Name: Devil Shinobi of the Phenex Family

Author: The World Arcana

Genre: Romance, Friendship

Rating: M

Disclaimer: Naruto, Highschool DxD, Fate series dan Akame ga Kill bukanlah milik saya. Yang saya miliki hanyalah cerita fic ini saja. Naruto milik Masashi Kishimoto, Highschool DxD adalah milik Ichiei Ishibumi, Fate milik Nasuverse, Akame ga Kill adalah milik Takahiro dan Tetsuya Tashiro.

Pair: Raiser Phenex x Uzumaki Akane(OC), Vali Lucifer x Lucina Lucifuge(OC), Uzumaki Naruto x Grayfia Lucifuge, Uzumaki Naruto x Akame(Past), Otsutsuki Kurama x Tamamo no Mae, Hyoudou Issei x Irina Shidou x Erina Lucifer, Yuuto Kiba x Asia Argento.

.

.

Chapter 10: The Death of Infinity Dragon Goddess and the Reborn of Maiden in Black

.

.

Issei Hyoudou, sang Red Dragon Emperor ... Mantan Pawn dari Rias Gremory yang saat ini menjabat sebagai Pawn dari Raiser terbangun dari tidurnya setelah dia kelelahan setelah bertarung dengan adik dari rivalnya yang bernama Erina Lucifer. Dia terlihat terkejut saat melihat kalau dia terlihat tidur di bagian tengah dan dikanannya terlihat Erina terlihat tidur di sebelah kanannya dan Irina terlihat tidur di sebelah kirinya.

Issei yang melihat itu terlihat mendengus dan berkata "Mungkin ini cuma mimpi. Lebih baik aku lanjut tidur saja."

"Ahnnn, jangan keras-keras Issei-kun. Perlakukan aku dengan lembut."

Issei yang mendengar itu terkejut dan berkata dalam hati dengan wajah yang memerah 'Sebenarnya kau ini mimpi apa, nona? Ingat harga dirimu sebagai wanita.'

Issei terlihat ingin melanjutkan tidurnya tapi Irina terlihat terbangun dan menunjuk Erina dam berkata dengan kesal "K—Kau!!! Sedang apa kau dikamar Issei-kun!!!"

Erina yang terlihat terbangun pun berkata "Oh, ternyata itu kau nona mantan exorcist. Halo..."

"Jangan sok akrab denganku, Lucifer!!! Aku tanya padamu sekali lagi... Apa yang kau lakukan disini? Kau punya kamar sendiri kan?"

Mendengar pertanyaan Irina, Erina terlihat tidak terima dan berkata "Aku kesini karena aku ingin mengucapkan terima kasih pada penyelamatku karena telah menyelamatkan hubungan-ku dengan onii-chan. Kau sendiri, kenapa disini? Bukannya kau juga punya kamar sendiri dengan teman mantan exorcistmu itu?"

"Itu bukan urusanmu, Erina Lucifer. Issei-kun, cepat usir dia dari sini." Balas Irina yang mencoba membangunkan Issei tapi dia terkejut saat melihat kamar Issei telah kosong dan hanya tersisa mereka berdua saja. Yang artinya, Issei telah kabur saat mereka berdua terlihat terlalu asyik beradu mulut.

"Issei-kun, dimana kau?" Tanya Irina, lalu dia menatap Erina dengan tajam dan berkata "Ini semua salahmu, Issei-kun jadi kabur."

"Kenapa kau jadi menyalahkanku?" Tanya Erina tidak terima dan dia pun melanjutkan "Ini semua karena salahmu, Irina Shidou."

Mereka berdua pun mengeluarkan kedua pedang mereka dan bertarung di kamar Issei dan membuat isi kamar itu hancur lebur. Tapi dimanakah, sang Red Dragon Emperor saat ini?

.

.

- Line Break -

.

.

Bisa dilihat kalau Issei ternyata kabur ke kamar King-nya, Raiser Phenex. Raiser kebingungan kenapa Pawn satu-satunya itu datang ke kamarnya tengah malam, tapi dia persilahkan dia untuk masuk karena sepertinya dia sedang mendapatkan sebuah masalah.

"Jadi bisa aku tidur disini, bro?"

Mendengar permintaan Pawn -nya yang lumayan absurd itu, Raiser pun menaikkan alisnya dan berkata "Kenapa kau mau tidur disini, Hyoudou? Kau punya kamar sendiri kan?"

