Disclaimer : Not my Own
OP! Harem! Incest! Lemon! Bashing! Gaje! Alur Berantakan
Tsunade saat ini tengah berjalan pulang menuju Komplek Senju. Ia sedikit kesal dengan kelakuan Jiraiya yang tak berubah dan selalu mengintip para wanita di Onsen. Dengan sedikit kepalan tangan, ia memberikan bogem mentah dan membuat Jiraiya melayang jauh. Dia menghela nafas, sudah beberapa tahun ia lewati setelah perang Dunia Shinobi 2 dan 3. Dalam hanya kurun 2 perang itu, ia kehilangan orang yang dekat dengannya. Pertama, seorang pemuda yang ia pikir akan menjadi 'Chosen One' baginya, Dan Katou. Namun, pada akhirnya takdir berkata lain, dalam sebuah misi, ia disergap oleh musuh dan Tsunade datang terlambat sebagai bala bantuan. Tsunade yang seorang ninja medis berusaha untuk menghentikan pendarahan yang dialami Dan, namun naas ia tak selamat, membuat Tsunade depresi.
Ia akhirnya mengusulkan program medis pada petinggi desa namun ditolak. Mereka beralasan bahwa itu membuang waktu dan memakan banyak dana di tengah situasi peperangan. Tsunade hanya bisa pasrah. Tsunade mengalami depresi yang lebih dalam ketika, adiknya Nawaki Senju harus kehilangan nyawa ketika perang Dunia Shinobi Ketiga. Ia tahu bahwa adiknya menjelma menjadi Shinobi tangguh yang digadang gadang akan menyamai level Tobirama. Namun kembali, ia memang tak beruntung, Nawaki yang saat itu menjalankan misi di perbatasan Kumo, disergap oleh sisa pasukan Ginkaku dan Raikage. Ia melawan namun karena kalah jumlah, ia menjadi korban.
Konoha berduka karena, pangeran Senju yang seharusnya mengambil dan meneruskan nama Senju harus gugur di medan pertempuran. Namun pada akhirnya, Konoha berhasil memenangkan perang, namun tak sebanding dengan apa yang Tsunade rasakan. Saat ini ia hidup berdua dengan keponakan dari cinta masa lalunya, Shizune Katou. Ia sudah anggap Shizune sebagai adiknya sendiri. Kemanapun ia pergi maka Shizune akan selalu mengikutinya.
Ia sampai di depan Komplek Senju. Menjadi keturunan terakhir dari Klan pendiri desa membuatnya kembali menghela nafas. Ia selalu mendambakan sebuah keluarga, harapan yang pupus ketika Dan tewas. Namun, sampai saat ini ia masih ingin memiliki keturunan, agar dirinya tak menopang sendiri beban menjadi Senju terakhir. Ia tak mau menjual dirinya pada seseorang hanya demi mendapatkan keturunan. Ia menerawang, sebuah ide terlintas di kepalanya. Baru baru ini mengembangkan sebuah teknik yang dapat memberikan seorang keturunan tanpa harus berhubungan, yang diperlukan hanya donor sperma dari pria, kemudian ditanamkan pada sel telur wanita yang ingin hamil. Inseminasi buatan.
Tsunade tersenyum sumringah, ia bisa mendapatkan keturunan tanpa harus khawatir akan 'Chosen one' dia. Sebuah tradisi Uzumaki dan Senju ketika mereka memilih pasangan harus ada ketentuan tertentu. Dengan langkah senang, ia segera menuju ke rumah sakit untuk mempersiapkan segalanya, mengurungkan niatnya untuk kembali ke rumah.
Ia saat ini tengah mempersiapkan keperluan untuk melakukan Inseminasi buatan. Kemudian ia menghela nafas, teringat siapa yang akan menjadi donor sperma untuknya. Yang pasti, sang pendonor harus merupakan shinobi kuat dan bisa diandalkan. Dia tak akan mau menerima donor sperma dari sembarang shinobi. Banyak calon yang bisa ia bujuk menjadi donor, Jiraiya bisa, tapi ia berpikir kembali karena sifat mesumnya itu. Jiraiya pasti tak akan menolak, tapi ia tak mau anaknya nanti memiliki sifat sepertinya. Selain itu, ada Kiiroi Senkou, Yondaime Hokage, Minato Namikaze yang menjadi pahlawan pada perang sebelumnya. Tapi ia saat ini tengah menjalin hubungan dengan Akai Shi no Habanero, Kushina Uzumaki. Ia menggelengkan kepalanya, berbicara tentang Kushina, ia memiliki seorang adik, Arashi Uzumaki. Mereka berdua adalah keturunan Uzumaki terakhir, Arashi menjadi shinobi Konoha bersama dengan kakaknya atas perintah dari Mito Uzumaki. Selain itu, alasan lainnya adalah Arashi menjadi kandidat selanjutnya dari Jinchuriki Kyuubi. Tak banyak orang mengetahui tentang informasi ini. Saat ini Arashi menjadi shinobi yang cukup kuat dan ternama, bagi penduduk desa ia tak dibenci maupun tak disukai.
Tsunade membulatkan niatnya, Arashi menjadi pendonor yang tepat. Seorang shinobi yang kuat, keturunan Uzumaki dan masih memiliki hubungan dengannya. Ia segera berangkat mencari keberadaan Arashi.
xXx
Arashi Uzumaki saat ini tengah dalam perjalanan menuju kedai Ichiraku. Ia baru saja selesai menjalankan misi, dan memutuskan untuk mengisi perutnya dahulu sebelum kembali ke rumah.
"Misi yang cukup melelahkan."
"Selamat datang…" Ucap Teuchi. "Oh kau, Arashi. Seperti biasa?" Teuchi sudah hafal dengan pesanan Uzumaki bersaudara.
Arashi menganggukkan kepalanya. Seperti umumnya Uzumaki lainnya, ia memiliki surai merah, rambut spiky yang terlihat cocok dengan wajahnya yang rupawan. Pakaian yang ia kenakan saat ini adalah standar Jounin.
"Silakan…" Teuchi menyajikan semangkuk Ramen hangat. Bagi Arashi, ia menyukai ramen secara umum, tak seperti kakaknya yang sangat maniak dan bisa menghabiskan bermangkuk - mangkuk dalam sekali makan.
Ia tengah menikmati ramennya dengan tenang ketika seseorang masuk ke kedai.
"Selamat datang…"
"Sudah ku duga kau akan di sini" Tsunade kemudian duduk di samping Arashi dan memesan ramen, dengan sigap Teuchi menyiapkan pesanannya.
Arashi yang merasa dirinya sedang dicari Tsunade dari tadi hanya menatap bingung pada Tsunade. "Untuk apa, Tsunade - sama mencariku?" Tanyanya.
"Oh, ada sesuatu yang perlu kita bicarakan." Ucap tenang Tsunade. Ia tak mau orang lain mendengar percakapan ini. "Jadi setelah kita makan, kita akan berbicara di Rumah Sakit saja." Arashi menganggukkan kepalanya. Mungkin sesuatu yang penting hingga Tsunade mencarinya sendiri.
Mereka berdua akhirnya telah sampai di ruangan Tsunade. Arashi duduk dengan tenang dan menunggu tujuan apa, ia dicari oleh Tsunade.
"Jadi, ada yang ingin ku bicarakan padamu " Ucap Tsunade sedikit gugup. Arashi mendengarkan dengan seksama.
"Aku tengah mengembangkan sebuah teknologi, dimana seorang wanita bisa hamil dan memiliki anak tanpa harus menikah dan berhubungan badan." Arashi menaikkan alisnya. "Sehingga hal ini membantu seseorang memiliki keturunan, hanya dengan mendonorkan sperma nya."
"Jadi?"
"Jadi, aku menginginkan seorang keturunan dan ku rasa kau menjadi calon yang tepat sebagai donor sperma untukku." Ucap Tsunade.
