MAAF SEMUA... GOMEN... GOMEN...
SEBENARNYA LIGHT TADINYA MAU BERHENTI BIKIN FIC AJA... SOALNYA FICNYA GAJE...
TAPI, MENGINGAT MASIH ADA YANG MAU BACA FIC LIGHT, LIGHT JADI GAK TEGA DAN BERUSAHA UNTUK MEMBUAT FIC SAMPAI SELESAI...
AKHIR-AKHIR INI LIGHT SIBUKK... GOMEN YA...
This Fic Just For You My Readers :)
Rate : T
Namikaze Uzumaki Naruto & Namikaze Uzumaki Sakura
Namikaze Uzumaki Naruto kini telah tersohor namanya. Namikaze Uzumaki Naruto. Campuran dari dua clan berbeda dan dari tempat berbeda pula. Telah berhasil mendamaikan dunia shinobi dan mempererat tali kerjasama antara 5 desa bagian. Dan 5 negara bagian. Dia jadi pemimpin 5 desa dan penasihat 5 negara. Tapi, dia lebih focus dengan desanya tercinta tempat dia dibesarkan. Tanah airnya. Konohagakure.
Hidupnya dibayar sangat mahal oleh pemburu uang hadiah. Dia menjadi orang nomor satu yang dicari, orang nomor satu paling disegani, orang nomor satu paling dihormati, orang nomor satu paling ramah dan penyayang dan juga orang nomor satu yang penuh kejutan.
Ketampanan dan kharismanya makin menebar tat kala dia telah menjadi pemimpin 5 desa. Ketegasannya dan cara berpikirnya yang praktis namun dinamis dan benar. Membuat banyak wanita dari banyak penjuru gencar mengincarnya yang sudah menduda selama 5 tahun. Sayangnya, Naruto tak pernah memandang mereka. Naruto hanya mengatakan pada mereka bahwa dia sedang ingin bersama kedua anaknya. Nami dan satu lagi… anaknya dan Hinata. Namikaze Uzumaki Hyuuga. Ya… Dia ingin hidup bersama kedua anaknya. Nami dan Hyuuga yang notabene masih membutuhkannya.
"Ayah… Ayah mau pergi kemana lagi?" tanya seorang gadis kecil berambut kuning pendek sebahu bermata biru muda cerah.
"Nami… Ayah ada undangan ke keluarga kerajaan api… Ada urusan penting disana. Kamu sama paman Sasuke dan Bibi Sakura dulu ya…" ujar Naruto seraya merapikan jubah hokage kebanggaannya itu.
"Tapi kan Ayah sudah berjanji hari ini Ayah akan mengajak Nami berlatih kunai dan shuriken…" ucap Nami sambil mengeluarkan jurus puppy eyesnya yang diwarisi dari Naruto dan Shion.
"Hahahaha… Jadi, kamu mau Ayah bagaimana saying?" tanya Naruto sambil berjongkok menyamakan ketinggiannya dengan Nami. Nami nyengir saat melihat Ayah yang amat dia sayangi nyengir.
"Nami maunya Ayah ngajarin Nami… Terus tetap disini bersama Nami dan Hyuuga juga Luffy-nii. Ya? Ya?" jawab Nami dengan sedikit lompat-lompat kecil. Naruto tersenyum lebar dan mengacak rambut Nami.
"Baiklah sayang… kita habiskan waktu kita bersama ya… panggilkan Hyuuga dan nii-chan mu!" ucap Naruto. Nami mengangguk antusias dan berlari pergi jauh dari Naruto sambil meneriakan teriakan yang menggembirakan.
Naruto memandangi Nami dari belakang dan berbalik saat menyadari ada seseorang yang mendekatinya dari belakang.
"Kau menyadariku, Naruto?" tanya Sakura sambil tersenyum. Naruto nyengir lebar. Yah, bodohnya Sakura bertanya begitu. Tentu saja Naruto tau. Dalam jarak puluhan kilometer saja dia bisa tahu apalagi ini? Hanya beberapa meter saja.
"kemana Sasuke?" tanya Naruto yang tak mendapatkan sahabatnya yang satu lagi.
"Jangan bodoh Naruto… Kau baru saja menyuruhnya pergi ke kerajaan api karena kamu mau berlatih bersama anakmu kan? Kau kan bisa menggunakan telepatimu…" ujar Sakura yang merasa diberi pertanyaan bodoh oleh Naruto yang menanggapi pertanyaan bodohnya tadi. Keduanya pun tertawa. Lalu, dengan sopannya, Naruto mempersilahkan Sakura duduk di ruang keluarganya.
"Bagaimana hubunganmu dengan Sasuke?" tanya Naruto pada Sakura. Tatapan mata Sakura menjadi sendu. Menyadari itu, Naruto pun merasa bersalah telah menanyakannya. "Maaf…" ujarnya.
"Tak apa Naruto… kau seperti pada siapa saja berkata begitu padaku… Dasar Baka!" seru Sakura sambil nyengir lagi.
