Revisi tanggal 16/8/2020


Naruto hanya milik Masashi Kishimoto dan One Piece hanya milik Eichiiro Oda

Terinspirasi dari banyak fanfic crossover ver. english.

Saya meminta maaf jika terdapat kesamaan alur. Saya sudah berusaha agar tidak meniru.

Beberapa kata saya mengambil dalam cerita The New Pirate by Rose Rain 7.

Terima kasih untuk izinnya:)


The Second New Life


Chapter 1

"Tidak!! Tidak!!"

Jeritan putus asa Kaguya terdengar dalam dimensi miliknya. Tubuhnya mulai menyatu dengan bulan akibat segel.

Di bawahnya sosok kuning keemasan dan sosok ungu berdiri mengamati. Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke.

Setelah pertarungan sengit yang memakan waktu lama. Akhirnya Kaguya Ōtsutsuki, Ibu Chakra berhasil di segel.

"Tidak!! Tidak Lagi!! Aku tidak akan menerima ini!!!"

Jeritnya lagi. Namun saat itu juga, dengan sisa kekuatan miliknya. Kaguya membentuk sebuah segel. Sasuke yang dapat melihat hal tersebut membelalak ngeri.

"Naruto!!"

"Sasuke!!" Jerit Naruto merasakan ada yang tidak beres.

Teriakan mereka teredam ketika seakan mereka berdua seperti terhisap oleh lubang. Sebelum sepenuhnya tersegel, Kaguya dapat melihat mereka yang terhisap melalui jutsu nya.

'Aku tidak akan terima jika dikalahkan lagi!' Ucap Kaguya dalam hati dan dengan itu ia sepenuhnya tersegel dan menyatu dengan bulan.


Naruto merasa seolah tubuhnya tengah melayang. Dia tidak bisa merasakan apapun, seakan dia melayang dalam ruang kosong tidak berujung. Hingga sebuah suara yang terdengar familiar mengagetkannya dengan tinju.

"Bangun Dobe!!" Ucap Sasuke membangunkan Naruto.

"Sialan Teme!!" Kesal Naruto langsung duduk sambil memegangi perutnya akibat tinju Sasuke.

Masih mengelus perutnya. Naruto sadar dan langsung melihat sekeliling. Semua disekeliling mereka adalah kegelapan. Namun entah karena apa, walaupun gelap namun seperti ada cahaya hanya ditempat mereka berdua. Yang memungkin mereka melihat satu sama lain.

"Sasuke, kita dimana?" Tanya Naruto.

"Aku tidak tahu" Balas Sasuke singkat.

"Kalau tidak salah tadi Kaguya membentuk sebuah segel dan rasanya seperti saat terhisap oleh kamui" Ingat Naruto.

"Apa kita mati!! Aghhhhh aku bahkan belum menjadi Hokage!! Sasuke apa yang harus kita lakukan!!" Jeritan frustasi Naruto mulai bergema.

"Berisik!! Sialan kau Dobe!!" Balas Sasuke sambil memukul kepala Naruto.

"Akhh!! Kenapa kau memukulku, Sialan Teme!!" Tangis Naruto sambil memegang kepala nya yang sakit akibat pukulan Sasuke.

Ahahaha, kalian berdua memang anak yang menarik.

Ucap sebuah suara yang terdengar familiar dari kegelapan. Kemudian cahaya tersebut melebar dan menampilkan sosok pria tua yang tengah duduk bersila melayang tidak jauh di depan mereka.

"Kakek Rikudou!/Rikudou Sennin" Teriak Naruto, Sasuke yang berbicara pelan bersama-sama.

"Ya, Ini aku. Sepertinya kalian terlihat baik-baik saja. Syukurlah" Ucap Hagoromo Ōtsutsuki.

"Kakek tua, apa yang terjadi?" Tanya Naruto.

"Yah, bisa kalian lihat. Saat kalian berdua sudah berhasil menyegel Ibu ku, dalam tekadnya ia merilis segel dimensi. Dan aku mengambil kalian dari lintas dimensi kemari." Jelas Hagoromo.