Arashi membisu, ia tak tahu harus merespon bagaimana. Bagi para Uzumaki dan Senju, 'Chosen one' menjadi patokan mereka dalam mencari pasangan hidup. Maka dari itu, banyak dari Uzumaki dan Senju tak memiliki keturunan karena harus benar benar memilih pasangan. Dengan teknologi ini, mereka bisa mendapatkan keturunan tanpa khawatir akan 'Chosen one' mereka. Terlebih, keturunan mereka akan membawa nama Uzumaki dan Senju, sehingga kedua klan tersebut tidak mengalami kepunahan.
xXx
Arashi tiba di rumah. Kushina dan dirinya tinggal bersama di rumah sederhana di sudut desa. Jika mereka mau, mereka bisa tinggal di rumah peninggalan Mito Uzumaki, tapi mereka menolak hal tersebut.
Terdengar seseorang tengah memasak di dapur. Arashi menggelengkan kepalanya, mungkin kakaknya sedang memasak. Kushina memang Kunoichi hebat yang serba bisa, tapi untuk urusan dapur bukanlah keahliannya.
"Ah sial…." Teriak Kushina, tanda bagi Arashi untuk mengambil alih urusan dapur. Kushina menggerutu mengetahui adiknya telah kembali dan langsung mengambil alih pekerjaannya. Ia berusaha untuk berlatih mengerjakan pekerjaan rumah, tapi memang bukan keahliannya.
Beberapa saat kemudian, makanan telah tersaji di atas meja makan. Keduanya juga telah duduk dan siap menyantap masakan Arashi. Mereka lalu memulai acara makan mereka.
"Kau tahu, Nee-san." Ucap Arashi, memulai pembicaraan di sela acara makan mereka.
"hmm??"
"Tsunade-sama memintaku untuk menjadi donor sperma untuknya."
"Uhuk" Kushina tersedak mendengar perkataan Tsunade, dan buru buru mengambil minuman.
"Dia mengembangkan sebuah teknik untuk bisa memiliki keturunan tanpa harus berhubungan badan. Terlebih kelihatannya ia sangat ingin memiliki seorang anak."
"Jadi kau mengiyakan keinginannya?" Kushina bertanya pada Arashi.
Arashi menganggukkan kepalanya. Baginya ini merupakan cara paling baik sehingga garis keturunan dari kedua klan mereka tetap ada.
"Itu, terserah padamu." Ucap singkat Kushina. "Aku juga akan sangat senang jika memiliki seorang keponakan." Kushina tersenyum senang. Ia akan mengajarkan segala yang ia tahu pada keponakannya nanti. Arashi menganggukkan kepalanya.
Tsunade saat ini telah sampai di komplek Senju tempatnya ia tinggal bersama Shizune. Suasana hatinya cukup senang karena sebentar lagi ia akan memiliki seorang anak.
"Ada apa Tsunade-sama kau terlihat bahagia seperti ini?" Ucap Shizune penasaran. Shizune belum pernah melihat Tsunade sebahagia ini setelah kematian Nawaki.
"Hm hm, aku akan memiliki seorang anak." Jawab Tsunade. Shizune terkejut dan membulatkan matanya. Ia tak percaya Tsunade mengatakan hal mengejutkan seperti itu.
"Hah, apa aku tak salah dengar Tsunade-sama?" Ia pulih dari keterkejutannya. "Kau tak salah dengar, Shizune." Ucap Tsunade yang duduk di sofa.
Shizune kemudian ikut duduk dan masih penasaran dengan maksud perkataan Tsunade. "Jadi maksudmu, kau akan menikah dengan seseorang?" Tanyanya.
"Bukan Shizune. Kau ingat teknik yang sedang ku kembangkan?" Shizune menganggukkan kepalanya. "Nah, aku akan menggunakannya padaku." Lanjut Tsunade.
Shizune mengerti maksud dari Tsunade. Ia memang ikut membantu Tsunade dalam mengembangkan teknik ini. "Jadi, siapa yang akan menjadi donor?"
"Arashi Uzumaki." Ucap tenang Tsunade. Shizune tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Tsunade memang tak salah pilih, selain ia seorang shinobi yang kuat, ia juga memiliki keturunan klan hebat.
xXx
Setelah menunggu dan melakukan proses inseminasi padanya selama satu bulan, Tsunade akhirnya dinyatakan positif hamil. Ia sangat senang, sebentar lagi ia akan menjadi seorang ibu, meskipun ia sudah tak muda lagi, berkat darah Uzumaki dan Senju yang mengalir padanya membuatnya terlihat muda 25 tahun dari usianya yang sebenarnya. Arashi juga ikut senang, ia akan menjadi seorang ayah. Kushina yang mendengar hal ini berteriak kegirangan. Sedangkan Shizune tersenyum senang pada Tsunade.
Petinggi Konoha, Hokage dan para Tetua yang mendengar Tsunade hamil, ikut memberikan selamat. Namun, Hokage memutuskan untuk merahasiakan informasi ini. Seorang Senju akan lahir, akan membawa gempar 'elemental nation'. Banyak pihak yang akan memanfaatkan hal ini dan bisa jadi menculiknya. Tsunade menyetujui hal ini, ia tak mau mengambil resiko.
Selama 9 bulan Tsunade mengandung anaknya. Selama itu pula ia mengalami naik turun mood yang membuatnya sering marah, senang dan sedih secara tiba - tiba. Arashi juga sering berkunjung, melihat keadaan Tsunade. Meskipun ia tak memiliki keterikatan pada Tsunade, ia juga memiliki hak melihat perkembangan anaknya. Tsunade mengijinkan Arashi berkunjung ke komplek Senju, tempatnya ia tinggal. Hari kelahiran pun tiba dan saat ini Tsunade tengah berada di ruang persalinan. Ia dibuat kesal karena Shizune selalu menyuruhnya 'TERUS DORONG' 'TARIK NAPAS'. Akhirnya selama 8 jam di ruang persalinan, ia bisa memeluk anaknya untuk pertama kali, Shizune tersenyum melihat raut kebahagiaan Tsunade. Anaknya adalah seorang laki - laki yang lucu dan akan menjadi pria yang tampan nantinya. Rambut pirang sepertinya dengan aksen merah mengikuti Arashi. Di pipinya terlihat garis merah kecil sama seperti Tobirama Senju, yang terlihat imut untuknya. Nantinya ia akan mempunyai banyak penggemar, tapi Tsunade tak akan membiarkan mereka.
Salah satu perawat mengambil anak Tsunade dari dekapannya untuk dilakukan perawatan. Secara tiba tiba sebuah distorsi udara muncul di hadapan perawat tersebut dan sosok bertopeng muncul, menyerang perawat dan mengambil Naruto darinya.
"Mah, anak yang lucu. Seorang Senju" Ucap sosok bertopeng yang menggendong Naruto dalam dekapannya.
Orang yang ada di ruangan itu terkejut mengetahui sosok asing yang menggendong Naruto dalam dekapannya. Arashi terlihat bersiap karena anaknya dalam bahaya, Tsunade tak bisa berbuat buat apa - apa dan masih terbaring di ranjang. Shizune tak tahu harus berbuat apa dan hanya memasang kuda kuda siap menyerang.
"Jangan kau apa - apakan, anak itu." Ucap Arashi.
"Kau tak punya hak untuk memerintahku, Arashi Uzumaki." Bagaimana orang lain bisa tahu jika Naruto akan lahir dan memiliki garis keturunan Senju. Tidak semua orang mengetahui informasi tingkat S ini.
"Apa yang kau inginkan, akan ku lakukan. Tapi kembalikan Naruto pada Tsunade." Sosok bertopeng itu terlihat senang dan menyeringai meskipun tertutup oleh topengnya. Ia mengambil sebuah kertas dan melemparkannya pada Arashi. Kertas tersebut ditangkap oleh Arashi dan langsung mengetahui jika kertas itu adalah kertas segel.
