Ry dan Rin: Halo minna, sorry saya baru update ceritanya sekarang soalnya satu minggu ini banyak tugas dari sekolah…. m(_ _)m

Ry: Oke pertama-tama kita akan balas review dari pereview chap 1.

HarunoZuka: Hai Haru…^^, iya nih lagi mood bikin rated M. Sebenarnya saya cuma satu orang, yang satu lagi kepribadian saya yang lain. Dia yang ambil alih kalau soal-soal pervert dan amarah, soalnya dia yang jago begituan. Maaf lw Sasuke jadi Hentai di FFn ini soalnya aku suka lw Sasuke seperti itu (Rin: katanya nggak hoby hentai). Nih udah aku Update.^^

Yue Heartphilia, Bella UchiHaruno, Namiko CherryRan Mieko-chan, 4ntk4-ch4n, noonaSyea, deldung: Arigatou udah review, Nih udah aku Update.^^

Cuteshiibeauty: Nih udah aku Update.^^. Saya usahakan, tapi gak tw ini udh hot apa belum? Soal sex toy sepertinya chap depan deh soalnya saya belum pengalaman pakai sex toy. Kamu mau bantu aku kasih tahu jenis-jenis sex toy?

Tabita Pinkybunny : Wih… Tabita hebat bisa nebaknya padahal teman-temanku pada nebak yang dobrak nya Itachi.^^

Vipris: Boleh…^^, fic ini kayaknya tamat di chapter depan atau chapter 3, aku juga belum tahu XD (Ry dilempar bata oleh Vipris). Nih udah aku update.

Rin: Oke saya ucapkan terima kasih bagi yang sudah mereview dan selamat menikmati chapter 2.

Ry: Oke, Let us begin the story…

.

Sasuke yang melihat Sakura yang sudah pasrah dengan apa yang terjadi, semakin melebarkan seringainya. Wajah Sasuke semakin mendekati wajah Sakura, hingga.

'BRAK'

Suara pintu kamar dibuka dengan kasarnya, dan membuat SasuSaku melihat ke arah pintu yang terbuka itu. Dan SasuSaku membelakkan matanya kaget melihat siapa yang berdiri didepan pintu itu.

"LOVE"

Disclaimer: Saya bukan pemilik Naruto, Naruto masih jadi milik 'Masashi Kishimoto'.

Rated: tentu saja M *Devil Smile*

Pairing: SasuSaku forever ever after

Genre: nggak bisa jauh-jauh dari 'Romance'

Warning: OOC, AU, Miss Typo(s), abal, gaje, Lemon adegan 17 tahun ke atas.

Chapter 2:

"Sasori-nii…" Kata Sakura kaget.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Kata Sasori murka.

"Heh… i-ini…" Kata Sakura gelagapan.

"Kami sedang tidak melakukan apa-apa, tadi aku jatuh dan tidak sengaja menimpa adikmu ." Kata Sasuke sambil menyingkir dari badan Sakura.

"Apa kau kira aku akan percaya kata-katamu Uchiha Sasuke." Kata Sasori sambil menatap Sasuke tajam.

"Terserah kau mau percaya atau tidak. Tapi aku tekankan kalau aku tidak tertarik dengan adikmu yang jidatnya lebar itu." Kata Sasuke.

"Apa maksudmu dengan menghinaku seperti itu, ayam." Kata Sakura marah karena dikatai jidat lebar oleh Sasuke.

"Siapa yang menghina, kan memang kenyataanya kalau jidatmu itu lebar." Kata Sasuke dengan polos.

"Ukh.. Awas kau ayam." Kata Sakura sambil mengepalkan tangannya dan mengejar Sasuke sehingga terjadi acara kejar-kejaran antara Sakura dan Sasuke. Sasori yang melihat itu hanya bisa swt.

oOo

Malam hari di kediaman Haruno.

"HUH… DASAR AYAM JELEK, PERVERT, NYEBELIN." Teriak Sakura sambil menghajar bantal guling yang sekarang bentuknya tidak terdefinisi lagi karena menjadi 'korban' amukkan Sakura.

