【#NasionalismeIndonesia & #TujuhBelasan2k19】 "Angin berlalu 'kan ke manapun, pastilah membawa kembali kisah dalam semilirannya. Sekarang tanyakanlah, di Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945, adakah apa yang bersejarah?"

Hanya perlu bangkit; meski banyak luka pada raga, beribu hunjaman teralamat mental, dan goncangan untuk goyah pada jiwa. Semua, segalanya, bahkan tanpa sisa ... telah berubah: semesta murka padanya. [#dayofdepression]

Ada secarik kertas berlipat tiga yang memancing gemunungan para kata, dari tahun 2015. Kiku terhenyak sebentar, membaca ulang semua berkali-kali sebelum jelas melangkah. Satu katanya, membingungkan; "'Stigma?" [AU]

[#NasionalismeIndonesia; #pelitkrenasindoWorks] "Dulce pax est quides, quam solo vitas... 1945."

#NasionalismeIndonesia: "Selamat datang semuanya. Dengan hormat, di Indonesia."

Sekali ini dan bukan selain yang semenjananya, nation-tan ingin melakukan riset kecil-kecilan bersama para pelajar, tunas muda yang diharapkan (oleh Indonesia) mampu menjunjung nama suci NKRI ke kancah dunia.

"Bendera negara; Sang Saka Merah Putih, HARUS dikibarkan terbalik hari ini, hingga tuntas utasan PERANG!" (AU, semi-WW3, OC!) [Side-story from The Third World War]

#NasionalismeIndonesia: Iku tesih kirang, to, siksaanipun kangge pepara Jenderal saking panjenengan sedaya? [G 30 S/PKI: fanfiksi VI]

#NasionalismeIndonesia: "Mereka tidak perlu mengetahui tentang ini, tidak perlu..." (AU, history) [G 30S/PKI: fanfiksi IV]

"Cinta itu tidak perlu diungkapkan dengan kata-kata; cukup rasakan. Maka cinta dapat berbisik di telingamu." [Warn: Saya tidak meng-copas-kan lirik lagu milik GFriend yang berjudul sama! Harap hati-hati dengan mata Anda!]

Hei, para reviewers yang memberikan review dalam satu-dua-tiga kurang dari tujuh kata, BACA ini baik-baik. Punya mental yang kuat? Punya mata? Then, go ahead! {AU, realities; requests about problems are accepted!}

Jika kautersesat bersama kawan-kawan baikmu, masihkah kaubina persahabatan? {AU, OC, OOC, crossover ASJ-BBB pertama!}

Ketika satu negara sebelum 1945, menjarah kekayaannya. Indonesia, bernamakan Aditya memilu. {AU, 1942-1945}

Kebenaran yang acapkali tidak disadari oleh manusia, hey, siapapun juga? (AU, OC, MC!; too much nations to mention them) [JULASTUS: FANFIKSI V! Selesai!]

Indonesia adalah kita. We are IND(ONE)SIA! {AU, OS, semi poetry-fic, jumlah words yang cantik (?)} [JULASTUS: FANFIKSI IV]

[Crossover untuk kedua kalinya antara APH dan ASJ, sekaligus special thanks untuk INDONESIAN KARA. Kemerdekaan tidak harus dipertahankan dengan senjata, cara sehat seperti belajar pun boleh...]

[Dibuat untuk Digrahayu Negara Kasatuan Republik Indonesia ke-72. Diambil dari dua sudut pandang (mungkin) orang berbeda. Satunya adalah seorang personifikasi negara, seorangnya lagi adalah pelajar di negara itu...]

Berawal dari bermacam jalur kehidupan yang membentuk karakterisasi masing-masing, hingga ketidaksengajaan mereka bertemu. Dari sinilah kisah mereka dimulai. Beralaskan tanah 4 musim negeri sakura, langkah demi langkah yang menciptakan cerita terjadi. (CROSSOVER, OC, AU)