Title: An Excuse
Genre: Romance
Rate: T
Words: 800+
"Untuk yang keseratus kalinya, Mr. Malfoy, itu hanyalah luka kecil!" Madam Pomfrey benar-benar tidak bisa menahan dirinya untuk berteriak. Ia tidak tau lagi harus bicara apa pada pemuda Slytherin yang bertingkah berlebihan di depannya ini.
"Ayolah, aku bahkan tidak bisa mengangkat tanganku," Draco Malfoy, ia mengangkat tangan kanannya dengan bantuan tangan kirinya. "Setidaknya biarkan aku bermalam di sini," ucapnya dan kemudian berbaring di ranjang Hospital Wing. Ia tidak lagi mendengarkan ocehan Madam Pomfrey yang sudah menyerah padanya.
Madam Pomfrey pun meninggalkan Draco yang ia yakini sedang berpura-pura tidur. Ia kemudian berjalan menuju ranjang yang ditempati oleh pasien yang setiap tahun ia temui. Harry Potter, Madam Pomfrey menghampirinya, juga Ron dan Hermione yang menemaninya.
Ketiga Gryffindor itu sepertinya tidak bicara apa-apa dari tadi karena terlalu menikmati drama singkat yang diberikan oleh Draco dan Madam Pomfrey.
"Ini sudah malam, sebaiknya kalian ke asrama dan kembali lagi besok pagi," suruh Madam Pomfrey pada Ron dan Hermione. Sebenarnya, Madam Pomfrey hanya ingin cepat-cepat mengusir mereka agar pasiennya bisa tidur.
Ron dan Hermione mengangguk. Keduanya berpamitan pada Harry dan berjanji akan datang lagi besok. Setelah keduanya pergi, giliran Madam Pomfrey yang bicara pada Harry. Ia mengingatkan Harry untuk cepat tidur dan beristirahat. Setelah itu barulah ia keluar dan meninggalkan kedua pasiennya.
"Apa mereka sudah pergi?"
Harry mengangkat kepalanya untuk melihat Draco yang tadi berpura-pura tidur kini bangkit dari ranjangnya. Harry tidak membalas perkataan Draco. Ia hanya bertingkah tidak peduli dan kembali menyamankan dirinya di kasur. Ia sama sekali tidak mau tahu pada Draco yang kini berjalan mendekatinya.
"Hei, kau masih marah padaku?" tanya Draco dengan begitu berhati-hati. Ia menyentuh punggung Harry, berharap pemuda Gryffindor itu berbalik menghadapnya.
Harry menepis tangan Draco. Ia tidak mau meladeninya. Bahkan ketika Draco berpindah tempat agar bisa berhadapan dengannya, Harry langsung memutar badan sehingga ia kembali memunggungi Draco.
Draco menghela napas. "C'mon, Harry, talk to me," pinta Draco begitu memohon.
"Bukankah kau datang ke sini karena tanganmu terluka? Kembali ke tempatmu dan tidur, jangan ganggu aku." Harry akhirnya bersuara setelah lama hanya diam. Tapi ia tetap tidak mau melihat Draco.
"Kau tau jika aku hanya membuat alasan." Draco kembali berpindah tempat agar bisa bertemu pandang dengan manik hijau Harry.
"Alasan untuk apa?" balas Harry yang kembali berbalik untuk membelakangi Draco.
Oh, Draco sungguh ingin memaksa Harry untuk melihat ke arahnya. Kalau saja Harry tidak sedang sakit, mungkin ia sudah melakukannya. "Kau bertanya hanya karena kau ingin aku mengatakannya," ucap Draco, "Aku membuat alasan agar bisa menemuimu. Agar aku bisa meminta maaf padamu. Tidak, aku sudah meminta maaf , aku hanya perlu kau untuk memaafkanku."
"Untuk apa kau meminta maaf?"