Untunglah tadi Sasori dan Itachi berhasil menghentikan acara kejar-kejaran mereka, kalau tidak dijamin wajah Sasuke sudah biru-biru dihajar Sakura.

"Enak saja bilang jidatku lebar, dan apa juga alasan dia menciumku." Kata Sakura sambil duduk ditepi tempat tidurnya.

Sakura menyentuhkan tangannya ke bibirnya, teringat kembali kejadian saat Sasuke menciumnya

"Oh Shit, kenapa aku harus mengingatnya." Batin Sakura kesal.

Sakura menarik selimutnya dan memejamkan matanya yang sudah mengantuk. Dan lagi besok dia harus bangun pagi untuk siap-siap ke pantai untuk berlibur bersama Sasori.

"Semoga besok jadi hari yang menyenangkan." Harap Sakura.

oOo

Sakura terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara ketukkan pintu. Dengan malas Sakura bangun dari tidurnya dan berjalan kearah pintu dan membukanya.

"Sakura, maaf kalau mengganggu tidurmu." Kata orang yang mengetuk pitu tersebut yang tidak lain adalah Sasori.

"Iya, tidak apa-apa kok aniki. Ada apa?" Tanya Sakura.

"Sebenarnya hari ini aniki tidak bisa menemanimu ke pantai. Teman aniki kecelakaan dan sekarang aniki harus menjenguknya." Kata Sasori dengan nada menyesal.

"Ooo… Tidak apa-apa aniki, aku juga lagi malas keluar kok." Kata Sakura.

"Yang benar?" Kata Sasori memastikan.

"Iya, kalau aniki mau pergi, pergi saja. Aku mau melanjutkan tidurku lagi." Kata Sakura sambil berbalik ke ranjangnya.

"Oke… Kalau begitu aniki pergi dulu yah. Kalau kau mau makan, ada omelet di dapur." Kata Sasori menutup pintu kamar Sakura dan bersiap pergi.

Sakura mendengar pintu kamarnya tertutup. Sakura yang tadinya berbaring sekrang mengubah posisinya menjadi duduk.

"Dasar baka aniki, bilang saja kalau mau pergi kencan dengan Yuki-nee. Pakai alasan ke rumah sakit, memangnya kalau kerumah sakit harus pakai baju yang sepertinya untuk kencan gitu. Mana bau parfumenya nyengat banget kalau benar-benar aniki ke rumah sakit bukannya sembuh pasiennya malahan tambah sakit." Kata Sakura.

Sebenarnya Sakura kecewa juga tidak bisa liburan bersama kakaknya, tapi apa boleh buat dia lebih senang melihat kakaknya bahagia. Sakura membaringkan dirinya kembali diranjangnya untuk melanjutkan tidurnya. Tiba-tiba hp Sakura bergetar. Sakura mengambil hpnya dan melihat tulisan "Ino-Pig Calling", Sakura menekan tombol hijau dihpnya untuk menjawab telepon itu.

"Ada apa ino, tumben telepon pagi-pagi begini?" Tanya Sakura.

"Aku mau mengajakmu untuk liburan selama 3 hari ke villa punya Sai-kun yang terletak di pantai Konoha hari ini, kau mau tidak ?dari pada kau berlibur bersama kakakmu lebih baik kau bersama kami." Kata Ino.

"Boleh saja, lagipula Sasori-nii membatalkan acara liburan kami hari ini." Kata Sakura malas.

"Hah… Yang benar?" Tanya Ino yang dari suaranya terlihat kaget.

"Hn." Kata Sakura singkat.

"Bagaimana ceritanya sampai seperti itu?" Tanya Ino ingin tahu.

"Nanti aku saja aku ceritakan, aku mau mandi dulu sekarang."

"Oke, aku tunggu kau disekolah. Ingat sebelum jam 8 kau sudah harus disana. Mengerti?"

"Iya… Iya…"

"Oke… Sampai ketemu disekolah dan jangan lupa kau harus menceritakan semuanya nanti."

"Iya, kau tenang saja nanti aku ceritakan secara detail sampai kau puas."

"Oke… Jaa Forehead." Kata Ino memutuskan teleponnya.