"Lepaskan Naruto, sekarang." Tuntut Tsunade. Ia baru saja mengalami kebahagiaan, tapi harus dibuat khawatir karena Naruto ada dipelukan sosok tak dikenal.
"Pasang segel itu padamu, Jinchuriki Kyuubi, maka aku akan melepaskan, anak ini." Arashi yang tak punya pilihan, melakukan seperti apa yang diperintahkan. Ia tak punya pilihan lain melihat semua orang dalam ruangan ini dalam bahaya, apalagi anaknya yang baru lahir. Sosok bertopeng itu menyeringai, Arashi meletakkan segel itu padanya dan membuatnya tak bisa bergerak. Ia melemparkan Naruto ke udara kemudian mengambil Arashi dan menghilang dalam distorsi udara.
"NARUTO" Tsunade berteriak melihat Naruto terbang di udara. Shizune dengan sigap melompat dan menyelamatkan Naruto. Ia menghela nafas mengetahui Naruto tak apa - apa kemudian memberikannya pada Tsunade. Tsunade tersenyum lega.
"Segera laporkan hal ini pada Hokage. Cepatlah. Seseorang ingin melepaskan Kyuubi dan menyerang desa" Perintah Tsunade.
xXx
Di salah satu hutan dekat desa Konoha terlihat kepulan asap besar dan muncul Kyuubi dengan matanya yang berbentuk sharingan. Arashi terlihat terbaring lemah dan tak bisa berbuat apa - apa. Sosok bertopeng itu terlihat senang dan puas akan pekerjaannya.
"Kyuubi, sekarang kau dalam kendaliku. Pergi dan hancurkan desa ini." Titah sosok bertopeng itu. Ia akan menghancurkan desa konoha. Dengan melepaskan Kyuubi, ia akan memulai rencana dari Tsuki no Me. "Kalian semua akan ku tangkap dan menjadi pondasi bagiku untuk menciptakan dunia impian." Ia menyeringai.
Arashi yang masih terbaring lemah hanya bisa mendengar ucapan sosok bertopeng itu. Ia berniat menghancurkan Konoha, ia khawatir dengan keselamatan anaknya dengan Tsunade. Sosok bertopeng itu pergi untuk ikut dalam penyerangan Konoha.
Syut
Kushina datang dan memastikan keadaan Arashi. "Apa kau tidak apa, Arashi?" Arashi bisa dibilang cukup beruntung karena masih hidup ketika Kyuubi diambil dari tubuhnya. Darah Uzumaki memang sungguh menakjubkan. Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Arashi bangun dan ikut dengan Kushina untuk menghentikan amukan Kyuubi. Ia juga berharap Yondaime Hokage, Minato Namikaze menghentikan sosok bertopeng itu.
…
Amukan Kyuubi berhasil dihentikan dan saat ini ia tengah di kekang oleh Kongo Fusa milik Kushina. Yondaime juga berhasil mengalahkan sosok bertopeng itu, namun ia berhasil kabur. Arashi masih terlihat lemah namun dengan sekuat tenaga menyelesaikan sebuah Fuin, Minato tiba dan ikut membantu. Mereka memang terkenal ahli Fuinjutsu, ditambah Kushina.
"Cepatlah kalian, Kyuubi mulai memberontak." Ujar Kushina. Ia sedikit kesusahan menahan Kyuubi yang semakin memberontak. Rauman kemarahan Kyuubi keluar dari mulutnya, melihat usaha Arashi dan Minato.
"KALIAN TAK AKAN BISA MENYEGELKU KEMBALI" Kyuubi mencoba memberontak, melepaskan diri dari jeratan rantai Kushina.
"Segelnya telah selesai, UGh" Ucap Arashi kesusahan. "Aku tak memiliki cukup banyak kekuatan untuk melakukan Fuin ini." Arashi merasa hidupnya tinggal sebentar lagi. Uzumaki memang bisa bertahan akibat Bijuu yang ditarik keluar darinya, namun harus segera diberi perawatan agar bisa hidup. Arashi yang sejak tadi tidak mendapatkan perawatan medis, berada di masa akhirnya dan menunggu ajal menjemput.
"Kushina, tolong kau jaga Naruto untukku." Ucap lemah Arashi.
"Akan aku lakukan, sebagai seorang Hokage sudah sewajarnya aku melakukan tugas ini." Ucap Minato. Ia melihat ke arah Kushina. Melihat ada kesempatan karena jeratan rantai Kushina melonggar, Kyuubi menyerang Arashi dan Minato.
Jrash
Kuku dari Kyuubi menembus keduanya. Arashi yang memang sudah dekat dengan ajalnya langsung meninggal.
"ARASHI" Teriak Kushina. Ia harus kehilangan saudara satu - satunya.
"GUH" Minato memuntahkan darah dari mulutnya. Minato berusaha untuk tetap sadarkan diri, karena ia harus menyegel Kyuubi.
"Kushina, kita harus menyegel Kyuubi kembali." Kushina yang masih bersedih dengan kematian adiknya, segera bangkit.
"Segel, Kyuubi padaku, Minato."Ucap Kushina penuh keyakinan. Minato melihat keyakinan Kushina menganggukkan kepalanya, hanya ini satu - satunya cara menyegel Kyuubi, terlebih Kushina merupakan seorang Uzumaki. Dengan cepat Minato merapalkan segel tangan.
"Hakke Fuin"
"SIALAN KAU, YONDAIME" Kyuubi berteriak, ia akan disegel kembali ke tubuh seorang Uzumaki. Kyuubi menyusut dan menghilang menuju ke perut dari Kushina. Tubuh Kushina yang menerima chakra dalam jumlah besar tak kuat menahannya dan akhirnya jatuh pingsan.
"Maafkan aku, Kushina, meskipun kita telah tak bersama, aku akan selalu mendambakanmu." Ucapan terakhir Minato sebelum kematian merenggutnya. Minato kehilangan banyak darah dari luka besar di perutnya.
Di Hari itu, dua pahlawan dari Konoha gugur dalam usaha menghentikan amukan Kyuubi. Sandaime Hokage, Sarutobi Hiruzen kembali menjabat sebagai Hokage. Tsunade bersedih mengetahui Arashi gugur dalam pertempuran, meskipun dirinya tak memiliki ikatan apapun, ia harus berterima kasih padanya karena menjadi pendonor dan memberikan keturunan padanya. Yang paling terpukul adalah Kushina, ia harus kehilangan adiknya dan Minato. Minato dan Kushina memang telah berpisah karena perbedaan tujuan. Tapi mereka masih menjadi teman dekat yang baik. Kushina bersedih kehilangan Arashi, beberapa hari setelah pemakaman dari adiknya, ia masih terlihat murung dan tak bersemangat.
xXx
"Kau tahu, Naru-chan. Kau akan menjadi shinobi hebat dan memiliki banyak penggemar." Ucap Tsunade. Seakan mengerti ucapan dari Kaa-sannya, ia tertawa khas seorang bayi. Tsunade tak boleh bersedih, ia harus bangkit demi anaknya.
Tok tok
Terdengar ketukan pintu dari rumah Tsunade. Tsunade yang saat ini tengah menggendong Naruto di ruang tengah, segera membuka pintu dan mendapati Kushina berdiri dihadapannya.
"Apa aku boleh bertemu, dengan keponakanku, Tsunade - sama?" Ucap Kushina. Tsunade menganggukkan kepalanya. Kushina merupakan bibi dari anaknya sekaligus kakak dari Arashi, sehingga mereka bisa dikatakan masih keluarga. Siapa Tsunade melarang Kushina untuk bertemu dengan Naruto.
