OVERLORD!

DISCLAIMER: MASASHI KISHIMOTO, MARUYAMA KUGANE.


Naruto Namikaze memasuki rumahnya, ia segera melepas masker yang menutupi hidungnya kemudian melepas jaket yang menutupi seluruh tubuhnya, kemudian ia membersihkan wajahnya di wastafel dan mengambil cup ramen yang disimpannya di kulkas, lalu memanaskan air.

Ia telah tinggal sendirian selama hampir tiga tahun ini, kedua orang tuanya telah lama meninggal, sebelumnya ia tinggal bersama saudaranya sebelum berpisah untuk hidup mandiri. Selama tiga tahun ini juga ia habiskan seluruh waktunya untuk bekerja dan bekerja siang hingga malam, tubuhnya bahkan harus di suntikan beberapa vitamin dan obat obatan agar tetap fit dan menunjang kinerjanya dalam bekerja.

Naruto cukup bersyukur bisa pulang kerumahnya setelah seminggu menetap di kantor menyelesaikan pekerjaannya.

Pzzzt pzzztt

Terdengar suara dari arah dapur, sepertinya air yang dimasaknya telah mendidih, Naruto segera menuangkannya ke dalam ramen. Setelah selesai, ia berjalan ke kamarnya.

Naruto kemudian membuka laptop nya untuk melihat pekerjaan besok yang harus di kerjakan nya, ketika sedang melihat lihat pesan, ada satu pesan yang tertimbun selama beberapa jam, ia segera melihat siapa yang mengiriminya pesan itu.

'Suzuki Satoru? Untuk apa dia mengirimkan pesan?'

Rupanya yang mengirim pesan adalah saudaranya yang telah mengurus dirinya, ia segera membuka pesan itu.

'Naruto, bagaimana kabarmu? Meskipun aku tahu kamu sedang sibuk, aku memiliki satu permintaan? Hari ini adalah hari dimana Yggdrasil akan tutup server, bisakah kamu log-in untuk terakhir kalinya sebagai anggota terakhir yang bergabung dengan Ainz Ooal Gown?'

Begitulah isi pesan Satoru kepadanya. Naruto segera melihat jam yang terpajang di dinding, jam menunjukan 23:45 dimana penutupan akan di mulai lima belas menit lagi. Meskipun tubuhnya telah lelah sekali, ia memutuskan untuk memenuhi permintaan Satoru dan segera log-in ke dalam YGGDRASIL.

Jika Naruto tidak salah, ia terakhir log in sekitar satu tahun yang lalu itu juga ia terpaksa karena tidak bisa meninggalkan pekerjaannya hingga hari ini, Satoru telah beberapa kali mengundangnya untuk log in kembali namun tidak pernah kesampaian. Setiap pulang kerja, tubuhnya terlalu lelah setelah menghabiskan seharian di tempat kerja, jangankan untuk login, tidur selama lima jam saja sudah membuatnya bersyukur bisa beristirahat.

Namun kali ini berbeda, YGGDRASIL akan menutup servernya setelah berjalan selama dua belas tahun, setidaknya ia bisa memenuhi permintaan saudaranya tersebut.

Naruto segera login kedalam Yggdrasil.

Avatar Naruto merupakan seorang pria yang mengenakan sebuah topeng hewan dengan rambut kuning cerah yang mencolok, dengan jubah berwarna hitam yang hampir menutupi bagian dagu hingga ke mata kaki, tanpa membawa senjata apapun.

Naruto telah memasuki Yggdrasil, namun ia merasa sangat aneh kenapa bisa spawn di depan sebuah pintu masuk raksasa. Seharusnya ia Spawn di dalam Nazarick, markas guildnya.

Apa ini merupakan patch terbaru setelah meninggalkan Yggdrasil dalam waktu lama. Itu tidak benar, meskipun ini patch terbaru, tidak mungkin ia akan spawn di tempat seperti ini. Hal ini di perparah ia tidak dapat melihat minimap dan tools skill skill yang biasanya ada.

Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah benar ini Yggdrasil? Sebenarnya dia ada dimana?

Di dalam hatinya ia sangat panik dengan kejadian ini, ia harus tenang, ia harus memahami situasi ini.

Setelah tenang, Naruto segera menghubungi Developer. Ada semacam suara panggilan bergema di dalam kepalanya, namun setelah menunggu lama, tidak ada jawaban dari developer.

Tak cukup sampai disana, Naruto menghubungi teman-teman guildnya, tetap sama tidak ada jawaban sama sekali.

"Kau! Berhenti disana!?" Teriak seseorang di belakang Naruto.

Naruto membalikan badannya melihat siapa yang meneriakinya. Terlihat dua orang prajurit menatapnya dengan waspada.

Salah satu prajurit maju kehadapan Naruto.

"Jika kau ingin memasuki ibukota, silahkan mematuhi peraturan dan melakukan pemeriksaan." Ujar prajurit yang berada di hadapan Naruto.

Dari balik topengnya, Naruto sangat terkejut melihat bibir mereka bergerak, itu jelas tidak ada dalam Yggdrasil, tidak ada seorangpun player maupun Npc yang bisa menggerakkan bibir mereka ketika berbicara, hal ini ditujukan untuk membedakan antara kenyataan dan game.

"Maafkan atas ketidaktahuan ku. Ini pertama kalinya aku menginjakan kaki ke ibukota." Balas Naruto sambil menundukkan kepalanya.

Naruto sekilas melirik gerbang raksasa yang berada di sampingnya, ternyata itu pintu masuk menuju ibukota. Jika dilihat dari penampilan kedua prajurit itu, bisa di pastikan ia berada di dunia seperti abad pertengahan.

"Begitukah. Mari ikuti saya." Kata sang prajurit mengisyaratkan Naruto untuk mengikuti nya.

Naruto segera mengikuti kedua prajurit itu dengan diam. Selama dalam perjalanan, ia sedang berfikir apa yang akan menunggunya di masa depan nanti. Ia harus segera mengumpulkan banyak informasi tentang dunia ini. Naruto juga sedikit penasaran apakah hanya dirinya yang di pindahkan ke dunia yang tidak di ketahui.

Setelah beberapa saat, Naruto akhirnya berhasil memasuki ibukota dengan aman. Pemeriksaan yang dilakukan oleh prajurit tadi tidak sesulit yang di bayangkan, mereka hanya menanyainya tujuan Naruto ke ibukota dan pengecekan tubuh untuk memastikan bahwa dirinya tidak membawa alat berbahaya ke ibukota.

Hari hampir menunjukan sore hari, namun, masih banyak orang-orang yang berlalu lalang menghiasi jalanan ibukota. Para pedagang sedang membereskan dagangannya bersiap untuk menutup toko mereka. Naruto terus berjalan tanpa arah sambil sesekali melihat bangunan bangunan mewah khas abad pertengahan yang membuatnya sedikit nostalgia dengan beberapa game RPG yang pernah di mainkannya.

Udaranya sangat bersih, berbanding terbalik dengan kondisi udara di dunianya. Orang orang berlalu lalang tanpa mengenakan masker dan tabung di tubuh mereka, terlintas sedikit pikiran mengenai temannya yang mendambakan udara dan pemandangan sebersih ini, tanpa di sadari, Naruto tersenyum sedih di balik topengnya.

"Andai saja kau ada disini, blue planet-san."

Naruto akhirnya berhenti di depan sebuah bangunan dua lantai yang berbeda dari bangunan lainnya.

'Jadi ini guild petualang yang dibicarakan kedua prajurit tadi?' batin Naruto menatap bangunan di hadapannya ini.

Menurut prajurit tadi, Guild petualang bekerja sebagai pembasmi para monster atau mencari tanaman obat sesuai dengan permintaan quest. Quest yang di berikan di sesuaikan dengan peringkat masing-masing petualang. semakin sulit sebuah quest, semakin tinggi juga peringkat petualang. Mudahnya, mereka pekerja lepas.

