Dan Rembulan Pun Bersinar
.
.
.
oO)-=-=-=-o-=-=-=-(Oo
Donghua "Wonderland of Ten Thousands/Wàn Jiè Xiān Zōng/万界仙踪" beserta seluruh karakter di dalamnya adalah milik Fā Biāo De Wō Niú/Ruo Hong Culture©
Fan fiksi "Dan Rembulan Pun Bersinar" ditulis oleh kurohimeNoir. Penulis tidak mengambil keuntungan material apa pun atas fan fiksi ini.
Canon-Based. Drabble (Words count: 857). Drama-Romance. Ye Xing Yun x Ye Yan Ran pairing.
Timeline: Tak lama setelah Ye Xing Yun sempat 'diculik' oleh An Yun.
oO)-=-=-=-o-=-=-=-(Oo
.
.
.
"Ye Xing Yun!"
Ye Yan Ran berseru spontan ketika sosok yang dinanti-nantikannya tampak di dalam jangkauan pandang. Sudah hampir lima belas menit dirinya berdiri di depan pintu rumah Ye Xing Yun—di salah satu bagian kompleks kediaman Klan Qing Yu—yang kosong melompong. Sedikit cemas karena tidak tahu pemuda itu ada di mana.
Sementara itu, Ye Xing Yun berjalan mendekat. Masih dengan pembawaannya yang tenang. Namun, mau tak mau, ia heran juga dengan keberadaan gadis berbaju hijau yang tak disangkanya.
"Kau ke mana saja? Bukannya kau habis diculik dan kondisimu juga masih belum pulih? Kenapa malah keluyuran malam-malam begini!"
Ye Xing Yun mengangkat alis, kemudian senyum samarnya terbit.
"Harusnya aku yang tanya. Kenapa seorang gadis bisa ada di depan kamar laki-laki selarut ini, hm?"
"Kau—" Ucapan Ye Yan Ran terputus satu-dua detik. "Aku ini mengkhawatirkanmu!"
"Hmmm ...?"
Yan Ran benar-benar ingin mencekik pemuda yang kini berdiri di hadapannya sambil bersedekap. Sesungguhnya gadis itu senang melihat Ye Xing Yun tersenyum, kalau saja senyum itu tidak begitu menyebalkan seperti sekarang.
"Ya sudah, terserah kau saja!"
Yan Ran mulai bersungut-sungut. Namun, dalam waktu singkat, pikirannya tertarik dengan hal lain.
"Omong-omong, wanita cantik berbaju putih yang menculikmu itu sebenarnya siapa?" tanya Yan Ran tiba-tiba. "Lagi pula ... kenapa dia sampai menculikmu?"
"Hmmm ..." Ye Xing Yun memasang pose berpikir, kali ini tampak serius. "Mungkin ..."
"Apa?" Yan Ran menatap lawan bicaranya dengan mata bertanya-tanya.
"Karena aku ... terlalu tampan?"
"Dih." Yan Ran mencibir seketika dengan ekspresi datar. "Kau jangan main-main. Aku serius!"
Ye Xing Yun tertawa kecil. "Sejujurnya, aku sama sekali tidak tahu dia siapa. Tapi ..."
Kalimat itu tidak juga dilanjutkan.
"Tapi ... apa?" Yan Ran menyuarakan rasa penasarannya.
Pemuda itu pun menghela napas perlahan. "Dia ... tahu siapa aku."
Yan Ran tersentak.
"Dia mengancam akan memberitahukan identitasku pada Raja Qing," lanjut Ye Xing Yun. "Jika itu terjadi, maka ... aku dan Sekte Tian Yuan Shen ... pasti akan hancur."
Yan Ran terdiam. Dilihatnya Ye Xing Yun mengepalkan tangan diam-diam. Kepalan itu bergetar samar.
"Dia mengancammu?" ujar Yan Ran kemudian. "Memangnya ... apa yang dia inginkan darimu?"
Sekali lagi, Ye Xing Yun menghela napas panjang. "Dia ingin merebut kekuatan yang ada di dalam tubuhku, tapi tidak bisa. Setelah itu, dia memaksa dengan menggunakan cara kekerasan."
Yan Ran kembali tersentak. "Jadi karena itu kau terluka?"
"Dia sendiri juga terluka." Ye Xing Yun mengangkat bahu sejenak. "Kekuatan itu berbalik menyerangnya."
"Oh, begitu ..."
Yan Ran menatap pemuda di depannya dengan sorot mata khawatir.
"Sudahlah, soal itu sudah lewat," kata Ye Xing Yun kemudian. "Omong-omong, apa yang kaulakukan di depan kamarku? Ditinggal sebentar saja sudah kangen—"
"Siapa juga yang kangen?" Yan Ran menyela dalam cibiran. "Aku cuma ingin melihat keadaanmu."
