Begitu tenang, Chanyeol dan Baekhyun bahkan tidak bergerak sedikit pun. Telinga mereka terberkati mendengar harmoni para anggota paduan suara. Baekhyun tidak bisa melewatkan momen ini dan merekam dengan ponselnya. Chanyeol yang biasanya selalu ambil kesempatan untuk mengganggu Baekhyun pun terlalu sibuk menikmati penampilan di depannya.

Chanyeol bertepuk tangan seperti anjing laut saat penampilan tersebut telah selesai. Ia berdiri sambil bersiul dan bersorak membuat Baekhyun menutup telinganya. Setelah mendapat pukulan di rusuk dari Baekhyun, barulah Chanyeol kembali tenang.

"Bagaimana? Keren kan?" tanya Minseok menghampiri Chanyeol dan Baekhyun.

Baekhyun dan Chanyeol mengangguk. Serempak mereka memberi pujian bertubi-tubi pada Minseok dan anggota lainnya.

"Ini masih bagian pertama," Kyungsoo yang datang dari belakang ikut bergabung. "Nanti akan dilanjut bagian kedua oleh anggota tahun pertama."

Baekhyun berseru mengerti. "Lalu, apa kalian akan kembali berlatih lagi? Tidak mau istirahat dulu?" tanya Baekhyun penasaran.

"Itu dia yang aku tunggu-tunggu!"

Baekhyun terlonjak kaget saat tiba-tiba teman sekelasnya, Kim Jongdae berteriak. Baekhyun bingung melihat Jongdae membawa speaker ke tengah ruangan. "Ah... jangan bilang..."

"Ayo kita isi tenaga kita kembali!" Jongdae bertindak seperti MC dengan mic di tangannya. Ia kemudian segera menyalakan musik dari speakernya. "Baiklah, untuk hiburan pertama, aku, Kim Jongdae akan membawakan sebuah lagu yang membangkitkan semangat kita semua! Ayo kita kembali ke masa-masa dimana kita menyaksikan idola kita di TV!"

Semua anggota paduan suara, ditambah Baekhyun dan Chanyeol bersorak saat Jongdae mulai bernyanyi. Mereka semua kompak bernyanyi dan berlonjak memanaskan suasana.

Setelah lagunya berakhir, Jongdae segera bertanya kepada yang lain. "Siapa yang mau mengambil giliran sekarang?" ia mengangkat micnya mencari seseorang yang ingin bernyanyi di ronde kedua.

"Aku!"

Semua mata tertuju pada Chanyeol. Pemuda itu segera berlari menghampiri Jongdae. Beberapa siswi memekik tertahan membayangkan Chanyeol yang akan bernyanyi. Sebaliknya, Baekhyun malah bingung melihat Chanyeol yang begitu percaya diri maju ke depan.

"Kau ingin membawakan lagu apa?" tanya Jongdae pada Chanyeol.

Tidak langsung menjawab, Chanyeol malah mengambil gitar yang berada tidak jauh darinya.

"Ooh, kau mau nyanyi sambil main gitar?" tanya Jongdae lagi setelah Chanyeol duduk dengan gitarnya.

Chanyeol menggeleng. "Aku akan main gitar, tapi Baekhyun yang bernyanyi."

"Aku?!"

Minseok yang berdiri di samping Baekhyun terlonjak kaget karena teriakan Baekhyun. Ia terkekeh melihat Baekhyun yang menghampiri Chanyeol sambil marah-marah. Ia kemudian bergeser mendekati Kyungsoo, berbisik. "Kau memberitahu Chanyeol tentang Baekhyun ya?"

"Aku hanya bilang kalau Baekhyun pernah menjadi perwakilan sekolah untuk menyanyikan lagu nasional di sebuah acara besar," jawab Kyungsoo, "dan aku tidak akan mengatakan hal itu jika saja Chanyeol tidak memaksaku. Percayalah, dia tidak akan membiarkanmu pergi tanpa memberikan informasi apa pun tentang Baekhyun."