Naruto berjalan melewati gedung itu, ia tidak ada niatan untuk bergabung ke guild petualang. Dengan situasi yang saat ini tidak di ketahui, bergabung dengan sebuah institusi akan menyebabkan masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, mencari alternatif lain merupakan hal yang bijak.

Alternatif lain yang bisa diambil adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang dunia ini.

Magic sudah dikonfirmasi ada di dunia ini, ia melihatnya sendiri ketika para penjaga itu memanggil seseorang yang bisa menggunakan magic untuk mengetahui ucapan Naruto itu kebohongan atau bukan. Setelah ia tahu itu, Naruto mencobanya sendiri dengan menggunakan Magic pengendalian pikiran dan itu berhasil tanpa masalah, ia tersenyum lega setelah mencobanya.

Avatar Naruto merupakan ras dari Fallen angel, salah satu ras tertinggi dari hirarki Angel yang memiliki spesialisasi dalam Elemental Magic dan Defensif. Kelas yang diambilnya adalah Cursed Paladin, kelas yang berfokus pada serangan Defensif bersifat magic.

Berbeda dengan magic Caster seperti Momonga atau Ulbert, magic yang Naruto gunakan lebih banyak didominasi oleh elemen alam seperti air, angin, api, dan tanah. Namun, Naruto juga bisa menggunakan Magic untuk memperkuat fisik dan teknik bertarungnya.

Inilah keunggulan Naruto yang tidak dimiliki oleh anggota lainnya, kemampuan rasialnya yang memiliki resisten yang tinggi terhadap serangan bersifat magic, namun sedikit lemah dalam Physical. Karena hal ini, Amanomahitotsu pernah memintanya untuk menjadi seorang tanker dalam petualangannya mencari bahan bahan untuk blacksmith. Petualangan itu nyaris gagal karena kecacatan Naruto sebagai tanker yang tidak bisa mengendalikan Agro musuh yang nyaris membunuh seluruh party. Setelah kejadian itu, Naruto dimarahi habis habisan oleh Momonga.

Ia hanya bisa menggunakan magic saja untuk saat ini, karena semua equipment terkuatnya berada di Nazarick, ia tidak tahu sekuat mana kekuatan tempur murninya tanpa equipment nya di dunia ini. Jika ia bertemu musuh yang lebih kuat darinya, tidak ada pilihan lain Naruto akan melepaskan bentuk terakhirnya dan bertempur hingga ia dapat melarikan diri.

Naruto berhenti ketika melihat orang orang yang berkumpul di jalanan, sepertinya sesuatu sedang terjadi. Naruto berjalan mendekati kerumunan itu untuk melihat apa yang terjadi.

Di tengah kerumunan, Naruto melihat seorang anak laki laki sedang di pukuli oleh beberapa pria dewasa. Keadaan anak itu sangat mengenaskan, wajahnya di penuhi luka lebam, darah mengalir dari sudut mata dan bibirnya.

Biasanya, Naruto akan sangat marah dan sedih melihat anak sekecil itu mengalami penyiksaan, tetapi entah kenapa ia tidak merasakan empati apapun terhadap kejadian di depannya ini. Apakah perasaannya sudah mati? Apakah perasaannya berubah karena tampilannya yang bukan manusia? Ia tidak tahu apa jawaban yang sebenarnya.

Kemudian Naruto menyentuh dadanya, tidak ada degup jantungnya, Naruto melepaskan topengnya lalu menekan hidungnya, ia tidak mengalami sesak nafas ketika hidungnya ditutup.

Ia berhenti menjadi manusia, sepenuhnya bukan lagi manusia. Fikirannya sangat panik, namun ia tidak bisa mengekspresikan nya melalui perasaan.