Sejak hari itu, Kushina sering berkunjung ke komplek Senju. Ia juga terlihat tak murung dan kembali bersemangat. Tsunade akhirnya memberikan penawaran pada Kushina untuk tinggal bersama mereka di komplek Senju dan Kushina dengan senang hati menerimanya.
Akhirnya mereka tinggal bersama untuk menjaga dan merawat Naruto kecil. Terlihat Kushina begitu senang ketika mendapat giliran untuk menjaga Naruto. Naruto sendiri meskipun masih bayi, seakan tahu bahwa bibinya menjaganya juga ikut senang. Mereka secara bergiliran menjaga Naruto.
Proses pemulihan desa juga terbilang cukup cepat. Beberapa bangunan yang hancur terlihat mulai dibangun kembali. Tsunade dan Shizune juga ikut membantu perawatan korban amukan Kyuubi. Sandaime yang kembali menjabat memberikan ketenangan karena tidak adanya kekosongan pemimpin setelah Yondaime gugur.
xXx
"Cih, Yondaime sialan itu, berhasil menggagalkan rencanaku." Sosok bertopeng yang kabur itu terlihat kesakitan karena luka yang diberikan Yondaime.
"Kau masih lemah, Tobi." Kuro Zetsu tiba tiba muncul dari tanah.
"Diamlah Zetsu, aku hanya meremehkan kecepatan dari Kiiroi no Senkou saja." Tobi tak mau mengakui jika dirinya memanglah masih lemah.
"Mah mah, mulutmu memang jahat Kuro." Ucap Shirou Zetsu.
"Kita harus memundurkan rencana kita. Jinchuriki Kyuubi harus disegel terakhir." Tobi selesai membalut lukanya sendiri.
"Jadi apakah perekrutan anggota Akatsuki berjalan dengan lancar?" Tobi melepas topengnya, terlihat Sharingan bercahaya dalam gelap dari matanya.
"Pain berhasil menambah anggota. Hidan si penganut Jasin dan Kakuzu sang Immortal." Jawab Shirou Zetsu.
Tobi menganggukkan kepalanya. Tugas Pain saat ini adalah menambah jumlah anggota. Dirinya sendiri akan bergabung nanti.
"Orochi bergabung dengan kita setelah melarikan diri dari Konoha." Ucap Kuro Zetsu. Tobi tak menjawab, saat ini dia tengah memilih topeng baru yang akan ia kenakan.
"Mah aku tak peduli dengannya, biarkan Pain yang mengurusi." Ucap Tobi. "Saatnya rencana selanjutnya." Gumamnya.
Tobi mengenakan topeng baru dan masih sama dengan satu lubang yang memperlihatkan mata sharingannya. Tujuannya saat ini adalah Kirigakure. Ia akan membuat kekacauan dan menjadikan Mizukage saat ini bonekanya, melanjutkan pendahulunya. Ia menghilang dalam distorsi udara, menggunakan Kamui.
"Ini akan semakin menarik. Rencana membangkitkan Kaa-san semakin dekat." Gumam Kuro Zetsu.
"Mah mah, aku masih penasaran bagaimana rasanya buang air." Ucap Shirou Zetsu.
"Kau berisik, Shirou."
xXx
( 5 tahun kemudian )
Naruto menjadi anak yang sangat aktif dan tak bisa diam. Tsunade kadang kewalahan dalam menjaga Naruto, sementara Kushina sangat senang dengan tingkah Naruto. Shizune sendiri menjaga Naruto dengan lebih tenang, dan yang paling bisa mengatasi keaktifan Naruto. Memang Hokage telah melarang informasi tentang keberadaan Naruto didengar oleh banyak orang, tapi nyatanya para ketua klan di Konoha mengirimkan proposal pernikahan pada Tsunade untuk Naruto. Namun Tsunade menolak mentah - mentah permintaan itu. Tak akan ia biarkan Naruto yang masih kecil terikat akan kontrak seperti itu, ia ingin Naruto memilih 'Chosen one' nya sendiri. Tapi entah kenapa Tsunade selalu berpikiran jika Naruto akan memiliki lebih dari satu pasangan, melihatnya menjadi keturunan 2 klan terakhir.
"Kembali ke sini Naru-chan." Kushina mengejar Naruto yang berlari ke sana kemari. Kebetulan saat ini adalah gilirannya untuk menjaga Naruto.
Naruto tumbuh menjadi anak yang imut dan tampan. Surai pirang pucatnya terlihat lebih panjang dan mengikuti gaya lurus Tsunade. Terdapat beberapa aksen merah khas Uzumaki. Tanda merah di pipinya juga makin terlihat. Mata birunya mengikuti Arashi dengan sedikit aksen Coklat mirip Tsunade.
"Tangkap aku, Kushina - baasan." Naruto meledek ke arah Kushina.
"Sudah kubilang Naru-chan, jangan panggil aku Baasan. Aku belum setua itu kau tahu." Kushina sedikit jengkel dengan Naruto. Naruto terus berlarian seperti tak memiliki rasa lelah.
Naruto yang berlari dan asik melihat ke arah Kushina tak melihat kalau di depannya ada pohon.
"AWAS, Naru-chan." Teriak Kushina pada Naruto.
Tak sempat ia mengerti maksud teriakan Kushina, Naruto akhirnya menabrak pohon dengan cukup keras.
Bruak
Naruto jatuh tersungkur dan memegangi bahunya yang menabrak pohon. Kushina segera berlari menyusul Naruto. Ia memeriksa Naruto, memastikan keadaannya baik baik saja. Ia tak mau dibunuh oleh Tsunade karena membuat Naruto terluka.
"Apa kau, tak apa-apa Naru-chan?" Tanya khawatir Kushina
"Ughh, hanya sedikit sakit saja, Kushina-baa… Nee." Meskipun menahan sakit, Naruto dengan cepat memperbaiki panggilannya melihat delikan tajam Kushina.
"Um, baiklah, kita masuk ke dalam saja, memeriksa apakah ada luka atau tidak" Ucap Kushina, kemudian menggendong Naruto. Yah keseharian Naruto, akan selalu bermain dan mengerjai ketiga anggota keluarganya.
Naruto adalah anak periang dan penyayang. Ia sangat menyayangi Tsunade, Kushina dan Shizune. Ia akan mengikuti kemanapun mereka pergi, kecuali ketika mereka bekerja. Tsunade dan Shizune sibuk dengan urusan Rumah Sakit mereka, sedangkan Kushina sendiri mengambil sering mengambil misi. Meskipun ketiganya sibuk, mereka setidaknya akan menyempatkan waktu untuk Naruto. Naruto yang mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari keluarganya merasa sangat beruntung. Ia berjanji pada dirinya sendiri, jika besar nanti akan menjadi Shinobi yang kuat dan bisa menjaga ketiga wanita yang menjadi orang terdekatnya ini.
Saat ini, Tsunade sedang libur dari pekerjaannya di Rumah Sakit dan menjaga Naruto.
"Nah, Naru-chan. Ku kira sekarang saatnya kau membuka Chakramu." Ucap Tsunade pada Naruto.
"Yang benar, Kaa-san?" Naruto menampakkan raut gembira
"Yapss. Kau ingin menjadi shinobi yang kuat macam Hashirama-jiji kan?" Tanya Tsunade. Naruto menganggukkan kepalanya.
"Nah, lebih cepat kau membuka Chakramu, maka lebih cepat kau berlatih untuk menjadi shinobi yang kuat."
Naruto memang telah diceritakan bagaimana silsilah keluarganya. Bagaimana ia menjadi keturunan langsung dari Shodaime Hokage. Naruto yang menjadi keturunan 2 klan dari Senju dan Uzumaki. Siapa ayah dari Naruto, telah Tsunade ceritakan semua padanya. Oleh sebab itu, ia begitu mengidolakan Hashirama.
"Baiklah, sekarang duduk pejamkan matamu." Perintah Tsunade.