Minseok kembali terkekeh. Ia kemudian kembali menaruh perhatian pada Baekhyun yang masih marah-marah pada Chanyeol.

"Mau nyanyi lagu apa? Aku bisa memainkan semua lagu untukmu," ucap Chanyeol percaya diri. Ia memainkan senar gitarnya untuk memukau Baekhyun.

Wajah Baekhyun terlihat begitu enggan menanggapi keusilan Chanyeol. Ia bisa saja menolak dan pergi begitu saja, tapi Jongdae menahannya. Baekhyun jadi ikutan kesal pada Jongdae.

"Kau sudah naik ke panggung, tidak bisa kabur lagi," Jongdae tersenyum lebar. Ia merasa senang karena berhasil menahan Baekhyun lari. Bagaimana pun juga, ia sendiri kangen mendengar nyanyian temannya itu.

Menyerah, Baekhyun akhirnya mengambil mic yang diberikan oleh Jongdae. Ia menatap Chanyeol yang balik menatapnya dengan wajah penuh kemenangan. Baekhyun menghela napas, ia kemudian membisikkan pada Chanyeol lagu yang akan dinyanyikannya. Setelah Chanyeol mengetahui lagunya, Baekhyun segera mulai bernyanyi.

"I do believe all the love you gives... All of the things you do..."

Sorakan dan siulan memenuhi ruangan saat Baekhyun mulai bernyanyi. Diikuti iringan gitar Chanyeol, semua orang begitu menikmati penampilan duet ini. Sebagian dari mereka tidak lupa untuk merekam momen langka ini.

Bukan hanya para penonton yang tersihir oleh suara Baekhyun, Chanyeol pun terpikat. Meskipun jemarinya memainkan senar gitar dengan lihai, tidak sedetik pun ia mengalihkan pandangannya dari Baekhyun.

Tentu Baekhyun menyadari tatapan Chanyeol padanya. Ia otomatis menoleh dan bertemu pandang dengan Chanyeol. Dan entah kenapa, Baekhyun merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Ia segera mengalihkan pandangannya dari Chanyeol.

Chanyeol tersenyum melihat Baekhyun yang lanjut bernyanyi sambil salah tingkah. Hal itu membuatnya makin tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari Baekhyun.

"You are beautiful, beautiful, beautiful... Beautiful, beautiful, beautiful girl..."

"Wow!"

"Daebak! Daebak!"

Baekhyun tersenyum malu menerima pujian setelah ia selesai bernyanyi. Ia kemudian menoleh ke samping dan masih mendapati Chanyeol menatapnya dengan senyum lebar dan lembut. Dan lagi, jantung Baekhyun berdebar tidak karuan.

"Ehem!"

Baekhyun dan Chanyeol akhirnya memutus kontak mata mereka saat Jongdae berdeham. Jelas bahwa ia berusaha menyadarkan kedua ketua OSIS itu bahwa masih ada orang di sekitar mereka.

"Jangan terlalu romantis begitu, jiwa jombloku meraung-raung," godanya sambil menyenggol Baekhyun. Namun Baekhyun membalasnya dengan tatapan membunuhnya membuat Jongdae mau tidak mau berhenti menggodanya.

"Ja! Ja! Siapa lagi yang mau menyumbangkan suaranya?" Jongdae kembali ke mode MC setelah mengambil mic dari Baekhyun.

Baekhyun dan Chanyeol pun segera meninggalkan tempat mereka setelah beberapa anggota klub maju untuk bernyanyi.

Baekhyun segera kembali berdiri di samping Minseok dan Kyungsoo.

Dari cara Minseok menatapnya, Baekhyun bisa tau bahwa kakak kelasnya itu akan menggodanya. "Apa?" tanyanya dengan nada kesal.

Minseok hanya terkekeh kecil dengan reaksi Baekhyun. "Kau luar biasa. Sudah lama aku tidak melihatmu berduet dengan seseorang. Dan begitu serasi," ucapnya sedikit berbisik di kalimat terakhir.

