Sebuah awal pasti ada akhir
Begitu pula dengan kisah ini
Silahkan berimajinasi
Melengkapi epilog cerita…
3 Devil Pigs
Chap 3: The Last Drama
Disclaimer: Eyeshield 21 from Riichiro Inagaki & Yuusuke Murata
Genre: Humor, Friendship
Written by: 00 Ayuzawa 21 Usui 00
Rate: K (Anak kecil pun boleh baca fic sarat akan keabalan ini…)
Warning: OOC tapi saia harap tidak, typo (buat jaga-jaga), A/N nyelip di cerita dalam bentuk: *…*. Nama pemeran kutulis skali aja ea! Setting when main chara almost graduate from High School. Don't Like Don't Read
Soundtrack: Blaze Line by Back-ON, Telephone by Lady Gaga ft. Beyonce, Garuda di Dadaku by Netral
3 Devil Pigs ©2010 by M. Gabriella
~0033300~
"Kekeke! Mereka sudah datang!
Saatnya mengakhiri!"
~0033300~
BACKSTAGE:
Hening.
Mati lampu sedari tadi memekakkan telinga. Loh? Eh, lupa bilang. Banyak orang menjerit-jerit di panggung. Pertanyaanya… KENAPA SEKARANG HENING?
Oh, jawabnya satu. Ada aura menusuk yang hitam pekat dari seluruh ruangan. Memberikan sinyal 'diam-atau-nyawamu-melayang'.
"KEKEKE! Maaf atas mati lampu tadi. Kali ini, kita akan melanjutkan acara! Ya-Ha!" ucap seseorang dengan kacamata bingkai hitamnya, dan rambut pirangnya. Tidak spike, loh…
"Hi-hiruma-kun, kan?" tanya Mamori di balik tirai panggung yang masih gelap. Hanya terdengar suara sang setan a.k.a akuma. *Sama! ==*
Lalu, tepat setelah Mamori berkata, lampu menjadi terang kembali. Namun, hanya di panggung. Cukup. Cukup membuat penonton terpana.
"Nama saya Hilman dari Koran Neraka! Sayalah MC hari ini! Ya-Ha!" ucap orang yang sedang berdiri di panggung dengan mike yang ia genggam. Membuat sweatdrop 'orang-orang-pintar' di Devil Bats.
"Kami akan menyuguhkan acara yang menarik di sini! Sambutlah acara pertama…
Drama 3 Babi Setan dari Deimon Devil Bats!" ucap Hiruma—err… Hilman saja, yah, kalau di acara kali ini…
Seketika itu, sweatdrop lah satu ruangan tersebut secara berjamaah, bersamaan dengan menutupnya tirai merah secara tiba-tiba dan tidak diketahui keberadaannya.
"Mama, kok, tirainya menutup sendiri tanpa keberadaan? Wah, seram ini," ucap seorang anak kecil yang sedang duduk di bangku sebelah ibunya yang tersenyum maklum. Membuat pundung seseorang dibalik panggung, ketika mendengar kata-kata 'tirainya menutup sendiri tanpa keberadaan?'. Yah, anda pasti dapat mengiranya…
"Tak apa… Tak apa…" jawab seseorang yang pundung di balik panggung.
[Back to the Mr. Hilman—eh drama 3 Babi Setan]
[Part 1, START!]
"YA~! Ibu, kami mau meminta ijin untuk pergi ke hutan," ucap babi ketiga (Suzuna) pada sang ibu babi (Mamori) dengan riangnya. Latar panggung adalah sebuah rumah mewah dengan perapian bes—loh? Musashi ga salah atuh?
"Benar, MAX! Sudah saatnya kami hidup mandiri," ucap babi pertama atau yang paling sulung (Monta) yang sebenarnya lebih mirip monyet itu.