Naruto segera mengambil posisi. "Hai, Kaa-san."
"Sekarang, konsentrasilah dan rasakan energi dalam tubuhmu. Jika sudah, ambil energi itu dan coba keluarkan." Jelas Tsunade.
Naruto berkonsentrasi. Selama beberapa menit ia memejamkan mata dan duduk diam ditempat. Kemudian, ia merasakan sesuatu, sensasi panas dingin dan danau yang sangat besar. Mendengar perintah Tsunade, ia berusaha untuk memandu dan mengeluarkan energi itu.
Tsunade yang mengawasi dari depan merasakan Chakra Naruto mulai keluar. Beberapa menit kemudian, setelah konsentrasi yang cukup lama, Naruto berhasil mengeluarkan chakranya.
Brusshhhh
Energi biru dan sedikit putih keluar dari tubuh Naruto. Energi itu menguar dengan banyak dan membentuk kilatan api.
"Aku, berhasil Kaa-s…." Belum sempat Naruto menyelesaikan perkataannya, ia jatuh tak sadarkan diri.
Tsunade dengan cepat segera memeriksa keadaan Naruto, memastikan semuanya baik - baik saja.
"Kau berhasil, Naru-chan." Naruto kemudian digendong Tsunade masuk ke dalam rumah. Naruto yang tak sadarkan merasakan bantalan lembut segera merasa nyaman.
Tak jauh dari tempat Naruto duduk dan mengeluarkan Chakranya tadi, terdapat tanaman yang mati kering. Setelah Naruto berhasil mengeluarkan chakranya, tanaman tersebut kembali hidup dan bergoyang diterpa angin. Hal tersebut tak disadari oleh Tsunade yang fokus pada Naruto.
Beberapa jam kemudian, Naruto terbangun dari pingsannya.
"Ugh" Naruto melenguh, merasakan badannya begitu lemas dan lelah. Ia melihat sekeliling dan menyadari bahwa dirinya saat ini sedang ada di kamarnya. Ketika ia berhasil mengeluarkan chakranya tadi, sekujur tubuhnya terasa hangat dan ia merasa bisa melakukan segalanya. Belum sempat ia bereaksi senang, sekujur tubuhnya lemas dan akhirnya kegelapan merenggut kesadarannya.
"Kau sudah bangun, Naru-chan." Ucap Tsunade.
Naruto menoleh ke arah Tsunade yang duduk di sampingnya. Ia tersenyum bangga pada Naruto dan mengelus kepalanya.
"Kau berhasil, Naru-chan." Ucapnya.
"Ugh, iya, Kaa-san." Ucap lemah Naruto. " Aku akan menjadi shinobi hebat seperti kalian dan Oji-sama." Tambahnya.
Tsunade hanya tersenyum melihat antusiasme Naruto. "Sekarang, kau istirahatlah dulu. Pulihkan badanmu." Ucap Tsunade.
Naruto menganggukkan kepalanya. Ia sudah tidak sabar untuk belajar banyak Jutsu keren. Ia juga tak sabar menantikan latihan dari Kushina yang selalu ia janjikan pada Naruto.
Setelah Naruto berhasil membuka Chakranya, Tsunade sedikit demi sedikit memberi latihan dasar pada Naruto. Ia tahu, Naruto masih terlalu dini untuk memulai latihan, namun di sisi lain, ia juga tahu bahwa garis keturunan Naruto akan membuatnya selalu dalam bahaya. Maka dari itu, ia sebagai seorang ibu ingin anaknya selamat dan dengan tegas melatih Naruto.
Beberapa bulan setelah Naruto membuka Chakranya, Tsunade memfokuskan latihan pada chakra kontrol. Ini menjadi bagian yang cukup sulit, karena sebagai seorang Uzumaki juga, Naruto memiliki kapasitas chakra di atas anak seusianya. Perkembangannya cukup lambat namun pasti. Naruto dengan tekun dan sabar mengikuti setiap instruksi dari Kaa-sannya. Tsunade sendiri menyerahkan tugas Rumah Sakit pada Shizune agar sepenuhnya ia bisa melatih Naruto.
Bisa dibilang Naruto adalah seorang berbakat, meskipun awalnya ia cukup kesulitan, ia bisa menyerap setiap latihan yang diberikan oleh Kaa-sannya. Kontrol chakra yang bagus akan menghemat penggunaan chakra ketika menggunakan sebuah jutsu, sehingga membuatnya lebih efisien dan mematikan. Tsunade selalu mengatakannya pada Naruto, oleh karena itu ia mengerahkan segalanya agar bisa memenuhi ekspektasi kaa-sannya. Menyeimbangkan daun, jalan di pohon, dan air dan pelatihan kontrol chakra lain telah Naruto kuasai. Umurnya saat ini masihlah muda, dan baru menginjak usia 7 tahun.
Anak seusianya akan masuk ke akademi, namun Tsunade tak membiarkannya. Ia merasa, Naruto sudah cukup dengan segala latihan yang Tsunade berikan, terlebih sistem akademi sekarang adalah sistem yang Tsunade benci. Tak mau ia membiarkan Naruto hanya mempelajari teori, dunia shinobi adalah tempat kejam yang tak memandang seseorang dengan pengetahuan teori, pengalaman dan praktek langsunglah yang harus diajarkan pada murid akademi.
Di pihak lain, Kushina memandang, Naruto perlu berinteraksi dengan anak seusianya. Selama ini, Naruto hanya ada di komplek Senju dan jikalau keluar dari area itu, maka harus bersama dengan salah satu dari mereka. Biasanya mereka, Tsunade dan Kushina akan beradu argumen, berhadapan satu sama lain dengan Shizune dan Naruto sebagai penonton. Sebuah hal biasa yang terjadi di komplek Senju.
xXx
"Jadi apa informasi yang kau terima itu benar adanya?" Tanya sosok tinggi pada anak buahnya.
"Ini masih rumor, kita perlu memastikan kebenarannya sendiri." Jawab anak buahnya. "Tapi setelah beberapa saat aku mengawasi di sini, memang di komplek itu terdapat seorang anak." Imbuhnya.
Sang pimpinan itu menganggukkan kepalanya. Tugasnya bersama anak buahnya ini cukup riskan dan dapat menimbulkan perang dunia shinobi berikutnya. Raikage secara diam - diam memerintahkan mereka untuk memastikan sebuah informasi serta menculik salah satu 'Heiress' dari klan Hyuuga.
"Raikage, pasti akan senang jika informasi yang kita selidiki ini benar adanya." Ucap anak buah orang itu. Sang pemimpin itu hanya diam saja, anak buahnya bertindak acuh tentang bahayanya misi mereka.
"Sekarang lakukan tugasmu, aku akan menyelidiki ini." Sang anak buah menganggukkan kepalanya dan menggunakan shunshin untuk pergi menjalankan tugasnya.
"Ini akan menjadi tugas yang merepotkan." Orang itu kemudian merapalkan sebuah jutsu dan kemudian kepulan asap menyelimutinya. Perawakan dan wujud dari orang itu pun akhirnya berubah, dari yang tadi tinggi besar menjadi standar tinggi rata rata shinobi. Ia tadi mengenakan pakain Jounin Kumogakure, namun telah berganti menjadi pakaian serba hitam.
Ia kemudian melompat ke bawah dari pohon tempatnya berdiri, kemudian secara diam dan tak bersuara masuk ke dalam sebuah komplek. Tugasnya hanya satu, memastikan informasi, namun jika ia memiliki kesempatan, maka harus membawa 'suspect' ke hadapan Raikage.
