Author Azusa: yeah! Ketemu lagi nih X9 ada alasan mengapa saya bikinnya langsung 2 Chapter karena, saya besok mau mneginap -_- di mana tau *di tendang*

Author Rei: udah jgn peduli sama Author Azusa ya! -_-||

Ciel: bagus! Pergi aja author Azusa!

Author Rei: tetep aja kan masih ada aku yg bisa ngelanjutin chapternya. *dark aura*

Ciel: Uuukh… u,u

Author Azusa: pasrah aja ya Ciel-kun X9 aku tetep sayang ma kamu kok! 8D *gasp!*

Author Rei: *nonjok Author Azusa*

Ciel: Hieeee! Kapan saya terbebas dari dua mahluk menyebalkan ini?

Sebastian: tehnya segera di minum ya Tuan muda. Saya bantu ambilkan.

Ciel: jangan!

Author Azusa: fufufu Ciel masih trauma _ _|| ok deh langsung aja cuuuy! X9

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_Chapter 2 – Kedatangan Alois Yang Membuat Rusuh_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Di suatu pagi yg cerah di kediaman Phantomhive…

"Muach!" terdengar suara kecupan seseorang yg mencium kening Ciel di pagi hari.

"Hah?" Tanya Ciel sembari membuka matanya.

"KYAAAAAAAAAA!" teriak Ciel histeris.

"Pagi Ciel! Bagaimana harimu ini?" Tanya Alois sembari bergaya ala cewek.

"Apa yg kamu lakukan di kamarku hah?" Tanya Ciel kesal.

"Apa yg kulakukan? Tentu saja menyapamu!" jawab Alois.

"Untuk apa?" Tanya Ciel kesal sembari melihat seragam maid yg di kenakan Alois.

"Aku akan menggantikan Sebastian hari ini." Jawab Alois.

"Hah? Memangnya ada apa dengan dia?" Tanya Ciel sambil tercengo-cengo.

"Ga ada apa-apa sih." Jawab Alois.

TOK TOK TOK

Terdengar suara ketukan pintu dari luar kamar Ciel…

"Tuan muda.. saya bawakan teh." Ucap Sebastian sembari membuka pintu.

"Woy Alois! Jangan di depan pintu!" perintah Ciel.

"Hah? Kenapa?" Tanya Alois.

DUAK!

Sayangnya, si Ciel telat nolong. Si Alois udah keburu ke dorong pintu dan terjatuh.. (Author Azusa: makanya Sebastian kalau buka pintu pelan-pelan dong! _ _||)

"Alois! Maaf aku telat untuk menolongmu!" seru Ciel sembari menolong Alois untuk bangun. (Author Rei: lagi-lagi ada background musik Kuchi Kuchi Hota He 8D)

"Ga apa-apa kok Ciel hahaha." Ucap Alois sembari mencoba untuk tersenyum.

"Sebastian! Kalau buka pintu pelan-pelan dong!" seru Ciel.

"Maaf Tuan muda.. saya tidak lihat." Ucap Sebastian santai.

"Oh iya ngomong-ngomong kenapa kamu ke sini Alois?" Tanya Ciel.

"Sebenarnya aku ke sini buat tanding makan Supermie sambil ngedance kaya Brandon sama kamu." Jawab Alois.

"Hah? Tanding makan Supermie? Sambil ngedance kaya Brandon?" Tanya Ciel.

"Hah! Tuan muda Alois! Anda ngefans juga ya sama Brandon?" Tanya Sebastian dengan mukanya yg super geblek & pengen di tabok.

"Iya! Aku sampe ngoleksi semua CDnya lho!" jawab Alois.

"CD? Kamu sampe ngoleksi CDnya dia?" Tanya Sebastian sambil cengo.

DUAK!

Dan Sebastian pun di tonjok sama Ciel…

"Bukan CD itu tau! Maksudnya CD dance nya! Bukan itu! Jangan bokep deh!" bentak Ciel.

"Oh.. kirain CD yg itu." Ucap Sebastian sembari menunjuk lemari pakaian dalam Ciel.

"Huaaaaaaaa! Jangan nunjuk-nunjuk ke situ!" bentak Ciel sembari memasang muka merah.

"Tenang saja. Di sini kan ga ada Lady." Kata Sebastian dengan santai. (Author Azusa & Rei: trus kita di anggap apa? =/=)

"Kyaaa! Ciel!" teriak Alois kaget.