"Apa kami bisa kembali?" Tanya Sasuke.

Sejenak Hagoromo diam. Naruto maupun Sasuke dapat mengerti maksud tersebut.

"Be Begitu ya, Ha ha ha" Ucap Naruto sambil menggosok belakang kepala nya canggung.

"Maaf kan aku. Aku tidak bisa mengembalikan kalian ke dunia elemental. Karena dimensi tersebut sangat jauh dari sini." Sesal Hagoromo.

"Namun, aku bisa mendaratkan kalian berdua dalam dimensi dunia yang berbeda yang dekat dari sini." Tambah Hagoromo.

Naruto dan Sasuke terkejut. Mereka saling menatap. Kemudian kembali menatap Rikudou Sennin didepan mereka.

"Yah, Bagaimana ya" Ucap Naruto sambil mengelus belakang kepalanya.

"Kakek Rikudou. Bagaimana keadaan semua nya? Apa semua selamat? Sakura? Kakashi sensei?" Tanya Naruto yang tiba-tiba teringat dengan teman-temannya.

"Semua baik-baik saja Naruto. Jika itu yang kau khawatirkan. Mereka semua selamat, beruntung untuk kalian berdua karena menyatukan tangan untuk melepas segel lebih awal. Untuk Sakura dan Kakashi, mereka sudah aku keluarkan dari dimensi Ibu ku dengan aman." Jelas Hagoromo.

"Begitu. Syukurlah." Ucap Naruto sambil tersenyum lebar.

"Berbicara tentang dunia didekat dimensi ini. Haruskah kami kesana?" Tanya Sasuke.

Naruto melihat Sasuke karena pertanyaannya. Hagoromo melihat Sasuke dalam diam. Dia tahu anak itu sudah melewati masa sulit. Sama seperti Indra, karena itu dia memutuskan untuk membagi kekuatan nya agar tidak terjadi seperti masa lalu saat dia hanya memberikan semua pada Ashura.

"Seseorang ingin bertemu dengan mu. Berbicara lah dahulu dengannya. Dan kemudian datang lah kembali kesini untuk keputusanmu." Setelah berbicara itu kepada Sasuke. Sosok Cahaya muncul di samping Hagoromo.

Melihat itu, mata Sasuke melebar. Tanpa dia sadari, air mata tergenang di pelupuk matanya.

Sosok yang tercipta di depannya adalah fitur pria yang lebih tua dari nya. Rambut hitam panjang yang dia ikat rendah dan mata hitam onix nya menatap Sasuke lembut dengan wajah tersenyum.

"Sasuke, Syukurlah kau baik-baik saja" Ucap sosok itu lembut dan masih tersenyum.

Naruto yang ada di sebelah Sasuke juga terkejut melihat sosok tersebut.

"Itachi!" Panggil Naruto pada sosok tersebut.

"Naruto, kita bertemu lagi. Terima kasih telah menjaga adikku yang bodoh selama ini" Ucap Itachi.

"Apa yang kau katakan!" Desis Sasuke pada Itachi karena memanggilnya bodoh.

"Lupakan itu, Mari berbicara terlebih dahulu Sasuke." Ucap Itachi sambil berjalan kesamping menjauh dan Sasuke mengikuti Itachi.

Naruto melihat kakak beradik itu menjauh dan mulai berbicara. Dia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan. Lalu dia memutuskan untuk melihat Hagoromo kembali.

"Kakek Rikudou" Panggil Naruto. "Etto, Ano itu. Tentang dunia yang kamu bicarakan. Ano, Itu, sebenarnya aku ingin mencoba menjalani hidup disana. Tapi, itu, kau tahu kan -" Ucap Naruto terbata-bata sambil menatap bawah dan menggosok belakang kepalanya.

Apa yang kamu tunggu Naruto?

Itu benar, Apa yang kamu tunggu?

Mata terbelalak terkejut saat mendengar suara yang dia rindukan itu. Air mata langsung menggenang dalam mata nya. Dia dengan refleks mengangkat kepalanya dan melihat dua orang yang tadi berbicara.

