Admin usahakan ceritanya bisa langsung sampai ke Arc Perang Dunia... ingat kali ini perangnya skala dunia bukan lagi sekedar perang dunia shinobi.


Naruto memutuskan untuk merelakan Amado membelot dulu karena menurut informasi dari bawahannya yaitu Tsukasa memberitahukan keberadaan seseorang bernama Jigen yang diduga telah hidup cukup lama tapi sayangnya tidak ditemukan informasi bagaimana dia bisa bertarung yang jelas tak menutup kemungkinan teknologi istimewa mereka bisa saja bocor ke negara shinobi itu.

Ancaman mutlak masa depan telah di depan mata jadi dia memutuskan agar negara ini lebih konsentrasi membuat jarak teknologi yang lebih tinggi sehingga jarak antar pengetahuan yang dibawa Amado bisa tertinggal jauh jadi meskipun negara besar shinobi berusaha mencontek belum tentu Republik Ezo akan tertandingi.

"Itachi, penyakitmu sudah sampai mana ?" tanya Naruto.

"Ternyata aku menderita kanker paru - paru. Obatnya juga membuat rambutku rontok" jawab Itachi.

"Nii-chan sebaiknya potong rambut saja" saran Sakura sambil menangkap helaian rambut Itachi yang lepas dan berterbangan.

"Sakura-san... beliau perdana menteri. Bisa - bisanya anda memanggilnya tidak sopan !!!" cecar Hinata.

"Hinata, jika kau ada waktu untuk mengobrol sebaiknya kau kembali ke pabrik senjata"

Naruto melayangkan sindiran kepada Hinata dengan nada santai yang tidak sesuai senyuman mengerikan di wajahnya. Wanita itu lari ketar - ketir ke pabrik senjata daripada merasakan siksaan yang mungkin akan dilakukan kepadanya meskipun itu hanya imajinasi gadis bucin yang ingin merasakan diperkosa sambil dicambuk itu. Oh ya, kelainan Hinata tidak sengaja ditemukan ketika Sakura sibuk belajar dan dia langsung menjemput Hinata ke kamarnya karena dia kesiangan.

Kamarnya penuh dengan alat penyiksaan yang terdapat aroma wanita bergairah mengingat Naruto sudah berpengalaman bercinta dengan Shion 2 hari 2 malam sampai tepar. Bau cairan orgasme menguar kuat terutama di alat penyiksaan rantai dan pasung yang membuat Naruto jadi mual hebat sampai tidak selera makan hingga Shizune menyuapinya dengan paksa sambil dicengkram Taiju dan Itachi.

"Sudah cukup Shizu-nee yang suka pamer badan. Oh Tuhan.. wanita di sekitarku gila" @Sakura

"Benar, aku jadi takut menikah" @Itachi

"Padahal banyak wanita berlomba naik ke ranjangmu, nii-chan" @Sakura

"Aku iri pada ketampananmu, Itachi" @Naruto

"Justru aku yang iri kau bisa menghamili bangsawan tanpa pernikahan" @Itachi

"Naruto... kau memang bajingan" @Raido

Raido baru pulang dari tugasnya di lautan yang sebenarnya tak sesuai dengan jabatannya yang lebih ke spesialis angkatan daratan. Naruto memakai otoritasnya sebagai presiden untuk membersihkan pejabat korup di militer tapi tidak disangka yang korup bisa dikumpulin jadi satu distrik alhasil banyak divisi yang kekurangan tenaga manusia dan mereka tidak bisa sembarang menambah orang.

Alhasil Itachi yang sudah hampir pingsan jadi koma karena kekurangan tidur dan Kurama mati - matian memberikan tenaga tambahan agar Naruto tetap bisa menyelesaikan tugasnya 24 jam tanpa henti hingga Itachi kembali sadar 2 minggu kemudian dan sampai sekarang belum bisa tidur akibat pekerjaan yang menumpuk hebat bahkan Tsukasa yang merupakan manusia super juga sakit dan tidak bisa bekerjs untuk waktu yang lama.

Untuk nasib Yugao jangan ditanya, dia tewas karena terlalu banyak bekerja sampai akhirnya meninggal mendadak di pertempuran laut ketika banyak kapal perang dari kubu shinobi bermunculan mencoba memasuki wilayah perairan republik. Kabarnya jenazah Jenderal wanita itu terpaksa dibuang di tengah laut karena takut keburu membusuk mengingat masa dinas kapal tersebut yang membuatnya tak bisa kembali sekaligus mencegah munculnya wabah.