"Ja-jadi kami boleh pergi, ibu?" tanya babi kedua (Sena) terbata-bata pada sang ibu. Membuat aura hitam yang menuntut kesempurnaan di balik panggung menjadi geram. Membuat orang-orang di sekitarnya menjauh sebelum mati oleh aura tak mengenakkan dari seorang obsesif itu. Well, kalian pasti berpikir itu Hiruma. Salah. Kalian bilang pindah ke Indosiar kalian bisa bebas? Salah. Justru akan semakin seru. [Iklan Cinta *piip* Season *piip* yang pindah ke Deimon—eh, salah. Lanjut!] Itu adalah… YUKIMITSU HITAM! YA-HA!
"Yah, dengan berat hati, ibu mengijinkan. Tapi, ibu beritahu, ya. Kalau kalian ke hutan, jangan lengah terhadap serigala berambut spike blonde di tengah jalan. Dia itu licik. Suka memeras orang, yah, walaupun dia tampan juga. Eh? Salah! Maksud ibu, kalian harus menjadi makhluk yang rendah hati. Karena itu adalah cara menjadi orang yang berdiri tegar di puncak dunia," ucap sang ibu panjang lebar. Yang ternyata sempat menuai sweatdrop dua babi dan satu antena babi yang bergerak-gerak. Ah, ternyata ada lagi orang yang mengeluarkan aura hitam di belakang, disertai orang yang meniup-niup permen karet sesuka hatinya.
Ketiga babi setelah pamit dengan ibu mereka dengan haru dan tangis *?* akhirnya meninggalkan setting panggung untuk bersiap dimarahi sang sutradara—eh, maaf. Maksudnya bersiap mengganti setting panggung. Diikuti sang ibu. Ada yang bertanya apa pakaian yang mereka kenakan sekarang? Yang mereka kenakan simpel. Cukup kulit hewan buatan yang dipakai seperti kostum dengan kepala terbuka. Kulit apa? Silahkan dipikir sendiri. Disertai celemek dan sapu yang dibawa-bawa sang ibu. Juga untuk babi pertama dan kedua dilapisi seragam amefuto mereka masing-masing. *Readers: GIMANA CARA PAKAINYA?* Untuk babi ketiga, menggunakan seragam sekolahnya dan in-line skate.
Demikianlah bagian ini selesai. Setting panggung pun berganti menjadi tirai tertutup berwarna merah bergaris hitam. Tanyakan pada orangtua kalian, di mana tempat membelinya. Settingpun berganti, menjadi ada anjing galak dan babi yang membawa-bawa papan kecil yang membuat satu ruangan jawdrop sambil mengedip-ngedipkan mata. Papan yang betuliskan…
'Kami akan kembali setelah pesan-pesan yang satu ini.'
[End of part 1]
Backstage, MAX!::
"APA-APAAN INI!" teriak seseorang yang mulai botak lagi setelah rambutnya tumbuh secara ajaib…
"Ma-maafkan kami, Yuki-san…" ucap Sena terbata-bata sambil menahan panas dibajunya yang berlapis-lapis…
"Tenang, Yukki! Tenang! Rileks!" ucap Suzuna yang ternyata manjur. Membuat Yukimitsu tenang sejenak. Sambil memijit-mijit keningnya layaknya Profesor Dumbledore. *Hogya?*
"Ah, maafkan aku. Aku terlalu terobsesi menjadikan drama ini sukses," ucap Yukimitsu dengan tenang. Akhirnya, dia bisa sedikit sanatai.
"Yah, lebih baik kita mengambil tempat di bangku penonton yang sudah disiapkan You-nii," ucap Suzuna pada yang lain, seraya melepaskan kostum 'luar biasa' yang ia pakai. Tentu dengan baju bebas lainnya yang ada di dalam kostumnya.
B-bangku penonton…::
Ketika Sena, Suzuna, Monta serta Mamori (yang lain masih bersiap dengan setting part 2) sudah sampai di tempat duduk, mati lampu kembali terjadi. Membuat satu ruangan, baik yang duduk di atas, bawah maupun sisi kiri dan kanan pangggung, menjerit. Kecuali Sena, Suzuna, dan Mamori yang sudah maklum keadaan seperti ini. Wong tadi dah terjadi…
Namun, tiba-tiba terdengar suara musik yang menyentak dan… Heboh…
"Woo! Come on! Come on!"