Draco kesal bukan main. Tapi sayang sekali, ia tidak bisa marah pada Harry. "Oh ayolah. Untuk apa kau marah sekarang? Kau tau sendiri kalau Quidditch adalah permainan yang kasar. Lagipula kau menang, Harry. Aku sudah berusaha sebaik mungkin—hingga sedikit melukaimu, but you're still the winner! Apalagi yang membuatmu marah padaku?"
"I don't know, and I don't wanna know," balas Harry terdengar malas. "Tapi wajah menyebalkanmu saat aku berhasil menangkap snitch sedikit membuatku kesal."
"Semua orang pasti akan kesal kalau kalah, kan?" Draco mencoba mendapatkan pembelaan. Tapi apa yang ia lakukan malah semakin memperburuk semuanya.
Harry akhirnya berbalik menghadap Draco. Alisnya menekuk, ia terlihat marah besar. "Dan kau tidak khawatir padaku. Sama sekali tidak!"
"Aku khawatir!" bela Draco. Ia kemudian menggenggam kedua tangan Harry. "Kalau aku tidak khawatir, untuk apa aku repot-repot berbohong dan keras kepala ingin bermalam di sini?"
Harry menutup rapat-rapat bibirnya. Ia tidak mau lagi membalas. Harry masih kesal pada Draco.
Melihat Harry yang tidak mau mendengarkan kata-katanya, Draco menghela napas. Ia kemudian naik ke ranjang Harry dan berbaring di sampingnya. Draco merasa beruntung karena Harry tidak mengusirnya. Bahkan ketika Draco melingkarkan lengannya di sekitar pundak Harry, pemuda itu tidak menolak. Draco tersenyum melihat Harry yang tampak nyaman berada di pelukannya.
"Better now?" tanya Draco dengan suara yang begitu lembut. Suara yang tidak akan pernah didengar oleh orang lain selain Harry.
"Hm," balas Harry singkat dengan raut wajah yang masih cemberut. Tapi berbeda dengan wajahnya, tangan Harry malah melingkari tubuh pemuda yang memeluknya.
Draco mengelus surai hitam Harry dengan pelan. Tangannya kemudian mengelus wajah Harry yang dengan lembut memintanya untuk menoleh ke arahnya. Manik kelabunya menatap dalam ke arah manik hijau Harry. "Aku hampir saja melompat dari sapuku melihat kau terjun bebas ke tanah. Aku bahkan hampir berlari ke arahmu sebelum teman-temanmu datang untuk menolongmu. Oh, ingin sekali rasanya aku mendorong mereka semua dan langsung membawamu ke Hospital Wing." Draco menghela napas dan memberikan jeda yang cukup panjang. "Kau selalu membuatku khawatir, Harry."
Entah karena suhu yang tiba-tiba menjadi dingin, atau karena dadanya yang tiba-tiba menghangat, Harry makin mendekatkan dirinya pada Draco. Ia masih belum mau bicara apa-apa. Ia memutus kontak mata mereka dan menenggelamkan wajahnya di dada Draco. Harry sedang menyembunyikan sesuatu. Ia menyembunyikan wajahnya yang panas dan pastinya sudah merah hingga ke telinga.
Draco tidak bisa menahan senyum lebar di wajahnya. Ia memeluk Harry makin erat. Draco juga sedikit mengubah posisinya agar lebih nyaman untuk mereka. Sepertinya ia akan tertidur seperti ini, setidaknya sebelum Madam Pomfrey datang. Draco juga tidak lupa untuk mengecup puncak kepala Harry dan mengucapkan selamat tidur. "Good night, Love."
.
An Excuse — Completed
.
.
A/N
Loooooooooong time no see guys! Sibuk sama cerita yang lagi ongoing bikin aku gak punya ide buat book drarry iniiiii! But! Aku sebenarnya juga lagi sibuk bikin cerita drarry kok heheh :) nanti kalau udah siap buat di publish, aku bakal infoin di sini ya~ So, moga-moga nanti kita ketemu di cerita yang baru ya~
See you!
Virgo