Didepan nya adalah seorang pria dengan fitur seperti miliknya tanpa 3 kumis tengah merangkul seorang wanita disampingnya dengan rambut panjang berwarna merah. Keduanya tengah tersenyum melihatnya.

"Ayah! Ibu!" Tanpa sadar dia mulai menangis.

"Maafkan aku. Aku hidup seperti yang kamu katakan. Aku makan dengan teratur, Aku tidur dengan teratur. Aku juga memiliki banyak teman. Maaf, tapi sedikit memiliki masalah dengan wanita." Ucap Naruto sambil menutup matanya dengan lengan menangis.

"Itu tidak apa Naruto. Maaf karena kami tidak bisa memberikan kasih sayang yang kamu inginkan." Ucap Kushina sambil memeluk Naruto.

"Ibu mu benar Naruto. Maafkan kami." Ucap Minato yang memeluk dua harta berharganya.

"Tidak, Tidak apa-apa" Ucap Naruto yang masih menangis.

"Naruto, apapun keputusanmu kami akan selalu mendukungmu" Ucap Kushina.

"Ta -tapi kalian berdua."

"Kami baik-baik saja Naruto. Hiduplah, dan kamu tahu. Menjadi sedikit egois itu tidak masalah." Ucap Kushina yang masih memeluk Naruto.

"Ibu mu benar Naruto, menjadi sedikit egois tidak masalah. Kami akan selalu mendukungmu. Hiduplah seperti yang kau mau" Ucap Minato sambil mengelus kepala Naruto.

"Kami tidak masalah menunggu sedikit lebih lama. kami berdua akan selalu menunggu mu." Ucap Minato lagi.

Melepaskan pelukannya. Naruto melihat wajah Ayah dan Ibunya yang menatapnya dengan tersenyum. Dia menatap lekat-lekat pada mereka berdua. Mencetak wajah mereka seindah mungkin dalam ingatannya.

kemudian dia berpaling ke Hagoromo yang melihat keluarga kecil itu dengan tersenyum.

Sebelum sempat Naruto mengucapkan sepatah kata. Dia melihat Sasuke dan Itachi kembali.

Sasuke kemudian berpaling pada Hagoromo.

"Keputusanku. aku akan mengikuti Naruto kemana dia pergi." Ucapnya jelas.

"Sasuke, Kau yakin?" Ucap Naruto tidak percaya.

"Jangan buat aku mengubah keputusanku Naruto!" Ucap Sasuke judes.

"Woahhh aku hanya bertanya. Kenapa malah kau marah!" Cibir Naruto.

"Kamu teman Naruto ya. Terima kasih karena mau berteman dengan anak bodoh ini" Ucap Kushina pada Sasuke.

"Ibu!"

Dan tawa memenuhi kegelapan tersebut.

.

.

"Baiklah Kakek, Kami siap!" Ucap Naruto bersemangat.

"Ahhh ada yang harus ku katakan Naruto." Ucap Hagoromo.

"Kyuubi masih di dalam dirimu. Dan dia akan ikut bersamamu. Sebagian chakra bijuu yang lain juga ada dalam dirimu." Jelas Hagoromo.

"Benarkah! Itu bagus!" Ucap Naruto semakin bersemangat. Sesaat dia akan memasuki alam pikirannya untuk bertemu kurama namun dihentikan.

"Berhenti sebentar Naruto. Kamu bisa berbicara dengan kyuubi nanti. Saat ini aku akan menjelaskan sedikit tentang dunia yang akan kalian datangi." Jelas Hagoromo serius.

Naruto dan Sasuke yang mendengar itu masuk dalam mode serius untuk mendengarkan.

"Didunia itu tidak ada chakra. Energi alam dalam diri manusia bertindak secara berbeda disana. Disana terdapat Pemerintah yang mengatur dunia. Aku akan mengatakan pemerintah disana sangat menyimpang. Tapi aku yakin kalian bisa mengatasinya. Selain pemerintah ada juga Marinir, Bajak Laut, dan warga sipil. Ahhh, kekuatan disana bukan dari chakra. Tapi mereka menyebutnya Buah Iblis. Baiklah itu saja penjelasannya. Kalian harus belajar mengenai dunia itu sendiri." Jelas Hagoromo.