"Ada dua Succubus yang berantem dikamarku. Jadi aku bisa tidur disini selama satu malam ini saja kan, bro?"

"Ya sudah. Tapi tidur di lantai pakai tikar sana." Balas Raiser yang memberikan sebuah tikar pada Issei "Aku tidak mau kau tidur satu kasur denganku dan aku dikira homo oleh yang lain."

"Oi!!!"

Beberapa saat kemudian, Raiser pun yang mencoba tidur bangun dari tidurnya karena mendengarkan suara gemuruh di kamar Issei dan hal itu membuatnya bertanya pada Pawn -nya itu "Oi, idiot. Sebenarnya apa yang terjadi di kamarmu itu?"

"Kau lanjutkankan saja acara tidurmu itu, bro. Jangan pedulikan mereka berdua." Balas Issei pada Raiser dan dia pun membatin 'Tamat sudah kehidupan nyaman-ku, hiks.'

.

.

- Time Skip -

.

.

Grayfia Lucifuge saat ini terlihat marah karena kelakuan kedua betina di hadapannya saat ini. Mereka berdua benar-benar bertarung sampai-sampai semua perabotan di kamar Issei hancur semua. Grayfia melakukan itu juga karena pertarungan mereka terlalu berisik dan mengganggu Ophis yang memang masih dalam proses penyembuhan karena dirinya diracuni dengan Samael Curse .

"Bisa kalian berdua jelaskan kenapa kalian berdua bisa berada di kamar Hyoudou-kun. Bukannya, Naruto-kun sudah memberikan kamar sendiri untuk kalian?"

"Ah, i—itu... Itu karena aku ingin membalas budi karena Issei-kun telah membuat hubunganku dan kakakku membaik."

"Membalas budi dengan apa maksudmu?" Tanya Irina yang memicingkan tatapan matanya pada Erina.

"Hm..." Balas Erina yang wajahnya terlihat memerah dan Issei mempunyai firasat buruk akan hal itu "Ya dengan apa saja. Aku bisa saja memasak makanan yang enak untuknya, aku bisa saja berperang sebagai maidnya selama yang dia mau, atau dia bisa menyetubuhiku kalau dia mau."

"Apaaaaa!!!"

'Tamat sudah hidupku...'

"Issei, kau keparat!!!" Teriak Vali yang kemudian menggoyang-goyangkan tubuh Issei secara tidak manusiawi "Sebenarnya apa yang kau lakukan pada adikku?"

"Aku tidak melakukan apapun pada adikmu, sumpah."

"Omong kosong!!! Adikku yang manis ini tidak akan mungkin berkata hal seperti ini." Balas Vali yang tidak mau mendengarkan kata-kata Issei "Jangan mau sama dia, Erina. Dia itu mesum dan hanya tertarik pada oppai saja."

Mendengar kata-kata Vali, Raiser pun menyeringai dan berkata sambil menaikkan alisnya karena perkataan Vali "Ini datang dari sosok yang kerjaannya suka meraba-raba bokong King -nya sendiri. Dasar maniak pantat."

Melihat Grayfia dan Naruto menatapnya dengan tajam, wajah Vali pun memerah dan dia pun berkata "Urusai, Phenex!!!"

Naruto kemudian menghampiri Erina dan Irina dan berkata "Erina-san, Irina-san... Aku tidak begitu peduli tentang perasaanmu pada Issei. Tapi... Di dalam sana, salah satu putriku sedang dalam proses penyembuhan dan kegaduhan dari kalian bisa mengganggu proses penyembuhan dari putriku. Aku bisa meminta pengertian kalian kan?"

"Kami mohon maaf, Naruto-san. Kami berjanji tidak akan melakukannya lagi."

Naruto pun pergi ke tempat dimana dia merawat Ophis dan dia bisa melihat Grayfia mengikutinya dan berkata "Jadi bagaimana kondisi dia, Naruto-kun?"

"Aku sudah mengeluarkan semua racun itu dari tubuh Ophis, tapi masih belum ada perkembangan yang berarti."

"Jangan khawatir, Naruto-kun. Aku yakin dia bisa melewatinya."

Mendengar balasan Grayfia, Naruto masih terlihat depresi dan itu membuat Grayfia melanjutkan perkataannya "Karena dia adalah anakmu sama seperti Lucina-chan dan Akane-chan. Dia itu kuat sepertimu."

"Arigatou, Grayfia."

