Dream As If You Will Live Forever, And Live As If You'll Die Today
Rate T
Bungou Stray Dogs milik Asagiri-sensei dan Harukawa-sensei, author hanya meminjam karakternya untuk memuaskan ide yang sejak kemarin berputar di otakku.
Warning! OOC, mungkin? Aku sudah lama tidak mengetik di fandom ini (terakhir 2019). Alur tidak jelas, pendek (kemungkinan besar).
Note: disini A5158 adalah "Chuuya" yang asli. Dia punya ingatan sejak lahir, hidup dengan kedua orang tuanya hingga diculik dan menjadi tikus percobaan kemampuan spesial. Karena dia hidup didalam laboratorium dengan berbagai eksperimen, kehidupan lenyap dari matanya.
Nahakara Chuuya "lahir" dari kesadaran yang menginginkan kebebasan dari Arahabaki yang dipaksa hidup didalam dirinya. A5158 sendiri punya kekuatan "Chaosmyth" dimana dia bisa lihat masa depan yang penuh dengan kekacauan. Selain itu, dia nggak bisa lihat atau menggunakan kemampuannya.
Itu aja. Selamat membaca!
.
.
.
Chuuya menutup mata ketika tubuhnya terseret masuk kedalam buku aneh yang dipegang oleh detektif dari agensi.
Sedetik kemudian, A5158 muncul dan mengendalikan tubuh mereka.
Mata biru yang kini kosong seperti ikan mati melihat sekeliling hingga berhenti pada detektif yang berdiri tidak jauh darinya, menatapnya dengan ekspresi serius.
A5158 mengabaikannya karena melihat kekacauan yang akan segera terjadi di masa depan. Dia melihat pertumpahan darah yang terjadi di seluruh dunia, tentang bagaimana Yokohama menjadi medan perang, dan bagaimana pria bernama Fukuchi Ōchi menghancurkan kota dengan bantuan Fyodor Dostoyevsky.
Semua hanya demi sebuah buku yang dapat mengubah realita.
"Detektif," panggil A5158, masih tidak memandang detektif dari agensi… Edogawa, kalau tidak salah? "Kau harus bersiap, masa depan agensi yang baru saja kulihat tidaklah cantik. Tubuh agensi runtuh dengan irisan pedang di lehernya, otak agensi terjebak bersama seekor tikus, jiwa agensi kehilangan makna hidupnya, dan hati agensi tersesat didalam rencana musuh."
"Kau bukan Nakahara Chuuya," ujar Edogawa. Bukan pertanyaan, namun mengucapkan fakta. A5158 tahu bahwa Edogawa sudah menyadarinya sejak dia membuka mata. "Aku tidak melihat masa depan yang mengerikan, rencana kami akan berhasil dan kedua pemimpin akan baik-baik saja. Penilaianku tidak pernah salah!"
Mata kosong A5158 akhirnya balas menatap Edogawa. "... kau melihat masa depan melalui bukti-bukti yang kau temukan, tapi aku melihat masa depan melalui kekacauan yang akan segera terjadi. Aku melihat masa depan yang penuh dengan darah, jika sesuatu tidak dilakukan mulai dari sekarang."
"Berhati-hatilah, detektif, kalian semua memang kumpulan anjing yang cerdik, tapi pemburu anjing akan segera datang dan menangkap untuk membunuh kalian, satu persatu. Anggotanya memiliki hati yang murni, namum pemimpinnya menjadi gila didalam rasa duka. Tubuh agensi mengenalinya di masa lalu, namun runtuh karena tidak mampu mengusir pemimpin pemburu anjing."
Mata hijau cemerlang Edogawa terbuka, tapi ekspresinya terlihat bingung. "Aku tidak mengerti."
"Realita akan ditulis ulang oleh pemimpin pemburu anjing, dan segera, agensi akan diincar oleh Yokohama. Keseimbangan Yin-Yang yang baru tidak dapat bertahan lama, karena waktu milik Yin akan segera berakhir. Keseimbangan Yin-Yang tidak mampu menjadi senjata pemungkas, karena Yang akan pergi terlalu jauh dan Yin tidak bisa lagi menggunakan tubuhnya. Keseimbangan Yin-Yang yang lama sudah terlalu tua, belum lagi karena Yang akan segera hancur di tangan pemimpin pemburu anjing."
"Kau berbicara tentang soukoku. Shin Soukoku, Soukoku dan Zenku Soukoku."