"Tunggu sebentar, Kami akan memberikan ini padamu Naruto." Ucap Kushina memberikan gulir berisi segel pada Naruto. "Uzumaki terkenal dengan rambut merah dan juga cadangan chakra yang besar. Walaupun aku tidak bisa menurunkan warna itu padamu. Tapi ada satu hal yang juga terkenal dari Uzumaki. Yaitu keahlian dalam membuat dan mempelajari segel."

"Ini gulungan berisi fuinjutsu untuk kau pelajari Naruto. Gunakan sebaik-baiknya." Ucap Minato sambil memberikan gulir.

"Sasuke, Aku harap kau bisa menggunakannya dengan baik" Ucap Itachi yang juga menyerahkan gulir pada Sasuke.

"Baiklah. Sudah waktunya" Ucap Hagoromo sambil merilis segel.

"Kami akan menunggu mu Naruto. Kami berharap kau membawa wanita mu saat kita bertemu lagi." Ucap Kushina sambil melambaikan tangan.

"Hidup dengan baik Sasuke. Aku selalu mendukungmu." Ucap Itachi.

"Ahh, harus ku ingatkan. Mungkin ada efek samping saat kalian kedunia itu. Mungkin pendaratan kalian berdua tidak akan mulus" Ucap Hagoromo

"APAA--"

Belum sempat mereka berdua menyelesaikan kata-kata, mereka jatuh ke lubang yang muncul dibawah kaki mereka berdua.


Marineford

"Bersiaplah Angkatan Laut!" Teriak seorang pria besar yang berdiri gagah diatas kapal.

Teriakan sorak terdengar dari anggota kru kapal-kapal yang lain. Disisi lain di bawah tiang besi hukuman, duduk 3 orang pria menggunakan jubah angkatan laut dengan elegan.

"Merepotkan saja" Ucap Pria yang mengenakan penutup mata untuk tidur didahinya.

"Sudah terlambat untuk mengatakan hal tersebut" Balas pria yang duduk di tengah dengan pakaian warna merah berbunga.

"Aku memiliki firasat buruk tentang ini" Balas pria yang duduk di samping satu lagi yang menggunakan pakaian kuning bergaris dengan kaca mata kuning.

Beberapa saat kemudian, Air laut tersebut menyusut. Selama kehening tersebut. beberapa saat kemudian air laut kembali meningkat. Terjadi getaran disekitar pulau. Semua orang panik.

Hanya orang-orang berpangkat tinggi yang mengetahui apa yang akan terjadi.

"A -Apa itu." Ucap seorang angkatan laut yang mengamati ketinggian air laut.

""Akhirnya datang juga... Gempa laut yang telah dibuatnya itu.. Akan datang tsunami yang besar!" Ucap seorang pria tua dari angkatan laut yang memiliki posisi tinggi.

Laut itupun bergemuruh, menghantam pulau. Para angkatan laut yang memiliki posisi bawah semua panik akibat gempa.

"Kekuatan buah iblis Gura Gura telah membuatnya menjadi manusia gempa, Shirohige Edward Newgate!" Ucap pria tua angkatan laut dengan rambut abu-abu, Monkey D Grap.

"Jangan kalian pikir kekuatan terbaik kita bisa dengan mudah membuat kita menjadi pemenangnya! kita bisa saja kalah, karena orang itu.. memiliki kekuatan untuk menghancurkan dunia!" Jelas Seorang pria dengan Jubah Angkatan Laut yang lebih tinggi, dengan rambut hitam dan kaca mata bulat warna hitam, serta burung yang bertengger di topi putih bertuliskan 'Marine', Sengoku.

Tsunami itu pun datang. Angkatan Laut semua memiliki mulut menganga tidak percaya dan takut. Kemudian, 3 orang yang duduk. Salah satunya bergerak.

Seperti mengambang diudara. Dia kemudian membekukan Air Laut tsunami tersebut.