Kumogakure merupakan salah satu dari 5 desa besar di 'Elemental Nation'. Kumo dipimpin oleh seorang Raikage dan dijuluki sebagai A. Kumo merupakan salah satu desa yang menerapkan prinsip militer sangat ketat, hal ini dilakukan untuk menyaingi Konoha yang bisa disebut yang terkuat dan menjadi pemenang dalam perang sebelumnya, meskipun telah dilemahkan karena serangan Kyuubi. Kumo sangat tergila gila dan menjadi pengagum dari 'Kekkei Genkai'. Raikage memiliki program dimana mereka akan menculik orang atau anak yang memiliki 'Kekkei Genkai' lalu mereka kembangkan di desanya. Sebuah cara yang licik dan tak memandang bulu memang, namun hal ini mereka lakukan untuk menyaingi Konoha. Pada dasarnya mereka juga memiliki klan yang memiliki 'Kekkei Genkai', namun tak sebanyak desa lain. Kebanyakan shinobi Kumo merupakan shinobi dari kalangan biasa, namun karena gemblengan militerisasi membuat mereka kekuatan yang patut diwaspadai. Salah satunya contohnya adalah, tiap shinobi dan kunoichi Kumo wajib memiliki kemampuan dalam berpedang. Tak heran bila mereka selalu membawa pedang atau senjata pilihan mereka. Selain itu, secara diam - diam, Kumo menyimpan 5 senjata legendaris peninggalan Rikudou Sennin yang digadang - gadang merupakan senjata terkuat.
"Cih, parade mereka telah dimulai." terdengar suara riuh dari salah satu sudut di desa. Kumo memang secara 'formal' datang dengan pesan 'damai' dan ingin menjalin kerjasama dengan Konoha. Namun dibalik itu, ada tugas tersembunyi yang harus ia jalankan saat ini, pawai yang saat ini berlangsung digunakan sebagai pengalih perhatian.
"Ne ne, apa kau mencari sesuatu, Shinobi-san?" Shinobi Kumo itu terkejut dengan suara seseorang yang mengetahui keberadaannya. Dengan cepat ia menghindari tebasan pedang yang mengarah ke lehernya.
"Ugh, tebasanku meleset ternyata." Kushina sejak tadi memang telah mengetahui adanya penyusup di komplek Senju. Secara tak kasat mata, sekeliling dari komplek Senju telah terpasang Fuin yang mendeteksi jika adanya penyusup. Diberkatilah para tetua Uzumaki yang ahli dan menurunkan Fuinjutsu untuk klan Uzumaki.
"Jadi, ada apa kau bertindak mencurigakan dan masuk ke komplek Senju, Hm?" Kushina menolehkan kepalanya dan melihat ke arah cahaya yang terpantul dari hiruk pikuk kedatangan perwakilan Kumo.
"Hmmmmm" Kushina bergumam.
Memanfaatkan fokus Kushina yang teralihkan, shinobi Kumo itu dengan cepat mengambil Katana yang tersimpan di punggungnya dan menyerang Kushina.
Syushhh
Tebasan orang itu mengenai angin, dan Kushina berhasil menghindar. Tak mau membuang waktu, orang itu kembali menyerang ke arah Kushina. Kushina yang melihat orang itu kembali menyerang, mengambil Benihime dari Fuin di lengannya.
Trink
"Untuk seorang pengguna Kenjutsu, kau memiliki aura yang cukup mengintimidasi." Ucap Kushina.
"Diamlah, aku tak punya waktu untuk melayanimu." Keduanya saling beradu kekuatan dan saling tebas menggunakan senjata masing - masing. Bagi orang awam, mereka terlihat menari dengan pedang dan percikan api tercipta dari benturan senjata keduanya.
…
Naruto terbangun dari tidurnya karena suara riuh di luar kamarnya. Dia mendengar benturan besi pedang yang saling beradu. Penasaran dengan apa yang terjadi, ia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi keluar.
Setelah sampai di halaman tempatnya biasa latihan dengan Tsunade, ia melebarkan matanya terkejut. Kushina saat ini tengah bertarung dengan seseorang. Terlihat bahwa orang itu berhasil dipojokkan oleh Kushina.
Orang yang dimaksud kesal karena serangannya dari tadi dapat ditepis dan dibalas. Ia mengalami kebuntuan, ia melihat sekeliling dan menyeringai di balik topengnya.
'Ternyata memang benar adanya informasi ini. Seorang Senju baru.' Pikir orang itu. Ninja Kumo itu memutar otaknya, ini kesempatan baginya. Dengan cepat, ia merapal segel.
"Raiton : Furasshu Dansu" Petir berwarna biru keluar dari kedua telapak tangannya dan mengarah ke Kushina. Kushina dengan tenang melompat menghindar.
Gee (nama shinobi Kumo) melihat Kushina yang menghindari serangannya dengan mudah, membuat Raibunshin. Gee mengambil pedangnya kembali dan maju menyerang Kushina. Asap tebal menyelimuti area tersebut, hasil dari bom asap yang dikeluarkan Gee.
Poft
Poft
Sementara Kushina sibuk bertarung dengan Gee, Raibunshin yang diciptakan oleh Gee menyelinap dan mendekat ke arah Naruto. Naruto yang masih terkejut, semakin kaget dengan seseorang yang tiba tiba muncul dan menyekap mulutnya. Ia tak bisa berteriak untuk meminta tolong pada Kushina yang disibukkan oleh Gee.
Raibunshin Gee memberikan kode pada tubuh aslinya. Gee yang sadar dengan kode yang berikan segera menjauh dari pertarungan dengan Kushina.
"Kita lanjutkan, lain kali Akai - san." Ucap Gee, kemudian segera menghilang dengan shunsin.
Kushina yang masih memproses keadaan segera sadar ketika 3 orang melewati kekkai yang dibuat olehnya.
'3 orang…?' Kushina yang tersadar membulatkan matanya, ia tak merasakan keberadaan Naruto di dalam Mansion.
"SIAL….." Kushina bersumpah serapah, bagaimana bisa ia lengah. Segera setelah itu, ia bergegas untuk mengikuti Gee yang kabur. Kemungkinan besar adalah Naruto telah di bawa bersamanya. Ia tak mau dihajar oleh Tsunade karena gagal dalam menjaga Naruto.
'Tenanglah Naru-chan, Nee-chan akan menyelamatkanmu.' Kushina melompati bangunan desa dengan kecepatan tinggi, mengikuti jejak Gee yang kabur menjauh dari kerumunan utusan desa Kumo dan mengarah keluar desa.
xXx
Syut
Syut
Tap
"Apa kau berhasil membawanya?" Gee yang membekap Naruto yang tak sadarkan diri, bertanya pada bawahannya yang membawa anak kecil perempuan berambut indigo.
"Yeah, aku berhasil." Jawab bawahan Gee.
"Bagus, Raikage-sama pasti akan sangat senang dengan hasil ini." Ia melihat ke siluet cahaya kerumunan yang menyambut perwakilan Kumo.
"Sebaiknya kita segera pergi." Belum sempat mereka pergi, ledakan terjadi di tempat mereka berada dan membuat mereka menghindar.
Syut
BOOM
"Kalian tidak akan kemana - mana sialan." Kushina menghunuskan pedangnya ke arah Gee.
Tring
"Cih, kau memang merepotkan." Ucap Gee yang berhasil menangkis serangan Kushina.
Trank
Kushina dengan cepat menangkis serangan dari bawahan Gee. Ia kemudian melompat menjauh dan bersiap untuk serangan berikutnya.
Gee menganggukkan kepalanya pada bawahannya, seperti memberi kode. Selanjutnya, siluet hitam muncul kemudian membopong Hinata dan Naruto yang tak sadarkan diri untuk segera pergi.
"Jangan bawa kau dia pergi sialan." Kushina kembali menyerang melihat Naruto dibawa pergi oleh sosok itu tersebut.
Trank
Trank
"Saaa, kau harus menghadapi kami dulu untuk bisa menyelamatkannya." Gee menyeringai dan bertingkah angkuh. Saat inilah ia harus membalasnya Kushina tadi. Sekarang dia dibantu dengan bawahannya, dan harus membuat Kushina terpojokkan.