Merasakan pelukan Naruto, Grayfia pun tersenyum dan membalas pelukan Naruto "Sama-sama Naruto-kun."

.

.

- Time Skip -

.

.

Saat Erina Lucifer memutuskan untuk lebih memilih menjadi anggota peerage Raiser, Vali pun terlihat terkejut karena adiknya itu lebih memilih untuk menjadi anggota peerage Raiser. Merasa itu adalah salah Issei, dia pun menatap tajam Issei karena merasa hal ini adalah salahnya meskipun Issei terlihat cuek bebek dan memutuskan untuk berfokus pada makanan di hadapannya.

"Ternyata kau bukan saja maniak pantat, Lucifer. Tapi juga siscon, Vali."

Mendengar ejekan Raiser, alis Vali pun berkedut dan dia pun berkata "Urusai, Phenex. Kau juga sama saja dengan Ravel."

Raiser terlihat tidak memperdulikan ucapan Vali, membuatnya Vali sedikit jengkel. Lucina yang melihat kecemasan di raut wajah Vali pun mencoba menenangkannya "Tidak apa-apa, Vali-kun. Lagipula, Erina-chan tidak jauh. Dia berada di peerage Raiser-kun lagipula. Jadi Akane-chan bisa mengawasinya dan membantunya kalau dia terkena suatu masalah."

"Aku tahu itu, Lucina." Balas Vali yang kemudian dia melanjutkan "Aku percaya pada adikmu dan Raiser. Tapi aku tidak percaya pada bocah mesum ini. Kalau didiamkan, nanti baru sebentar saja pasti dia sudah membuat Erina hamil. Aku tidak mau menjadi paman secepat itu.

Wajah Erina pun memerah karena hal itu dan juga Irina juga terlihat menatap matanya dengan tajam. Melihat tatapan tajam Irina dan juga kesal karena mendengar ejekan terus menerus dari rivalnya itu, Issei pun membuka mulutnya "Aku tidak akan melakukan itu setidaknya sampai aku lulus dari sekolah dan mendapat pekerjaan yang layak. Tenang saja, Vali."

'Dan aku tidak yakin kalau Irina-chan akan membiarkan hal itu terjadi.' Tambah Issei saat dia mendapatkan tatapan maut dari Irina.

"Oh ya, sebelum kita memulai acara makan bersama kita hari ini. Aku ingin memberitahukan kabar baik dari Sirzech pada Issei Hyoudou, Akane Uzumaki, Asia Argento, Yuuto Kiba dan juga Vali Lucifer." Ucap Naruto yang kemudian melanjutkan "Karena dedikasi kalian yang membantu mengalahkan Kokabiel dan menghentikan perang yang tidak diinginkan oleh ketiga fraksi, maka Sirzech menaikkan status Issei Hyoudou, Akane Uzumaki, Asia Argento, dan Yuuto Kiba dari Low-Class Devil menjadi Middle-Class Devil dan juga menaikkan status dari Vali Lucifer menjadi High-Class Devil . Selamat untuk promosi kalian berlima."

"Tapi bukannya ini terlalu cepat, ayah?" Tanya Akane yang melanjutkan "Bahkan aku belum pernah menjalani kontrak sama sekali atau mengikuti pertandingan Rating Games ."

"Menjalankan kontrak dan mengikuti Rating Games memanglah penting untuk menaikkan status kalian, putriku. Tapi itu bukanlah satu-satunya cara untuk menaikkan status kalian." Balas Grayfia atas pertanyaan Akane "Tapi tindakan kalian yang berhasil membersihkan banyak iblis liar di sekitaran Kuoh dan menghentikan rencana perang yang dikibarkan oleh Kokabiel sebelum perang benar-benar terjadi cukup layak untuk diperhitungkan dan membuat kalian mendapatkan promosi ini. Kalian semua berhak mendapat promosi ini."

"Arigatou kaa-chan / Grayfia-sama..."

Berbeda dengan beberapa teman-temannya yang terlihat senang karena promosi status dari Sirzech, Vali terlihat murung dan itu membuat Lucina dan sang adik khawatir. Setelah menghela nafas panjang, dia pun berkata "Grayfia-sama, bisa aku tanya sesuatu padamu?"

"Tentu saja, Vali-kun. Kau bisa tanya apapun padaku."