Terdengar musik beat menggema di seluruh ruangan. Lalu, muncullah dua sosok di panggung. Terlihat seperti… Mizumachi dan Akaba rasanya.
'Umaku tobidasenai
Sonna toki ha
Kanjiru mama ni hane wo hiroge
Togiresouna omoi wo
Kono sora ni utsushite…'
Semua terperangah. Melihat dan menyaksikan pemandangan indah ini. Akaba bermain gitar dengan sangat elegannya. Membuat wanita di penjuru ruangan berteriak memekakkan telinga. Tak terkecuali Suzuna dan Mamori yang histeris. Sena dan Monta hanya bisa berkata: Ahaha… Ahahaha…
Tak terasa penampilan yang begitu memukau telah hampir mencapai penghujung lagu yang semakin serunya. Ditambah dengan light effect dan sound effect kelas eksekutif yang didapatkan dengan—err… Cuma-Cuma.
'Konna boku demo
Sasaete kureru kimi ga iru kara
Fuan wo kette kibou wo tsukande
Tsubasa hiroge tobitatsu ima
Ashita wo egakou…'
Tepat dengan berakhirnya lagu, semacam flame thrower skala terbatas *Jangan bayangkan punya Hiruma. Bahaya…* ditembakkan ke atas dari panggung. Menambah suasana gemerlap ruangan. Membuat semakin banyak wanita pingsan ** di bangku penonton.
"Fuh, dan kami akan membawakan lagu dua lagu lagi," ucap Akaba sambil membetulkan posisi kacamatanya yang melorot.
"Ngha, jadi, selamat menikmati!" ucap Mizumachi yang tumben nyambung…
'Hello, hello, baby
You called, I can't hear a thing.
I have got no service
in the club, you see, see
Wha-Wha-What did you say?
Oh, you're breaking up on me
Sorry, I cannot hear you,
I'm kinda busy…'
Baru di awal, 'upacara jejeritan' sudah dimulai lagi. Akaba menyanyikan bagian Lady Gaga dengan indahnya, disertai permainan gitar nan apik. Lalu kemudian, Mizumachi mengambil alih mike untuk bagian Beyonce dengan seksinya.
'Boy, the way you blowin' up my phone
won't make me leave no faster.
Put my coat on faster,
leave my girls no faster.
I shoulda left my phone at home,
'cause this is a disaster!
Callin' like a collector -
sorry, I cannot answer!'
Jeritan terus terdengar hingga akhir lagu. Membuat suasana 'cool room' menjadi 'hot' sejenak. Dan ditutup dengan akhiran yang em—mantap.
"We're sorry the number you have reached is not in service at this time.
Please check the number, or try your call again." ucap kedua pemuda ini bersamaan dengan memegang kedua standing mike masing-masing dan berdiri berdampingan serta saling menempelkan punggung satu sama lain. Ditambah pose khusus dengan masing-masing cell phone pastinya *Mizumachi dapet darimana, tak usah dipermasalahkan, ya… Ehehe…* . Yang membuat ruangan ini menambah daftar korban 'pingsan' di tempat ini.
"Ngha, dan ini lagu terakhir kami. Mohon diikuti sambil diteriakkan bersama, ya!" ucap Mizumachi pada penonton yang antusias pada lagu berikut.
"Fuh, karena lagu ini adalah pesanan seseorang yang sedang mengetik dengan mata melotot di ujung sana. Yang lebih tepatnya minta didoakan agar negaranya menang di Piala AFF. Duh, kita mulai saja," ucap Akaba mengakhiri yang mendapat hadiah jempolan dari ujung…
'Garuda di dadaku
Garuda kebanggaanku
Ku yakin hari ini pasti menang..
