Author Azusa: yeay! Author Reishita ga main di sini! XD *di hajar*
Author Reishita: aku main week :PP
Author Azusa: yaaah… dia dateng! X9 ya udh deh ga pa-pa -_-
Ciel: ng? kalian berdua lagi ya? -_- sedang apa kalian?
Author Azusa: tentu saja membuat fanfic tentang Kuroshitsuji D
Ciel: apa? O_O *shock*
Author Azusa: (hehehe aku bikin Ciel jd lucu X9)
Author Reishita: jiaah pikiran liciknya dateng lagi _ _||
Sebastian: tuan muda aku bawakan teh
Author Azusa: ikut makan boleh ya X9
Author Reishita: udh deh udh! Kita langsung aja _ _|| come on! X9
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_Kuroshitsuji – Limited Edition (?) Chapter 1 _-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Suatu pagi di kediaman Phantomhive…
"Tuan muda, sudah pagi ayo bangun." Terdengar suara bisikan Sebastian di telinga Ciel. "Hah? Udh pagi ya? Perasaan tadi aku baru tidur deh 5 menit yg lalu." Bantah Ciel sembari mengucek-ngucek matanya itu. "Tidak kok.. dari jam 9 malem sampai sekarang tuan muda ngorok kaya orang mati." Jelas Sebastian sambil meletakan teh sari wangi (?) di meja tempat tidur Ciel. (Author Azusa: sejak kapan ada kasur yg ada mejanya? OwO) "Kok teh sari wangi lagi sih? Maunya kan teh kotak!" bentak Ciel. "Maaf Tuan Muda… teh kotak di warung mpok Red udh abis." Jelas Sebastian sambil nyengir-nyengir ga jelas. (Author Azusa: kaya orang gila -_-) (Author Reishita: sejak kapan Madame Red punya warung? _ _||) "Akh payah! Aku mau makan Lontong deh!" kata Ciel sembari mendobrak mejanya. "Baiklah segera di buat." Ujar Sebastian dengan muka penuh senyuman. "Mau rasa apa? Manis? Asin? Asem? Pahit?" Tanya Sebastian. (Author Azusa: rupanya jenis lontong itu bermacam-macam ._.) "Apa saja bolehlah! Campur aduk juga boleh! Yg penting LONTONG!" jelas Ciel sambil menunjukkan jari telunjuknya kea rah Sebastian. "Yes, My Lord." Jawab Sebastian sambil hormat kepada Ciel. (Author Azusa: kok hormat ya? _ _||)
Beberapa jam kemudian jadilah Lontong pesanan Ciel…
TOK TOK TOK
Terdengar bunyi ketukan pintu.. tanda sesorang akan datang.. (Author Azusa: ya iyalah! =_=) GUBRAK! Terdengar suara si Ciel kepeleset waktu mau buka pintu. (Author Reishita: dia kan males ._. kenapa ga Sebastian aja yg buka pintunya?) BRAK! Terdengar suara pintu kamar Ciel di buka oleh Sebastian. "Tuan muda… ini lontongnya.." kata Sebastian lembut sembari menyuguhkan lontong ke meja tempat SEHARUSNYA sekarang Ciel duduki.
