Misi dari para Ninja Kumo adalah mencari Sasuke Uchiha, buronan kelas atas yang telah membunuh Killer Bee. Kelompok itu terdiri dari Samui, Omoi, dan Karui.

Mereka bertiga berangkat ke Konoha untuk mencari informasi tentang keberadaan Sasuke, tetapi mereka tak mendapatkan informasi penting dari para ninja Konoha. Karena mereka juga sedang memulihkan diri akibat serangan dari ketua Akatsuki yang mencari Jinchuriki Kyuubi.

"Kita akan disini untuk beberapa hari, lalu lanjutkan pencarian!" Samui memberi instruksi pada kedua rekannya.

"Baik."

"Ya."

Namun, ada sesuatu yang mengganjal di kepala Samui. Naruto Uzumaki, dia mengaku sebagai sahabat dari Sasuke Uchiha, namun dia tak mengatakan apapun setelah Samui dan yang lain bertanya.

'Apa aku harus menggunakan itu?'

...

..

.

Naruto by Masashi Kishimoto.

Warning: Ooc, Semi-canon, Typo, Smut, Lemon, Lime, dan lainnya.

...

..

Interogasi.

...

..

Enjoy it!

Samui tak menemukan jawaban saat mereka bertanya tentang Sasuke, terutama dua orang rekan tim yang saat itu dia tanyai kemarin, dia juga sedikit ada rasa bersalah saat melihat wajah Naruto yang babak belur setelah di hajar oleh kedua rekannya.

Samui berencana untuk mendatangi sendiri sosok Naruto Uzumaki yang pernah menjadi rekan dari Sasuke itu.

Dia bertanya pada beberapa orang dan termasuk pada salah satu rekan Naruto, Sakura Haruno. Gadis berambut merah jambu itu mengatakan jika Naruto berada di sebuah tenda yang dikhususkan untuknya. Sakura segera mengantarkannya ke tenda Naruto, dia juga berpamitan pada Samui setelah mengantarkannya.

Samui pun masuk ke dalam tenda tersebut, dia melihat Naruto yang sedang istirahat, tak ada yang aneh dengan sosok pemuda pirang yang telah menyelamatkan Konoha itu. Samui juga mendengar sebuah informasi bahwa dia adalah Jinchuriki Kyuubi, serta orang yang selalu di kucilkan oleh warga Konoha.

Samui berjalan mundur beberapa langkah, dia melihat keluar tenda, kemudian menutupnya kembali. Samui menutup pintu tenda menggunakan resleting yang ada di dua sisi pintu tenda.

"Resikonya terlalu tinggi, tapi ini demi kebaikan Desa Kumo."

Sementara itu, Naruto mengerutkan dahinya, dia berencana untuk istirahat sampai nanti sore, namun ada sesuatu yang mengganggunya saat ini.

Naruto dengan pelan membuka kedua matanya, bagian bawahnya terasa basah dan lembut, seolah tengah dijilati oleh sesuatu.

"Uhhh..." Kedua mata biru itu terbuka sempurna saat dia melihat kepala kuning yang sedang bergerak naik turun, dia juga merasakan jika penisnya sendiri basah akan sesuatu. "A-apa yang kau... Uhh... Lakukan?!"

Samui tak menjawab, dia masih terus memberikan blowjob pada Naruto. Tangannya sendiri bergerak lembut naik turun di batang Naruto, pemuda pirang itu menggigit bibir bawahnya, dia ingin bergerak untuk mendorong gadis itu, namun di lain sisi dia menikmati hal tersebut.

"He-hentikan a-ada yang akan keluar!"

Samui semakin mempercepat blowjobnya, tangannya pun ikut bergerak mengocok penis Naruto.

Tubuh pemuda pirang itu menegang, dia menggigit bibir bawahnya merasakan klimaks yang baru saja dia rasakan.

Semua cairan putih Naruto pun ditelan oleh Samui, gadis itu menarik dirinya, dia meneguk semua sperma Naruto, adapula tetesan cairan putih yang menutupi payudara Samui.