Sudah cukup dengan semua kebingungan ini, Naruto akan sepenuhnya menerima apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ketika ia akan meninggalkan kerumunan itu, Naruto merasakan seseorang yang memiliki aura yang tidak biasa berjalan di belakangnya. Ia kembali menoleh ke tengah kerumunan, Naruto melihat seorang pria tua mengenakan pakaian pelayan berwana hitam berjalan ke tengah kerumunan tempat anak itu disiksa.

Naruto mengenali siapa pria tua itu, ia berulang kali melihatnya di lantai sembilan Nazarick. Pemimpin dari battle maid Pleiades, Sebas Tian.

Kerumunan semakin berisik ketika melihat seorang pria tua berjalan dengan tenangnya ke tengah kerumunan. Beberapa orang menyarankan untuk memanggil prajurit, ada juga yang menyarankan untuk menghentikan pria tua itu. Namun, tak satupun dari ucapan itu di realisasikan, mereka seakan terdiam melihat kejadian itu.

Naruto menegur salah satu warga yang berkumpul. Ia memberi perintah kepadanya untuk melaporkan hal ini kepada prajurit, warga itu pun pergi menuruti perintah Naruto.

Sebas menyerang mereka dengan kecepatan yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia. Meskipun begitu, sepertinya ia tidak menggunakan seluruh kekuatan dalam pukulan itu.

Para perusuh yang telah di hajar Sebas membantu rekannya yang terpental untuk berdiri, kemudian mereka melarikan diri meninggalkan Sebas dan bocah yang tadi mereka siksa.

Setelah dirasa perusuh itu telah hilang, Sebas mendekati bocah itu memberikannya Ki nya untuk menyembuhkan bocah itu. Setelah dirasa cukup, Sebas memanggil salah satu dari kerumunan itu.

"Bisa anda antarkan anak ini ke kuil?" Ujar Sebas yang dijawab anggukan oleh orang yang Sebas tanya.

Tubuhnya yang tegap, serta aura seperti bangsawan tinggi membuat kerumunan itu menatap takjub kepada Sebas yang dengan santainya meninggalkan mereka. Naruto segera mengikuti Sebas dari belakang.

Dengan bertemunya Naruto dengan seseorang yang dikenal membuat Naruto sangat lega. Sejujurnya, ia tidak tahu harus mulai dari mana jika saja ia tidak bertemu Sebas, langit sebentar lagi menjelang malam, Naruto tidak memiliki uang untuk menyewa penginapan melewati dinginnya malam.

Berbagai pertanyaan bermunculan di kepala Naruto. Kenapa Sebas sendirian di kota ini? Apa yang terjadi dengan Nazarick? Dan beberapa pertanyaan lainnya memenuhi pikiran Naruto.

Sebas berbelok ke arah gang yang tampak sepi, inilah kesempatan Naruto berbicara dengannya.

"Sebas!"

Sebas yang merasa namanya di sebut berbalik menghadap Naruto. Wajahnya tenang tanpa emosi, namun sorotan matanya sangat tajam bagaikan elang.

"Aku tidak mengenalmu. Bagaimana anda tahu namaku?" Ujar Sebas kepada Naruto.

Naruto mengerucutkan keningnya bingung. Jika pria tua di hadapannya ini memang Sebas dari Nazarick, seharusnya ia tahu jika Naruto adalah salah satu anggota guild Ainz ooal gown.

Lalu apa yang membuat Sebas tidak mengenalinya? Apa mungkin pria di hadapannya ini bukan Sebas yang dia ke-..., Ah, Naruto menyadari jika ia tidak menggunakan equipment nya. Dia buru buru mencoba berbicara, "Kiiroi Senko, mungkin kau tahu nama itu. Itu adalah aku!"

Sebas terkejut kaget ketika Naruto memberikan nama In-game nya. Jika ia memang dari Nazarick, harusnya ia tahu nama itu. Sebas buru buru berlutut di depan Naruto dengan hormat, meminta maaf karena tidak mengenali Naruto sebelumnya.

"Ma-maafkan saya, Kiiroi Senko-sama karena tidak mengenali anda." Ujar Sebas menundukan kepalanya.