Baekhyun berdiri begitu dekat dengan Minseok, sehingga mustahil baginya untuk tidak mendengarnya. "Hyung, berhenti bercanda, atau aku batalkan acara kalian besok!" ancamnya.

"Dan aku akan kembali memberi izin," timpal Chanyeol yang berdiri di samping Baekhyun.

Baekhyun tidak bisa berhenti memberikan tatapan membunuhnya pada Chanyeol. Tingkah mereka berdua membuat Kyungsoo dan Minseok tertawa.

"Sudah ah, aku mau pergi sekarang. Aku masih banyak kerjaan," ucap Baekhyun yang masih kesal karena Chanyeol yang menggodanya. Ia melambai pada Minseok dan Kyungsoo hingga akhirnya keluar dari ruang klub paduan suara.

"Kau tidak ikut?" tanya Kyungsoo pada Chanyeol yang hanya diam. Baginya, Chanyeol yang membiarkan Baekhyun pergi begitu saja adalah sebuah kejanggalan.

Tidak membalas, Chanyeol malah tersenyum misterius. Kyungsoo menghela napas. Ia tau bahwa Chanyeol memiliki rencana baru untuk membuat Baekhyun kesal.

.

Keringat mulai membasahi seragamnya saat hari sudah menunjukkan pukul dua siang. Baekhyun pun mengambil istirahat sejenak setelah membantu beberapa kelas mempersiapkan festival. Baekhyun tau jika ia tidak akan punya banyak waktu untuk beristirahat, karena festival akan dilaksanakan dalam dua hari lagi. Kembali bekerja, Baekhyun segera berjalan menuju salah satu kelas, tapi Sehun tiba-tiba muncul dan menghentikannya.

"Hyung!"

Baekhyun berhenti untuk bicara dengan Sehun. "Apa?"

"Hyung, sudah makan siang?" tanya Sehun penuh perhatian.

Baekhyun menggeleng. Ia tiba-tiba merasakan rasa lapar yang sempat ia lupakan karena pekerjaannya.

"Kau mau makan siang bareng?" tawar Sehun.

Baekhyun menyipitkan matanya curiga. "Ini pertama kalinya kau mengajakku makan bersama. Kau tidak melakukan ini karena ada maunya, kan?"

Sehun melambaikan tangannya. "Mana mungkin aku begitu," balasnya. "Aku serius nih, mau tidak?"

Baekhyun mengangguk. "Hm, ya."

"Kalau begitu ayo," Sehun langsung merangkul Baekhyun dan menyeretnya paksa. Ia membawa Baekhyun tanpa memberitahu ke mana mereka akan pergi.

Saat sudah sampai di depan sebuah ruangan, Sehun melepaskan rangkulannya pada Baekhyun. "Ah, sial," gumamnya. "Hyung, kau masuk duluan saja, aku mau mengambil barangku yang ketinggalan," katanya dan pergi begitu saja meninggalkan Baekhyun.

Baekhyun menggeleng melihat kepergian Sehun. Instingnya mulai bekerja. Ia merasa bahwa Sehun sengaja meninggalkannya sendiri. Awalnya Baekhyun enggan untuk masuk, takut jika prasangkanya benar. Tapi Baekhyun tetap memutuskan untuk masuk.

Baekhyun awalnya bingung. Ia tidak mengerti kenapa Sehun mengajaknya makan siang di ruang latihan serbaguna. Menelan kebingungannya, Baekhyun membuka pintu kayu tersebut. Namun, siapa sangka jika ia akan disambut oleh orang yang telah mengganggunya selama beberapa bulan terakhir.

.

.

TBC

.

.

.

A/N

Jumpa lagi di chapter 17~

Btw, thanks buat yang udah mampir dan selalu nungguin update-at cerita ini^^ jumpa lagi minggu depan guys!

See you!

Virgo