"Err, Sakura… kamu kenapa tak menikah saja dengan Sasuke?" tanya Naruto mulai serius. Sakura menatap Naruto tak percaya.
"Sejak kapan kau peduli itu?" tanya Sakura. Naruto menggaruk pipinya yang tidak gatal.
"tidak, hanya saja kalian itu aneh… sudah sedekat ini tapi tak menikah?" ucap Naruto. Sakura tersenyum lemah.
"Kami tak bisa menikah bila tidak saling mencintai…" ujar Sakura. Naruto berkedut.
"Masa iya kalian tak ada rasa?" tanya Naruto. Sakura mengangguk.
"Kenapa?" tanya Naruto. Sakura tak menjawab. Lama mereka terdiam.
"Yang aku mau hanya kamu Naruto…" jawab Sakura dengan nada yang lemah dan lembut. Naruto terkesiap dengan pernyataan Sakura barusan.
"Jangan bercanda Sakura… Kau kan mencintai Sasuke. Bahkan kau menunggu Sasuke sejak dahulu… Kau juga cocok dengan Sasuke kok… Bahkan Sasuke kan cinta pertamamu…" ucap Naruto. Sakura menggeleng lemah.
"Sasuke juga menyadari aku bukannya mencintainya… Aku hanya mencintai Sasuke kecil yang dahulu aku kenal. Saat ini tak ada rasa diantara kami keculi rasa sayang sebagai sahabat. Itu saja tak lebih… Selebihnya, aku hanya ingin denganmu…" ujar Sakura. Naruto terlihat berpikir.
"Maksudmu kau ingin jadikan aku yang terakhir untukmu? Lalu, bagaimana dengan Sasuke?" tanya Naruto.
"Dia sedang dekat dengan Hyuuga Hanabi. Adik Hinata yang kini menjadi muridnya…"jawab Sakura. Membuat mata Naruto terbelalak.
"APA? Awas saja kalau dia sampai melukai Hanabi!" seru Naruto mencak-mencak. Sakura hanya terkikik geli.
"Sakura… err… apakah, tadi itu kamu memintaku menjadi suamimu?" tanya Naruto sambil menggarukan kuku jari telunjuk kanannya ke pipi kanannya. Wajahnya memerah.
Sakura mengangguk dan blushing. Membuat dia semakin manis di mata Naruto.
"Tapi… Kau tahu? Aku mungkin tak bisa membahagiakanmu… Aku sibuk dan sudah punya an-" ucap Naruto terputus saat Sakura menempelkan telunjuknya di mulut Naruto.
"Sst, selama ini, bukankah aku yang selalu merawat kedua anakmu juga Luffy, Naru?" tanya Sakura manis. Naruto mengangguk. Sakura tersenyum lalu kembali ke posisi duduknya semua. Di kursi di depan Naruto.
"Tapi… Aku harus menjalankan satu misi hidupku… Aku harus bisa membawa kedamaian di dunia Shinobi… itulah syarat aku hidup dalam mimpiku saat aku terbangun dari koma 5 tahun yang lalu…" ujar Naruto seraya menerawang tentang kejadian sebelumnya.
"Tenanglah aku tak akan menghalangi mimpimu… Aku akan membantumu…" ujar Sakura. Naruto nyengir lebar. Wajahnya bersemu kemerahan sama seperti Sakura yang bahkan merahnya bersaing dengan warna rambutnya.
Naruto memang sangat menyukai Sakura. Tapi, begitu dia mengetahui tentang perasaan Hinata, dia lebih memilih Hinata. Mau bagaimana lagi? Memilih itu sangat menyusahkan untuk Naruto. Dia lebih baik disuruh menghadapi ketimbang memilih.
Sakura juga sama. Dari perhatian Naruto, akhirnya dia menyadari. Yang dia butuhkan bukanlah Sasuke. Tapi, Naruto. Orang yang selalu setia padanya. Dan pada cintanya. Keheningan diantara mereka tercipta sampai suara-suara kecil menelusup telinga mereka.
"Ayah…. Bibi Sakura!" seru Nami dan Hyuuga.
"Nii-chan! Nee-chan!" seru Luffy. Naruto merentangkan tangannya dan memeluk mereka semua.
"Ayah, ayo! Kita berlatih…" ujar Nami dengan manja.
"Ayah… Hyuuga mau main ke danau…"ujar Hyuuga. Naruto berkedut. Bagaimana ini?
"Nami, kita berlatih dekat danau saja ya sambil camping!" ujar Sakura yang melihat Naruto bingung. Tiba-tiba saja wajah Hyuuga dan Nami ceria.
"Kyaa! Itu bagus! Bibi Sakura memang cocok jadi ibu kami yaaa… benar kan Hyuuga?" tanya Nami. Hyuuga mengangguk tanda setuju.
"Apa? Aku kira bibi Sakura akan menjadi kekasihku… huh"ujar Luffy sambil menggembungkan pipi. Sedangkan Sakura dan Naruto tetap blushing.