"Aokiji" Ucap Pria tua besar yang berdiri diatas kapal, Shirohige. "Bocah kurang ajar!"

"Berhenti!" Ucap seorang angkatan laut dengan rambut abu dan kaca mata bulat hitam menutupi mata.

"Ki -kita selamat!" Ucap angkatan laut berambut kuning dengan mata tertutup kaca mata hitam sambil mengeluarkan air mata.

"Admiral Kuzan" Ucap tidak percaya angkatan laut berambut pink dengan kain kuning dengan bunga merah dan kaca mata bulat di dahinya.

Angkatan laut yang dipanggil Aokiji itu kemudian melepaskan panah es kearah Shirohige.

Namun Shirohige memukul udara ke arah Aokiji, retakan diudara terbentuk. Panah Es Aokiji hancur. Dan dia mengubah tubuhnya menjadi Es, secepat itu juga tubuh es nya terbelah Jatuh menuju Laut.

Diatas laut Es kemudian langsung membentuk tubuh Aokiji dan membekukan laut di bawahnya.

Para bajak laut whitebeard yang mendapatkan tempat untuk berpijak merasa senang. Mereka kemudian turun dari kapal dan berlari ke Angkatan Laut.

Angkatan laut juga bergegas bergerak dan bertarung dengan bajak laut whitebeard. Perang itu pecah, mereka saling bertempur. Para wakil admiral juga turun. Kapten divisi dari whitebeard juga turun.

Kemudian di tengah-tengah pertarungan itu.

"Apa itu? orang?" Ucap angkatan laut dengan kemeja kuning bergaris melihat di atas langit peperangan sambil menyipitkan matanya.

Dengan kecepatan yang terbilang sangat cepat. Dua tubuh jatuh kebawah dari atas langit.

Kemudian...

BOOMMM!!

suara sesuatu menghantam permukaan yang terbilang kuat.

BYUUURRR!!

Suara yang satu lagi terdengar menghantam laut.

Angkatan laut berpakaian kuning ini kemudian berdiri dari tempat duduknya.

Beberapa Angkatan Laut dan Bajak laut whitebeard yang dekat dengan sesuatu yang menghantam permukaan es berhenti. Melihat apa yang jatuh dari atas hingga membuat suara sekuat itu.

Seorang remaja dengan rambut pirang cerah seperti matahari. 3 kumis yang tercetak dimasing-masing pipinya seperti rubah. Pakaiannya adalah orange dengan strip hitam dan jubah Sagenya yang alih-alih berwarna hitam, itu adalah warna putih dengan pola awan orange di pinggiran bawah seperti jubah hokage.

Terlihat pemuda tersebut mengeluh sakit. Sesaat kemudian dia mencoba untuk duduk.

Di Laut dekat daratan es, terlihat pemuda berambut raven dengan baju kimono putih, celana hitam dan kain biru dengan pita dan pedang di pinggangnya tengah berusaha keluar dari laut.


Beberapa saat yang lalu...

"Ahh, harus ku ingatkan. Mungkin ada efek samping saat kalian kedunia itu. Mungkin pendaratan kalian berdua tidak akan mulus" Ucap Hagoromo

"APAA--"

Belum sempat Naruto dan Sasuke menyelesaikan kata-kata, mereka jatuh ke lubang yang muncul dibawah kaki mereka berdua.

Itu terasa seperti mereka tersedot kebawah. Mereka terus jatuh dengan cepat.

Efek samping memasuki dimensi itu terlihat mulai terasa. Tubuh mereka tidak bisa digerakkan, rasanya seperti kaku akibat terjun dengan sangat cepat.

"Sialan Naruto, Bergerak!"Teriak Kurama dikepala Naruto.

'Tidak Bisa!' Teriak Naruto dikepalanya.

Setelah kegelapan, Kemudian itu menjadi langit. Mereka berdua terus terjun kebawah dengan sangat cepat tanpa bisa bergerak membentuk segel untuk mempermulus pendaratan.