A5158 membuka salah satu sarung tangannya, memperlihatkan ujung jarinya yang sudah berubah menjadi biru kehitaman. Dengan segera pemahaman terlihat di ekspresi Edogawa, dan A5158 dengan mudah memakai kembali sarung tangannya.
"… kau harus segera bergerak, detektif. Takdir sudah berbisik bahwa Yokohama tidak memiliki masa depan jika kalian tidak melakukan sesuatu. Pergilah, dan katakan pada Dazai Osamu untuk tidak mengambil keputusan yang dramatis. Minta dia untuk membuat tikus sibuk bersamanya."
"Bagaimana cara mengalahkan pemimpin pemburu anjing?"
"… aku yakin kalian akan menemukan caranya, detektif. Tapi apa yang sudah digariskan oleh takdir akan tetap terjadi, bagaimanapun kalian berusaha menghentikannya. Kematian Yin yang baru sudah digariskan oleh takdir, begitupun dengan kematianku."
"Berapa lama lagi waktu yang kau miliki?"
"Tidak lama. Yang akan menggunakanku, begitupun tikus yang mengincar Yokohama. Aku akan mati setelahnya, dan hal ini tidak bisa dihindari."
A5158 berkedip, dan pertumpahan darah didalam matanya tidak lagi terlihat. Kemampuannya tidak lagi melihat masa depan penuh kekacauan, dan dia kini yakin bahwa masa depan akan baik-baik saja dengan bantuan Edogawa dari agensi. Dia menutup matanya, membiarkan kesadarannya kembali masuk dan bersandar pada penjara yang menyimpan Arahabaki didalamnya.
Dengan segera, Nakahara Chuuya membuka mata dan melihat sekelilingnya. Dia merasakan kemarahan yang membuncah didalam dadanya, dan detektif dari agensi didepannya sepertinya menyadari sesuatu yang berubah darinya. "Oi, sialan, kemana kau membawaku?"
.
.
.
Ketika Chuuya akhirnya berhasil keluar dari dalam buku aneh yang menjebaknya setelah entah berapa lama, dia langsung bertatapan dengan mata hijau milik detektif dari agensi.
Bibir detektif itu membentuk senyuman hingga kedua matanya menyipit, membuat Chuuya ingin sekali mencekiknya. "Oh! Mr. Fancy sudah kembali!"
"Chuu-ya~~~! Kau sudah kembali! Aku pikir kau tidak bisa keluar dari sana selamanya~~~!"
Chuuya terlalu lelah untuk ini, jadi dia hanya berdecak dan mengambil kembali topi dan juga mantelnya yang jatuh sejak dia keluar dari buku sialan yang menjebaknya beberapa saat yang lalu.
"Nakahara-san," panggil detektif yang menjebaknya, dan Chuuya mendesah lelah sebelum menoleh dan melihat mata hijau cemerlang yang hampir terlihat mengerikan kembali menatapnya. "Apa kau melihat kekacauan?"
Satu kedipan, dan A5158 muncul. "Chaosmyth tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Tapi apa yang harus terjadi akan tetap terjadi. Seperti yang sebelumnya sudah kukatakan, kalian hanya perlu mencari cara untuk melewatinya."
"Chuuya—apa?"
Edogawa menghembuskan napas, lalu mengambil jajannya. "Oh, begitu. Baiklah. Kau boleh pergi. Mr. mata ikan mati."
A5158 hanya berkedip dan seketika Nakahara Chuuya kembali. "Ha? Siapa yang kau panggil mata ikan mati, sialan?! Mataku tidak seperti ikan mati!"
"Aku tidak bicara padamu, bwek!"
Geraman Chuuya terhenti karena getaran dari ponselnya, membuatnya menghentikan pertengkaran tidak bergunanya dengan Edogawa Ranpo dan mengangkat telfonnya tanpa melihat siapa yang menghubunginya.
"Chuuya-san!?"
"Gin? Ada apa?"
"Oh! Chuuya-san! Kami—nii-san, Chuuya-san, tolong, bisakah kau pulang sekarang?"
Perut Chuuya secara mendadak dipenuhi rasa takut. Dengan cepat dia berbalik dan melangkah menuju pintu agensi, mengabaikan tatapan Dazai yang membakar punggungnya. "Aku pulang sekarang. Apa kondisinya memburuk?"
"Tubuhnya kelelahan karena bertarung kemarin, tapi dia tidak bisa tidur, aku tidak berani menggunakan obat tidur,"
"Shit, sudah berapa lama aku tidak dapat dihubungi?" Chuuya hampir merusak tangga karena kemampuannya yang mulai lepas kendali.