Kushina mendecih kesal, ia harus segera menyelamatkan Naruto sebelum sosok itu semakin jauh dan mungkin telah banyak pasukan Kumo yang menunggunya untuk membawa Naruto dan Hinata ke Kumo.
"Kalian menyingkirlah, sebelum ku habisi kalian." Ucap geram Kushina.
Gee hanya menyeringai, bawahannya kemudian merangsek maju untuk menyerang Kushina. Sementara Gee merapal jutsu yang akan ia gunakan untuk menyerang Kushina.
"Raiton : Hana o doru" Kilatan petir keluar dari tangan Gee dan menuju ke arah Kushina sementara bawahannya melompat ke atas untuk mencegat Kushina. Petir itu melaju dengan cepat dan mengarah ke Kushina, ia melompat ke samping untuk menghindar namun jutsu itu mengikutinya.
"Jutsu merepotkan." Ucap kesal Kushina. Ia tak bisa untuk menghindar terus, dengan cepat ia membentuk kuda kuda dan mengarahkan pedangnya ke depan.
"Uzumaki Kenjutsu : Dotai" Jutsu Raiton miliki Gee diserap oleh Benihime. Selanjutnya, Kushina mengarahkan pedangnya ke bawahan Gee yang masih berusaha menyerangnya.
Splat…
Blar…
Ia berhasil menghindari serangan milik Kushina dengan melompat ke samping. Kushina mengarahkan pedangnya untuk menangkis sabetan Gee yang tiba tiba muncul di hadapannya. Insting berpedang miliknya kembali ia rasakan, ketika sabetan pedang lain berusaha untuk menusuknya dari belakang. Dengan cepat Kushina mengambil kunai dari kantong ninjanya dan menangkis serangan Shui (Bawahan Gee). Gee mengayunkan kakinya untuk menendang Kushina.
Duaghkk…
Kushina meringis kesakitan merasakan tendangan Gee yang mengenai tubuh bagian sampingnya. Shui yang melihat Kushina meringis kesakitan ikut menyerang dengan mengeluarkan kunai dari kantongnya dan mengincar punggung Kushina. Kushina yang tak mau kena serangan lagi segera melakukan Kawarimi.
PLank
Kunai yang digunakan Shui mengenai kayu hasil jutsu Kushina. Kushina muncul tak jauh dari tempat mereka, dan masih terlihat meringis kesakitan.
Gee dan Shui tak memberi kesempatan Kushina untuk pulih, kembali menyerang. Mereka berlari zig zag ke arah Kushina. Kushina menyiapkan diri, serangan akan kembali datang dari dua arah.
Trink
Trink
Kushina dengan sigap setiap serangan yang datang ke arahnya. Nama yang tersemat padanya bukanlah isapan jempol belaka. Kushina salah satu ahli Kenjutsu, dan ia terlihat bisa mengimbangi Shui dan Gee.
Shui dan Gee sedikit kesal karena Kushina tetap tidak terpojokkan meskipun diserang oleh mereka berdua. Gee mundur sementara Shui masih terus menyerang.
"Ini tak bisa dibiarkan." Gee berhenti dan merapalkan mantra. Beberapa saat kemudian, pedang yang ia gunakan diselimuti oleh kilatan listrik. Segera setelah itu, ia kembali menyerang ke arah Kushina.
Jrash…
Shui yang terkena sabetan pedang Benihime sehingga membuatnya meringis.
"Ugh"
Kushina tak membiarkan Shui untuk mundur dan terus menyerangnya. Sementara Gee tiba - tiba muncul di belakang Kushina dan mengincar lehernya. Kushina menundukkan kepalanya, kemudian memutarkan badannya dan menendang kaki Gee dan Shui yang membuat mereka kehilangan keseimbangan dan jatuh. Tanpa menunggu waktu, Kushina dengan cepat merapal segel tangan.
"Doton : Doryuuheki"
Gundukan batu dan tanah muncul dari tempat mereka berpijak dan mengenai tubuh Gee dan Shui yang jatuh sehingga membuat mereka terpental ke atas. Keduanya meringis menahan sakit.
Tak berhenti di situ, Kushina kembali merapal segel. Air di sungai dekat pertempuran mereka bergetar dan membentuk naga.
"Suiton : Suiryuudan no Jutsu"
Naga air itu memanjang dan membentur tubuh Gee dan Shui yang melayang. Keduanya terpelanting ke bawah. Terlihat Shui tak sadarkan diri dan tanah di sekitar tubuhnya jatuh mengalami keretakan.
Kushina menarik nafasnya pelan, mengeluarkan jutsu tingkat tinggi secara beruntun sedikit membuatnya terengah. Matanya fokus pada kedua musuhnya.
"Hhhahahahaha…." Tawa maniak terdengar dari salah satu musuh Kushina. "Boleh juga kau, Uzumaki." Terlihat tubuh Gee terselimuti oleh petir, meskipun terlihat beberapa luka membekas di kulitnya.
"Bagaimana bisa? Harusnya kau tersengat oleh listrikmu sendiri karena benturan dengan jutsu airku." Kushina sedikit terkejut melihat Gee yang masih bisa berdiri tegak.
"Hhhahahaha, jangan meremehkanku." Intensitas petir listrik yang menyelimuti tubuhnya semakin menguar dan membesar. "Raiton no Yoroi ku mampu menahan serangan kecilmu itu." Ucap Gee.
"Sekarang giliranku menyerang." Gee kemudian menghilang dan muncul dibelakang Kushina lalu memukul punggungnya.
Kushina yang tak memiliki waktu untuk bereaksi terkena serangan Gee dan membuatnya melayang ke depan kemudian menabrak pohon.
"Guh."
Gee muncul kembali di samping Kushina kemudian menendang Kushina.
Buagh…
Kushina kembali menerima serangan Gee tanpa bisa menghindar. Mulutnya sedikit mengeluarkan darah segar. Ia meringis menahan sakitnya tendangan Gee. Ia kembali teringat ketika dirinya dan timnya menghadapi A dan Bee bersaudara saat Perang Dunia Shinobi ketiga. A yang saat itu digadang gadang menjadi shinobi tercepat berhasil memojokkan dirinya. Timnya dihajar habis - habisan dengan kecepatan yang A miliki. Dirinya sendiri terpojok sampai Minato datang dan berhasil menyelamatkan mereka. Saat itu Minato berhasil mengalahkan A dengan Hiraishin dan membuat Kumo bersaudara itu mundur.
Saat ini, salah satu shinobi dari Kumo memiliki jutsu yang digunakan oleh A. "Kau pasti terkejut, Nee…?" Ucap Gee pada Kushina.
"Raikage-sama mengajariku jutsu kebanggaannya." Tawa kembali terdengar dari mulut Gee. "Kiiroi no Senkou sudah tak ada, jadi tak ada yang bisa menandingi kecepatan jutsu ini."
Kushina tidak memperdulikan ocehan Gee. Saat ini ia fokus dan berpikir cara mengalahkan Gee dengan cepat, sebelum Bunshin Gee mencapai tujuannya.
"Jadi, sekarang aku akan mengalahkanmu, dan membawamu kepada Raikage-sama." Ucao Gee yang kembali bersiap. "Dia pasti akan senang mendapatkan seseorang dari klan Uzumaki." Gee kembali menghilang dengan kecepatan miliknya dan muncul dihadapan Kushina. Sama seperti sebelumnya, Kushina terlambat untuk mengatasi serangan cepat Gee. Pukulan Gee mengenai dada Kushina dan membuat Gee menyeringai senang.
Tapi Kushina tak bergeming, ia tetap berada di tempat dan membuat Gee terheran. Ia kemudian mencoba melepas pukulannya dari dada Kushina namun tak berhasil. Chakra yang menguar dari tubuh Gee perlahan menghilang.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU, UZUMAKI SIALAN????" Gee memberontak berusaha melepaskan pukulannya.
