original story and all characters belongs to Stephen Hillenburg. no profit gained from this fanfiction. just for fun.

main pair; Spongebob/Pearl

selamat membaca.

.


[ wishing on every one that you'd be mine ]

by

Dianzu


.

Begitulah kiranya; suasana Krusty Krab yang selalu dipenuhi banyak pelanggan yang tampaknya tak pernah bosan untuk sekadar melepas rasa lapar.

Sebenarnya, Pearl sangat tidak suka berada di Krusty Krab—walau secara teknis rumah makan paling terkenal di Bikini Bottom itu milik ayahnya; Eugene Harold Krabs, atau biasa dikenal dengan panggilan Mr. Krabs. Tidak sekalipun ia ingin menginjakkan kaki di tempat tersebut—kecuali untuk meminta uang pada sang ayah untuk pergi hangout dengan teman-temannya, atau mungkin melihat seseorang yang bekerja di sana.

Benar, seseorang yang bekerja di sana. Siapa lagi kalau bukan si makhluk kotak berwarna kuning dengan gigi jarangnya yang menjadi ciri khas tersendiri. Kalau kalian berpikir Pearl datang ke Krusty Krab untuk melihat si tua bangka nan menyebalkan Squidward, kalian salah besar. Rasanya memang sedikit skeptis seorang Pearl Krabs; gadis remaja yang terkenal modis dan kekinian harus bersusah payah datang ke Krusty Krab hanya untuk melihat Spongebob Squarepants bekerja. Tentu saja Pearl tidak pernah mengatakan datang ke tempat kerja ayahnya untuk melihat si kuning bercelana kotak cokelat. Egonya terlalu tinggi, bisa-bisa godaan kawan-kawannya yang lain akan terus menggema di telinga.

Omong-omong tentang godaan kawannya, Pearl sebenarnya suka. Gadis cantik itu suka ketika digoda memiliki hubungan spesial dengan Spongebob. Hanya saja ia selalu bersikap tsundere jika digoda begitu—agar tidak ketahuan kalau ia memiliki perasaan pada salah satu karyawan ayahnya itu.

Entah sejak kapan gadis itu memiliki rasa pada spons kuning yang selalu berkata 'Aku siap! Aku siap! Aku siap!' ketika akan pergi bekerja. Pearl sudah cukup banyak mengencani beberapa pria remaja di Bikini Bottom. Tapi Spongebob itu unik; dia sangat enerjik, pekerja keras di usianya yang masih remaja, periang, happy virus, dan mungkin terlihat sedikit mengganggu—tapi itu adalah nilai plus di mata si ikan paus yang sedang dimabuk cinta.

Mata Pearl tak lepas melihat gerak-gerik Spongebob yang sedang memasak krabby patty. Begitu lucu dan menggemaskan, hingga tanpa sadar bibir sang ikan paus selalu tertarik ke atas untuk sekadar tersenyum.

"Pesanan siap!" begitulah suara Spongebob menggema di penjuru ruangan Krusty Krab yang sedang dipenuhi pelanggan. Squidward dengan wajah malasnya hanya mengambil krabby patty yang sudah dimasak si kuning, lalu memberikannya pada ikan yang sudah memesan.

Setiap hari, hanya itu yang Pearl amati.

"Ayah pikir, sudah satu bulan lebih kau rajin mengunjungi restoran ini." ucap Mr. Krabs pada anak semata wayangnya yang tengah duduk manis di meja.

Pearl memincingkan matanya tajam, "Memangnya tidak boleh?"

Mr. Krabs hanya tertawa mendengar jawaban anaknya. Pearl tidak peduli, yang ia pedulikan adalah seseorang yang sedang membolak-balikkan daging di atas wajan panas dengan riang gembira.

"Krabby patty dengan ekstra keju sudah siap!" teriak Spongebob dari arah dapur, dan itu adalah pesanan Pearl.

Sudut bibir Pearl tertarik untuk membalas ucapan Spongebob, "Hei, antarkan pesananku!"

"Ay-Ay! Siap laksanakan, Pearl!" Spongebob dari arah dapur segera keluar dengan membawa krabby patty pesanan dari anak bosnya, "Ini dia pesananmu, Pearl."

Pearl tersenyum, "Terima kasih, Spongebob." ucapnya dengan mata yang berbinar-binar.

Spongebob kembali masuk ke dapur untuk memasak pesanan pelanggan yang lain, meninggalkan Pearl yang masih setia tersenyum menatap kepergian pria bercelana kotak itu.

Pearl adalah gadis remaja yang sedang dalam masa pubertas. Ia senang hangout bersama teman-teman, mengikuti trend yang ada, mengencani beberapa pria seusianya, dan juga mengalami hal-hal yang membuat hatinya menjadi galau. Gadis itu sadar, Spongebob selalu membantu menyelesaikan masalahnya; ketika ia ingin pergi ke sebuah prom night, Spongebob bersedia berpura-pura menjadi kekasihnya (karena pada saat itu, mantan kekasih Pearl datang ke acara yang sama). Ketika Pearl memiliki masalah dengan wajahnya yang tiba-tiba ditumbuhi jerawat, Spongebob membantunya agar Pearl tetap terlihat berkilau pada acara pesta.

Dari semua hal yang ia lakukan bersama Spongebob, momen yang paling berkesan untuk ikan paus itu adalah ketika ia dan Spongebob terjebak berdua di dalam terowongan Tunnel of Glove. Jika diingat-ingat, sedikit menggelikan karena kawan-kawannya selalu menggoda Pearl dengan mengatakan jika Spongebob adalah kekasihnya. Momen yang sebenarnya membuat Pearl tersipu malu—namun tentu saja, Pearl dengan lantang menolak mentah-mentah pernyataan tersebut.

Tsundere adalah nama tengah Pearl.

Ikan paus itu terus menatap si kuning bercelana kotak yang tengah asyik memasak krabby patty.

"Hei lihat, kekasihmu sedang memasak krabby patty di dapur." celetuk salah satu kawan Pearl.

Pearl yang—tersipu—marah hanya memincingkan matanya, "Sudah kubilang berkali-kali, dia bukan kekasihku!"

Teman-teman Pearl tertawa mendengar reaksi ikan paus berambut blonde itu. Seperti biasa, Pearl akan menolaknya mentah-mentah.

Sekali lagi, Pearl hanya bisa mengembuskan napas—wajahnya menunjukkan jika ia sedang marah, namun jauh di dalam hatinya ia berbunga-bunga.

Bagaimana pun juga, Pearl berharap suatu hari ia bisa menjadikan Spongebob sebagai kekasihnya—walau secara teknis ia akan menjadi bahan olok-olokan temannya seumur hidup.

.


the end

Cirebon, 08 September, 2023 - 17:38 PM