"Ada apa?" Tanya Ciel.

"Ini CD merek Addidas ya? Keren!" seru Alois sembari mengoprek-ngoprek lemari baju dalamnya Ciel.

"Hoi! Jangan buka-buka!" teriak Ciel sembari berusaha menghalangi Alois. (Author Azusa: saya yakin kalau di jadiin anime jadi berkesan sedikit ecchi -/- maaf ya para pembaca)

"Uukh! Padahalkan CDmu bagus-bagus tuh tadi!" ucap Alois kesal.

"Udah udah! Mendingan kita mulai aja deh tanding makan Supermie sambil ngedance!" ajak Ciel.

"Kalau CDku merek apa ya aku lupa. Liat dulu ya." Ucap Alois.

"Udah wooy Udah! Nanti ratingnya M nih!" perintah Ciel.

"Ok deh! Sip!" ucap Alois sembari nyalain TV.

"Eh Ciel. Biasanya si Brandon muncul di mana sih iklannya?" Tanya Alois.

"Kayaknya biasanya muncul di Indosiar deh." Jawab Ciel.

"Ok deh." Respon Alois sembari memencet nomer cenel Indosiar. (Author Azusa: cenel? -_-||)

"Ga ada nih. Bukannya di RCTI ya?" Tanya Alois sembari mengganti-ganti cenel.

"Ga tau deh maklum saya ga pernah nonton TV saking sibuknya." Jawab Ciel sembari meminum tehnya.

"Apa di Trans TV ya?" Tanya Alois.

"Ya coba saja." Jawab Ciel sembari bersantai-santai. (Author Rei: rupanya Channel TV Indonesia juga ada ya di Inggris? OwO)

"Ah ini dia! Si Brandon!" seru Alois sambil jingkrak-jingkrak.

Dan iklannya seperti ini…

Aku suka banget ngedance! Pagi, siang, sore, aku ga pernah lepas dari yg namanya dance! Makanya itu aku selalu siapkan Supermie Gobang! Kalau kamu? TERET TET TERET TET TERET TET

(Author Azusa: aku sendiri ga tau iklannya gini atau ga _ _||)

"Hooo…" gumam Alois sembari tercengo-cengo.

"Yah iklannya sudah abis." Ucap Ciel sembari senyum-senyum ceria.

"Iikh! Kenapa ga dari tadi sih! Ok sekarang kita ubah pertandingannya!" perintah Alois.

"Hah? Mau ngapain lagi sekarang?" Tanya Ciel.

"Lomba jadi Maid! Ikut aku ke Café Maid-nya mpok Red!" ajak Alois.

"Ma.. maid katamu?" Tanya Ciel sembari memasang wajah merah.

"Ya! Ayo kita kesana! Sebelum itu ubah dirimu jadi Lady Phantomhive!" perintah Alois.

"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Ciel.

"Sudah! Tenang saja! Aku juga akan berubah jadi Lady Trancy kok!" jawab Alois.

"Bukan itu maksudku! Woooy!" panggil Ciel.

Dan sekarang di Café Maid milik Madame Red

"Eh? Kalian mau membantuku bekerja jadi maid?" Tanya Mpok Red yg memakai seragam Maid warna putih merah.

"Ya! Tentu saja! Kami akan berusaha keras layaknya seorang perempuan!" jawab Alois tegas.

"Hoi! Alois! Gila lo! Jangan!" seru Ciel sembari malu-malu.

"Jiaah! Di bilangin! Kan udah aku bilang pasti asyik deh!" seru Alois sembari mengkerlingkan matanya.

"Bagi lo asyik! Udah ah mau pulang!" seru Ciel kesal.

"Eiiits! Mau kemana? Udahlah ikut aja!" seru Alois sembari menarik tangan Ciel.

"Ugyaaaa! Tolooooong!" teriak Ciel sembari di seret-seret sama Alois.

"Jadi boleh kan, Mpok Red?" Tanya Alois.

"Fufufu boleh kok boleh. Kebetulan aku sedang butuh asisten." Jawab Mpok Red.

"Woke deh! Yuk Ciel ganti baju!" ajak Alois.

"TIDAAAAAAK! SEBASTIAAAAAAAAN!" teriak Ciel sembari memanggil Sebastian.