Sakura cuma geleng-geleng kepala dengan kelakuan sahabatnya itu. Tapi dia bersyukur juga Ino mengajaknya liburan, dengan begini Sakura tidak akan merasa akan bosan menjalani liburan sendiri.

oOo

Sakura sudah menyiapkan peralatanya untuk berlibur, dan tadi dia sudah menelepon Sasori untuk meminta izin untuk liburan bersama Ino selama 3 hari. Syukurlah Sasori memberi izin, sehingga Sakura bias langsung bersiap-siap. Jam setengah 8 Sakura sudah selesai meerapikan barang-barang yang akan dibawanya nanti, dan dia sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

Tidak butuh waktu lama, Sakura sudah sampai disekolah. Sakura mengedarkan pandangannya dan melihat sosok dikenalnya sebagai Ino dan memanggilnya.

"Ino…" Panggil Sakura sambil berlari menghampiri Ino.

"Sakura, kau tiba tepat waktu sebentar lagi kita berangkat." Kata Ino sambil tersenyum.

"Hn." Kata Sakura singkat.

"Sakura, ayo ceritakan kepadaku soal pembatalan liburan kau dan Sasori-Senpai." Kata Ino bersemangat.

"Nanti saja No, lebih baik kau bantu aku membawa barang bawaan ku ke dalam bus." Kata Sakura sambil mengangkat sebuahb tas besar ditangan kanannya dengan susah payah.

"Oke… Tapi, sepertinya kita tidak akan kuat kalau mengangkatnya berdua." Kata Ino melihat tas Sakura yang ukurannya XXL itu. Didalam hati Ino bertanya-tanya bagaimana Sakura membawa tas itu dari rumahnya tanpa kesulitan.

"Sepertinya begitu." Kata Sakura melihat tasnya.

"Lebih baik kita bantuan yang lain saja untuk mengangkatnya." Usul Ino

"Hn." Jawab Sakura singkat.

"Sasuke-kun, bias minta tolong bawakan tas ini tidak?" Tanya Ino kepada seseorang lelaki yang tidak lain adalah Sasuke.

"Hn." Kata Sasuke sambil mengangkat tas yabg ditunjuk Ino.

"Thanks Sasuke." Kata Ino.

"Hn." Jawab Sasuke singkat.

Sasuke mengangkat tas milik Sakura ke bagasi bus, Sakura yang melihat itu hanya diam. Entah kenapa sejak kejadian kemarin dirumah Sasuke yang walaupun berakhir dengan insiden kejar-kejaran, Sakura jadi tidak bisa menatap langsung muka Sasuke. Entah kenapa mukanya merah dan jantungnya berdegup kencang dengan hanya melihat Sasuke. Sakura mencoba menetralisir perasaannya yang kacau dengan bicara dengan Ino, Tenten, Hinata, dan Temari yang ikut dalam acara liburan bersama, sampai mereka berangkat.

oOo

Diperjalanan Sakura dan Ino berbicara tentang pembatalan liburan Sakura dan Sasori. Sampai-sampai mereka tidak sadar kalau sudah sampai di Villa. Untung ada Sai yang memberi tahu mereka. Setelah turun dari bus mereka masuk ke Villa tersebut dan berkumpul diruang tengah rumah itu.

"Oke… Kita akan melakukan pembagian kamar disini ada 10 kamar. Empat kamar dilantai satu, empat kamar dilantai dua, dan dua kamar dilantai tiga. Semua kamar memiliki beranda sendiri kecuali dua kamar dilantai tiga yang berandanya gabung." Kata Sai menjelaskan keadaan kamar yang ada divilla tersebut.

"Aku harus dapat kamar dilantai tiga." Kata semua cowok kompak kecuali Sasuke.

"Oke, supaya adil semuanya ambil undian yang isinya nomor 1-10, kamar untuk yang mendapat no. undian 1-4 dilantai satu, no. 5-8 dilantai dua, dan no. 9-10 dilantai tiga." Kata Sai sambil menyerahkan 10 kertas yang masih dilipat.

Semuanya mengambil kertas dari tangan Sai dan membukanya. Neji, Tenten, Hinata, dan Naruto mendapat kamar dilantai satu, sedangkan Temari, Shikamaru, Sai, dan Ino dilantai dua. Dan terakhir Sakura dan Sasuke dilantai tiga.