Kobarkan semangatmu
Tunjukkan keinginanmu
Ku yakin hari ini pasti menang…'
Semuanya pun berdiri dengan spanduk yang berbunyi beda-beda, seperti 'Kalahkan Malay**a!' atau 'Rebut jati diri bangsa!' atau 'Merah putih jaya!' atau juga 'Garuda Pancasila, akulah pendukungmu! Patriot proklamasi! Sedia berkorban untukmu!'. Well, bukan spanduk itu, tapi lagu…
Sedangkan sang pengetik sedang tertawa maniak nan senang, karena dapat berkampanye gratis…
"Fuh, demikian akhir dari acara kami, kukembalikan pada Mr. Hilman," ucap Akaba seraya diikuti Mizumachi ke belakang panggung. Seketika, aura gelap kembali menyelimuti ruangan…
"Kekeke, baiklah. Kita lanjutkan ke part 2. Nantikan performa saya… Kekeke! Ya-Ha!" ucap Mr. Hilman misterius meninggalkan penonton yang menggigil seram…
[Part 2, START!]
"Ah, aku mau membangun rumah dari jerami saja. Biar cepat, MAX!" ucap babi pertama di depan bahan bangunan yang ia tenteng dan susun. Padahal ia sudah mulai membatin, 'Kenapa bukan Musashi saja yang menyusunnya, kenapa harus aku?' pikirnya dengan wajah tak tulus. Mengundang pembicaraan bisik-bisik dari bangku penonton…
"Psst… Psst… Dasar monyet, eh babi tak tahu diri. Sudah bagus bisa main di drama,"
"Iya-ya," ucap ibu-ibu di bangku penonton yang membuat Monta cengo sesaat.
"Sabar, MAX!" gumamnya. Yang mendapat sorotan tajam dari backstage oleh YUKIMITSU HITAM yang seperti berkata 'itu-tak-ada-dalam-naskah-kan-Monta.' dengan aura yang siap menelan monta hidup-hidup.
"A-aku membangun rumah dari kayu saja…" ucap babi kedua yang membangun rumahnya, yang er—sebenarnya sudah jadi. Tinggal Sena memasang pintunya saja. Mungkin sudah dibangun Musashi. Membuat Monta melempar deathglare MAX pada Sena…
"YA~! Membangun rumah dari batu bata kan kokoh, hehe," ucap Suzuna cengengesan yang mendapat aura 'kelam' dari belakang.
"Kekeke, mereka tak sadar ada aku, rupanya…" ucap seseorang yang bersembunyi di atas kabel-kabel panggung.
[End of Part 2]
YA~! Backstage!::
"Yah, lebih baik dari tadi," ucap Yukimitsu pasrah sambil memijit kembali kepalanya seperti Profesor McGonagall…
"Kekeke. Setelah ini giliran kalian, Ha-Ha bersaudara sialan," ucap Hiruma dengan seringai kejam sambil menenteng-nenteng bazooka kesayangannya. Sedangkan yang diajak bicara hanya menunduk-nuduk gaje.
"Ba-baik," ucap mereka bertiga bersamaan ala Sena.
"Dan jangan sampai berlogat Sunda, ya, sayang," ucap Yukimitsu dengan senyum yang rapat dengan mata tertutup layaknya Sai. Sungguh menyeramkan…
Dan untuk backstage kali ini, sedikit serius karena ada aura menusuk…
Panggung. Kekeke!::
"Ya. Mr. Hilman kembali. Silahkan nantikan… Part 3 terkejam di dunia… Happy watching. Ya-Ha!" ucap Mr. Hilman dengan senyum ala Voldemort disertai tingkat kemisteriusan setinggi awan. Terlihat bayangan sayap kelelawar keluar dari punggung sang MC. Yang mungkin hanuya terlihat Mamori… *Kok malah spoiler ?*
[Part 3, START!]
"Kekeke, WAAAA!"
"GYAAA!"
Terdengar begitulah teriakan menggema di ruangan. Membuat suasana mencekam. Kalau drama 3 babi kecil biasa, sih, tidak masalah. Tapi.. Ini… Sang serigala itu setan…
Terjadilah adegan kejar-kejaran ketiga babi dengan sang setan a.k.a serigala. Sebenarnya kejar-kejaran itu tak ada dalam naskah, tapi apa mau dikata. Backstage belum siap untuk adegan serigala jatuh ke perapian…
[Sementara itu, Backstage…]
"Mu-musashi! Kualinya macet! Tak mau jalan! Aduh, bagaimana ini?" ucap Kurita panik sambil memutar-mutar tuas kuali bersama Komusubi. Entah apa yang mereka akan lakukan, sehingga Musashi menepuk dahinya.