"Aku tak akan terjebak dengan trik yang sama." Ucap Kushina yang tiba tiba muncul di atas dahan pohon, di belakang tubuh yang dipukul Gee. "Uhuk…uhuk…" Kushina meringis menahan kesakitan.
"Kau telah terjebak di fuin yang ku buat." Tunjuk Kushina ke bawah tempat mereka berpijak.
Mata Gee melihat ke bawah, terlihat tulisan Fuin dan berpusat pada 'tubuh' Kushina.
"Aku memanfaatkan kawarimi dan membuat tubuhku sebagai media untuk menulis Fuin ini." Ucap Kushina. "Fuin ini akan menghentikan dirimu dan menyerap segala chakra yang bersentuhan langsung dengannya." Tambahnya.
"SIALAN KAU,"
Kushina sebenarnya memanfaatkan jutsu Fuin yang dulu dipakai oleh musuh yang dilawan Arashi. Sebagai ahli Fuinjutsu, Ia dengan cukup mudah menirunya serta menerapkannya dalam beberapa pertempuran.
"Sekarang, saatnya kau berjumpa dengan, Shinigami." Ucap Kushina.
"Kongo Fusa." Rantai chakra keluar dari punggung Kushina dan menyerang ke arah Gee yang masih memberontak dan mencoba melepaskan diri.
Jrash
Rantai mengenai lengan dan kaki Gee, membuatnya meringis dan berteriak kesakitan.
"ARGHHHH" Fuin yang digunakan Kushina membuat Gee tak bisa menggunakan Chakranya. Ia sudah tak bisa berkutik dan menunggu waktu saja hingga kematian datang padanya.
Rantai chakra kembali keluar dari punggung Kushina, dan kali ini mengincar dada Gee agar segera menemui ajal. Namun sebelum rantai tersebut mengenai Gee, Kushina melompat menjauh, menghindari naga petir yang hendak menyerangnya.
Shui terlihat terengah - engah setelah mengeluarkan jutsu itu. Ia sempat tak sadarkan diri, namun begitu sadar, ia melihat Gee yang terpojokkan dan tanpa pikir panjang segera menyerang Kushina.
"Uhuk… masih sadar juga kau rupanya…" ucap Kushina. Ia terbatuk dan jatuh terduduk. "Kenapa dengan tubuhku.??" Kushina bertanya pada dirinya sendiri.
"Geh, akhirnya racun itu mulai bereaksi." Ucap Gee.
"Racun??" Kushina terheran, kemudian melihat ke arah lengan kirinya yang terdapat luka tebasan pedang.
"Uhuk…"
"Meskipun itu tak bisa membunuhmu, setidaknya racun itu akan membuatmu tak berdaya." Ucap angkuh Gee. Kumo yang memiliki Jinchuriki Hachibi dan Nibi mengembangkan sebuah racun untuk membuat Jinchurikinya tak berdaya dan menenangkannya jika mereka lepas kendali. Sama seperti Uzumaki yang menggunakan Fuin, Kumo menggunakan racun untuk melakukan hal yang sama. Meskipun hal ini berlaku untuk Jinchuriki Nibi, yang sering lepas kendali, sedangkan Hachibi sendiri bisa dibilang telah menjadi Jinchuriki sempurna.
"Guhh" Kushina kembali memuntahkan darah dari mulutnya.
"Kau terlalu ceroboh dasar manusia." Suara Kyuubi terdengar oleh Kushina. "Berterimakasihlah padaku karena aku akan membantumu untuk mengatasi racun ini."
Rantai yang mengenai Gee menghilang serta Fuin yang menjeratnya terlepas. Ia jatuh, sebelum akhirnya ditopang oleh Shui.
"Kita mundur…, misi ini gagal." Ucap Gee pada Shui.
Shui menganggukkan kepalanya kemudian melompat pergi dari tempat itu. Mereka harus segera pergi sebelum bala bantuan dari Konoha datang dan Kyuubi bisa menetralisir racun itu.
'Raikage pasti tidak akan senang dengan hasil ini."
…
Kyuubi akhirnya bisa menetralisir racun yang ada di tubuh Kushina. Kushina selanjutnya pergi mengikuti Sosok yang membawa Hinata dan Naruto, meski dengan menahan sakit. Ketika akhirnya ia bisa mengikuti, ia mendapati Hizashi sudah berhasil menyelamatkan Hinata dan Naruto. Terlihat sosok mayat shinobi Kumo di tempat itu. Dengan segera ia mengecek keadaan Naruto dan bernafas lega mengetahui Naruto baik baik saja. Ia kemudian berterimakasih pada Hizashi, dan membawa Naruto kembali. Sementara Hinata dibawa oleh Hizashi.
Peristiwa itu membuat Tsunade marah besar setelah tahu apa yang terjadi. Malam itu setelah dirinya ikut penyambutan, ia kembali ke Komplek Senju bersama Shizune, dan mendapati Kushina yang terluka dengan membawa serta Naruto. Setelah menyembuhkan Kushina, ia mendengar cerita Kushina. Seketika itu juga, chakra menguar dari tubuh Tsunade, membuat Naruto bergidik dan gemetar merasakan tekanan chakra Kaa-sannya.
Tsunade langsung pergi kembali untuk menemui Hokage. Shizune yang tak mau Sensei-nya lepas kendali mengikutinya untuk memastikan keadaan. Singkat cerita, Hokage meminta pertanggungjawaban atas apa yang terjadi pada Raikage, namun Raikage menyangkal. Ia beralasan bahwa mereka yang berusaha melakukan penculikan bukan diperintahkan olehnya serta ia juga beranggapan ada pihak yang tidak senang dengan kerjasama yang dilakukan Kumo dan Konoha sehingga menjadikan Kumo sebagai kambing hitam. Sebaliknya, sebagai Raikage yang mengetahui shinobinya dibunuh oleh shinobi Konoha, ia meminta pertanggung jawaban. Hiruzen berkilah, ia juga tak bisa menerima tuntutan Raikage begitu saja. Hal ini membuat hubungan kedua desa juga kembali merenggang, yang mulanya akan mengadakan kerjasama kembali setelah Perang Dunia Shinobi.
Sementara itu, Hiruzen juga harus menghadapi amukan dari muridnya, Tsunade. Tsunade mendesak untuk Hiruzen menuntut pada Kumo, melakukan penyerangan di desa berarti menyulut api perang. Hiruzen menenangkan Tsunade, ia tak bisa untuk mendeklarasikan perang pada Kumo, yang mana desa Konoha sendiri sedang dalam masa pemulihan setelah Perang dan Penyerangan Kyuubi beberapa tahun silam. Ia juga memberikan Tsunade alasan, apakah dirinya akan siap jika harus ke medan perang lagi, mengingat dirinya mendapatkan trauma pada perang yang lalu. Shizune juga berusaha menghentikan amukan Tsunade. Pada akhirnya Tsunade berhasil dibujuk, namun ia berjanji, jika ada orang bodoh lagi yang berusaha melukai anaknya, maka tak peduli jika ia harus melawan satu desa, maka ia akan melawan dan menghancurkannya.
xXx
Bio :
Naruto : 14 tahun (Low Jounin Level)
Kushina : 36 tahun (High Anbu Level), Penampilan : 27 tahun
Shizune : 32 tahun (High Jounin Level), Penampilan : 25 tahun
Tsunade : 49 tahun (Hokage Level), Penampilan : 32 tahun
AN : Ughh, aku masih saja kesulitan untuk menulis, menentukan alur, dan lainnya. Harap maklum… dan juga ini hanya Fanfiction, don't take it too seriously…
Cerita ini terinspirasi dari FF dengan judul sama milik JCLOON berbahasa inggris…