Terlihat raut kecewa di wajah para cowok yang tidak mendapat kamar dilantai tiga. Tapi mereka tidak terlalu kecewa karena kamar pacar-pacar mereka disebelah mereka. Mereka mengangkut barang bawaan mereka ke kamar masing-masing.

Sakura dan Sasuke berjalan dalam diam menuju ke kamar mereka. Tidak ada satupun yang memulai pembicaraan, suasana semakin hening hanya suara angin yang terdengar.

oOo

Sakura baru saja selesai merapikan barang bawaannya, saat suara Ino memanggilnya dari luar.

"Sakura, kita disuruh berkumpul diruang makan sekarang." Kata Ino dari luar pintu.

"Hn, sebentar lagi aku kesana. Kau duluan saja." Kata Sakura.

"Baiklah." Kata Ino meninggalkan kamar Sakura.

Sakura berdiri dari duduknya untuk pergi ke Ruang Makan. Ketika keluar dari kamar, Sakura berpapasan dengan Sasuke. Mereka saling memandang, Onyx dan Emerald bertemu beberapa saat. Sampai sang pemilik saling membuang muka dan berjalan tanpa saling menghiraukan.

Sampai diruang makan, Sakura memilih duduk di samping Ino dan Sasuke duduk disamping Sai. Mereka duduk saling berhadapan tanpa saling pandang satu sama lain.

"Sai, kenapa kita tidak boleh bermain dipantai sekarang?" Tanya Naruto dengan muka kesal.

"Kau tidak lihat Naruto, sekarang cuacanya sedang buruk. Dan katanya malam ini akan ada badai, jadi kita tidak bisa bermain dipantai." Kata Neji menjelaskan.

"Ck… Menyebalkan percuma donk kita ke Pantai tapi tidak bisa bermain disana. Betulkan Teme?" Kata Naruto meminta dukungan Sasuke.

"Hn." Kata Sasuke singkat.

"Tuh… Sasuke aja bilang ya." Kata Naruto menganggap arti 'Hn' Sasuke adalah iya.

"Sudahlah Naruto, hari ini kita bermain disini saja kan masih ada 2 hari lagi untuk bermain sepuasnya di Pantai." Kata Hinata menenangkan pacarnya.

"Benar, apa yang dikatakan Hinata. Kita bisa bermain disini, kalau begitu bagaimana kalau kita bermain petak umpet." Kata Tenten semangat.

"Itu kekanak-kanakan Tenten, lebih baik kita bermain rumah-rumahan saja." Kata Temari.

"Itu lebih kekanak-kanakan Temari. Lebih baik petak umpet biar tidak bosan." Kata Tenten.

"Masak-masakan." Kata Temari tidak mau kalah.

"Petak Umpet." Balas Tenten.

"Masak-masakan."

"Petak Umpet."

"Sudahlah kalian berdua jangan bertengkar." Kata Shikamaru bosan mendengar pertengkaran Temari dan Tenten.

"Betul, kita bisa bermain masak-masakan dulu baru petak umpet atau sebaliknya." Kata Ino.

"Baiklah." Kata Double T itu bersamaan.

"Oke, ayo kita main petak umpet dulu. Semuanya ikutkan?" Tanya Sai sambil melihat teman-temannya. Semuanya mengangguk tanda setuju.

Yang pertama jaga adalah Neji, semuanya bersembunyi saat Neji mulai menghitung.

Sakura berjalan mencari tempat bersembunyi yang aman, ketika sampai disebuah pintu yang sepertinya pintu gudang peralatan, Sakura memutuskan untuk bersembunyi disana. Sakura masuk dan alangkah kagetnya saat melihat ada orang selain dirinya yang juga sedang bersembunyi disana.

"Sa-SASUKE." Teriak Sakura kaget.

Sasuke segera menutup mulut Sakura untuk menghentikan teriakkan Sakura ynag bisa memberitahu keberadaan mereka. Sasuke dapat mendengar suara langkah kaki yang menuju kearah tempat mereka bersembunyi, mereka berdua tegang saat mendengar langkah itu semakin mendekat ke arah mereka.