"Tidak masalah, Sebas." Jawab Naruto.

Naruto memerintahkan Sebas untuk berdiri, kemudian menanyakan semua kebingungannya selama ini. Sebas menjawab semua pertanyaan Naruto dengan detail.

Ia menjelaskan bagaimana Nazarick berpindah ke dunia yang tidak diketahui dan situasi yang tidak diketahui. Lalu bagaimana Momonga merubah namanya menjadi Ainz Ooal Gown, pemberontakan Shalltear hingga misinya untuk mencari informasi di kota ini.

Naruto mengalami situasi yang serupa dengan Momonga dan Nazarick berserta para NPC, ini jelas bukan lagi game Yggdrasil seperti yang ia ketahui. Namun, interval waktu perpindahan mereka yang berbeda membuatnya sedikit bingung. Dia merasa seperti ada kejadian tertentu yang menjadi penyebab mereka berakhir di sini. Namun, dia tidak dapat memastikan apa itu sebenarnya dan merasa kesulitan untuk mengungkapkannya.

Pergantian nama Momonga menjadi Ainz Ooal Gown mungkin dimaksudkan untuk mencari informasi mengenai keberadaan player atau anggota guild seperti dirinya. Ia tidak tahu siapa saja anggota guild yang online ketika hari terakhir Yggdrasil. Momonga sudah jelas ia akan online karena posisinya sebagai ketua Guild dan seroang maniak game Yggdrasil.

Ketika mendengar topik tentang Shalltear Bloodfallen yang memberontak membuat Naruto terkejut. Menurut penjelasan Sebas, penyebab pemberontakan Shalltear kemungkinan terbesar ia dikendalikan oleh pengguna world item menurut perkiraan Ainz. Hal ini terjadi karena Shalltear memiliki tindakan dan perilaku yang aneh serta melawan Ainz. Setelah melawan Shalltear, Ainz berhasil membunuh Shaltear dan memenangkan pertempuran.

Pemberontakan Shalltear akibat penggunaan world item tentu akan membuat Ainz dan Nazarick cemas. World item sendiri merupakan sebuah item yang sangat langka dan berharga di Yggdrasil. Ada sekitar Dua ratus yang tersebar di game, dimana dua puluh diantaranya merupakan the twenty. The twenty adalah senjata paling kuat yang dapat ditemukan dalam Yggdrasil. The twenty memiliki kekuatan yang mampu menghancurkan seluruh dunia dalam sekejap. Namun, item ini hanya dapat digunakan sekali dan kemudian menghilang. Oleh karena itu, Naruto mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang world item terlebih the twenty. Pengumpulan informasi yang Naruto lakukan terbukti sangat sulit dan memakan banyak waktu dan uang untuk menyuap para pemain yang dianggap memiliki informasi mengenai world item. Namun, ada juga cara lain untuk mendapatkan informasi tersebut, seperti melakukan penyusupan dari satu guild ke guild lainnya. Selama ia mengumpulkan informasi, hanya sekitar 100 world item dan 5 item the twenty yang berhasil ia dapatkan. informasi ini tidak pernah Naruto bagikan kepada teman teman guildnya.

World item yang diketahui memiliki kemampuan mengendalikan pikiran hanya ada dua yang Naruto tahu, yaitu item yang berbentuk cincin dengan batuan Lazuardi berwarna biru ditengahnya, cincin ini bernama Kotoamatsukami. Untuk yang lainnya, Naruto tidak tahu nama item nya, yang ia tahu adalah deksripsinya seperti pakaian khas China. Kedua item ini dinyatakan hilang dikalangan para player dengan alasan yang tidak diketahui.

Naruto kembali menatap Sebas, informasi yang di berikannya sangat berharga untuknya. Kemungkinan World item tersebar di dunia ini membuat Naruto harus sangat waspada terhadap pergerakannya, belum lagi keberadaan player sepertinya yang kemungkinan ada di dunia ini.