Gadis itu belum membuka semua bajunya, dia hanya menggunakan mulutnya untuk memberikan Naruto kenikmatan.

Naruto mengambil napas sebanyak mungkin, dia pun mencoba untuk bangun dari tidurnya. Kedua mata birunya menatap Samui yang sedang membersihkan bercak cairan putih milik Naruto.

"Kau... Kenapa kau melakukan ini?! Apa jawabanku kemarin tak membuatmu puas?"

"Ya, aku kurang percaya dengan apa yang kau katakan saat itu." Samui mulai membuka pakaiannya, kedua payudara berukuran hampir sama seperti punya Tsunade pun terlihat oleh Naruto, pemuda itu membelalakan kedua matanya saat dia melihat payudara besar itu.

Satu persatu pakaian Samui di tanggalka hingga telanjang bulat, tatapan Samui pada Naruto pun tak berubah, sebuah tatapan datar nan dingin seolah tak memperdulikan tubuhnya dilihat oleh lelaki lain.

"Aku hanya butuh informasi lainnya, tak lebih."

Samui mengarahkan vagina basahnya tepat di atas penis Naruto yang kembali ereksi.

"Tapi entah kenapa aku malah ingin menikmati 'interogasi' ini."

Samui menurunkan pinggulnya, dia membuka lipatan vaginanya dan mengarahkannya tepat di atas penis Naruto. Samui mendorong pelan pinggulnya, penis itu mulai merangsek masuk ke dalam vaginanya.

Samui meringis merasakan benda besar itu masuk ke dalam tubuhnya, kedua puting susunya mulai ereksi, bulu kuduknya berdiri, dan tubuhnya seperti sedang tersengat sesuatu.

Samui menggigit bibir bawahnya, dia mendiamkan sebentar vagina yang telah di masuki oleh penis Naruto. Dia tak menyangka jika ukurannya berbeda dengan dildo yang biasa dia gunakan untuk onani.

Samui pun mulai menggerakan pinggulnya naik turun, kedua tangannya mencengkram pergelangan tangan Naruto, dia mengambil sebuah kain yang menjadi sabuk untuk pakaiannya, dan mengikat kedua tangan Naruto.

"A-apa ini?! Le-lepaskan!"

"Uhhh... Tidak akan..."

Samui mulai menarik kaos oblong yang dikenakan Naruto ke atas, dia melihat tubuh atletis Naruto yang terlihat seksi di matanya. Wajah Samui merona, pinggulnya masih terus bergerak naik turun.

Samui pun mulai mencubit kedua puting Naruto, lidahnya juga tak mau kalah, dia menjilati permukaan kulit pemuda pirang itu.

Naruto menggigit bibir bawahnya merasakan hal itu, dia juga terlihat sangat pasrah saat ini. Lidah Samui bermain dengan puting Naruto, pinggulnya sendiri terus bergerak naik turun, kali ini dia menambah kecepatan gerakan pinggulnya.

Penis itu seolah ingin merobek lubang senggamanya, Samui mendesah nikmat di sela-sela perbuatannya itu.

Samui pun mempercepat gerakan pinggulnya, hingga tubuhnya menegang bersamaan dengan Naruto yang tubuhnya ikut menegang.

Sperma putih nan hangat itu keluar memenuhi vagina Samui, keduanya klimaks secara bersamaan saat itu juga.

-o0o-

Samui membersihkan sisa-sisa sperma yang keluar dari vaginanya, dia kemudian memakai kembali pakaiannya.

"Tak ada yang perlu di tanyakan lagi, aku sudah puas dengan jawabanmu."

"Keh!"

"Lain kali, aku akan datang dan menagih hal ini." Samui tersenyum, dia meremas penis Naruto, kemudian membuka ikatan pada kedua tangannya.

Gadis itu kemudian pergi dari hadapan Naruto saat itu juga.

"Dasar gila."

...

..

.

End!