Haaaiii,,,, Minnaaaaa…..

Ni Story ke-2 saya, masih seputar persona, tapi bukan crossover. Ni story udah di publish, tapi banyak kali salahnya jadi di hapus, sekarang udah di perbaiki tapi mungkin tetap ancur ~_~ udah ah

Langsung aja

Disclaimer : Persona 4 dan aliansinya punya ATLUS, yang saya punya cuman ni, cerita super GaJe

Warning : AU, OOC, OC, ancur, aneh,, pokoknya gak jelas banget and membosankan ~_~

Summary : "…Aku sudah muak, selama ini terus dan selalu aku saja yang menjadi korban ke egoisan mu! Aku saja yang terus menjadi korban kekesalanmu, aku sudah tak tahan lagi!"

a/n : di sini, mereka udah menang lawan Izanami dan Souji gak jadi balik ke kampung

nya. Trus hanya ada tiga POV, Souji, Naoto, dan Normal POV

Satu lagi, ni baru awal, YosuChie, slight KanjiRise (pembuka) ntar Khusus Naoto

Moga ada yang suka,,,

Enjoy it's and Review please,,,

Memory And Infinity

Chapter 1 : Hate

Shirogane Residence

Naoto-POV-

'Tok.. tok.. tok..' suara ketukan ku dengar dari balik pintu yang terasa mengganggu tidur ku

"Naoto-sama… ayo bangun! Sekarang sudah pukul 6.30. Ayo cepat bangun nanti telat ke sekolah!" sekarang teriakan seseorang yang akhirnya memaksa ku untuk bangkit dari tidur lelapku

"Ngghh.. hu-uh.. yaaa~ aku sudah bangun" seru ku malas sambil meregang kan badan

"Saya tunggu dibawah!" teriak orang itu lagi

"Iya, iya Yakushiji-san…" sahut ku sewot sambil berjalan menuju kamar mandi

"Ohayou… Jii-san, Yakushiji-san…" sapa ku turun dari tangga sambil membenahi topi biru kesayanganku yang selalu menempel di kepala ku

"Ohayou Naoto. Kau bangun telat sekali, tidak seperti biasanya, ada apa?" tanya seorang kakek sambil membereskan tumpukan kertas di atas meja

"Ah, itu… hmm, kemarin aku dan teman-teman melakukan kegiatan yang cukup menguras tenaga, jadinya badan ku 2 kali lipat lebih capek dari biasanya. Tapi sekarang sudah segar kembali" jawab ku panjang lebar, sedikit senyuman di akhir kata, 'Padahal aku dan yang lainnya habis pesta besar sampai larut malam, merayakan kemenagan kami atas kalahnya Izanami dan tidak jadinya Senpai pindah ke kota asalnya' pikir ku, melamun

"Oh ya. Naoto-sama, ini ada berkas-berkas baru yang harus di kerjakan Minggu ini dari Doujima-san" ujar Yakushiji, laki-laki yang menjadi asisten Jii-san, sekaligus orang yang mengurus ku setelah kematian ke dua orang tua ku. Dia terlihat sedang mengangakut setumpuk kertas yang disusun rapi dalam beberapa map lalu menyerahkannya padaku

"Hm? Perasaan Doujima-san tidak memberitahu ku terlebih dahulu kalau ada tugas seperti ini…" kata ku bingung sambil memegang tumpukan map di tangan ku

"Tadi malam dia datang ke sini untuk menyerahkan tugas itu sekaligus memberitahu masalah apa lagi yang akan anda tangani, tapi setelah melihat keadaan anda yang sangat lelah, yaah jadinya dia memberikannya pada saya" jawab Yakushiji panjang lebar

"Oh" respond ku memperhatikan map itu satu persatu

"Naoto! Cepatlah pergi ke sekolah, nanti kau telat, pelajari saja berkas-berkas itu nanti" kata-kata Jii-san menyadarkan lamunanku