"Sepertinya aku mendengar teriakkan dari sini, tapi kok tidak ada siapa-siapa. Mungkin teriakkan itu cuma perasaanku saja." Kata orang yang ada didepan pintu tersebut.

Orang itu pergi menjauh dari sana. Sasuke yang mendengar suara langkah kaki itu menjauh bernafas lega. Tidak lupa juga Sasuke melepas bekapannya, sehingga Sakura dapat bernafas dengan leluasa.

"Hah…H-hah… Kau ini mau membunuhku yah ayam?" Tanya Sakura kesal karena mulutnya sedari tadi ditutup oleh Sasuke.

"Salah sendiri kenapa kamu teriak-teriak seperti itu, kau tidak ingat kita sedang bermain petak umpet apa." Kata Sasuke yang berhasil membuat Sakura kesal.

Akhirnya perang antara Sasuke dan Sakura terjadi, keduanya saling menyalahkan tanpa ada yang mau mengalah.

"Sudahlah lebih baik aku mencari tempat persembunyian lain saja." Kata Sakura berjalan mendekati pintu.

"Terserah." Kata Sasuke tidak peduli.

Sakura medekati pintu dan mencoba membukanya, tapi pintu itu tidak terbuka juga. Raut wajah Sakura berubah.

"Kenapa pintunya tidak bisa terbuka." Kata Sakura.

"Hah… Yang benar?" Kata Sasuke tidak percaya.

"Kalau kau tidak percaya kau coba buka saja."

Sasuke berjalan mendekati pintu dan mencoba membuka pintu itu, tapi pintu itu tidak juga terbuka.

"Sepertinya kita terkunci disini." Kata Sasuke pelan.

"Hah… Tidak mungkin, ayo kita coba buka lagi." Kata Sakura mencoba membuka pintu.

"Percuma, pintu itu sepertinya cuma bisa dibuka dari luar." Kata Sasuke sambil mendudukkan dirinya ditembok disamping pintu.

"J-jadi kita harus bagaimana?" Tanya Sakura histeris.

"Kita hanya bisa menunggu sampai yang lain menyadari kita hilang dan mencari kita disini." Kata Sasuke.

Sakura yang mendengar itu hanya bisa pasrah duduk disebelah Sasuke dan menunggu kedatangan teman-teman mereka.

oOo

Sepertinya sudah 2 jam berlalu, tapi tidak satupun yang menyadari hilangnya SasuSaku dan sepertinya badai sudah datang dan membuat ruangan itu menjadi sangat dingin. Sasuke yang bosan menunggu akhirnya berdiri dan melihat sekelilingnya mencari jalan keluar lain. Tapi nihil ruangan itu cuma memiliki ventilasi, Sasuke mengalihkan pandangannya kepada orang yang tadi ada disebelahnya. Terlihat olehnya badan Sakura gemetaran.

"Jidat, kau kenapa?" Tanya Sasuke sambil mendekati Sakura.

"…"

Tidak ada jawaban dari Sakura dan itu sukses membuat Sasuke khawatir. Sasuke mengarahkan tangannya untuk menyentuh dahi Sakura.

"Dingin." Batin Sasuke.

Sasuke membuka jaket yang dipakainya dan memakaikannya ke badan Sakura. Tapi sepertinya itu tidak cukup untuk menghangatkan Sakura. Sasuke melihat Sakura yang sepertinya akan tertidur.

"Jidat… Bangun." Kata Sasuke sambil mengguncang tubuh Sakura.

"Engg… Berisik ayam biarkan aku tidur." Kata Sakura pelan karena merasa Sasuke mengganggu.

"Kalau kau tidur, kau bisa mati BAKA." Kata Sasuke kesal.

"Mau bagaimana lagi, disini dingin sekali dan itu membuatku mengantuk." Kata Sakura mulai memejamkan matanya kembali.

"Oi, kalau kau tidur jangan salahkan aku. Kalau aku berbuat macam-macam padamu untuk membuatmu terjaga." Ancam Sasuke.

