Bones milik FOX Company. Saya hanya meminjam.
Warningnya, OC. Canon (maybe). Don't Like Don't Read.
Temperance. Charanya Dr. Temperance Brennan.
Genre, Thriller(Actually, semi-Thriller). Rate, M.
Summary,
Dengan begini, aku bisa mendapatkan Tempe lebih cepat, bisik Laurence Gameesh dalam hatinya sendiri. Bibirnya memunculkan sebuah seringai licik.
*u*
Booth, a Bones fan-fiction.
Washington, DC.
Pagi itu langsung menjadi pagi yang buruk bagi Dr. Brennan. Kau tahu Agen Khusus Seeley Joseph Booth?
Mayatnya ditemukan terkoyak pagi ini. Mereka bisa langsung mengidentifikasinya karena Dr. B yang membuka dompetnya dan melihat tulisan Seeley J. Booth.
Sial bagi mereka. Orang-orang yang bekerja di Medico-Legal harus cepat-cepat mengetahui pembunuhnya. Pantas saja tadi Dr. Brennan tidak didampingi oleh Booth, melainkan Agen Gameesh.
*u*
FLASHBACK
Malam yang gelap. Booth baru saja mengembalikan Parker kepada Rebecca beberapa jam lalu. Jalanan DC masih ramai. SUV-nya berpadu ke jalanan.
Ia membelokkan mobilnya ke jalan menuju apartemennya yang—entah mengapa—sepi. Agen FBI yang juga rekan dari Dr. Temperance Brennan itu berjalan ke luar, ke pintu depan gedung apartemennya.
Tubuh itu jatuh menggelinding dari tangga secara tiba-tiba. Laurence Gameesh, agen FBI keturunan Arab, mendekatinya dan langsung mengeluarkan pisau lipatnya dari jaketnya.
"Ga-Gameesh …," desis Booth. "A-apa yang … yang akan … kau … lakukan?" tanyanya terbata. Ia merasa lemah … seakan jantungnya tengah dicabik oleh kepiting-kepiting laut.
"Diamlah, penghalang," ucap Gameesh. Ia langsung mengarahkan pisaunya ke jantung laki-laki besar itu dan menusukkannya.
Mulut Booth langsung mengeluarkan darah segar yang mengotori pakaian Gameesh. Lelaki Arab-Amerika itu tidak peduli. Ia lalu mengarahkan pisaunya ke perut Booth, mengoyaknya.
Mengeluarkan ususnya. Melepaskan hati dan lambungnya dari tempatnya.
Gameesh melangkah mundur beberapa langkah. Ia tersenyum melihat karyanya.
Temperance akan menjadi milikku, katanya dalam hati.
END OF FLASHBACK
*u*
"Prakiraan umurnya 41-42 tahun. Ia sepertinya mantan atau sniper di gurun." Itulah kata Dr. B tadi.
"Ada dompetnya sepertinya. Cobalah kau baca," kata Dr. Saroyan. Dr. Brennan melihat ke arah Camille dan mengikuti perkatannya. Ia membacanya.
"BOOTH?" serunya keras.
Sekarang pun dia masih menggumamkan kata yang sama. Matanya berlinang.
"Tidak. Itu tidak mungkin Booth, Cam. Itu tidak mungkin Booth … aku kemarin melihatnya bersama Parker di Royal Diner …," gumamnya. Ia menangis, kehilangan rekan yang dekat dengannya.
"Dr. Brennan, jika kau tidak kuat untuk melakukan otopsi padanya, sebaiknya kau ambil cuti. Biar kami yang kerjakan," kata Dr. Saroyan. Perempuan itu melepaskan kedua belah sarung tangannya dan mengelus rambut wanita yang bernama lengkap Temperance Brennan itu.
Lance Sweets yang ikut pergi ke TKP, langsung meminta Dr. Brennan untuk menyingkir dan menuntunnya ke truk yang dibawa Nigel-Murray.
Laurence Gameesh menatap mayat Booth yang tadi malam ia habisi sendiri.
Dengan begini, aku bisa mendapatkan Tempe lebih cepat, bisik Laurence Gameesh dalam hatinya sendiri. Bibirnya memunculkan sebuah seringai licik.
*u*
THE END
*u*
OKE, OKE.
Saya akui fic ini mirip dengan salah satu episode Bones di season 3. Tapi saya juga teuing ah, paduli amat.
Maklum aneh, anak bawang Fandom Bones Indonesia XD
Oke tanpa panjang lebar,
Mind to reviewing, please? :3