"Oh ya hampir lupa. Kalau begitu aku pergi dulu!" ngacir keluar rumah

In Classroom

Normal-POV-

"Ohayou Minna~~" teriak seorang cewek berambut coklat kuncir dua. Kujikawa Rise, dibelakangnya Naoto berjalan mengikuti masih dengan gaya cool-nya

"Wah-wah-wah, tumben kalian berdua terlambat, barengan lagi. Biasanya sudah ribut gak jelas, heh Rise-chan" ujar pemuda berambut putih bertumpang preman

"Aaahhh Kanji-kun, wajar kan kalau kita berdua telat, soalnya kemaren kita semua habis pesta gila-gilan trus badan jadi capek deh…" keluh Rise sambil duduk di atas meja tepat di di depan Kanji yang duduk di kursi(gak sopan nih!)

"Hey, jangan duduk di meja! Di depan ku lagi, gak sopan tau!" kesal Kanji pindah dari tempat duduknya semula

"Cieeeee… Kanji, tumben lo perhatian banget ama Rise. Pasti ada apa-apanya nih…" goda cowok berambut coklat berantakan*dilempar sandal* sebuah headset berwarna oranye melingkar di lehernya

"Ah Senpai! Apa sih? memang nya salah kalau aku seperti tadi?" protes preman yang bernama Kanji itu

Rise malah nge-blush dengar ucapan senpai-nya tadi

"Halah ngaku aja deh, lo suka kan ama Rise? Udah ketahuan kali habis pertarungan terakhir kita. Udah jujur aja" sekarang cewek berambut bob dan memakai jaket berwarna hijau yang menggoda Kanji

"Chi, Chie-senpai juga! Jangan ngomong gitu! Ah kalian ini!" sewot Kanji yang langsung ke luar kelas dengan wajah sedikit memerah

Rise nge-blush lagi, semua yang ada disana hanya senyum-senyum melihat tingkah mereka yang rada aneh*ditabok rame-rame*

"Hahahaha, aneh tu anak di dukung malah kabur" ujar Yosuke sambil ketawa dan langsung terdiam setelah mendengar apa yang di ucapkan Chie

"Hey semua. Kita ke Junes yuk! Lanjutkan pesta~ Yosuke akan mentraktir kita semua" ujar Chie semangat

"Ah! Hey Chie! Kau bicara apa?" protes Yosuke langsung

"Waah pesta lagi kuma… hore-hore-hore Teddy mau makan Takoyaki sepuasnya kuma~" teriak cowok berambut pirang kegirangan(lagi gak pake kostum) yang langsung kena jitakan dari Yosuke

"Awww… sakit kuma, kenapa Senpai memukul Teddy, kuma?" keluh Teddy sambil megusap kepalanya yang sakit habis di jitak Yosuke

"Itu karena kau berisik dan senang karena melihat ku tersiksa, bodoh!" omel Yosuke (kasar amat sih)

"Hmm… boleh juga tuh, lanjutkan pesta, kebetulan aku sedang tidak ada kerjaan sore ini" kata seorang pemuda berambut abu-abu mangkok

"Eh, Souji! Kau juga?" tanya Yosuke kaget

"Yey, kalau Souji saja mau, kenapa kau tidak mau hah Yosuke! Kalau begitu ayo kita Ke Junes!" tseru Chie semangat

"Haah kalau begini aku hanya bisa pasrah. Awas saja kau Chie akan ku balas kau nanti" keluh Yosuke yang langsung manyun di tempat duduknya

Suasana ceria seperti biasa di kelas itu sampai bel tanda masuk berbunyi, seakan menyuruh mereka untuk balik ke kelas dan tempat duduk masing-masing untuk melanjutkan pelajaran hari itu

Café Junes

Terlihat sekelompok remaja sedang berpesta di salah satu sudut café Junes, namun satu kejadian membuat suasana yang semangat itu langsung berubah dingin akibat dua orang remaja di kelompok itu

"Whoaaahh, Chie! Kau ini cewe atau apa sih? cara makan mu mengerikan sekali!" seru Yosuke menatap Chie yang sedang makan dengan lahapnya, kayak orang gak makan setahun aja *ditendang*