[Panggung, Ya-Ha!]
Dan untunglah persiapan sudah selesai. Atau Hiruma akan bosan dan menembaki ketiga babi malang itu…
"Ayo kita ke rumah monyet!" ucap Sena keceplosan dan mendapat deathglare MAX dari Monta, disertai mata Yukimitsu yang sudah 'bling-bling' istilahnya sembari memegang pisau dan garpu yang telah dimengkilatkan ala Butler nan siap pakai.
Akhirnya mereka berdua dapat masuk ke rumah babi pertama. Namun, sayanganya serigala pertama dapat dengan mudahnya meniup rumah itu sekali dan hancur. Merekapun segera menuju rumah babi kedua yang bernasib naas, dua kali tiupan.
Setelah terengah-engah, mereka masuk ke rumah babi ketiga dengan nafas tersengal-sengal. Membuat readers berpikir, sejauh apa sih rumahnya?
Untung tak diuntung *halah*, walau serigala tak dapat masuk, ia menemukan celah cerobong asap untuk jalan masuk ke rumah babi ketiga.
"Ah!" ucap Suzuna bersamaan dengan nyalanya lampu bohlam di rumahnya. Ia segera mencari lampu ajaib warisan kakaknya dari Hollywood sebagai figuran. Membuat Yukimitsu sweatdrop dengan pikiran, yang diambil itu kan kuali!
"Lampu… Lampu ajaib… Tunjukkan kekuatanmu… BUAH!" ucap Suzuna seraya mekudahi lampu ajaib disertai dengan pingsannya Yukimitsu…
"Hohoho! Ada apa memanggilku di hari Natal? Hohoho!" ucap Santa Claus berbadan 'lebar' yang datang dari lampu ajaib tersebut disertai dengan 'muka aneh' dari tiga babi bersaudara ini.
"YA~! Santa Claus Kurita! Kami minta kuali besar untuk menghancurkan serigala!" ucap Suzuna yang mendapat hadiah jentikan jari sang 'Santa Claus' dengan kuali besar.
Tak lama kemudian, Santa Claus gadungan itu menghilang sebelum permintaan ketiga…
"Kekeke! Aku tahu kalian ada di dalam sana," ucap serigala sambil memasuki cerobong asap dan berhasil! Jebakan Suzuna berhasil! Serigala itu kalah!
"Hore! Kita menang!" ucap ketiga babi tanpa memerhatikan serigala yang sudah 'hidup lagi' dan menuju keluar rumah lewat jalan belakang untuk selanjutnya bertemu dengan tiga pemburu. Yukimitsu sendiri sudah H2C dengan keadaan ini.
"Heh, serigala, kau harus mati!" ucap Jumonji.
"Kekeke, ayo tembak saja!"
"HAA?"
"HAAA?"
"HAAAA?"
"BERISIK! Keh, kalau begitu, minggir!"
"TIDAK AKAN! TEMBAK!" kata ketiga orang itu dengan menembakkan AK 47 yang ditangkis Hiruma.
"Payah,"
"A-apa? Bagaimana bisa? Hei! Kau mau ke mana?"
" Ke rumah ibu sialan dari para babi sialan. Ya-Ha!"
[Rumah ibu babi, hehe]
"Lalala…" ucap sang ibu babi di rumah mewahnya. Oh, setting panggung telah berganti rupanya.
"Kekeke! Halo, ibu babi sialan~" ucap serigala di ambang pintu sang ibu babi. Menciptakan aura seram di seluruh ruangan.
"Eh, kau mau KYAA—"
"Kekeke! Ya-Ha!" teriak sang serigala.
Mau tahu apa yang terjadi? Yang terjadi adalah Mamori yang digendong Hiruma keluar rumahnya dan membawanya bagaikan bahan bangunan di pundak. Romantis. Pikir penonton…
[Sena dekaka]
Dan akhirnya, inilah akhir dari drama gantung ini. Para babi bersama pemburu dan segenap kru Deimon Devil Bats segera berfoto bersama, dan sebelum applause penonton…
"Kekeke! Mau meninggalkan kami?" ucap serigala pada kerumunan anggota klubya yang bergidik seram. Ia segera menurunkan Mamori yang mukanya merah padam dan sudah tak bisa membalas Hiruma.
