hiks...hiks... *aura suram* FF aku gak ada yang review... Huweeeeeeee... Kenapa? KENAPA? *Mewek lebay dengan air mata sudah hampir sember* akh, mungkin karena ketidaksopanan saya di chapter sebelumnya makanya tidak ada yang mau review... baiklah...
Konnichiwa minna-san... Hajimemashite... Fuyu desu~ *Mood langsung berubah dengan senyum mengembang di wajah*
Saya author baru disini, lebih tepatnya di dunia perfanfictionan, curhat dikit, sebenernya saya baru mengenal fanfiction dari er..3 minggu yang lalu, lalu karena idak tahan ingin adu keberanian(?) saya mencoba mmbuat FF Gaje ni, karena itu saya masih buta banget dengan dunia ff dan saya berharap dapet dukungan dari para senpai(?) dan readers semua ... semuanya salam kenal ya... ^v^
maka dari itu, saya mohon sekali reviewnya...
*Membungkuk dalam-dalam*
FRIENDS
.
.
.
Disclaimer: CLAMP
Pairing: Sakura X Tomoyo
Warning : OOC, garing, Gaje, teu puguh(?), Aneh, cerita pasaran, Typo, Yuri (maybe?)
Happy Reading...
Review please
.
.
.
dulu... Dulu sekali…
jauh sebelum tokoh dalam cerita ini tercipta,
malaikat dan iblis dapat bersama,
mereka dapat saling membantu, bahu membahu dalam menjalani kehidupan mereka d dunia mereka,
karna sifat mereka bertolak belakang, seperti magnet yg berbeda kutub, jadi wajar jika mereka merasa cocok satu sama lain...
Namun...
Karena suatu peristiwa, akhirnya, larangan itu mau tak mau di buat mereka demi sebuah masa depan...
Dan mereka menutup rapat-rapat sejarah di mana malaikat dan iblis pernah bersosialisasi...
***
Tomoyo POV
kini, tangan Sakura-san hanya beberapa senti lagi dari bahuku, membuat mataku terpejam karena berdebar takut, dan berharap...
Aku menelan ludahku dengan susah payah...
1 detik….
5 detik…
15 detik…
hei! Ini terlalu lama kan untuk Sakura-san menyentuhku? Apa Sakura-san mengurungkan niatnya untuk mencoba menyentuhku?
Normal POV
Tomoyo membuka matanya perlahan, penasaran kenapa Sakura tak menyentuh bahunya, dan alangkah terkejutnya Tomoyo ketika melihat iblis cantik itu terlihat kesakitan.
"Sakura-san!" panggil Tomoyo panik, tanpa sadar, didekatkannya kedua tangannya d kedua tangan Sakura, tapi gerakan tangannya berhenti di udara.
'tidak! Jangan sentuh Sakura-san! Apa kau ingin melihatnya lenyap?' batin Tomoyo kmudian menurunkan tangannya dengan lunglai.
"apa yang harus kulakukan?" ucap tomoyo bingung dan tanpa daya. Air matanya hampir meresap keluar ketika sebuah suara dari belakang mengagetkannya.
"Mau ku kabulkan keinginanmu?"
perlahan, kelopak mata yg menyembunyikan mata coklat itu terbuka, perlahan Sakura mendudukkan tubuhnya yang tadi terbaring. Dia mengedarkan pandangannya, bingung, kini entah bagaimana caranya dia berada di kamarnya di dunia iblis... Nah lho? Kenapa bisa begini? Siapa yang membawanya kemari?
"Aku yang membawamu" ucap sebuah suara mengagetkan Sakura. Ditengoknya arah kanan Sakura dan dia mendapati seorang lelaki bertubuh tinggi dan tentunya bersayap hitam.
"Fye? Tapi... Darimana kamu tahu aku ada di sana?" tanya Sakura tak mengerti, yang ditanya hanya tersenyum makin lebar, Fye, pria berambut pirang itu mendekati Sakura, berjongkok di hadapannya sambil menggenggam kedua punggung tangan Sakura.
"Ne Sakura, apa bersahabat dengan malaikat itu adalah hal terpentingmu?" tanya Fye masih dengan senyumnya, tapi kini mata birunya menatap lekat-lekat mata coklat milik Sakura. Fye bisa melihat dirinya d mata coklat itu.
"... Ya" ucap Sakura setelah jeda beberapa saat.