Sementara itu Sebastian…

"Hm? Tadi aku mendengar suara Tuan muda." Ucap Sebastian sembari melihat ke luar jendela.

"Mungkin Tuan muda sedang bersenang-senang." Ucap Sebastian yakin sembari kembali mencuci piring.

Kembali ke Ciel & Alois…

"Ciel! Kamu sudah selesai belu ganti bajunya?" Tanya Alois sembari memakai wignya.

"Be.. belum!" jawab Ciel dari tempat ganti baju asisten.

"Lama sekali sih! Ayo cepat!" seru Alois sembari menarik tangan Ciel.

"Kyaaa! Belum!" seru Ciel.

"Ayo ah! Tinggal benerin wig doang!" seru Alois sembari membetulkan wig Ciel.

"Hei kalian berdua! Cepat! Sudah ada tamu yang datang!" seru Mpok Red.

"Baiklah! Nah Ciel, sekarang saatnya kita fashion show!" seru Alois.

"Hah? Apa maksudmu?" Tanya Ciel bingung.

"Baiklah sekarang tarik nafas dulu ya Ciel." Ucap Alois sembari menarik nafas.

"Ya.. ya." Ucap Ciel sembari menghela nafas.

"Bukan menghela tapi menarik!" seru Alois.

"Iya iya!" seru Ciel di ikuti dengan menarik nafas.

"Baiklah! Ayo layani pelanggan!" seru Alois.

"Ya. Baiklah." Ucap Ciel lesu.

"Welcome to Maid Café! Do you want to order something?" sambut Alois dengan gaya super duper ala cewek.

"Ciel! Come here! Please serve this guest!" perintah Alois.

"Hah? Aku di suruh melayani tamu itu?" Tanya Ciel kepada Alois.

"Yes!" jawab Alois.

"Aduuuh kenapa mesti aku sih? Malah tamunya cewek lagi!" keluh Ciel dalam hati.

"Come on Ciel!" panggil Alois.

Ciel melihat seorang tamu yang kira-kira sebaya dengannya dan berambut pirang panjang, keriting, dan di ikat satu.

"Ok Ok! Stop calling me!" ucap Ciel males sembari berjalan menuju tamu itu.

"Ehm.. Excuse me.. Do you want to order something?" Tanya Ciel sembari tersenyum memaksa.

"Ah tenang saja! Aku bisa Bahasa Indonesia kok!" ucap tamu itu.

"Hah? Oh baiklah. Mau pesan apa nona?" Tanya Ciel dan sekarang dia malah tersenyum lebar.

"Ah sepertinya lebih baik aku memesan Creppe." Jawab pelanggan itu.

"Ah baiklah! Segera di antar!" seru Ciel sembari meninggalkan pelanggan itu.

"Ra.. rasanya perempuan itu mirip Lizzy." Ucap Ciel dalam hati.

"Alois. Dia memesan Creppe tuh." Ucap Ciel sembari memasang celemeknya.

"Baiklah chu! Akan ku buat! Ng pertama masukkin apa ya?" Tanya Alois sembari bergaya ala cewek.

"Eh ini masih ada adonannya." Ucap Ciel sembari menunjuk kearah adonan itu.

"Bagus Ciel! Ok tinggal kita masak!" seru Alois.

Akhirnya pesanan itu jadi juga dan….

"Nah Ciel, sekarang antar ke nona itu!"

"Ya.. ya.. baiklah.." ucap Ciel lesu.

"Ini dia nona pesanannya dan ada bonus Coffee Expresso juga." Ucap Ciel sembari tersenyum.

Woopss! Syuung! CUUUR! GUBRAK! Prang!

Tapi sayangnya Ciel malah jatuh sembari menumpahkan kopi ke muka pelanggan itu. (Author Azusa: Khusus Expresso-nya ga pake nampan tapi di pegang)

"Paa… Panaaaaaaaasss!" jerit nona itu.

"Ma.. maaf nona! Saya tidak sengaja!" ucap Ciel panik.

"Ya.. tidak apa-apa kok." Ucap nona itu sembari tersenyum.

"Nona ini benar-benar hebat! Meskipun tersiram air panas masih bisa saja tersenyum." Ujar Ciel kagum dalam hati.

"Aku tidak apa-apa kok. Hanya perlu mengelap muka saja kok." Tambah nona itu.