Merekapun berfoto bersama dan mengakhiri rangkaian acara hari ini dengan standing applause penonton. Belakangan diketahui drama mereka menjadi acara favorit. Walaupun masing-masing sudah membatin, 'jangan sampai drama ini terulang…'
.
.
15 Tahun kemudian::
"Rei, mama bilang jangan berlari-lari!" ujar seorang berambut auburn dan bermata sapphire yang mengejar anaknya dengan eloknya. Ups, yang di belakangnya dengan rambut spike pirang dan mata hijau tosca juga tak boleh dilupakan.
"Kekeke. Dia semangat sekali, kan, Ma-Mo-Ri," ucap Hiruma menggoda pada istrinya. Well, mereka sudah menjadi sepasang suami istri sekarang, yang sedang mengantar anak mereka ke pertemuan orangtua murid.
"Kekeke. Heh, anak sialan, memangnya ada apa sampai kau segembira ini, heh?" tanya Hiruma pada anaknya yang berambut spike pirang sepertinya, namun bermata sapphire dengan bentuk wajah yang mirip ibunya.
"Ada drama, ayah," ujar Rei, nama anak itu pada Hiruma.
"Drama apa, sayang?" tanya Mamori lembut pada anak tercintanya. Yang ditanggapi dengan cengiran lebar.
"3 Babi Setan," ujar anak itu polos dengan cengiran lebar.
"Ha?" ucap Mamori dengan mulut menganga. Memori buruk kepalanya melintas…
"Kekeke! Itulah anakku! Ya-Ha!"
~fin~
A/N:: Yeeey! Selesai juga! Makasih yang udah nungguin fiction geje nan gantung ni! Sori klo humornya ga ketulungan jeleknya. Maaf yang sebesar-besarnya dari fiction cacad ini! Gara-gara diburu waktu bwat dipake gentian ma sepupu. Okeh, ga banyak bacot. G.o.D apdet Senin. Seperti sya bilang ni akan tuntas tahun ni. Nantikan apdetan ficku yang lain ea! Dan mulai dari fic ni, review kubales di bawah. PM ku males dibuka… #plaK!
.
Big Thanx to:: DEVIL'D • ToscaTurqoise • Iin cka you-nii • Natsuno Yurie Uchiha • nab'nab'kaitani • undine-yaha • Salmahimahi • CieCieYeaDinoHibaForever • Mayou Fietry
.
Balesan Review:
DEVIL'D:: Yosh. Makasih dah review. Uda apdet ni! Review lagi ea!
ToscaTurqoise:: Boleh manggil saya apa aja kok, asal jangan senpai ya. Waduh, ia tuh! Pada kena virus Sunda! Kekeke! Udah abis ni! Review lagi yuk!
Iin cka you-nii:: Nah, 'mereka' udah nampang! Salam buwat Pichi-chan! Hehe. Review lagi?
Natsuno Yurie Uchiha:: Nah, udah puas HM nya? Mreka nikah loh! Kekeke! Tenang, acara tunangan mereka ada di fict *piip* Kekeke! Review lagi!
nab'nab'kaitani:: Nih dah updet! Gapapa kmu bru baca. Thanx ea! Udah abis ni! Review?
undine-yaha:: Wah! Emang slah kompi tuh! Kekeke! Yosh! Berperikepintuanlah seperti saya! #plak! Udah abis ni! Hehe… Review?
Salmahimahi:: Salma-chan! Udah abis ni! Ishimaru kembali terasing… Kekeke! Review ya!
CieCieYeaDinoHibaForever:: Duh, ada anak imut! *gampar* Hehe. Udah ketauan tuh! Mau review lagi?
Mayou Fietry:: Hola Mayu-chan! Kekeke! Yosh! Udah apdet! Kekeke! Review ya!
.
Sekian. Inilah akhirnya, so, REVIEW!
