Lavender by Hinaka-chan

Naruto by Masashi Kishimoto

Hinata.H X Character

Disclaimer : Kalian bebas memilih dengan siapa Hinata berpasangan, mainkan imajinasi kalian :) Enjoy!

.

.

.

.

Pada dasarnya kami berdua sama-sama punya hati yang rapuh dan mudah pecah. Tapi kami berdua mencoba untuk tidak melukai satu sama lain. Kami berdua mencoba untuk tidak menusuk satu sama lain dengan pisau yang kami masing-masing miliki. Tapi kami berbagi untuk saling mengasihi.

Kami, mencintai dalam diam.

Kami, mencintai dalam kesalahan.

Kami... sudah seharusnya berpisah.

.

Satu hal yang pasti, dia pergi karena terpaksa. Dia pergi karena harus menjadi seseorang yang dapat menjaga semuanya. Dia sosok yang aku kagumi dari sekian banyak manusia yang mencoba hadir dan masuk. Dialah yang aku kasihi melibihi diriku.

Tapi kami ternyata menembus batas.

Kami melawan gravitasi, lalu jatuh bersama-

-kemudian terluka.

Hanya waktu yang dapat menjawab pertanyaan, Kapan kami pulih?

Atau... kapan aku bisa pulih?

.

Dia mencoba untuk tidak menangis, walau sepertinya, hatinya sangat teriris oleh keadaan. Dia mencoba untuk tegap, walau butuh sandaran. Dia hebat, terlalu bersinar untukku.

Aku tidak paham, kenapa dia sering berpura-pura kuat dan ceria. Padahal boleh saja dia bersandar dan mengeluh padaku. Tapi sayangnya memang bukan aku.

.

Fakta yang ku sadari, bahwa dia tidak melayukan bunga. Dia hanya memetiknya lalu disimpan.

Ditempat dimana seseorang mungkin sulit menemukannya, ditempat yang aman dari jangkauan banyak orang. Ditempat dimana dia mungkin bisa mengenang sendiri dengan caranya.

.

Dia memiliki bunga matahari di tamannya, sudah menuai banyak biji dari hasil panennya. Dan dia bahagia memlikinya. Ia sangat senang bila kembali dari kelelahannya, lalu menyiram bunga itu supaya tetap mekar dan segar.

Tapi sayangnya, dia beberapa kali mengurus banyak bunga liar diluar pagar tamannya. Sehingga terkadang ia lupa bahwa ada bunga matahari yang perlu ia rawat juga.

Aku adalah salah satu bunga liar yang ia coba rawat dengan baik. Aku si lavender dengan warna ungu yang indah. Tumbuh liar tanpa permisi, walau tidak diminta untuk dirawat, dia mencoba memberi hal yang serupa dengan tanamannya di dalam.

Banyak bunga liar yang mati karena tidak diberi atensi yang sama denganku. Entah apa yang membedakan, apakah memberi aroma dengan ketenangan untuknya? Atau hanya sekedar ingin merawat bunga saja?

Akupun tidak tahu.

Yang jelas, aku tumbuh subur karenanya. Walau hujan badai kadang menerpa, ataupun angin kencang yang berhembus, bahkan kadang sedikit kekeringan. Bungaku tetap hidup.

Hingga di penghujung waktu, ia sadar bahwa terlalu banyak atensi diluar pagar tamannya.

Dan akhirnya dia memetikku

Kupikir dia mencoba membunuh dan melayukanku, tapi ternyata itu hal yang berbeda.

Dia memetikku dengan tujuan supaya aku bisa menumbuhkan bunga lagi. Tanpa harus ada dia yang merawat, tapi karena aku bisa tumbuh lebih indah dari ini. Dan aku percaya dengan keputusannya.

Dia tetap menjadi seseorang yang aku sayangi, dengan atau tanpa hadirnya.

Bagiku, apa yang ia berikan adalah sebuah hal tidak terkira. Aku bersyukur bisa tetap hidup karenanya.

.

Aku bersyukur pernah mencintainya,

Aku bersyukur pernah menjadi bunga untuknya...

Aku bersyukur dia pernah hadir dalam hidupku.

.

.

.

"Terimakasih..."

.

.

.

.


Semoga cukup tersampaikan rasanya.