Sebastian tengok kanan tengok kiri sambil mencari kemana Tuan mudanya itu…
"Tuan muda? Anda dimana?" Tanya Sebastian sembari mencari Ciel. "Aku di sini." Jawab Ciel yg hampir penyok karena ketiban pintu (?). "Tuan Muda! Kemana saja anda?" Tanya Sebastian sembari berjalan menuju kea rah Ciel. (Author Azusa: ada Background music Kuchi Kuchi Hota He X9 *itu lho lagu india*) "Ah Tuan muda? Anda tidak apa-apa?" Tanya Sebastian. "Yah paling Cuma bonyok dikit." Jawab Ciel. "Hah? Siapa yg membuat anda seperti ini?" Tanya Sebastian. "Siapa kek yg penting enak!" jawab Ciel sambil menepuk-nepuk bajunya yg kotor. "Siapa yg melakukan ini? Biar nanti aku bereskan dia." Kata Sebastian sok pahlawan -_-. "Au ah abisin aja diri sendiri!" kata Ciel kesal. "Lho kok gitu?" Tanya Sebastian. "Ya iyalah! Siapa lagi kalau bukan kamu yg buat aku penyek gini." Jawab Ciel spontan. "Ma.. maaf Nona Muda.. eh salah Tuan muda saya ga tau." Kata Sebastian sambil merengek-rengek minta di maafin (?) "Ya sudahlah! Yg penting aku masih utuh sampe sekarang -_- mana lontongnya?" Tanya Ciel sambil mengulurkan tangannya. "Nih lontong yg di janjikan." Kata Sebastian sembari memberi sebuah Lontong kepada Ciel. "Ng? kok warnanya Pink sih? Mana ada lontong warna pink! Adanya warna ijo tau!" bantah Ciel. "Makan dulu Tuan muda.. pasti nanti bakal ketagihan deh." Saran Sebastian -_-. "Aku agak-agak curiga.. baunya sih lumayan manis dan sepertinya menarik -_- tapi.. ya sudahlah!" kata Ciel sambil melahap lontong itu. "Nah enak kan Tuan muda?" Tanya Sebastian. BRUUUSH! Dan di muntahkanlah lontong dari mulut Ciel ke muka Sebastian -_-.
"SEBASTIAAAAAN!" teriak Ciel kesal. "Ada apa sih Tuan muda?" Tanya Sebastian sembari mengelap mukanya yg di semprot lontong bekas Ciel. "Nih lontong rasanya aneh bgt sih! Mangnya di campur apa aja?" Tanya Ciel sambil ngamuk. "Campuran dari gula, garem, jeruk asem, biji kopi pahit, lalu di giling, lalu di kasih pewarna juga." Jawab Ciel. "Pantes aja rasanya ga enak kaya apaan tau." Kata Ciel sambil minum teh sari wangi bekas tadi pagi. "Ah Tuan muda.. itu kan the bekas tadi pagi." jelas Sebastian sembari mencoba menyadarkan Ciel. BRUSH! Dan lagi di semburkannya teh itu ke muka Sebastian.
"SEBASTIAAAAAAAAAN!" teriak Ciel dan kali ini lebih panjang dari sebelumnya. "Iya Tuan muda?" Tanya Sebastian sembari mengelap mukanya dan berusaha agar tetap tersenyum. "Kenapa ga bilang dari tadi?" Tanya Ciel untuk kedua kalinya menggeprak meja. "Tadi kan saya sudah berusaha untuk memberitahunya kan?" Tanya Sebastian meyakinkan. "Yah sudahlah kamu ini benar-benar bodoh tak terikira -_- fuuh." Kata Ciel sembari menghela nafas. "Yah baiklah aku minta dessert." Kata Ciel. "Maaf persediaan dessert sudah habis." Kata Sebastian. "Yah buat lha!" kata Ciel memaksa. "Maaf dessertnya harus minta di restoran dulu." Kata Sebastian. "Jiaaah! Kamu kan jago masak! Ya buat dong! =_= jadi selama ini dessert yg aku makan itu buatan restoran?" Tanya Ciel. "Ga semua sih ahahaha." Jawab Sebastian sambil cekikikan. "Jangan tertawa! Bikin sekarang juga!." Kata Ciel mulai ngamuk. "Yes, My Lord." Kata Sebastian.
"Ng? Sebastian? Ada apa dengan bajumu? Kok kotor sekali?" Tanya Finnian. "Maaf ada sedikit kecerobohan tadi." Jawab Sebastian sambil tersenyum gaje. "Sebastiaaaaan! Akhirnya kutemukan!" panggil Maylene sambil lari-lari.
HYUUUNG! GUBRAK!
Sekarang Maylene jadi tontonan menarik karena terpeleset kulit pisang…
"Maylene-san! Kamu tidak apa-apa?" Tanya Finnian. "Yah kali ini sang butler hebat kita tak mampu menolongnya." Kata Bard sambil cengo-cengo gaje.
Satu jam kemudian….