"Empat hari, Chuuya-san,"
"Sial. Dan dia belum tidur selama empat hari penuh? Bagaimana denganmu? Apa kau juga belum tidur?"
"Aku—nii-san! Chuuya-san sedang dalam perjalanan, kau tidak boleh memaksakan dirimu!"
"Chuuya-san? Dimana dia? Dan aku baik-baik saja, Gin!"
"Ryuu, Gin, aku dalam perjalanan. Jangan kemana-mana dan cobalah beristirahat! Ryuu, jangan memaksakan dirimu. Aku tidak perlu melihatmu untuk tahu bahwa kantung matamu sudah menghitam dibawah matamu." Chuuya tidak menunggu jawaban dan langsung mematikan ponselnya, lalu menggunakan For The Tainted Sorrow untuk pulang ke rumahnya.
Kedua adiknya sudah menunggunya.
.
.
.
Dazai Osamu menatap kepergian mantan partnernya dengan tatapan dalam. Dari tempat duduknya, Edogawa Ranpo mengunyah keripik kentangnya dan memperhatikan Dazai Osamu selama beberapa saat sebelum membuka suara.
"Jangan mengikutinya, Dazai-san. Dia membutuhkan waktu bersama saudaranya."
"He~? Siapa yang mau mengikuti chibi? Aku terlalu sibuk, Ranpo-san. Lagipula chibi tidak memiliki saudara."
Ranpo diam saja mendengar perkataan itu. Dazai itu jenius, bahkan lebih jenius dari Ranpo, sekalipun sikapnya selalu seenaknya sendiri. Jadi Ranpo dengan bijak menutup mulutnya, sedangkan di dalam kepalanya, dia masih memikirkan apa yang dikatakan oleh mata ikan mati sebelumnya.
Pemimpin sebuah kelompok yang bernama pemburu anjing, Fukuchi Ōchi. Teman lama dari Fukuzawa. "Anggotanya memiliki hati yang murni, namum pemimpinnya menjadi gila didalam rasa duka…" Ranpo bergumam, masih tidak mengerti maksud dari perkataan itu.
Sejauh yang mereka semua tahu, pemburu anjing memegang teguh jalan kebenaran dan keadilan.
'Apa mungkin semua itu palsu? Tidak, kalimat 'Anggotanya memiliki hati yang murni…' anggotanya tidak ikut serta dalam kehancuran Yokohama, tapi dimanipulasi untuk melakukannya?'
Ranpo tahu maksud kalimat lainnya. Fukuzawa akan sekarat—kemungkinan terburuknya mati di tangan Fukuchi Ōchi, Akutagawa Ryuunosuke akan segera mati karena penyakitnya, tubuh Nakahara Chuuya tidak lagi bisa menahan kekuatan dewa yang terkurung didalamnya, Dazai bertaruh terlalu jauh dan kemungkinan besar akan kalah.
Belum lagi perkataan bahwa jiwa agensi akan kehilangan makna hidupnya. Kunikida akan segera kehilangan idealismenya, dan Ranpo akan terjebak didalam rencana musuh dan kebingungan mencari jalan keluar untuk mereka semua.
Bila ini Dazai Osamu, mungkin dia akan langsung membuat rencana untuk membunuh Fukuchi Ōchi dan Fyodor Dostoyevsky. Tapi dia adalah seorang detektif. Dia bertugas menguak kebenaran, bukannya melakukan rencana pembunuhan.
'Sebenarnya apa tujuan mereka? Kenapa mereka menargetkan Yokohama—' pemikiran Ranpo tiba-tiba terhenti ketika mengingat alasan Guild menyerang mereka beberapa bulan yang lalu.
Buku yang dapat mengubah realita.
Dengan segera dia bangkit berdiri dan meminta mereka semua pergi ke ruang rapat.
'Buku itu harus segera ditemukan dan dihancurkan, atau dunia ini tidak punya masa depan.'
.
.
.
Chuuya dengan cepat masuk kedalam apartemennya, melepas sepatunya, kemudian masuk kedalam kamarnya. Gin dan Ryuunosuke sudah berada didalamnya, dengan Ryuu yang kini terbaring diatas kasurnya dan Gin yang duduk di ujung kasur.
"Chuuya-san!"
"Ryuu, Gin, aku akan membersihkan diri dan bergabung bersama kalian setelahnya, oke? Cobalah untuk beristirahat, aku akan segera kembali." Chuuya mengusap kepala Akutagawa bersaudara bergantian, kemudian langsung melangkah masuk kedalam kamar mandi setelah mengambil baju ganti.
