Dahulu kau begitu mengejarku.
Segala kau lakukan untuk bisa bersamaku.
Sementara aku melakukan apapun agar bisa lepas dari mu.
Agar bisa membuatmu jera.
Dan membuatmu membenciku.
Dulu kau katakan sendiri.
Bahwa aku takan pernah terganti.
Dulu kau bilang sendiri aku yang terindah.
Kau berusaha mendapatkan hati ku.
Sementara aku berusaha membunuh perasaanmu.
Selagi aku tetap sendiri.
Kau tetap berusaha sekeras yang kau bisa.
Selagi tidak ada orang lain di antara kita.
Terkadang kau pergi tanpa kabar untuk beberapa lama nya. Aku tau itu hanya untuk mengistirahatkan hatimu yang lelah menghadapi sikapku.
Dan kau akan kembali lagi.
Terus saja seperti itu selama 3 tahun ini.
Namun hatiku tidak juga terbuka untuk mu.
Yang aku rasakan padamu hanyalah rasa muak. Rasa terganggu. Rasa marah dan kebencian.
Padahal kau tak salah.
Kesalahan mu hanya jatuh cinta. Kepadaku yang jelas tidak menginginkan cinta.
Maafkan aku.
Kini kau pergi dan tak kunjung kembali.
Hatiku merasa kehilangan.
Aku telah terlalu menyakitimu.
Dan aku tidak tau apa yang kau pikiran sekarang.
Tiba-tiba.
Aku mendengar kabar kini kau tengah dekat dengan seseorang.
Hatiku menciut.
Aku terpukul mundur bahkan sebelum aku sempat memintamu kembali.
Aku egois.
Aku tahu.
Aku manusia paling jahat.
Aku mahluk paling Nista.
Paling bejat.
Nestapa itu kini menyelimuti hatiku.
Akhirnya aku terima juga seseorang yang datang kepadaku.
Tapi ini pun bukan kemauan ku.
Terdesak dengan kedua orang tuaku yang tak ingin aku terus sendirian.
Setiap langkah setiap waktu. Saat aku bersama dengan orang baru. Pikiranku hatiku selalu teringat akan dirimu.
Perlakuan lembutmu.
Hangatnya senyummu.
Perhatian mu.
Kini segala tentangmu menghantuiku.
Membayangi pikiranku. Dan membuatku gagal disetiap hubungan.
Aku tak tenang. Tak bahagia.
Dahulu aku meremehkan karma.
Kini aku merasakan pembalasan rasanya terasa tidak adil.
Aku hanya menyakitimu selama 3 tahun.
Namun kini tuhan menyakiti ku selamanya.
Selama kau tak ku miliki hatiku terasa sakit.
Sakit sekali.
Tak rela.
Apa lagi sekarang. Apa kini aku harus menyalahkan tuhan?
Dahulu hatiku terkunci. Siapapun tak dapat masuk didalamnya.
Lalu kau datang dengan segala usahamu yang sia sia.
Dan setelah kau pergi baru hatiku berharap. Hatiku terisi.
Kau yang menyembuhkan luka.
Kau juga yang menjadi luka baruku.
Hati yang dulu terkunci kembali terkunci.
Kunci nya hanya satu.
Yaitu dirimu.
Aku tidak kuat melihatmu bahagia. Namun tidak denganku.
INI KISAH NYATA.
"Mungkin kau hanya tau aku jahat"
"Mungkin kau hanya tau aku paling bejat"
"Namun kini. Aku menyerah."
Dalam hatiku. Aku tak mau ada dirimu.
Aku juga ingin bahagia tanpa mu.
Tapi kenapa tak bisa.