"tapi kau tidak seharusnya memasuki wilayah mereka dalam jangka waktu yang lama! Lihat akibatnya!" ucap Fye, masih dengan senyum khasnya, tapi Sakura dapat mendengar nada yang tidak biasanya dilantunkan(?) si cengir lebar ini.
"Maaf Fye.." ucap Sakura sedikit merasa bersalah, melihat itu, Fye hanya mengacak-acak rambut karamel Sakura dan kemudian berdiri, duduk disamping Sakura kemudian merangkulnya.
"Aku khawatir kau tahu" omelnya lembut, Sakura hanya mengangguk dan membiarkan kepalanya dsandarkan ke dada Fye.
"Ngomong-ngomong Fye, bagaimana bisa kau tahu aku ada di wilayah mereka? Dan bagaimana bisa kau membawaku kemari? Kau kan tidak bisa masuk ke wilayah mereka!" Ucap Sakura.
"Eh? Itu... Ra-ha-sia" ucap Fye jail, Sakura mengangkat kepalanya, menatap Fye melotot.
"Katakan Fye" ancam Sakura.
"Tidak akh~"
"Fye!"
"Tidak akan!"
"baiklah kalau begitu!" ucap Sakura kesal. "Akan kuadukan pada kurogane!" ucap Sakura lagi sambil menjulurkan lidah kemudian berlalu dihadapan Fye sambil diiringi gurauan dan tawa Fye. Namun, saat Sakura menghilang, tawa itu berhenti, senyum itu berganti dengan wajah Fye yang tiba-tiba mengeras, ingatannya kembali memutar memorinya saat dia berhadapan dengan pemilik mata lavender itu.
"Kumohon Fye-san... Tolong jangan katakan kepada Sakura-san tentang ini"
Fye ingat ekspresi memohon malaikat itu. Hah... Ini bertambah rumit jika kupu-kupu itu mulai ikut campur!
Tomoyo memeluk tubuhnya sendiri dengan erat, gemetar menahan sakit, sayap d kedua punggungnya sedikit-sedikit berubah transparan, Tomoyo menggigit bawah bibirnya.
Seperti inikah rasanya akan kehilangan sayap?
Tapi... Tak apa, asal Sakura tak apa-apa...
Sakura menatap langit-langit kamarnya. Merenungi kata-kata kurogane tadi...
Flashback: on
"Kurogane!" panggil Sakura sambil menjeblak pintu yang disambut pedang panjang pemilik pintu(?). "Kurogane, ini aku!" ucap Sakura mencoba bersikap tenang tapi tetap saja dia was-was apalagi ketika menatap mata pemilik pedang yg terkesan dingin dan aura membunuhnya itu lho... Mengerikan!
"oh kau" ucapnya kemudian memasukan kembali pedangnya k sarungnya. "ada apa hah? Baumu bau malaikat!" dengus Kurogane.
"memang kenapa dengan bau malaikat?" tanya Sakura galak. Kurogane hanya mendengus.
"Oi putri, apa penting berhubungan dengan malaikat itu?" tanya kurogane membuat sakura jengkel.
"tentu saja penting!"
"kenapa?"
"kenapa apanya?"
"kenapa kau menganggapnya penting?"
"itu karena..."
'aku menyukainya'
deg!
Kata-kata Sakura terhenti ketika pikirannya tiba-tiba merasuk otaknya.
Suka?
Tapi...
"jangan bilang kau menyukainya..." ucap kurogane kmudian menghadap sakura dan membalikkan badan Sakura, mendorongnya hingga keluar. Sakura yg tidak menyadari bahwa dia sudah ada d luar kamar.
"ingat pesanku ini, kau tidak boleh menyukainya!hal itu terlarang," ucap kurogane lagi kemudian menutup pintu kamarnya, membuat sakura kesel seperempat hidup!
Flashback: of
kini sakura terduduk di tepi ranjangnya,
"Tuhan, jika aku memang menyukainya, memangnya kenapa? Jika menyukainya adalah rasa yang terlarang, kenapa kau malah menumbuhkan perasaan itu?"
protesnya Pada Tuhan...
Bersambung or tamatt?
He? Selesai? Maaf Readers... Kependean dan makin gak nyambung sama genrenya...
Bisa dibilang genrenya itu friends atau romance atau angst dll deh.. hehe
Mind to review?