Chuuya tidak membutuhkan waktu lama untuk membersihkan dirinya dan kembali kedalam kamar. Kali ini, Gin dan Ryuunosuke sudah masuk dibalik selimut, menyisakan tempat kosong diantara mereka untuknya.
Mungkin, di alternatif lain, Chuuya tidak sedekat ini dengan Akutagawa bersaudara. Tapi disini, Chaosmyth melihat kekacauan dan darah yang disebabkan oleh 'Anjing gila Port Mafia' yang dilatih dibawah Dazai Osamu.
A5158 tidak membiarkan itu terjadi dan membawa Akutagawa bersaudara kebawah sayapnya, mengabaikan Dazai Osamu yang berkali-kali berkata bahwa Chuuya mencuri bawahannya. Dia juga melihat masa depan dimana Dazai Osamu menjadi boss Port Mafia. Benar-benar bukan pemandangan yang indah. Jadi dia tetap membiarkan Oda Sakunosuke melakukan misi bunuh diri yang direncanakan Mori Ougai.
"Chuuya-san?" panggilan Gin membuatnya tersadar dan langsung menggunakan For The Tainted Sorrow untuk masuk ke tengah-tengah mereka. Dengan segera, Ryuunosuke dan Gin memeluknya dari samping kanan-kiri.
"Istirahatlah, kalian harus menjaga kesehatan kalian. Terutama kau, Ryuunosuke." Chuuya mengusap punggung mereka, mencoba membuat mereka berdua tertidur. Untungnya, hal itu tidak membutuhkan waktu lama—dengan tubuh mereka yang memang sudah kelelahan sebelumnya. "Aku disini, tidurlah."
Ryuunosuke meletakkan kepalanya di atas jantung Chuuya, sedangkan Gin di atas lengan kanannya. "Selamat malam, Chuuya-san."
Chuuya mengecup puncak kepala mereka berdua dan kembali mengusap-usap punggung mereka hingga mareka tertidur.
Sedetik kemudian, A5158 kembali muncul dan melihat masa depan yang mengerikan bagi keduanya. Ryuunosuke akan mati dengan potongan di lehernya, Rashoumon berada di tangan Nakajima Atsushi. Gin akan terbunuh ketika menjadi vampir. Dan Chuuya…
Tubuhnya akan menyerah pada kekuatan Arahabaki setelah Dazai menggunakannya untuk membunuh Fyodor Dostoyevsky.
Tapi A5158 tidak melihat Yokohama. Dia juga tidak melihat kekacauan lainnya. Takdir tidak berbisik apapun padanya selain kematian mereka bertiga. Chaosmyth diam setelah kematian mereka bertiga terus menerus berputar dengan berbagai cara, tempat, dan waktu yang berbeda.
Menghembuskan napas, A5158 menatap langit-langit kamarnya dengan hampa. Bahkan setelah berjuang untuk tetap hidup, pada akhirnya dia akan mati.
A5158 ingin tahu, jika saja dia tidak memiliki kekuatan ini, apakah dia bisa hidup lebih lama?
Chaosmyth sama sekali tidak menjawab, dan A5158 perlahan menutup mata, jatuh di dalam mimpi dimana dia dapat hidup dengan orang-orang yang disayanginya.
.
.
.
END.
A/N:
Dan, selesai! Sangat tidak jelas (maafkan aku), tapi aku senang sudah menyelesaikan fanfiksi ini.
No edit. Aku selesai mengetik ini dan langsung meng-uploadnya. Semoga kalian menyukainya!
Aku selalu berpikir belakangan waktu ini, "bagaimana jika Chuuya memiliki kekuatan lain selain For The Tainted Sorrow?" karenanya, jadilah fanfiksi ini!
Sebenarnya aku juga ingin memberi nama A5158 sebagai Kashimura Chuuya (nama asli Nakahara Chuuya), tapi karena disini Kashimura Chuuya diculik sejak kecil dan dikurung didalam labolatorium, dia tidak bisa mengingat namanya sendiri selain nickname A5158. Jadi dia menamai dirinya sendiri A5158 dan terlahir sebagai Nakahara Chuuya setelah berhasil menghancurkan lab yang mengurungnya.
Fanfiksi ini sebenarnya masih bisa dikembangkan, tapi karena aku tidak membaca manga dan belum menonton BSD season 4 dan 5 (dan aku sudah hampir lupa bagaimana alur BSD season 1 sampai 3), jadinya fanfiksi ini aku hentikan disini.
Sisanya, terserah pada imajinasi kalian.
Terima kasih sudah membaca, semoga hari kalian menyenangkan!