Sebelum dibuang, tubuh Yugao dikeringkan sebelum akhirnya dileburkan dengan mesin kremasi dan abunya dilarut ke perairan agar kehormatannya tidak ternodai apabila suatu hari nanti seseorang menyalahgunakan sisa jasadnya untuk keperluan edo tensei. Itachi sendiri yang meminta aturan agar jasad shinobi segera dihancurkan sehingga kebanyakan makam yang ada di wilayah negara hanyalah nisan simbol tanpa ada mayat apapun di tanah.

"Hei Naruto, bisa - bisanya kau mau melawan Otsutsuki" ucap Itachi.

"Otsutsuki itu makanan ya?" kata Sakura bingung.

"Maaf aku keceplosan" ucap Naruto.

"Aku tahu kau sengaja, tuan Presiden" @Itachi.

"Bisa - bisanya kau menjebakku menyimpan informasi sensitif itu !?" @Asuma

"Yoooo.. Asuma !" sapa Naruto.

"Rudal sudah siap keluar 6 km dari pangkalan udara tepi laut" lapor Asuma.

"Sejauh ini tidak ada musuh yang mendekati wilayah perairan utama kita" @Raido

"Kita harus belajar dari masa lalu bagaimana Uzushio yg dulunya menghuni kepulauan ini bisa dihancurkan" kata Naruto yg pernah membaca dokumen peninggalan pemerintahan terdahulu.

"Maaf Naruto, bisakah aku izin hari ini ?" tanya Itachi dibalas acungan jempol.

"Kau kurang istirahat" tebak Asuma.

"Sepertinya lebih parah dari yang terlihat" balas Raido.

"Aku ingin berdiskusi dengan kalian. Santai saja, aku sudah menyiapkan camilan" kata Naruto menggiring mereka ke sofa yg ditujukan untuk tamu.

"Gila, ini empuk sekali" kata Asuma bersandar dengan santai.

"Jaga sikapmu, bung" bisik Raido sambil menyikut.

Naruto memaparkan pemikirannya yang ingin membuat beberapa jabatan baru untuk menjalankan tugas secara pisah berdasarkan keahliannya. Awalnya Raido merasa kurang cocok menganggap hal semacam itu akan menghambat birokrasi negara apalagi jika seandainya terjadi konflik politik di antara para pejabat dengan wewenang khusus itu.

Perbedaan segera muncul ketika Asuma membantah pendapat Raido membayangkan ayahnya yang harus mengurus segalanya sendiri hingga akhirnya kewalahan ketika pekerjaan menumpuk dan secara kebetulan menghadapi konflik politik internal yang memusingkan. Asuma menyarankan Naruto mengambil pejabat yang punya pengalaman sementara Raido menyarankan mengambil pejabat yang memang punya pendidikan khusus di bidang tertentu.

Saran Raido menekan jaminan rekam jejak memastikan agar pejabat tersebut mampu bekerja sebagaimana mestinya dan bisa mendapatkan kepercayaan politik yang lebih, kali ini Asuma setuju dengan pendapat Raido yang menurutnya masuk akal tapi baginya tidak ada salahnya mengambil orang yang terbukti bisa bekerja tanpa harus memikirkan latar belakang pendidikannya. Obrolan mereka terhentikan oleh Asuma yang mengalahkan Naruto dan Raido dalam permainan Shogi di tengah diskusi ini berlangsung.

"Terima kasih, kalian membantu lebih dari dugaanku" @Naruto

"Pemain Shogi memang beda" @Raido.

"Siapa sangka aku dapat bermain Shogi dengan cara seperti ini" @Asuma.

Asuma menyuruput sisa teh yang ada di gelasnya sebelum kembali melanjutkan menyampaikan rasa penasarannya bagaimana Naruto bisa mendapatkan pengetahuan politik sehebat sekarang sampai mampu membangun negara sendiri dengan sistem pemerintahan yang sangat tidak bisa.

"Itachi mengajariku" kata Naruto.

"Benarkah ? Kalau dia, aku tidak terlalu terkejut" balas Raido.

"Tidak mungkin, jika dia sepintar itu pasti dia bisa bernegosiasi dengan ayahnya" tebak Asuma.

"Bingo" Naruto memetikan jarinya sambil menyeringai.

"Sepuh merendah" sindir Tsukasa yang baru kembali dari rumah sakit.

"Yo, manusia kera !" sapa Naruto sambil melambai.

"Jangan lupakan kepintaranku" sahut pemuda berbadan dengan rambut uniknya.

"Sawi putih berjalan pfffttt..." Asuma tertawa mengejek.

"Hahahahahaha, benar" kata Raido yang ikut tertawa.

"Dialah orang paling jenius di negara ini" kata Naruto.