"Tuan muda.. ini dessertnya." Kata Sebastian sembari menyuguhkan dessert. "Dessert hari ini dessertnya kue serambi (?)" tambah Sebastian. "Nah ini dia nih yg aku tunggu-tunggu! Kue seram… bi?" kata Ciel dan Tanya Ciel sambil terheran-heran (?) "Sebastian.. aku ga mau teriak-teriak lagi ya.. tp apa ini?" Tanya Ciel. "Ini kan kue serambi." Kata Sebastian meyakinkan. "Iya sih. Tp kenapa Cuma dikit? Ini lebih cocok kue sendok tau! Karena ukurannya pas dengan ukuran sendok!" bantah Ciel. "Habisnya tak ada kue lagi yg tersisa di sini." Kata Sebastian sembari menganmbil piring yg ga jadi di makan oleh Ciel. (Author Reishita: wooy masa Ciel makan piring sih?) "Bodoh! Kan bisa bikin pake bahan-bahan yg ada! Kayaknya kemaren bahan-bahan bikin kuenya masih banyak kok!" bentak Ciel. "Oh iya ya." Kata Sebastian yg baru nyadar. "Kalau begitu mau saya bikinkan lagi yg baru Tuan muda?" Tanya Sebastian. "Ga usah makasih." Jawab Ciel kesal. "Ah iya kan sekarang waktunya menyiapkan makan malam!" kata Sebastian sambil buru-buru keluar dari kamar Ciel. "Huh kenapa sekarang dia jadi butler bodoh sih?" Tanya Ciel. (Author Azusa: karena aku yg bikin dia jd bodoh D)
Beberapa jam kemudiaaaaaaaaan…. TERETOTET TORET (Author Reishita: kenapa ada bunyi terompet? _ _||)
"Aaaah! Aku bosan! Mau baca majalah dulu ah!" kata Ciel sembari melempar berkas-berkas yg di pegangnya.
SRUK! GUBRAK!
Dan jadilah Ciel kepeleset untuk yg kedua kalinya…
"Aduuh! Sakiiit!" desis Ciel. "Tuan muda ini makan malamnya special O Melet" kata Sebastian sambil menyuguhkan O Melet ke depan muka Ciel. "Ah maksih. Tolong taruh di bawah." Kata Ciel. "Baiklah.." kata Sebastian sambil mencoba menaruh O Melet itu di bawah. Tapi sayangnya….
PRUUKK!
O Melet bersama nasinya tumpah ke muka Ciel…
"Upps lihat siapa yg sial sekarang.. maaf Tuan muda." Kata Sebastian sambil cekikikan gaje. "SEBASTIAAAAAAAAAAAAAAAAAN!" teriak Ciel lagi dan lebih panjang dari sebelumnya. "Maaf Tuan muda ahahaha.. lebih baik kau lekas tidur saja ya daripada nanti salah lagi." Kata Sebastian menyarankan. "Grrrr! Baiklah! Awas saja kamu!" kata Ciel ngamuk.
Mau tiduuuur….
"Baiklah.. Lekas tidur Tuan muda." Saran Sebastian. "Ya. Tapi sebelum itu temani aku sampai aku tertidur. Eh kenapa kamu bawa-bawa teh segala?" Tanya Ciel. "Ah mendadak aku jadi pengen teh. Jawab Sebastian. "Hmm? Mencurigakan." Kata Ciel sambil menutup matanya. "Selamat tidur Tuan muda." Kata Sebastian sembari menarik selimut untuk Ciel.
CUUUURR…
Dan mantap… air tehnya menyiram muka Ciel di waktu malam… untung airnya ga terlalu panas…
"SE…BAS…TI…AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAN!" teriak Ciel sekencang-kencangnya… kebih kencang dari yg tadi.
Author Azusa: Mereka sama-sama lagi sial tapi aku lebih kasian sama Ciel! X9 Ciel?
Ciel: *mojokin diri* hiks hiks aku paling sial…
Sebastian: Tuan muda ini tehnya.. jangan lupa di minum ya!
Ciel: jangan mendekat! (Author Azusa: jiah si Ciel trauma _ _||)
Author Reishita: (Kalau Ciel ga mau minum, tehnya aku minum deh! X9)
Ciel: hoii ngapain kamu Author Reishita?
Author Reishita: GLEK! *Lontoooonng! X9 tp jgn lontongnya Sebastian ya! 8D*
Author Azusa: ok deh sampai jumpa di Chapter 2! _ _||