"Apa Momo-, tidak, Ainz ada di kota ini?" Tanya Naruto kepada Sebas.

"Tidak, Kiiroi Senko-sama. Ainz sama sekarang sedang menyamar menjadi seorang petualang bernama Momon di kota bernama E-Rantel, ia ditemani oleh salah satu Pleiades, Naberal Gamma." Jawab Sebas.

Guild petualang? Ah..., Bangunan yang ia lewati sebelumnya.

"Begitu, lalu apa yang kau lakukan di tempat seper-...,"

"Permisi!"

Perkataan Naruto terputus ketika di sela oleh seseorang di belakangnya.

Naruto dan Sebas berbalik melihat siapa yang menginterupsi percakapan mereka. Ternyata, seorang pemuda berdiri di belakang mereka.

"Ada apa?"

Merasakan tekanan dari tatapan mata Sebas, pemuda itu menelan ludahnya.

"Uh-uh--"

Pemuda itu tidak dapat berbicara dengan jelas karena sorotan mata Sebas. Lalu, Naruto membantu pemuda itu dari tekanan Sebas.

"Siapa kamu?" Tanya Naruto dengan nada lembut yang membuat Sebas menurunkan tekanannya yang membuat pemuda itu lega.

"...nama saya adalah Climb, seorang prajurit dari negeri ini. Saya ingin mengucapkan rasa terima kasih yang tulus karena telah melakukan apa yang seharusnya aku lakukan."

Climb membungkuk rendah, Naruto melirik kearah Sebas yang bergumam "Ahh" mengerti apa yang dimaksud Climb.

"...tidak usah difikirkan."

Climb mengangkat wajahnya menatap kearah Naruto dan bertanya, "Dan anda...?"

"Namikaze Naruto."

Climb meneruskan, "Senang bertemu denganmu, Namikaze-sama."

Naruto hanya menganggukkan kepalanya membalas perkataan Climb. Sebas yang dari tadi terdiam mulai membuka suaranya, "baiklah. Kalau begitu, jika tidak ada hal yang ingin anda sampaikan, kami permisi dulu."

Saat Sebas mencoba mengakhiri percakapan dan berjalan pergi dengan Naruto.

"Tolong tunggu sebentar. Sebenarnya... Meskipun saya malu mengakuinya, saya mengikuti anda. Saya tidak keberatan jika anda tertawa akan permintaan saya, bisakah anda mengajari teknik yang anda gunakan tadi?"

"Apa maksudmu?"

"Saya sedang melakukan latihan untuk menjadi kuat dan ingin belajar meskipun sebagian kecil dari gerakan menakjubkan dan teknik yang anda gunakan tadi."

Sebas memeriksa Climb dari atas sampai bawah. Sedangkan Naruto, ia terlihat tidak tertarik terhadap Climb.

Tatapannya berubah ke Naruto untuk meminta izin. Naruto mengangguk sambil memberikan izin kepada Sebas untuk melatih Climb.

"Saya sedang melakukan latihan untuk menjadi kuat dan ingin belajar meskipun sebagian kecil dari gerakan menakjubkan dan teknik yang anda gunakan tadi."

Sebas memeriksa Climb dari atas sampai bawah. Sedangkan Naruto, ia terlihat tidak tertarik terhadap Climb.

Tatapannya berubah ke Naruto untuk meminta izin. Naruto mengangguk sambil memberikan izin kepada Sebas untuk melatih Climb. Naruto berjalan menjauh beberapa langkah, duduk diatas sebuah gentong kayu dan diam-diam memperhatikan percakapan Climb dengan Sebas.

"Hmmm... Tolong tunjukkan kedua tanganmu."

Climb mengulurkan tangannya kepada Sebas. Sebas menatap lengan Climb dengan serius. Sebas membalikan tangan Climb memeriksa kuku-kukunya, lalu mengangguk puas.

"Tangan yang tebal dan keras, tangan yang bagus untuk seorang warrior."