"Begini, aku sungguh terhormat Lucifer -sama mengangkat statusku menjadi High-Class Devil . Dan kemungkinan, Beelzebub -sama akan memberikan sebuah set Evil Pieces karena diriku sudah berhak membuat peerageku sendiri karena statusku sebagai High-Class Devil . Pertanyaanku adalah, bisa aku menolak untuk membuat peerageku sendiri walaupun aku mempunyai hak seperti ini?"

Mendengar itu, Grayfia pun berkata "Tapi kenapa, Vali-kun? Bukannya bagus kalau kau mempunyai anggota peeragemu sendiri? Jadi kau bisa memasukkan adikmu sendiri ke dalam peeragemu kan?"

"Hal itu memang benar. Aku memang tidak sudi adikku satu peerage dengan orang mesum seperti Issei." Balas Vali dan hal itu membuat banyak orang menatapnya dengan datar karena menurut mereka, dirinya itu sama saja dengan Issei dan hal itu membuat wajahnya memerah karena malu "Tapi aku lebih nyaman berada di peerage Lucina dibandingkan membuat peerageku sendiri. Tentu aku menjadi anggota peerage putrimu karena paksaanmu dan Lucifer -sama. Tapi waktu demi waktu yang aku alami selama menjadi anggota peerage Lucina. Aku akhirnya menyadari kalau aku selama ini sudah tidak lagi menetap menjadi anggota peerage Lucina karena paksaan kalian lagi. Tapi karena pilihanku sendiri yang ingin tetap dekat dengan orang yang aku cintai. Jadi bisakah kau bilang pada Beelzebub -sama kalau aku menerima promosi status dari Yondai Maou tapi aku menolak untuk membuat peerageku sendiri dan lebih baik beliau memberikan bidak Evil Pieces itu pada sosok yang lebih layak."

Mendengar itu Lucina pun terharu dan lalu memeluk Vali dengan erat yang pada akhirnya dibalas oleh Vali. Dan ternyata Vali belum selesai bicara "Lagian jika aku menjadi suami dari Lucina kelak nanti aku juga akan menjadi King pada peerage istriku sendiri. Aku tidak perlu mempunyai bidak Evil Pieces hanya untuk menjadi seorang King ."

"Hohoho, kau yakin sekali pada dirimu sendiri Vali Lucifer." Balas Naruto dengan tatapan tajam yang membuat banyak orang merinding disko termasuk Akane dan Lucina "Kau tidak lupa kalau aku belum memberikan restu pada hubungan kalian berdua karena kebiasaan burukmu itu kan, maniak pantat."

Vali terlihat kecewa karena respon Naruto dan lalu dia berkata dengan lantang "Kalau begitu aku akan berusaha meyakinkan dirimu kalau hanya diriku sajalah yang pantas bersanding dengan putri tertuamu ini, Naruto-san. Tidak, maksudku ayah mertua."

Vali pun terpaksa harus menghindari sebuah garpu yang terlihat mengarah ke arahnya dengan kecepatan tinggi tapi karena latihan brutal Naruto setelah dia mengetahui kalau dia adalah sosok penyerang pantat putrinya, dia pun dengan refleks menghindarinya dan garpu itu menancap jauh tepat di pilar di sebelahnya "Hohoho. Kita lihat saja nanti, Vali Lucifer."

[Kau ini memang partner paling gila yang pernah aku temui, Vali.]

.

.

- Time Skip -

.

.

Naruto saat ini terlihat sedang berada di kamar khusus tempat dia merawat Ophis. Dia tidak sendiri dan sedang ditemani oleh dua anak perempuannya, yaitu Lucina dan Akane. Mereka masih tidak bisa menyangka kalau ketiga sosok terkuat di dimensi mereka adalah saudara dari mereka sendiri karena mereka terbuat dari kekuatan Naruto seperti hubungan para Tailed Beast dengan Hagoromo Otsutsuki.

"Jadi kau memiliki sebuah cara untuk menyembuhkan Ophis-neesama, otou-sama?"

Mendengar pertanyaan Lucina, Naruto pun berkata "Aku ada sebuah cara cepat untuk menyembuhkan Ophis, Lucina. Tapi aku rasa hal itu tidak bisa dilakukan."

"Cara apa maksudmu, ayah?"

"Dia harus meminum ramuan yang kubuat dari darahku, Great Red dan Trihexa ." Balas Naruto yang kemudian melanjutkan "Aku tidak keberatan untuk memberikan darahku dan pasti Great Red juga tidak akan keberatan. Tapi darah Trihexa tidak mungkin bisa aku dapatkan karena saat ini dia sedang disegel oleh segel berlapis yang dibuat oleh Tuhan. Aku bisa saja membukanya tapi aku tidak yakin aku bisa membujuknya untuk memberikan darahnya karena apa yang aku, Ophis dan Great Red lakukan. Dan aku tidak mau merusak dunia karena keinginan pribadiku sendiri."