SLUUURP

Bodohnya, si Ciel malah ngejilat pipi nona itu O_O

"Hah?" Tanya nona itu kaget sembari memasang wajah merah.

"Lebih baik ku jilat karena lidahku dingin. Itu mungkin akan menyembuhkanmu." Ucap Ciel sembari tersenyum.

"A..aa…aah terima kasih.. sekarang lebih baik." Ucap nona itu.

"Ya.. sama-sama." Ucap Ciel sembari tersenyum lebar.

"Ada apa ini? kok berantakkan sekali?" Tanya Mpok Red.

"Ah ini…" ucap Ciel sembari memasang muka menyesal.

"Ah ga ada apa-apa kok! Ini karena aku menyenggolnya saja." Sambung nona itu.

"Ya ampun! Lalu, siapa yg menjerit barusan?" Tanya Mpok Red.

"Ah itu Cuma akting kok bibi." Jawab nona itu.

"Dia berbohong. Ini ciri khas Lizzy!" seru Ciel dalam hati. (Author Azusa: ciri khas apaan? _ _||)

"Oh begitu. Syukurlah kalau ga ada apa-apa." Ucap Mpok Red sembari menghela nafas.

"Tunggu deh! Dia manggil Mpok Red Bibi?" Tanya Ciel dalam hati.

"Baiklah. bibi tinggal ya." Ucap Mpok Red.

"Hah? Mpok Red manggil dirinya sendiri Bibi kepada nona itu?" Tanya Ciel lagi dalam hati.

"Ah ya. Dah bibi!" seru nona itu.

"Ng? ada apa Ciel?" Tanya nona itu.

"Hah? Kenapa kamu bisa tau namaku?" Tanya Ciel was-was.

"Rahasia!" jawab nona itu.

"Eh kenapa rahasia?" Tanya Ciel sembari terheran-heran.

"Aku ga tau ya hahaha." Kata nona itu.

"Maaf nona boleh aku buatkan lagi?" Tanya Ciel.

"Tak usah terima kasih. Aku juga sudah mau pulang." Ucap nona itu.

"Eh? Kenapa begitu?" Tanya Ciel.

"Aku hanya ingin melihat Ciel yg sedang bekerja keras." Jawab nona itu.

"Dadah Ciel Phantomhive! Ah iya satu lagi! Aku ini Lizzy lho! Aku hanya ingin mengejutkanmu!" jelas Lizzy sembari melihat Ciel.

"Hah! Sudah kuduga!" seru Ciel kaget.

"Ya akhirnya kamu tau juga hahaha." Ucap Lizzy sembari tersenyum.

"Lizzy! Sedang apa kamu di sini?" Tanya Ciel sembari memasang wajah merah.

"Kan sudah aku bilang ingin melihat Ciel yg sedang bekerja." Jawab Lizzy.

"Tunggu! Kenapa kamu tau aku sedang bekerja di sini?" Tanya Ciel sembari terheran-heran.

"Karena aku di beritahu Alois." Jawab Lizzy sembari menunjuk kearah Alois yg sedang bersembunyi.

"Ukh! Dasar si bodoh!" seru Ciel kesal dalam hati sembari memasang wajah merah.

"Ok deh. Makasih ya atas sambutanmu tadi! Daaah ah sebelum itu." Seru Lizzy sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Ciel.

CUUUP

Sebenarnya aku benci mengatakan ini tapi si Lizzy mencium pipinya Ciel _ _||

"HAAAAAAAA!" seru Ciel kaget sembari memasang wajah merah.

"Sampai jumpa lagi Ciel!" seru Lizzy sembari keluar dari Café.

"Alois.. kamu ngerjain aku ya?" Tanya Ciel sambil marah.

"Ah aku Cuma memberitahukan dia kok. Aku sendiri ga tau kalau dia benar-benar datang." Jawab Alois sembari ketakutan.

"Tapi ini jadi pengalaman berharga kan Ciel?" Tanya Alois sembari memeluk Ciel.

"Berhenti memelukku! Sesak tau!" keluh Ciel.

"Ya. Ya. Maaf. Tapi bagaimana hari ini? hebat kan?" Tanya Alois sembari bergaya ala cewek.

"Kamu membuat daftar hari terburukku malah." Jawab Ciel sembari menghela nafas.

"Iya deh maaf hahaha mau pulang?" Tanya Alois.

"Ya aku mau ganti baju dulu." Jawab Ciel.