'Sialan Kakek tua itu!! Ini lebih buruk!' Kutuk Naruto dalam hati karena berbicara pun sulit. Takut-takut dia membuka mulut yang ada malah lidah nya tergigit.

"Brat! Sialan! Kau akan mati jika menghantam permukaan seperti ini!"Dan dengan itu, kurama menyebarkan chakranya untuk melindungi Naruto. Tangan Chakra muncul dan membungkus Sasuke dari cedera.

Kemudian...

BOOOMM!!!

Tubuh Naruto menghantam permukaan dan menimbulkan suara yang lumayan keras.

Ugh!!

Rasanya seperti semua tulangnya patah. Beruntung Kurama menyelimuti Naruto dengan chakranya. Chakra itu juga mulai meregenerasi tulang-tulang dan luka di tubuh Naruto.

Sedikit merasa baik, Dia mencoba duduk. Saat dia memegang permukaan, itu dingin. Dan saat dia menyadari, ternyata dia jatuh di permukaan es.

Melihat sekeliling banyak orang yang tengah menatapnya. Kemudian, berbagai macam emosi masuk membuatnya pusing dan mual. Kurama juga memiliki perasaan yang sama dengan Naruto.

"Siapa kau?" Tanya seorang yang memakai baju putih dengan dasi biru dan topi bertulis 'Marine'.

Naruto masih merasa pusing dengan emosi yang dia rasakan. Dia tidak bisa menjawab pertanyaan dari orang tersebut.

"Siapa kalian?" Tanya Sasuke yang sudah berada di dekat Naruto.

"Kami! Kami adalah Angkatan Laut!" Ucap orang itu melihat pada Sasuke. Orang ini merinding saat melihat mata Sasuke yang berwarna ungu dengan lingkaran serta tomoe didalamnya. "Siapa kalian? Apa kalian Bajak Laut?"

"Tidak. Kami bukan Bajak Laut." Balas Sasuke.

"Kalau begitu menyingkirlah. Kami sedang berperang. Sebaiknya kalian pergi dari sini jika tidak ingin terluka." Ucap orang tersebut.

"Begitu." Ucap Sasuke yang merasa tidak enak. Naruto yang juga mendengar hatinya seakan mencelos.

Tidak ditempat mereka. Bahkan dunia ini juga berperang. Tidak terhitung jumlah korban yang gugur akibat kata 'Perang' ini.

"Apa kau baik-baik saja, Dobe?" Tanya Sasuke pada Naruto yang memegang perut dan mulutnya.

"Berikan... aku... be... be... beberapa menit..." Ucap Naruto terbata-taba. Wajahnya mulai hijau, dia menahan sekuat tenaga agar tidak muntah.

Sasuke yang melihat itu merasa kasian pada Naruto. Setelah beberapa menit terlihat Naruto yang sedikit membaik.

"Naruto. Menurutmu apa yang harus kita lakukan? Apakah kita akan membantu dalam perang ini atau hanya diam dan melihat?" Tanya Sasuke.

"Tidak perlu kau tanyakan. Pasti kau sudah tahu jawabanku Teme" Balas Naruto dengan cengiran lebar.

"Begitu" Ucap Sasuke sambil menutup mata yang sudah mengetahui akan seperti apa kemudian jika Naruto terlibat. Membuka kembali matanya dan melihat ke Naruto.

"Jadi? Siapa yang akan kita bantu? Angkatan Laut atau Bajak Laut?" Tanya Sasuke yang terdengar oleh beberapa Marinir dan Bajak Laut didekat mereka.

"Emosi negatif lebih banyak berasal dari orang-orang yang mengenakan pakaian putih itu. Dan kebanyakan emosi yang seperti nya berasal dari Bajak Laut yaitu Kecemasan, Tekad, Kehangatan, Kasih Sayang?" Jelas Naruto.

"Aku butuh konfirmasi" Ucapnya lagi dan mulai berdiri.

"Hei kalian Angkatan laut!" Panggil Naruto.

Angkatan laut dan Bajak Laut yang mendengar itu menghentikan pertarungan mereka dan melihat ke pemuda pirang yang berbicara dengan keras.