'Bukh!' Chie melempar botol saus ke kepala Yosuke

"Jangan pernah mengomentari cara makan ku Yosuke" kata Chie dingin+deathglare

"Hei, bagaimana aku gak protes? Kau itu sudah menghabiskan 15 piring steak! Selain itu cara makan mu itu, apa kau belum makan selama setahun ini hah? kau itu cewek cobalah bersikap lebih sopan sedikit!" omel Yosuke panjang lebar (cieeee perhatian nih*dipukul*)

"Urusei. Terserah aku dong mau makan kayak gimana" balas Chie cuek bebek *ditendang lagi*

"Kau ini, dibilangin, dasar Kunti" sewot Yosuke yang sudah gak tahan lagi dengan kelakuan Chie. Cewe berjaket hijau itu langsung mendelik tajam pada Yosuke

"Apa kau bilang? Kunti? Kau ini… dasar Tengkorak!" teriak Chie sewot

"Kunti, berhenti lah membuatku bangkrut, mengerti? Dasar Kunti! Aku sudah muak selama ini terus dan selalu aku saja yang menjadi korban ke egoisan mu! Aku saja yang terus menjadi korban kekesalanmu, aku sudah tak tahan lagi! Kau dengar Kunti? Dan satu lagi, aku manusia bukan tengkorak! Dasar Kunti" ujar Yosuke .tinggi *disambit* melepaskan semua kekesalan yang sudah lama di pendamnya

Tak tahan lagi dengan ucapan Yosuke barusan, Chie langsung menendang perut Yosuke sesesekuat teenaga-nya dan berteriak marah

"Berhenti… Yosuke… SUDAH CUKUP! GUE BENCI LO! Tengkorak Junes!" habis teriak, Chie langsung ngacir dengan menahan air mata yang akan keluar, dia berlari sekencangnya, entah kemana (pokoknya keluar Junes)

Semua yang mendengar pertengkaran itu terdiam. Yukiko, cewe berambut hitam panjang dan memakai bando berwarna merah berdiri dari tempat duduknya

"Yosuke-kun, kalau kau tidak suka dengan sikap Chie, jangan membuatnya malu di depan umum!" ujarnya pada Yosuke, cowo pemakai headphone warna orange itu hanya diam. Yukiko lalu pergi mengejar Chie

Souji, Kanji, Rise, dan Teddy minus Naoto yang duduk agak jauh dari situ diam, tak mampu berbicara sedikitpun. Lalu Yosuke berjalan keluar

"Senpai! Mau kemana?" tanya Kanji

"Jalan, pokoknya mencari tempat untuk menenangkan diri" uajr Yosuke datar, meninggalkan teman-temannya yang bertampang heran dan sedih. Semua terdiam…

Tbc,,,,…

Author : Huufftt… selese juga, tapi…. Kok ancur gini? Malah lebih parah dari yang pertama! Aaaaaahhhh *headbang 1000,,,,,, x*

a/n : aahhh,,, gomen readers, author nya lagi stress berat. Oke saya aja yang lanjutin mm, gimana? ancur-kah? Ngaco-kah? Jelek-kah? Buruk-kah? gaje-kah? Tolong kasih tau, coz ni cerita sebenarnya mau di bikin panjang ama Author, tapi takut karena nanti kepanjangan dan kalian pada bosan, jadinya dia buat segini aja. Endingnya gak banget, *dilempar batu ama Author, tepar*

Author : Gomen reader atas cerita gak jelas ini, saya cuma anak kemarin sore yang baru belajar bikin fic pendek-pendek, tapi ujung-ujungnya kepanjangan juga, saya gak mau kalian bosan. Trus ni cerita belom selesai, masih panjang,,,,

Oke, next chap, ceritanya bakal saya bikin ringan, tapi masih ada seriusnya, Tolong di beri saran, kritik, koment, atau apalah itu yang penting Tinggal kan sedikit kata buat saya (flame) juga boleh, asal bias ngebantu saya ~_~

Review please?,-