Rainy day
Purple and Yanti proudly present
Story by Yanti Sakura Cherry
Rubrik IFA2023
Prompt 3: Awan
Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
Rated: T
Genre: Romance/Hurt Comfort
SasuSakuGaa AU
.
.
.
.
.
.
.
Enjoy ~
.
.
.
Sakura birthday On March 28th, 2018
" Otanjoubi Omedetou, Saku. Semua yang terbaik untukmu, jidat lebar kesayanganku." Kelopak mata gadis gulali itu melebar, pun dengan pipinya yang memerah karena kejutan dari kekasihnya Gaara.
Hangat. Sakura bisa merasakan bibir Gaara mengecup lembut dahi lebar yang dari tadi tertutup poni. Tanpa banyak berkata Sakura merengkuh dan menyandarkan kepalanya di dada Gaara, menikmati irama jantung yang lebih cepat dari biasanya.
"Ada banyak hal di dunia ini yang aku takutkan, Gaara. Tolong, jadilah 'rumah' untukku selamanya."
Sesaat netra pria berambut merah itu mendelik, menatap pucuk merah jambu itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Iya," jawabnya singkat. Entah apa yang ada di pikirannya.
.
.
.
Sakura birthday On March 28th, 2020
"Apa salahku?" teriak Sakura di tengah isaknya yang pecah tepat di waktu yang sama seperti tahun-tahun lalu saat harapan-harapan itu dipupuk sedemikian rupa oleh calon 'rumah' masa depannya.
"Tidak ada, Saku."
Hening.
"Sebenarnya, apa salahku? Kenapa kau seperti ini? Kenapa kau mendiamkanku selama berbulan-bulan? Aku salah apa?" Pertanyaan itu terlontar lagi dari bibir mungil yang bergetar menahan marah dan kecewa.
Di taman yang tidak jauh dari pusat kota—Tokyo—angin lembut berhembus memainkan anak rambut merah muda acak-acakan gadis itu.
Tidak ada siapa pun di sana. Hanya Sakura yang terus menangis dan Gaara yang menatapnya tanpa makna sambil sesekali menengadah menatap arak-arakan awan seputih kapas di atas keduanya. Saat itu yang ada di pikirannya, hanya bagaimana cara agar bisa lepas dari gadis di depannya.
"Kau tidak bersalah, Saku. Hanya saja, hubungan kita tidak bisa diteruskan. Aku minta maaf Aku tidak bisa menjamin masa depan kita akan seperti apa. Yang jelas, aku tidak bisa meneruskan ini lagi. Maafkan aku." Gaara melenggang pergi. Meninggalkan Sakura yang menangis histeris.
"Tapi kenapa? Apa alasannya?"
Setengah berlari. Gadis itu susah payah meraih tangan Gaara yang seketika ditepis oleh pemuda Sabaku itu.
"Aku sekarat, Saku! Jika kita teruskan hubungan ini, aku hanya akan menyakitimu. Harusnya aku yang menjagamu, tapi aku tidak bisa. Aku sekarat!" Gaara ikut berteriak frustrasi. Tidak ada yang bisa diutarakannya lagi saat ini untuk dapat membuat Sakura percaya dengan semua omongannya. Gadis itu terperangah sekejap. Menurutnya reaksi Gaara terlalu berlebihan dan terkesan memaksa dirinya.
"Kau pikir, kau siapa? Kau bukan tuhan yang tahu kapan kematian itu akan terjadi! Kenapa kau begitu egois? Kau hanya memikirkan dirimu sendiri, tanpa memikirkan perasaanku!" teriak Sakura.
Hening kembali menyelimuti keduanya.
Bayang-bayang awan putih berganti menjadi kelabu. Saat itu entah kenapa suara mobil, dan suara orang-orang tidak terdengar sama sekali di telinga Sakura. Ia tidak peduli dengan bisikan-bisikan selewat yang mungkin menganggap adegan mereka mirip drama di televisi.
"Aku sekarat, Saku. Sekarat! Beberapa bulan ini, aku sudah mencoba berbagai pengobatan, tapi tidak ada yang berubah. Aku sudah pasrah dengan semuanya. Aku harap kau mengerti. Tolong tinggalkan aku sendiri, aku mohon. Masa depanmu masih panjang, Saku," balas Gaara.Tanpa berani sedikit pun menatap wajah tunangannya.
Ya tunangannya. Gadis merah muda di depannya adalah tunangannya! Gadis yang selama ini selalu mengisi hari-harinya.