Sengoku yang berdiri diatas podium hukuman dengan Grap yang ada disebelahnya melihat ke Naruto.

Akainu dan Kizaru yang duduk di bawahnya melihat ke Naruto. Para Kapten divisi Whitebeard, bahkan Shirohige sendiri melihat ke pemuda pirang yang tadi jatuh dari langit.

"Apa mau mu kepala pirang?" Tanya Sengoku.

"Kepala pirang... " Lupakan itu, Naruto menggelengkan kepala nya menghilangkan kesal atas panggilan untuknya.

"Kenapa kalian berperang?" Tanya Naruto Tegas.

"Kenapa kau ingin tahu? Kau hanya orang yang tiba-tiba jatuh dari langit dan mendarat disini." Balas Sengoku dengan otoritas.

"Kuharap kau menjawab." Ucap Naruto sambil menutup mata.

"Karena mungkin saja kami berdua akan bergabung dan bisa membalikkan keadaan." Ucap Naruto membuka matanya dan melihat tajam ke Sengoku.

Saat melihat mata pemuda pirang yang tiba-tiba berada di tengah-tengah mereka. Sengoku tahu, ada sesuatu pada pemuda itu. Mata mereka tidak terlihat seperti seorang remaja labil yang baru saja tumbuh dewasa. Mata itu, mata yang terlihat pada pejuang-pejuang veteran.

"Kami disini. Hari ini, Akan mengeksekusi mati Portgas D. Ace. Atas tindakan kejahatannya menjadi Bajak Laut dan merugikan banyak pihak. Dan dia juga merupakan anak dari Raja Bajak Laut, Gol D Roger!!" Jelas Sengoku tegas.

Banyak Angkatan Laut yang terkejut mendengar hal tersebut. Tidak disangka ternyata Ace adalah anak dari Raja Bajak Laut.

Naruto yang mendengar hal tersebut terkejut. Tidak disangka bahwa banyak emosi negatif hanya karena hal ini. Sasuke disisi lain juga sama terkejut mendengar berita itu.

Hanya karena dia terlahir sebagai anak dari Raja Bajak Laut. Itu sebuah kejahatan.

"JANGAN BERCANDA!!!" Teriak marah Naruto. Sasuke melihat ke Naruto yang amarahnya keluar.

Tidak heran, Sasuke sudah menebak Naruto akan marah mengetahui omong kosong tersebut.

"HANYA KARENA DIA ANAK RAJA BAJAK LAUT KALIAN AKAN MENGHUKUM MATINYA?!!"

"MEMANGNYA SEORANG ANAK BISA MEMILIH AKAN DILAHIRKAN DIMANA?!! OMONG KOSONG KALIAN ANGKATAN LAUT!!" Teriak Naruto yang sudah diliputi amarah. "TIDAK ADA ANAK YANG MENANGGUNG DOSA ORANG TUANYA!"

Grap yang mendengar hal itu hatinya mencelos. Dia ingat kata-kata Roger saat itu yang mengatakan hal yang sama.

Disisi lain Ace yang mendengar itu ingin menangis. Tidak ada yang pernah bilang seperti itu padanya. Dan orang asing yang sesaat yang lalu jatuh dari langit mengatakan hal tersebut. Tanpa sadar muncul perasaan percaya pada pemuda pirang itu.

"Dengar baik-baik Angkatan laut!!" Ucap Naruto tegas yang menahan emosinya.

"AKU!! UZUMAKI NARUTO!! AKAN MENYELAMATKAN ACE! DAN HARI INI PORTGAS D. ACE TIDAK AKAN DIEKSEKUSI MATI!" Deklarasi Naruto tegas.

Pernyataan Naruto mendapat banyak reaksi dari semua orang yang mendengarnya. Dari Angkatan Laut mereka jadi mulai waspada pada pirang.

Dan dari Bajak Laut, mereka memiliki sedikit percaya pada pirang akibat kata-kata nya yang memukau.

Sengoku yang melihat pemuda pirang tersebut mengatakan itu. Sedikit cemas merasuki hatinya. Dia tidak tahu, pemuda misterius tersebut memiliki kekuatan seperti apa.