"Bareng boleh?" Tanya Alois sembari bersemangat.

"Haah terserahlah." Jawab Ciel lesu.

Dan selesai ganti baju…

"Yak selesai." Ucap Ciel.

"Hoo rupanya kamu sudah selesai." Ucap Alois sembari bangkit berdiri.

"Ya. Ayo pulang. Eh kamu kapan pulang ke rumah?" Tanya Ciel.

"Hmm besok mungkin." Jawab Ciel.

"Ya baiklah terserah padamu." Ucap Ciel.

"Kalau begitu malam ini kita tidur berdua ya!" seru Alois sambil merangkul tangan Ciel.

"Ga mau kamu tidur di kamar sebelah saja!" bantah Ciel.

"Ukh! Jahat!" seru Alois kesal.

Dan sampai di rumah Ciel…

"Selamat datang kembali Tuan muda." Sambut Sebastian.

"Ya." Respon Ciel.

"Ah maaf Tuan muda sebaiknya anda…" ucap Sebastian.

Sebelum melanjutkan kata-katanya, Ciel..

SYUUUUNG! GUBRAK!

Namun sayangnya Sebastian telat ngomong. Ciel sudah jatuh duluan.

"Jangan masuk dulu karena semua ruangan baru di pel." Lanjut Sebastian.

"Maaf Sebastian. Ciel udah keburu jatuh tuh." Ucap Alois sembari menunjuk Ciel yg jatuh tengkurep.

"Se...bas…ti…aaaaaaaaaan!" teriak Ciel.

"Ya Tuan muda? Bisa berdiri?" Tanya Sebastian sembari tersenyum.

"Kenapa kamu ga bilang dari tadi?" Tanya Ciel sembari ngamuk.

"Maaf Tuan muda. Tadi saya sudah bilang namun Tuan muda tidak mendengarnya." Jawab Sebastian.

"Tapi kan kamu ngomong setelah aku jatuh!" seru Ciel sembari marah besar.

"Baiklah maaf tuan muda. Hahaha." Ucap Sebastian sembari menggendong Ciel.

"Ya. Syukurlah aku tidak penyek." Ucap Ciel kesal.

"Baiklah Tuan muda. Tujuan kami adalah ke kamar." Ucap Sebastian sembari menggendong Ciel ke kamar.

"Ya sudah. Aku nonton TV saja." Ucap Alois sembari menyalakan TV.

"Sebaiknya Tuan Alois juga tidur. Besok pagi Claude akan menjemput anda." Ucap Sebastian.

"Ya. Baiklah. terima kasih atas informasinya." Ucap Alois sembari tersenyum.

Setelah itu Ciel….

"Zzzzzzzzzzz…. Groooooook….."

Ciel tertidur dengan pulasnya. Bagaimana dengan Alois saat ini?

Aku suka sekali ngedance! Pagi, siang, sore, aku ga pernah lepas sama yg namanya dance! Makanya itu aku selalu siapkan Supermie Gobang! Kalau kamu? TERET TET TERET TET TERET TET

"Hoo! Brandon keren! Gimana tuh dancenya tadi? Aku lupa! Ulangin dong dancenya! Woy Brandon!" teriak Alois.

Begitulah akhir hari yg aneh ini. si Ciel sudah tertidur dengan pulasnya sambil ngiler sedangkan si Alois masih terus bersusah payah ngapalin dancenya Brandon sampe berkali-kali. Semoga berhasil Alois! _ _||


Author Azusa: Gasp! Sekarang Sebastian jarang muncul! Dan gantinya Alois X9 mungkin yg waktu di Café Maid itu ga lucu ya mungkin agak mesra aja =/=

Ciel: *nabok Author Azusa* memalukan tau! /

Author Rei: Ohooo si Ciel beneran suka sama Lizzy ya? 8D

Ciel: Ga! / itu boong!

Author Azusa: *gigitin Baju*

Ciel: kenapa Author Azusa?

Author Azusa: aku benci bagian Lizzy nyium Ciel itu!

Author Rei: jiah siapa juga yg bikin kan itu ide kamu _ _||

Alois: Ciel! CD kamu merek Addidas ya? 8D

Ciel: SSSSSTTT! =..=

Author Azusa: ya udh sampai jumpa di chapter 3 yg pastinya masih lama dan terima kasih mau membaca (_ _)