"Dia yang menemukan bom uranium yang dipakai menghancurkan Orochimaru beserta markas utamanya" ujar Tsukasa.

"A-apa !?" Kedua mantan ninja Konoha itu terpaku dengan ingatan mereka saat awan jamur menyapu bersih Otogakure.

"Pujalah Ishigami Senku ini" kata Senku sambil mengangkat dagunya dengan sombong.

"Sial, mau tak mau aku harus mengakuinya" kata Naruto yang bergantung pada teknologinya.

"Jadi, apa kau mau menjadikanku menteri pendidikan atau menteri riset nasional ?" tebak Senku.

"Tadinya sih iya, sebaik jangan" jawab Naruto.

"Politik bisa menganggu kepentingan sains-ku. Kau harus menepati janjimu" kata Senku.

"Lagipula percuma kau mengancamku, kepalamu sangat mahal di buku Bingo" balas Naruto.

"Tidak ada tempat yang mau menerimamu. Akatsuki juga bersumpah akan membunuhmu" kata Tsukasa.

"Iya, aku tak punya pilihan selain di sini. Janganlah sekalipun terhadapku, Naruto" kata Senku serius.

"Kau dan kecerdasanmu memang berbahaya" kata Naruto.

"Aku anggap itu pujian, sekarang aku telah selesai membuat senjata yang membantumu lebih kuat" ujar Senku sambil melempar pil.

"Sudah kubilang aku tak ingin yang instan" tolak Naruto.

"Ini berbeda dari sebelumnya, fitur utamanya membantu mengendalikan chakra" kata Senku.

"Termasuk efek candu ?" tanya Naruto dibalas gelengan.

"Chakra Kyuubi dan bawaan Uzumaki yang kau miliki merusak tubuhmu secara perlahan diperlukan alat bantu agar kau bisa hidup lebih lama" jawab Senku.

"Kondisimu sudah parah, kau harus berhati - hati. Itachi juga memiliki kondisi gangguan aliran chakra yang merusak organ internal sepertimu" kata Senku.

"Beruntung aku punya Kurama" kata Naruto.

"Siapa sangka kau penyakitan" kata Raido.

"Dari kecil malahan, setiap bangun tidur kesakitan" balas Naruto.

"Aku kira kau sedang mengalami mimpi buruk saat aku menjagamu dulu" kata Asuma.

"Bukankah petugas medis bilang kau baik - baik saja ?" tanya Raido.

"Kau pikir kehidupan Jinchuriki di desa shinobi senyaman itu ?" sindir Senku.

"Mereka sengaja memanipulasi data medis tanpa sepengetahuan Hiruzen-dono" kata Naruto.

"Pasti itu efek samping menjadi wadah sejak bayi ?" tebak Asuma.

"Benar, kondisi tubuhku tidak beraturan" kata Naruto.

"Pastikan kau mengeluarkan chakra dari tubuhmu secara rutin menghindari penimbunan" saran Senku.

"Aku selalu latihan rutin mengembangkan justu yang sudah aku kuasai" kata Naruto.

"Aku akan memeriksa Itachi. Jika terjadi sesuatu, cari aku" kata Senku.


Keesokan harinya, berita pembentukan 12 lembaga kementerian pertama di dunia tersampaikan di berbagai media berita. Masyarakat Republik Ezo merasa skeptis dengan model lembaga kenegaraan semacan ini. Pengalaman mereka tinggal di negara shinobi yang kacau disertai dinasti di dalamnta meninggalkan semacam rasa trauma untuk memberikan kepercayaan lebih.

Mereka mengalami masalah kepercayaan, tapi tak bisa sepenuhnya mengabaikan sisi positifnya memungkinkan bidang tertentu bisa berjalan secara optimal dikarenakan pemisahan wewenang jadi keputusan yang diambil tidak tercampur dengan kepentingan lain dan berharap masyarakat bisa lebih mendapatkan perhatian.

Selain itu, mereka mengharapkan adanya semacam bantuan sosial tapi Naruto selaku presiden tidak ingin repot - repot menggunakan uang negara untuk menghidupi orang miskin yang tidak dapat mendatangkan keuntungan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Naruto lebih memilih menghabiskan uang untuk penelitian, pendidikan, dan kesehatan serta menjadikan kepentingan ekonomi nomor kesekian di atas segalanya.

Bidang yang menjadi prioritas inilah yang membuat republik kecil ini sanggup mengungguli seluruh negara bahkan mereka hanya perlu satu kompleks gedung seluas lapangan sepak bola yang mampu menghasilkan 30% persediaan angan dunia mengalahkan negara lain yang membutuhkan ribuan hektar untuk mengimbang daya produksi mereka.

