Axis Power Hetalia © Hidekaz Himaruya
Setitik Asa Dari Indonesia Utie & April
Selasa, 29 Agustus 2023 jam 3 petang waktu Indonesia barat terdengar anak-anak asyik bermain di lapangan. Ada juga sekumpulan ibu yang asyik bergosip dan pedagang kaki lima dengan ragam cemilan murah meriah untuk mengisi perut orang-orang.
Tak jauh dari hiruk-pikuk di sana ada sebuah rumah tua peninggalan jaman Hindia-Belanda. Sayangnya, rumah itu hanya ditempati oleh satu orang yang kini terlihat menikmati sore di teras sambil duduk menyeruput es cekek rasa mangga yang dibelinya dekat lapangan. Orang-orang sekitar mengenalnya sebagai karyawan di pemerintahan, tanpa tahu bahwa dia adalah personifikasi negara yang dihujani puja-puji walaupun kadang beriringan dengan riuh caci-maki. Sang zamrud khatulistiwa, Indonesia.
Indonesia, atau yang lebih sering dipanggil Dirga masih sibuk menikmati minuman sambil berselancar di dunia maya dalam ponsel pintarnya. Saat ponselnya berselancar ke aplikasi TikTok, Dirga melihat akun yang bertuliskan ifa2023_ dengan keterangan Indonesian Fanfiction Award. Dirga pun segera melihat video berdurasi 19 detik itu karena penasaran dengan kata "Indonesian" di dalamnya.
Awal mulanya video itu menunjukkan tulisan Indonesian Fanfictions Awards yang ternyata merupakan singkatan dari IFA itu sendiri. Setelah itu muncul sosok pemuda tampan mengenakan seragam pilot memberikan penjelasan mengenai IFA.
''Jadi, IFA adalah ajang penghargaan bagi karya dan penulis fanfiksi berbahasa Indonesia terbaik yang dibagi dalam beberapa kategori yang dianugerahkan.''
Dirga manggut manggut, mengerti. Setelah itu sosok pemuda tadi digantikan oleh paus biru yang menginformasikan akun media sosial IFA lainnya untuk penonton yang tertarik dengan IFA.
Dirga tertegun saat melihat kalimat, "Mari Majukan Fanfiksi Berbahasa Indonesia!". Jujur saat ini Dirga cukup khawatir dengan bahasa yang dipakai anak muda zaman sekarang. Bahasanya aneh, penuh singkatan, dan terlalu dibuat buat. Beberapa kali Dirga mendengar pemuda pemudi yang mengobrol dengan bahasa yang bahkan Dirga saja tidak mengerti, itu bahasa asing atau bahasa Indonesia? lalu saat Dirga melihat beberapa novel karya anak bangsa yang jauh dari EBI dan penuh bahasa gado-gado, Dirga ragu apa bahasa Indonesia akan tetap bertahan untuk kedepannya.
Kembali ke Dirga yang penasaran dengan IFA langsung menuju bagian biodata dan menekan simbol kamera kotak disana, tak lama kemudian dia dibawa dari tiktok menuju instagram IFA. Akunnya tetap sama, ifa2023_
"Oh sekarang sedang bulan sosialisasi toh," gumam Dirga melihat akun tersebut. Dirga kembali mencari tahu IFA lebih dalam.
"Ternyata bulan sosialisasinya dari tanggal 1 Agustus sampai 30 September. Lama juga, semoga banyak yang tertarik jadi saat nominasi nanti banyak yang mendaftar. Bulan nominasi kapan sih?" Dirga kembali menggulir layar ponselnya, "Oalah bulan Oktober tanggal 1 sampai 11 November."
Saat melihat akun IFA Dirga merasa lega, ternyata masih ada pemuda pemudi yang memperjuangkan karya tulis Bahasa Indonesia yang baik dan benar, ditambah slogan mereka yang sangat menyentuh. Sore itu Dirga kembali menemukan harapannya yang sempat pupus.