Dari kejauhan tanpa diketahui keduanya, berdiri seorang pemuda berambut hitam legam dengan sorot mata tajam dan gigi yang bergemelutuk menahan marah. Kakinya melangkah mendekati taman. Tanpa aba-aba, ia pun menarik Sakura dari sana untuk menjauh tanpa peduli keterkejutan Sakura dan Gaara.
Sasuke Uchiha. Pemuda yang sudah Sakura anggap sebagai kakak baginya tahu persis apa yang telah terjadi pada keduanya.
"Apa kau lupa, tentang apa yang aku katakan dulu? Jika kau mati, aku juga akan mati. Kau lupa, eh?"
"Tolong jangan seperti ini, Saku. Kau masih punya masa depan. Tinggalkan aku. Ini yang terbaik untuk kita, aku mohon."
Kata-kata terakhir yang Sasuke dengar sebelum menyeret paksa Sakura. Telinganya terasa panas mendengar ratapan-ratapan gadis itu pada pemuda tidak berperasaan seperti Gaara.
Hatinya sakit melihat gadis yang selama ini dia cintai hancur seperti ini.
"Sasuke -nii, bodoh! Aku belum selesai dengannya." Ia masih menyeret Sakura menjauh tanpa peduli teriakan Sakura.
Dan meninggalkan Gaara yang hanya bisa menatap sendu keduanya. "Maafkan aku, Saku."
"Lepas, Sasuke -nii!"
Sasuke berhenti. Menoleh dan menatap dingin wajah Sakura yang mulai basah karena air mata dan air hujan itu. Sorot mata yang terluka, penampilan dan rambut merah muda acak-acakan, juga protes-protes dari bibir mungilnya membuat Sasuke hampir gila.
"Apa yang kau mau dari Gaara, hm? Menikah? Kalau begitu, aku akan menikahimu besok. Paham!" teriak Sasuke pada gadis itu.
.
.
.
Sakura birthday On March 28th, 2022
Sakura membolak-balikan kalender di meja kerjanya. Ia baru ingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya. Entah kenapa sejak kejadian dua tahun lalu gadis itu enggan untuk mengingat sesuatu yang berhubungan dengan kebahagiaannya.
Rasanya aneh menerima perlakuan manis dari Sasuke—pemuda yang ia anggap sebagai kakak malah menjadi suaminya sekarang. Walaupun faktanya, di waktu remajanya dulu pemuda berambut hitam itu adalah cinta pertamanya.
"Aku tidak mau, bodoh! Aku belum selesai dengan Gaara."
Sasuke tertawa keras. Suaranya teredam diantara rintik hujan yang turun begitu deras saat itu. Baginya, sungguh ironi hubungan gadis gulali di depannya dengan pemuda berambut merah sialan itu. Jelas-jelas pemuda itu tidak ingin bersamanya lagi. Tapi gadis di depannya masih saja keras kepala.
"Apa kau tuli? Dia bilang kalian sudah selesai. Dia meninggalkanmu!"
Sakura masih ingat, bagaimana marahnya Sasuke waktu itu.
Rasa sakit itu memang masih ada, berdenyut nyeri di setiap hari kelahirannya. Walaupun sekarang perlakuan manis Sasuke bisa membuatnya kembali tertawa, tapi baginya semua itu seperti ia sedang membohongi pemuda baik itu.
Namun, perlahan tapi pasti, Sakura yakin akan bisa kembali mencintai pemuda berambut hitam itu yang merupakan cinta pertamanya sebelum bersama Gaara dulu.
Awan kelabu itu memang belum pergi sepenuhnya dari hati Sakura. Entah kapan akan berganti ia pun tidak tahu. Bukan Gaara yang ia pikirkan, akan tetapi sakitnya yang masih belum hilang. Sekarang hanya waktu yang bisa menyembuhkannya.
Dan tentunya Sasuke; suaminya. Suami yang mencintainya sekaligus cinta pertamanya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END
A/N:
Aloha! Ketemu lagi sama Yan
Maaf ya kalo fictnya gaje, tapi jujur Yan ngetik ini sambil mewek. Jadinya sebagian dibantu sama kak Purple aka kak April istrinya Heechul oppa :')
Makasih kak (* *)ノ
Ini sebenernya Yan repost dari Twitter untuk Rubrik IFA2023, dan sedikit tambahan sana-sini :')
Ya udah, segitu aja dulu dari Yan (-)
Sampai ketemu di fict selanjutnya ~
Salam dari istri " halu" sahnya Yesung Super Junior
