aku kan baru 16 tahun."
"Terus ini apa?" Tanya Sakura sambil menunjukkan majalah bertulisan
Shikamaru Nara(16) tahun akan menikah dengan anak kazekage, Temari(16).
Sebenernya masih banyak tapi karna Temari kaget jadi Cuma baca segitu doank. "Ngaku donk, kalau lo dan Shikamaru udah pacaran." Kata Sakura langsung memeluk Temari.
Bruaaak
"Kau! Bisa-bisanya kau mengambil Shikamaru dariku!" Bentak seorang cewek berambut merah, Tayuya.
"Siapa yang ngambil?" Tanya Temari santai.
"Kau lah, siapa lagi kalau bukak kau!" kata cewek berambut hitam, Kin.
"Kenapa sih lo? Emang dia mau sama lo?" Tanya Sakura seperti mengejek.
"Haah!" Mereka berdua lalu pergi entah kemana. Tiba-tiba Shikamaru datang.
"Temari, ikut aku." Kata Shikamaru langsung menarik tangan Temari.
"Aww…. Sakit tau." Kata Temari, Shikamaru pun melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Temari. "Kenap sih-" tiba-tiba saja Shikamaru membanting pelan tubuh Temari ke dinding. "Kenapa sih lo?"
"Gue mau ngebuktiin." Kata Shikamaru sambil tersenyum mesum.
"Bukt-hmpphff-" Tiba-tiba saja Shikamaru mencium bibir temari, Temari pun meronta tapi usahanya gagal, Shikamaru memasukkan lidahnya dengan izin Temari yang sudah tergoda oleh ciuman yang di berikan Shikamaru. Tangan Shikamaru lalu bergerak membuka kancing seragam Temari lalu meremas dada besar Temari.
"Mmmm…" desah Temari, mulut Shikamaru turun keleher putih Temari, di cium, digigit lalu di jilat, itulah yang Shikamaru lakukan pada leher Temari. "Shhhh…." Desah Temari makin menjadi-jadi, tangan Shikamaru sibuk membuka bra yang Temari kenakan, setelah terbuka, mulut nakalnya itu turun ke bagian dada, di hisap putting Temari. "Ahhhh….Shika….Hahhh…." Desah Temari membuat Shikamaru makin nakal.
Setelah puas dengan dada, Shikamaru balik lagi ke mulut Temari, ia bisa masuk dengan mudah. Tangannya sedang berada di daerah vagina Temari. "Emmmm…." Desah Temari makin panjang, Shika yang mendengar itu langsung mengakhiri ciuman itu dan focus ke vagina Temari. "Ahhhhhh…Shhhh….."
Tap Tap Tap
Suara langkah kaki orang terdengar, dengan cepat Shikamaru mengeluarkan jari telunjuknya dari dalam vagina Temari. "Cepet pakai bajumu, ada orang yang kesini." Temari hanya mengangguk mendengar perintah Shikamaru, ia lalu memakai bajunya denga cepat.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Sai, salah satu anggota Mottomo yutakana.
"Gak, kita habis jalan-jalan aja."Jawab Shikamaru seperti biasanya.
"Oh.' Kata Sai hanya tersenyum.
"Kita pergi dulu ya." Kata Shikamaru langsung menarik tangan Temari.
"Duuh, Sakit tau." Rintih Temari kesakitan. "Kenapa kau lakukan itu padaku tadi?" Tanya Temari.
"Aku hanya ingin ngebuktiin kalau kamu itu baik, menurut dan perhatian." Kata Shikamaru seolah-olah tak terjadi apa-apa.
"Tapi kan tak harus begitu." Kata Temari sebal.
Bruuaak.
"Gomen saya telat." Kata Shikamaru tenang.
"Gomen sensei."
"Kalian telat? Kenapa? Pasti melakukan hal yang tidak-tidak." Tebak guru mesum ini, siapa lagi kalau bukan Kakashi.
"Sok tau sensei." Guman Shikamaru.
"Cepat sana duduk." Mereka pun duduk di bangkunya masing masing.
"Baik kita lanjutin, blab la bla bla." Tanpa sadar Temari manatap wajah Shikamaru yang asyik tidur.
"Dasar." Gumannya.
T B C