Shirohige yang tengah berdiri di atas kapal menatap pemuda pirang tersebut. Dia memiliki mata yang luas menatap di Naruto.

Sasuke yang mendengar Naruto hanya bisa menghela nafas pasrah. Dia tahu, Yah, dia tahu akan seperti ini. Baiklah, dia tahu siapa yang harus mereka bantu. Sasuke akan menanyakan alasan tindakan Naruto setelah ini selesai.

"Aku suka kata-katamu Bocah Pirang! Gahahaha! Ucap Shirohige sambil tertawa.

"Bocah Pirang..." Kenapa dia mendapatkan julukan karena rambutnya.

Naruto kemudian dengan secepat kilat mendarat di depan Shirohige. Shirohige yang melihat tersebut terkejut. Dia sudah hidup sangat lama. Walaupun ada orang yang bergerak secepat kilat seperti kizaru dia bisa merasakan. tapi untuk pemuda pirang didepannya ini... dia tidak tahu bagaimana. Tapi dia tidak bisa merasakan kalau dia berpindah.

Sasuke mengikuti Naruto dan muncul di sebelahnya. Banyak yang membelalak tidak percaya pada perpindahan pirang.

"Hei Pak tua" Panggil Naruto.

"Oyaji" Panggil Marco.

"Tidak apa" Balas Shirohige. "Apa yang kau inginkan bocah nakal" Tanya Shirohige pada Naruto.

"Hanya membutuhkan konfirmasi terakhir." Ucap Naruto sambil menatap tegas pada Shirohige.

"Apa kalian Bajak Laut pernah menyakiti warga sipil?" Tanya Naruto dingin.

Shirohige menatap di Naruto. Mata nya menatap mata dingin itu. Itu bukan mata anak remaja. Itu mata seorang veteran yang telah menghadapi banyak kematian.

"Kau bocah sialan. Aku akan menjawab pertanyaanmu." Ucap Shirohige. "Walaupun kami Bajak laut, tapi kami tidak pernah menyakiti warga sipil atau orang yang tidak berdaya."

"Apa itu membantumu" Ucap Shirohige lagi.

Mendengar pernyataan tersebut perasan lega merasuki hati Naruto. Dia jadi merasa tenang untuk membantu para Bajak laut ini.

"Mulai emosian kit!" Ucap Kurama sambil menyeringai.

'Diamlah kurama!' Balas Naruto.

Kembali ke dunia nyata. Naruto melihat di Shirohige dan senyumannya mengembang lebar.

"Baiklah pak tua, kami akan membantumu" Ucap Naruto sambil memberikan cengiran lebarnya.

Mereka berdua menghadap ke depan. Melihat dimana Ace berlutut untuk mendapatkan hukuman mati.

'Ayo kita beraksi kurama' Ucap Naruto semangat di kepalanya.

"Sepertinya menarik" Balas kurama sambil menyeringai lebar.

"Naruto." Panggil Sasuke dalam telepati.

"Ada apa?"

"Sebaiknya kita tidak terlalu mengekspos kekuatan kita sepenuhnya. Kita belum mengetahui tentang dunia ini." Jelas Sasuke.

"Yang temanmu katakan benar Naruto. Ikuti saja ucapannya." Ucap kurama.

'Baiklah kurama'

"Baiklah Sasuke. Tapi jika situasi memburuk, kita tidak perlu menahannya. Karena kita juga tidak bisa tiba-tiba meremehkan kemampuan mereka." Balas Naruto ke Sasuke dalam telepati.

Sasuke yang mendengar melihat ke Naruto.

"Apa ini benar kau Naruto?" Ucap Sasuke.

"Ucapanmu itu menyakitkan Teme!" Kesal Naruto. "Yah mari lakukan sesuai rencana! Mari kita selamatkan Ace!" Ucap Naruto lagi sambil menyengir lebar dan meninju tangannya sendiri bersemangat.


Bersambung!!


sankyuu semua nya sudah membaca!!

tolong review..

tunggu kelanjutannya guys...

see you...!!