"Terserah, kau tidak akan berani." Kata Sakura, sepertinya Sakura lupa dengan kejadian yang terjadi rumah Sasuke saat Sakura mengganggu tidur Sasuke.

"Hn, kau menantangku rupanya. Baiklah kalau itu maumu." Kata Sasuke dengan senyum iblisnya.

Sakura yang mulai memasuki dunia mimpinya merasa seperti ada orang yang mencium bibirnya. Sakura tidak ambil pusing karena berpikir itu hanya perasaannya saja. Tapi, saat merasa kalau ada yang menggigit lehernya Sakura mencoba membuka matanya.

Betapa terkejutnya Sakura saat melihat Sasuke membuat kissmark dilehernya.

"Kau sudah bangun, jidat?" Tanya Sasuke sambil menyeringai.

"A-apa yang kau lakukan, ayam pervert?" Tanya Sakura balik.

"Aku cuma melakukan aa yang aku katakan tadi." Kata Sasuke.

"Hentikan, sekarang kan aku sudah bangun." Kata Sakura dengan wajah memerah entah kesal atau malu.

"Kalau aku tidak mau bagaimana?" Tanya Sasuke sambil memandang wajah Sakura.

"Jangan berharap kau bakal pulang hidup-hidup." Kata Sakura sambil memandang tajam Sasuke.

"Tidak masalah." Kata Sasuke melanjutkan kegiatannya.

"Ap-." Belum selesai Sakura menyelesaikan kata-katanya Sasuke sudah mencium bibir Sakura dengan ganas.

Sakura mencoba melawan tapi sepertinya percuma karena Sasuke sudah menahan kedua lengan Sakura. Sasuke menelusuri tubuh Sakura dengan mulutnya.

"Nnggg…" Desah Sakura saat Sasuke menggigit kembali lehernya dan membuat kissmark disana.

Sasuke yang mendengar desahan Sakura yang bagaikan simfoni terindah, semakin terbawa nafsu. Sasuke mengarah kan tangan kirinya yang bebas ke 'bukit kembar' milik Sakura yang masih tertutup baju dan jaket miliknya. Sasuke meremasnya seperti meremas mie gemas, karena merasa jaket dan baju mengghambat gerakkannya. Sasuke dengan cepat membukanya dan membuangnya kesembarang arah. Sehingga tertinggal Bra merah milik Sakura yang masih membungkus 'bukit kembar' nya, tapi itu tidak bertahan lama karen Sasuke membuka bra Sakura dan melemparnya menyusul baju dan jaket. Sasuke melanjutkan meremas bukit milik Sakura.

"Ah… Ngg… Sa- Sasuke." Desah Sakura.

Sasuke yang melihat Sakura sudah mulai menikmati 'permainannya' melepas pegangan tangan kanannya yang sedari tadi menahan kedua tangan Sakura. Tangan kanan Sasuke yang bebas menyusul tangan kirinya untuk meremas kedua bukit Sakura.

"Ssh… Ahh… Sas." Desah Sakura kenikmatan.

Tangan kiri Sasuke sekarang turun keselangkang Sakura yang masih tertutup oleh rok dan mengelusnya dengan lembut. Sasuke yang sudah tidak sabar ingin mencoba bukit milik Sakura yang sudah menengang mulai mengarahkan mulutnya kesana. Dihisapnya putting kecoklatan itu seperti seorang bayi yang kelaparan, kemudian digigitnya.

"Ng…Ssh… Terus." Desah Sakura sambil menekan kepala Sasuke didadanya meminta kenikmatan yang lebih.

Sasuke menuruti kemauan Sakura dilahapnya kedua bukit itu secara bergantian sampai tangan kiri Sasuke merasa ada yang keluar dari selangkang Sakura.

"Ngg… Aaahhhhhh~." Desah Sakura saat mengelurkan cairan dalam tubuhnya.

"Sepertinya kau menikmatinya, Sakura." Kata Sasuke sambil menyeringai.

"Hah… D-diam… H-ah… K-au." Kata Sakura terengah engah.

Sasuke yang melihat Sakura seperti itu cuma tersenyum nakal. Suasana dingin yang tadi terasa kini terasa panas karena permainan yang merka lakukan. Dan entah sejak kapan rok dan CD Sakura sudah terkapar dilantai menyusul pakaian Sakura yang lainnya.