"Tsunade, berapa banyak orang mati kelaparan ?" tanya Naruto.

"Hari ini 20 orang meninggal, sore nanti mungkin bertambah" jawab Tsunade.

"7 dari 20 adalah penjudi" kata Naruto yang membuat Tsunade merasa disindir.

"Untung ada warisan keluarga" kata Tsunade habis itu bersiul sambil membuang muka.

"Bagaimana bisa ?" Naruto menepuk jidat mendengar pengakuan konyol nenek tua itu.

"Biarpun aku pergi dari Konoha, asetnya masih atas namaku. Butuh uang tinggal jual saja" kata Tsunade.

"Untung aku tidak memberimu jabatan penting" kata Naruto sambil melempar dokumen terakhir yang diberi cap.

"Pulau negara ini banyak. Aku bisa dapat uang hahahahahaha" Tsunade membayangkan dirinya menjadi presiden.

"Dewan dengan senang hati memajang kepalamu di museum" ejek Naruto.

"Aku kuat, selain kau dan Itachi belum ada yang bisa mengalahkanku" kata Tsunade.

"Soal Akatsuki, kau berencana melakukan genosida langsung karena anggotanya tinggal beberapa orang" kata Kakashi yang belum lama ini bergabung.

"Yo, sensei. Senang melihatmu lebih gemuk di sini" sindir Tsunade dengan memakai nada bicara Sakura dulu.

"Makanan di sini enak. Aku juga bisa hidup damai" kata Kakashi yang memang terlihat sangat buncit.

"Kenapa kau baru buka topeng setelah jadi gemuk ? Sial, aku belum sempat melihat ketampananmu dengan jelas" kata Tsunade.

"Rupanya nona masih perempuan yang suka pria tampan" ejek Naruto.

"Tentu saja" Tsunade membuang muka sambil cemberut.

"Kau harus diet, perawakanmu sudah seperti Akimichi" saran Tsunade setelahnya.

"Negara ini bukan negara shinobi. Aku juga pusing dengan sistem kepolisian dan militer di sini" kata Kakashi.

"Makanya belajar, aku saja belajar dari awal berasa seperti anak sekolah dasar" kata Tsunade.

"Terlalu merepotkan" balas Kakashi.

"Jika kau berhasil menurunkan berat badanmu, aku akan mengizinkanmu mencoba beberapa senjata canggih yang bisa membantu ninja" tawar Naruto.

"Akan kupikirkan dulu, 16 porsi Gyoza menunggu di rumah. Sampai jumpa dan aku bukan gurumu jadi berhenti panggil aku sensei" kata Kakashi setelah itu pergi.

"Sakumo pasti merinding lihat anaknya menjadi bola lemak berjalan" kata Tsunade membayangkan ekpresi unik Sakumo dulu.

"Siapa sangka ? Aku ingat Sakura mengamuk habis - habisan karena gurunya yang tampan sudah berubah" kata Naruto.

"Aku jadi takut sama Sakura yang sekarang. Dia lebih hebat dariku bahkan pengetahuannya lebih luas" kata Tsunade.

"Kau itu masih muda. Kesempatan masih banyak" ejek Naruto menirukan gaya bicara Hiruzen.

"Bocah kurang ajar !! Aku bahkan sudah melawan Hanzo di saat ibumu masih di akademi..." balas Tsunade.

"Iya, Tsunade no baa-chan" ejek Naruto.

"Mau kupukul ? Begini - begini aku masih punya tenaga anak muda" ancam Tsunade dengan aura dingin.

"Tidak, terima kasih" kata Naruto langsung teleportasi sebelum jadi samsak.


Naruto menyatakan perang terhadap Amegakure dan Akatsuki sekaligus berhubung musuhnya sama sekali tidak punya akses menuju samudera dikarenakan kondisi negaranya yang terkurung oleh daratan walaupun masih sedikit danau yang luasnya setara laut dalam. Rencananya dia juga akan membawa pilot lain untuk menjatuhkan bom uranium generasi terbaru buatan Senku yang akan dipakai untuk melenyapkan infrastruktur vital di Amegakure.

Pergerakan politik Republik Ezo yang tidak terduga ini menarik perhatian Tsuchikage Iwagakure untuk terlibat dalam perang begitu juga Raikage Kumogakure yang berharap agar presiden republik itu yang merupakan anak dari pesaing beratnya si kilat kuning Konoha turun ke medan perang sehingga dia bisa menjajal kekuatan dalam pertarungan.