"Nami, ayah tak mengatakan kalau ayah akan menikah dengan Sakura?" ujar Naruto. Nami mendelik.
"Ayah… kemampuan Ayah kan menurun padaku… Aku bisa tahu loh…"ucap Nami meremehkan. Naruto cengo mendengarnya.
Akhirnya mereka berlima pun pergi ke danau di Konoha. Danau itu indah sekali karena memang danau itu buatan Naruto dan banyak warga desa Konoha lainnya. Sehingga menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.
"Naruto… Aku behenti deh mainnya. Sudah lelah…" ucap Sakura yang langsung bersandar di pohon rindang samping danau. Naruto menghentikan acara membuat gelombang besar di danau untuk anak-anaknya dan Luffy lalu mendekati Sakura.
"Kenapa? Kau lelah ya?" tanya Naruto. Sakura mengangguk.
Keduanya terdiam sampai akhirnya Naruto berinisiatif memeluk pinggang Sakura dan menyandarkan kepalanya di pundak Sakura.
"Sakura… Aku mempunyai mimpi yang sejak dulu aku ingin wujudkan…" ungkap Naruto.
"Apa?" tanya Sakura.
"Aku ingin punya keturunan lebih dari 10 yang belum sempat aku wujudkan bersama Hinata…" ujar Naruto. Sakura bersemu.
"Sakura…" sahut Naruto yang kini memandang Sakura.
"Maukah kau menjadi ibu dari anak-anaku dan menjadi pendamping hidupku?" tanya Naruto. Sakura terkejut. Tapi, dia kembali tersenyum dan mengangguk. Mereka pun berpelukan. Sakura dan Naruto kini bertatapan dan mulai berciuman walau masih sedikit canggung.
-diamondlight96-
Pesta yang meriah diadakan di kediaman keluarga Namikaze Uzumaki. Disana ada resepsi pernikahan Sakura dan Naruto. Semua sanak saudara Sakura dan banyak orang penting yang datang. Tampak Naruto dan Sakura yang sangat bahagia dan Nami juga Hyuuga yang tak kalah bahagianya.
"Hei Jidat! Akhirnya kamu menyusulku juga…" ujar Ino pada Sakura. Sakura terkekeh geli melihat sahabatnya yang masih seperti dulu.
"hahaha… makasih sudah menunggu, Ino… Bagaimana dengan kamu dan Sai?" tanya Sakura.
"Kami sudah punya anak 3… Kamu mau punya anak berapa?" tanya Ino membuat Sakura blushing. Tiba-tiba datang Naruto di tengah mereka.
"Kami akan mempunyai lebih dari 10 anak… biar lebih ramai! hehehehehe" cengir Naruto.
"Naruto… Baru rencana saja sudah sombong kamu…" ucap Sai membela Ino. Tak lama kemudian, semua Konoha No Senshi pun bergabung dan saling bercengkrama.
Dari hasil obrolan mereka didapatkan data :
Sasuke akan menikah dengan Hanabi 3 bulan yang akan datang ; Shikamaru dan temari punya anak laki-laki yang bernama Nara Tensai ; Chouji sampai sekarang masih jomblo… Katanya belum menemukan wanita yang pandai sekali memasak ; Ino dan Sai sudah punya tiga anak. 2 laki-laki kembar dan satu lagi yang bungsu perempuan. Yang laki-laki bernama Yamanaka Mukuchina dan Yamanaka Egao. Yang perempuan bernama Yamanaka kidori; Neji sudah menikah dengan tenten dan sekarang Tenten sedang hamil muda dan mereka sudah punya anak perempuan satu yang bernama Hyuuga Tsuki; Lee tetap berstatus jomblo. Katanya dia itu mengaharapkan Sakura ; Kiba sedang pendekatan dengan wanita Suna ; Shino sedang sibuk mengurusi serangga sampai tak terpikirkan wanita.
Selesai pesta, semua pulang dengan keadaan lesu. Terutama para wanita yang mengharapkan Naruto.
"Sakura…" ucap Naruto saat mereka telah sampai di kamarnya. Nami dan Hyuuga? Mereka bersama Luffy dan Konoha No Senshi.
"I, iya…" ucap Sakura. Naruto mendekati Sakura malu-malu. Lalu, mereka mulai melakukan hubungan yang biasa dilakukan suami istri di malam pertama mereka. (light gak bisa nulis adegan-adegannya ya… jadi maaf kalau kurang menarik… Soalnya bentar lagi ada Ramadhan. Takut dosa nih… ckck, silahkan berimajinasi sendiri *diserbu readers yg kecewa).
-diamondlight96-
"Naruto sudah menikah… Apa langkah kita selanjutnya?" tanya seseorang dengan nada seram.
"Hancurkan semuanya…" seringai beberapa orang mulai bertebaran.
-diamondlight96-
Wah... Siapa yang bisa menebak orang yang bakal menghancurkan Naruto?
ditunggu vote-nya... yang sesama author atau yang bisa LOG-IN tolong kirim pesan... kalau nggak, boleh kok di review nya...
THANKS