"Kau tidak perlu khawatir tentang itu, otou-sama." Ucap Great Red yang melemparkan sebuah botol kecil berisi cairan darah berwarna hitam yang berhasil ditangkap oleh Naruto. Saat Naruto ingin menanyakan apa isi botol itu, Great Red pun berkata "Saat aku dan Ophis melawan Trihexa dulu, kami berhasil melukainya dan aku mengambil sebagian darahnya sebelum dia disegel oleh pak tua itu. Aku yakin kalau darahnya akan berguna suatu saat nanti, jadi aku tetap menyimpannya dan aku tidak menyangka kalau hari itu akan tiba juga pada akhirnya."

"Terima kasih banyak, Great Red . Dengan ini, darahku dan darahmu... Kita bisa benar-benar menyelamatkan nyawa Ophis."

"Jangan berterima kasih padaku, otou-sama. Sebagai yang tertua, sudah sepatutnya aku melakukan ini demi adik-adikku." Balas Great Red yang tersenyum sambil melihat Lucina dan Akane. Lucina dan Akane yang mendengar itu pun membalas senyuman Great Red .

Setelah mendapatkan bahan yang diperlukan, Naruto pun langsung membuat ramuan itu dan meminumkannya pada tubuh Ophis. Mereka berempat pun menunggu dengan cemas. Takut ramuan itu akan gagal. Tapi mereka akhirnya bisa bernafas lega saat melihat tubuh Ophis mulai bergerak dan dia sudah membuka matanya.

"Ugh, dimana ini? Apa aku sudah mati?"

"Jangan bicara sembarangan..." Balas Great Red yang langsung menempeleng kepala Ophis, membuatnya memegang kepalanya yang kesakitan.

"Ittai!!! Apa-apaan sih kau ini, baka-Red? Sakit tahu..."

"Salahmu sendiri yang asal bicara. Apa kau tidak tahu kalau aku dan otou-sama sudah bersusah payah untuk menyembuhkanmu? Tapi kau malah seenaknya bicara begitu."

Mendengar itu, Ophis merasa bersalah dan dia pun berkata "Maaf..."

"Tidak usah dipikirkan Ophis." Balas Naruto yang terlihat mengelus-ngelus rambut anaknya itu "Aku dan Great Red cukup senang melihatmu baik-baik saja. Jadi kau ingin makan sesuatu? Kau pasti lapar karena telah beberapa hari tidak sadarkan diri."

"Bisa kau buatkan aku ramen, otou-sama."

Mendengar itu, Naruto pun tersenyum dan dia pun berkata "Kalau begitu aku akan minta Grayfia-chan untuk membuatkanmu ramen, Ophis."

Setelah kepergian Naruto, Ophis pun ditatap oleh Lucina, Akane dan Great Red "Kenapa kalian semua menatapku seperti itu?"

"Tidak apa-apa, Ophis. Aku hanya tidak menyangka kalau kau bisa menyukai ramen seperti otou-sama dan anak-anak kandungnya."

Mendengar ejekan Great Red , dia pun berkata dengan marah "Urusai!!! Salah otou-sama sendiri setiap kita berdua datang kesini, kita berdua selalu disuguhi ramen. Mana bisa aku tidak menyukainya. Lagipula, kau juga sama sepertiku kan, baka-Red?"

"Ah, masa sih. Aku sudah lupa."

"Dasar naga tua pikun."

"Oi!!!"

Naruto dan Grayfia pun datang dengan pesanan Ophis yang sengaja dibuat dengan porsi yang banyak karena Naruto ingin mereka semua makan bersama. Saat Ophis sedang asyik menyantap makanannya, Naruto pun menatap Ophis dan berkata "Jadi apa yang kau akan lakukan sekarang, Ophis? Apa kau ingin kembali ke Khaos Brigade dan mencoba membalaskan dendam pada mereka semua yang telah mengkhianatimu?"

