Tittle : Idiot
Genre : Random, Slice of life
Rating : K+
Words : 487
Semua orang tau jika Harry Potter dan Draco Malfoy adalah kombinasi yang buruk. Saat bertemu, mereka akan saling lempar ejekan. Memang tidak akan saling lempar kutukan, jadi para murid lainnya tidak perlu khawatir akan terkena sihir nyasar. Tapi tetap saja mengganggu.
Dan hari ini, sepertinya mereka lagi-lagi tidak bisa memberikan kata damai di kamus mereka. Demi tongkat Ron yang patah, apalagi masalahnya sekarang?
"Kau yang seharusnya minggir, Potter," ucap Draco lantang. Sepertinya ia tidak peduli dengan lirikan-lirikan mata yang tertuju padanya seolah menyuruhnya diam. Bagaimana pun juga, tetap tenang di perpustakaan adalah peraturan yang diketahui semua orang bahkan jika itu tidak tertulis.
Harry hanya memutar mata malas. "Aku turut berduka jika matamu bermasalah, Malfoy. Ada banyak kursi kosong di sini, dan aku sudah menempati kursi ini dari satu jam yang lalu," balas Harry balik menatap Draco tajam. Namun ia masih bisa mengontrol nada suaranya.
Draco mendengus. "Bukankah biasanya kau akan bersama dengan dua temanmu yang sama menyebalkannya itu? Atau mungkin mereka meninggalkanmu? Ooh, kasihan sekali, Potty,"
Harry menutup buku yang sedari tadi dibacanya. "Sebagai seorang sahabat yang baik, aku hanya memberikan waktu pada mereka untuk bersama, bukannya malah jadi obat nyamuk." jelas Harry mencoba untuk tetap tenang. Ia masih belum mau diusir dari perpustakaan.
Draco menaikkan dagunya kembali mendapatkan hal yang menyenangkan untuk dilakukan hari ini. Tentu saja menggoda Potternya lebih lama lagi. "Benarkah? Bukankah kau hanya tidak suka saat ada orang yang berpacaran di sekitarmu?" ucapnya dengan nada mengejek seperti biasa.
Harry menyipitkan matanya menatap Draco tajam. "Apa maksudmu?"
Seringai khas seorang Draco Malfoy terpantri di wajahnya. "Tentu saja, mana mungkin kau akan bisa bertahan begitu lama bersama orang yang sedang pacaran sedangkan kau sendiri tidak punya seseorang yang mau menemanimu. Lagi-lagi, kasihan sekali, Potty,"
Harry menarik napas dalam. Ia harus tetap tenang. Jangan terbawa emosi. Ia membuka kembali bukunya untuk tidak mempedulikan Draco. "Ya, kau benar, hanya seorang idiot yang akan menyukaiku,"
"Aku bukan idiot!"
Harry terdiam sebentar dan kemudian menatap pada Draco yang sepertinya juga bingung dengan apa yang ia katakan tadi. Draco bahkan tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang begitu terkejut karena perkataannya sendiri.
"Apa katamu?" Harry menajamkan pendengarannya mencoba untuk meminta penjelasan. Jujur, ia masih tidak mengerti kenapa Draco menanggapi perkataannya dengan nada marah. Seolah apa yang Harry katakan adalah salah.
"A-apa?" yang ditanya malah nanya balik.
Harry menghela napas lelah. "Sudahlah, percuma aku bicara dengan seorang idiot sepertimu," dan kemudian Harry langsung berdiri dari kursinya berjalan ke luar perpustakaan.
Draco masih diam di tempatnya menunggu hingga punggung Harry benar-benar menghilang di balik pintu. Berpikir betapa bodohnya ia barusan. Tapi beruntung lawan bicaranya juga tidak kalah bodohnya. Dan kemudian Draco menertawakan dirinya sendiri. Tersenyum bodoh hingga membuat semua orang yang berada di sekitarnya menatapnya horor dan memilih menjaga jarak.
Kemudian Draco memilih untuk duduk di kursi yang tadi ditempati oleh sang Gryffindor. Masih menertawakan betapa bodoh dirinya.
"Ya, kau benar sekali. I'm an idiot. And this idiot fall in love with you,"
Idiot — Completed