"Ngggg…" Desah Sakura saat Sasuke membelai lembut kewanitaannya.

Sasuke yang tidak ingin berlama-lama memasukkan jari telunjuknya yang tadi terkena cairan milik Sakura kedalam kewanitaan Sakura. Pertama Sakura belum merasakan rasa sakit tapi ketika jari tengah dan manis Sasuke mulai memasukinya Sakura tidak bisa menahan rasa sakitnya.

"Sa-sakit… Ng-." Erang Sakura kesakitan.

Sasuke mencoba menggerakkan jarinya dengan teratur didalam kewanitaan milik Sakura. Sasuke terus mengocok kewanitaan Sakura sampai dia merasakan kewanitaan Sakura menjepit jari-jarinya. Sebelum Sakura menyampai kenikmatan nya yang ke dua, Sasuke mengeluarkan jari-jarinya dari kewanitaan Sakura sehingga Sakura protes.

"Ke-kenapa berhenti?" Protes Sakura sambil menatap wajah Sasuke.

Sasuke hanya tersenyum mendengar pertanyaan Sakura, dengan cepat Sasuke melepaskan seluruh pakaiannya dan cd nya. Sakura yang melihat badan Sasuke yang Atletis itu cuma blushing apa lagi melihat kejantanan Sasuke yang ukurannya sangat besar membuat Sakura meneguk ludah karena membayangkan saat Sasuke memasukkannya.

Tambah membuang waktu Sasuke mengarahkan kejantanannya didepan kewanitaan Sakura.

"Tahan sedikit yah." Kata Sasuke sambil mengecup puncak kepala Sakura.

Sasuke mulai memasukkan kejantanannya dalam kewanitaan Sakura. Walau sudah diregangkan kewanitaan Sakura masih terasa sempit saat kejantanan Sasuke mulai memasukinya sehingga Sasuke harus menekan dengan kuat kejantanannya supaya bisa masuk ke dalam kewanitaan Sakura.

"Ngg… Sa-sakit… Sasuke." Erang Sakura saat merasa kejantanan Sasuke mulai memasukinya.

Sakura tidak bisa menahan air matanya ketika merasakan sakit dikewanitaannya. Sasuke yang melihat itu mencoba mengalihkan rasa sakit Sakura dengan cara mencium bibir Sakura dan mengajak lidah Sakura bertarung. Dan hal itu berhasil, Sakura sekarang sibuk dengan lidah Sasuke yang bermain dimulutnya. Sasuke kembali menghentakkan kejantanannya ketika dia merasa selaput kewanitaan Sakura mengganggunya, dan selaput itu akhirnya terkoyak sehingga kejantanan Sasuke sepenuhnya tertanam dalam kewanitaan Sakura dan darah mengalir keluar dari kewanitaan Sakura.

"Ahh…" Desah Sakura saat merasakan kejantanan Sakura sepenuhnya.

Sasuke menghentikan sebentar gerakkannya sampai Sakura memberi tanda kalau dia sudah siap. Tidak berapa lama Sakura menggoyangkan pinggulnya tanda kalau dia sudah siap, Sasuke kemudian menggenjot Sakura dengan gerakkan in-outnya.

"Nnggggg…. Aaahhhh…." Desah Sakura kuat saat Sasuke mengenai g-spot nya.

Sasuke yang mendengar desahan itu, menusukkan kejantanannya lebih kuat di titik tersebut sehingga Sakura mendesah dengan kuat.

"Ahh… Sa-sasuke… Cepat… Le-lebih cepat." Kata Sakura memerintah.

Sasuke mempercepat temponya membuat Sakura kenikmatan. Sasuke merasa dinding kewanitaan Sakura mulai meremas kejantanan nya, tanda sebentar lagi Sakura akan mengeluarkan cairan kenikmatannya. Sasuke kembali menghentakkan kejantananya, dua tusukkan terakhir berhasil membuat Sakura mencapai titik kenikmatannya.

"Ahhhhhh…. Ssshhh… Sasuke." Kata Sakura saat mencapai titik kenikmatannya.