Belum Ophis menjawab, Great Red pun berkata "Aku rasa itu bukan pilihan yang bijak otou-sama. Walaupun Ophis sudah tahu niatan jahat beberapa anggota organisasi yang dia buat sendiri dan dia pasti sudah bersiaga untuk hal itu jika hal itu terjadi lagi, bukan berarti mereka akan berhenti mencoba untuk menyingkirkan Ophis. Apalagi kemampuan-nya sudah berkurang drastis karena racun Samael sekarang. Lebih baik kalau Ophis memalsukan kematian-nya, lalu dia tinggal disini saja daripada memutuskan untuk kembali ke organisasi-nya yang telah mengkhianati-nya. Buat identitas baru, seperti itulah."

Melihat Ophis menatapnya secara intens, dia pun berkata "Kenapa kau menatapku seperti itu, cebol?"

Ophis terlihat marah karena sindiran dari Great Red , tapi dia tahan "Bertahun-tahun aku sudah tidak menemanimu di Dimensional Gap , kau semakin pintar ya sekarang baka-Red. Aku jadi terharu, ufufufufu."

"Kau mau ngajak berantem, hah cebol?"

Mereka berdua terlihat ingin berkelahi seperti biasa, tapi tatapan tajam dari Naruto pun menghentikan perbuatan mereka berdua "Ide-mu ada bagusnya, Great Red . Jadi bagaimana menurutmu, Ophis?"

"Aku sebenarnya malas mengikuti saran dari dia. Tapi karena dia juga telah berusaha keras untuk menyembuhkanmu sama sepertimu, maka aku bersedia untuk tinggal saja disini dan melupakan dendamku pada para pengkhianat itu." Balas Ophis dan kemudian dia melanjutkan "Tapi bagaimana dengan orang-orang yang masih setia kepadaku. Aku tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja kan?"

"Maksudmu Bikou, Kuroka, Arthur dan Le Fay?" Tanya Great Red yang dibalas anggukan kepala oleh Ophis "Mereka baik-baik saja. Kuroka memutuskan untuk kembali ke Matatabi-san. Bikou juga memutuskan untuk kembali ke rumah kakeknya. Aku kurang tahu dengan keadaan Arthur dan Le Fay. Tapi aku rasa mereka berdua ada niatan untuk mengambil semua pecahan Excalibur , menggabungkannya menjadi satu lalu mereka akan mengembalikannya ke tempat peristirahatan terakhir leluhur mereka."

"Syukurlah kalau begitu..."

.

.

- Time Skip -

.

.

Ophis pun mengubah penampilannya yang tadinya cebol menjadi gadis dewasa yang memiliki tinggi yang sama dengan Grayfia dan dia juga memakai pakaian yang dibelikan oleh Naruto. Akane yang melihat wujud dewasa dari Ophis pun menangis dan hal itu membuat Ophis menghampiri salah satu saudaranya itu dan menyeka air matanya.

"Hei, kenapa kau menangis Akane-chan?"

"Maaf, Ophis-nee. Tapi wujud dewasamu sama persis dengan ibuku yang telah meninggal."

Mendengar balasan Akane, Naruto pun mengutuk dirinya sendiri karena lupa memberitahukan kalau dia membentuk tubuh Ophis dengan Akame berada di pikirannya saat itu dan kali ini dirinya mencoba berusaha menenangkan putrinya "Maaf, Akane-chan. Aku lupa bilang kalau aku menggunakan wujud ibumu sebagai basis untuk tubuh Ophis."

"Tidak apa-apa, tou-chan. Itu artinya berarti kau sangat mencintai kaa-chan sampai-sampai kau membentuk tubuh Ophis-nee dengan tubuh kaa-chan berada di ingatanmu."

Grayfia yang mendengar itu tidak terlihat cemburu seperti dulu dan malah menepuk-nepuk pundak Naruto yang wajahnya terlihat memerah karena perkataan putri bungsu-nya itu.

"Apa kau akan mengganti namamu juga Ophis? Mengingat kita disini berencana untuk memalsukan kematianmu disini. Sangat tidak etis bukan kalau memalsukan kematianmu tapi kau masih memakai nama aslimu."

"Ugh, berhenti berbicara denganku seolah aku ini bodoh baka-Red. Aku akan mengganti namaku." Balas Ophis yang melanjutkan "Ophis sudahlah mati. Namaku sekarang adalah Kaori Uzumaki. Putri angkat dari Naruto Uzumaki dan Grayfia Lucifuge. Adik dari Great Red dan Trihexa sekaligus kakak dari Lucina Lucifuge dan Akane Uzumaki."

.

.

- To Be Continued -