Iwagakure dan Kumogakure memutuskan membentuk aliansi poros tiga demi mengalahkan pasukan Republik Ezo di wilayah Amegakure sekaligus mempertahankan zona penyangga negara besar agar tidak hancur. Naruto yang menyadari pergerakan politik ini sudah memiliki beberapa kolabolator untuk menciptakan kudeta dari dalam telah disusun bersama para bawahannya di bidang intelijen serta mempersiapkan kebutuhan mereka tanpa memberitahu siapapun kapan operasi infiltrasi akan berjalan.

"Naruto, pastikan perang proksi ini menguntungkan. Dewan dan oligarki menuntut keuntungan pada kita. Kemenangan juga akan memperkuat posisi kita sekaligus berekspansi mengambil beberapa pulau di lautan lepas milik para daimyou itu" saran Itachi.

"Aku jamin itu" kata Naruto.

Segera setelah 30 hari, akhirnya tim pesawat pengebom menyerang markas besar prajurit Takigakure kemudian menguasainya hanya dalam 24 jam serta menyandra Jinchuriki ekor tujuh agar desa kecil ini bersumpah tunduk di bawah kendali Republik Ezo sebagai koloni sekaligus markas yang menghubungkan pasokan mereka ke negara shinobi. Tak lupa mereka juga menginvasi Kusagkure serta memusnahkan penduduk aslinya tanpa keraguan sedikitpun setelah melihat mereka tidak mau tunduk dan mengamankan seorang Uzumaki.

Rampasan perang kali ini lebih berharga daripada sekedar Fuu yang merupakan jinchuriki karena mereka berhasil mendapatkan gadis Uzumaki yang akan dimanfaatkan oleh Naruto demi kepentingannya menghasilkan keturunan darah murni di masa depan. Sebenarnya Itachi sedikit tidak terima dengan rencana perbudakan terhadap Karin yang ingin Naruto lakukan yang baginya tidak sesuai dengan nilai moral tapi dia telah bersumpah untuk membantu Naruto semenjak mereka berkolusi membangun negara baru bersama.

Karin telah dihapuskan ingatannya secara permanen dengan bantuan kekuatan Uchiha milik Itachi dan Senku yang memakai teknologi medisnya demi memastikan memori ototnya juga tidak dapat membantunya mengingat apapun selain jati dirinya yang merupakan budak dari seorang Uzumaki Naruto. Dia dikurung oleh Naruto di ruang dimensi hampa yang berisi barang mewah dan makanan lezat tapi tidak mampu menghilangkan rasa kesepiannya.

"Naruto, kami sudah siap menyerbu lewat daratan dan udara" ujar Asuma.

"Perang ini lebih seru jika yang lainnya ikut" kata Raido.

"Sengaja kutinggalkan Itachi dan yang lainnya untun berjaga - jaga jika Kumo dan Iwa memutuskan menyerang wilayah utama kita di saat kita sedang sibuk" kata Naruto menjelaskan maksudnya membiarkan beberapa orang tidak ikut bersamanya.

"Benar juga, mereka tidak akan membiarkan apa yang terjadi pada Uzushio terulang pada kita" kata Asuma.

Sebuah rudal yang berasal dari Kusagakure melesat melewati wilayah udara Amegakure membuat pemimpin Akatsuki bersama boneka mayatnya bergerak dari markasnya. Kali ini pemimpin Akatsuki mengirimkan Pain Shurado untuk mengeluarkan misil dari lengannya demi mencegat rudal itu masuk dari dalam tetapi sebelum dia sempat ternyata Naruto sudah muncul dari belakangnya.

"Bijuudama"

boooommmm duarrrrrr blarr

Tubuh Pain itu hancur berkeping - keping seketika ketika ledakan dahsyat yang terkompresi dengan tingkat kepadatan tinggi melintasinya. Naruto juga melempar pemantik api dan sebotol minyak untuk melenyapkan tubuh Pain itu yang segera disadari sang dalangnya. Sang dalang Pain mengeraskan rahangnya dengan penuh kekesalan melihat bagaimana salah satu bonekanya dihancurkan dengan mudah bahkan rudal tadi gagal dicegat melesat masuk ke daerah pemukiman.

"Sial, Konan. Lakukan sesuatu sebelum orang tak bersalah terbunuh !!!" teriak sang pemimpin Akatsuki.

"Bukankah kau memiliki Tendo Pai.. ?" tanya satu - satunya anggota Akatsuki wanita.

"Senjata itu memusnahkan ribuan penduduk. Kita bisa kehilangan aset kita yang berharga" jawab Pain dengan tergesa - gesa.

"Ha'i !!" Konan berangkat secepatnya dengan sayap kertasnya, baru kali ini ia melihat pemimpinnya panik.


To be continued