Mendengar kalimat yang di lontarkan Sebas, Climb tersenyum bangga seakan ucapan Sebas menambah kesan rasa percaya dirinya.

"Terimakasih. Tidak, seseorang seperti saya ini..., adalah warrior yang remeh."

"Tidak perlu merendah seperti itu. Selanjutnya, boleh aku minta kepadamu untuk menunjukkan pedangmu?"

Climb menyerahkan pedangnya tanpa ragu sedikitpun. Mengingat mereka baru bertemu, menyerahkan senjata kepada orang asing cukup berbahaya.

Sebas menerima pedang itu. Menggenggamnya ditangannya dan menatap mata pisaunya dengan teliti.

"Ini pedang cadangan?"

"Bagaimana anda tahu?!"

"Seperti yang kuduga, apakah kamu melihat irisan di mata pedang sebelah sini?"

Melihat ke arah tempat yang ditunjuk memang ada sedikit retak pada satu sisi dari mata pedang. Dia pasti telah mengacaukan tebasan nya ketika berlatih.

"Saya telah menunjukkan sesuatu yang memalukan!"

Dengan rasa malu di seluruh tubuhnya. Climb menundukkan kepalanya dan mencoba menyingkirkan perasaan malunya yang membakar di hatinya.

"Tidak apa-apa. Ini menjadi bukti bagaimana kerasnya dirimu dalam berlatih." Ucap Sebas mengembalikan pedang itu kepada Climb.

Dipuji oleh seorang individu yang jauh lebih kuat darinya membuat Climb tersenyum bangga.

"Terimakasih, Sebas-sama."

"Aku akan memberimu sedikit latihan. Namun...,"

Sebas mengangkat tangannya melihat Climb akan berterimakasih. Ia lalu melanjutkan, "kamu bilang bahwa kamu adalah prajurit, benarkah? Sebenarnya, beberapa hari yang lalu aku menolong seorang gadis tertentu..."

Sebas menceritakan semua kejadian dimana ia menolong seorang gadis yang hampir tewas, lalu, beberapa orang mendatangi rumahnya menganggap Sebas tidak mematuhi peraturan tentang larangan pembelian budak.

Api kemarahan terpancar di mata Climb ketika mendengar seluruh cerita Sebas. Sedangkan Naruto, ia hanya bisa mendengarkan tanpa berkomentar.

Dilihat dari sudut manapun, aksi Sebas sudah pasti akan menarik perhatian beberapa orang, mengingat tugas yang di berikan oleh Momonga untuk mengumpulkan informasi.

Naruto berdiri meninggalkan Sebas dan Climb disana, ia melompat dari atap ke atap mencari tempat yang cukup tinggi.

setelah menemukan bangunan yang dirasa tinggi, Naruto segera menaiki puncak bangunan itu dan merapalkan magic nya.

'Summoning'

beberapa cahaya keluar dari tubuh Naruto dan mengitarinya.

"periksa seluruh area ini dan cari mahluk yang bukan manusia." perintah Naruto kepada cahaya cahaya itu.

ini adalah magic summoning tier delapan yang hanya bisa di kuasai oleh seseorang dengan ras Angel. kemampuan cahaya ini adalah mampu mendeteksi ras heteromorphic dan demi-human.

Cahaya tersebut segera menyebar ke segala arah, Naruto tinggal menunggu hasil pencarian dari mereka.

Satu cahaya kembali kepada Naruto dan melaporkan mendeteksi satu ras Dragonoid yang sedang bertempur dengan beberapa orang. itu mungkin Sebas yang dimaksud oleh cahaya itu, ia tidak berniat membantu Sebas sama sekali.

Lalu, satu cahaya lagi Kembali ke Naruto dan melaporkan seluruhnya. mendengar itu, Naruto tersenyum lebar.

"Bingo."

laporan yang di terima Naruto adalah cahaya itu mendeteksi beberapa ras heteromorphic yang sedang berkumpul di sebuah mansion.

Naruto dengan segera berlari ke arah mansion yang dimaksud.

#TBC