"Hoo ..." Yan Ran sungguh tidak suka melihat sepasang mata Ye Xing Yun yang berkilat jahil. "Aku ingat, tadi waktu mengucapkan kata-kata 'wanita cantik berbaju putih' nada suaramu aneh. Kenapa? Cemburu, ya?"
Yan Ran mendengkus spontan. "Kau itu gede rasa, ya?"
"Ayolah, akui saja. Jangan malu-malu."
Ye Xing Yun tersenyum tipis. Ia lantas melangkah maju mendekati Yan Ran. Terlalu dekat, sehingga gadis itu refleks melangkah mundur. Ye Xing Yun tetap melangkah maju, memaksa Yan Ran terus mundur hingga punggungnya tertahan oleh dinding rumah kecil di belakangnya.
Senyum masih belum hilang dari wajah menyebalkan Ye Xing Yun. Ia lantas mengulurkan tangan kanan hingga menapak ke dinding, sangat dekat di samping Yan Ran.
"Ye Xing Yun, kau mau apa?" Yan Ran tak bisa mencegah debaran yang menguat di dadanya. "Jangan macam-macam!"
"Aku tidak melakukan apa-apa. Jangan-jangan kau sendiri yang ingin macam-macam?"
"Kenapa kau selalu membalikkan kata-kataku!"
"Apa?" Ye Xing Yun terkekeh pelan. "Jangan-jangan benar, ya?"
"Kau—" Kata-kata Yan Ran nyaris menghilang lagi. "Kenapa kau terus saja menggangguku? Padahal aku sudah banyak membantumu. Bahkan menjaga rahasiamu. 'Air susu dibalas air tuba' itu namanya!"
"Eeh? Aku nggak ngapa-ngapain, lho."
"Sana! Jangan dekat-dekat!"
Spontan saja, Yan Ran mendorong Ye Xing Yun menjauh. Pemuda itu terkejut. Ia terdorong mundur hingga menabrak tiang kayu kecil di belakangnya, lantas jatuh berlutut sambil memegangi dadanya sendiri.
"Ye Xing Yun!"
Yan Ran bergegas menghampiri pemuda itu, lalu ikut bersimpuh di dekatnya.
"Maaf, aku lupa kau masih terluka. Kau tidak apa-apa? ... Makanya, jadi orang jangan iseng."
Ye Xing Yun masih diam tertunduk selama beberapa saat dengan mata terpejam rapat. Napasnya tampak sedikit sesak.
"Ye Xing Yun?" Yan Ran makin cemas. "Hei, jangan bercanda ... Aku ... Aku tidak mendorongmu sekeras itu, 'kan?"
Perlu semenit hingga Ye Xing Yun kembali bernapas dengan tenang.
"Yan Ran ..." Pemuda itu membuka mata.
"... Ya?"
"Kau ..." Ye Xing Yun menjeda sejenak. "Ternyata kau segitunya memperhatikan aku, ya?"
Yan Ran tersentak. Pipinya sontak memerah, sementara tangannya spontan mengepal lalu memukul pelan dada Ye Xing Yun.
"Aduh, sakit—"
"Masa bodoh!"
Yan Ran cepat-cepat berdiri dengan wajah cemberut, masih sedikit merah. Ye Xing Yun tertawa kecil, lantas ikut berdiri.
"Sudah malam, kembalilah ke kamarmu," katanya kemudian. "Tidak baik seorang gadis malam-malam bersama lelaki."
Tanpa menunggu jawaban, Ye Xing Yun melangkah mendekati pintu rumahnya.
"Sudah, ya, sampai nanti. Kalau masih mau 'macam-macam', lain kali saja. Hahahaha ..."
"YE XING YUN!"
Kekesalan Yan Ran harus terhenti ketika sang pemuda berbaju biru langsung masuk dan menutup pintu. Hanya butuh beberapa detik, Ye Yan Ran pun tersenyum lembut. Kemudian berbalik pergi, diterangi rembulan yang bersinar sama lembutnya malam ini.
.
.
.
TAMAT
.
.
.
* Author's Note *
.
Halo, Noir balik lagi membawakan fic pendek ini~ ( ´ ▽ ` )ノ💕
Beberapa waktu lalu, dah bikin drabble dengan hint XingYunxYuYin. Kali ini giliran pairing favorit, XingYunxYanRan.
Yes, they're cute being together~ 😊💕
Lucu aja liat Yan Ran yang gampang banget digodain Xing Yun, ahahaha ... Dibandingkan Yu Yin atau Xue Yun, memang Yan Ran ini agak kekanak-kanakan, gampang ngambek. Makanya Xing Yun makin seneng godain dia~ 😂 *tabok Xing Yun*
Eeh, tapi romantis, 'kan~ *apaan*
.
Regards,
kurohimeNoir
29.07.2023