Sasuke yang juga akan mencapai kenikmatannya mempercepat tusukkannya, dan ketika Sasuke merasakan dia akan keluar, Sasuke mengeluakan kejantanannya dari kewanitaan Sakura. Dan mengeluarkan sari-sari kenikmatannya didada Sakura.

"Ahhh… Sa-Sakura." Dasah Sasuke pertama kalinya.

Sasuke membaringkan dirinya disamping Sakura yang masih bersimbah pelu setelah selesai melakukan permainan mereka.

"Kenapa kau melakukan ini, Sasuke?" Tanya Sakura.

"Kau jangan mengira aku suka padamu, aku melakukan ini hanya untuk menghangatkan badanmu saja." Kata Sasuke sambil memandang langit-langit.

Sakura yang mendengar itu hanya bisa diam, hatinya merasa sakit karena perkataan Sasuke. Tapi dia menutupinya, seharusnya dia sadar dia tidak boleh jatuh cinta kepada musuh bebuyutannya itu. Setelah puas berisitirahat Sasuke memakai kembali bajunya dan memakaikan baju Sakura. Setelah itu keduanya hanya diam, menunggu seseorang menolong mereka.

Beberapa menit kemudian Sai, Ino, Naruto, Hinata, Neji, Tenten, Shikamaru, dan Temari akhirnya menemukan mereka. Sasuke dibawa kembali ke kamarnya oleh Sai, Naruto, Neji, dan Shikamaru. Sedangkan Sakura dibawa Ino dan anak cewek lainnya.

oOo

Sakura sedang mencoba tidur saat Ino datang membawakannya secangkir teh.

"Belum tidur Sakura?" Tanya Ino.

"Aku belum mengantuk, kenapa kau kesini? Kau pasti kesini tidak hanya untuk mengantarkan the saja kan." Kata Sakura

"Aku cuma mau menanyakan apa saja yang kau lakukan dengan Sasuke-kun di gudang tadi?" Tanya Ino sambil tersenyum jahil.

"Kami tidak melakukan apa-apa Ino." Kata Sakura.

"Yang benar? " Tanya Ino tidak percaya.

"Hn." Jawab Sakura singkat.

"Padahal aku berharap kalian melakukan sesuatu, soalnya aku lihat Sasuke-kun sepertinya menyukaimu." Kata Ino yang berhasil membuat Sakura tersentak.

"Kenapa kau bisa berpikiran seperti itu?" Tanya Sakura.

"Soalnya Sasuke-kun hanya menjahilimu. Itu artinya dia ingin kau memperhatikannya."

"Itu tidak mungkin Ino, Sasuke tidak mungkin menyukaiku, dia hanya menganggapku rivalnya saja." Kata Sakura yang terdengar frustasi.

"Tap-."

"Sudahlah Ino, aku capek lebih baik kau keluar dari sini." Kata Sakura sambil membalikkan badannya.

"Baiklah, oyasumi Sakura." Kata Ino sambil melangkah pergi meninggalkan Sakura.

Ino menutup pintu kamar Sakura dan berdiri didepan pintu itu. Dapat Ino dengar suara tangisan Sakura.

"Sepertinya kau mulai mencintai Sasuke, Sakura. Tapi kenapa kau tidak mau mengakui perasaanmu itu dan memilih menyakiti hatimu." Batin Ino kemudian melangkah pergi meninggalkan kamar Sakura.

.

Apakah Sasuke dan Sakura bisa bersatu? Dan apakah yang dilakukan Ino untuk menyadarkan Sakura soal perasaannya? Akan terungkap di Chapter selanjutnya.

~To Be Continued~

Rin: Hore akhirnya chapter 2 selesai. *Teriak gaje sambil nabur bunga kenanga*

Ry: Saya mohon maaf pada Cuteshiibeauty dan para readers kalau ceritanya kepanjangan dan lemon nya gak terasa. Soalnya pas bikin kebetulan dapat ide baru jadi seperti ini deh. m(_ _)m

Rin: Tapi kami harap para authors dan readers mau mereview fic ini.

Ry and Rin: Akhir kata Please Review.